15 Jan
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 12 Januari 2018 ditutup melemah 0,25% pada level 6370. Sektor perkebunan dan aneka industri menyumbangkan pelemahan terbesar. Investor asing net buy Rp316,13 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan akhir pekan lalu kembali ditutup menguat pada rekor tertinggi, yang dipicu oleh awal earning season yang solid serta pertumbuhan penjualan ritel. Data inflasi bulan Desember sebesar 0,1%, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,4% dan dari estimasi yang sebesar 0,2%. Namun inflasi inti mencapai 0,3%, lebih besar dari bulan sebelumnya 0,1% dan dari estimasi 0,2%. Sedangkan penjualan ritel bulan Desember tumbuh 0,4%, sesuai dengan estimasi namun lebih lambat dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,9%. Dollar AS mengalami pelemahan terbesar sejak Maret. Pada pekan ini pasar akan kembali mencermati data ekonomi dan earning season. Menurut konsensus Reuters, rata-rata laba emiten dalam indeks S&P500 diperkirakan tumbuh 12,1% pada triwulan IV. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya empire manufacturing, industrial production, Beige Book, housing starts, building permits, Philadelphia Fed dan Mich Sentiment. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6330 - 6420
News & Analysis
Biaya Preliminary Eksplorasi ANTM Tahun 2017 Rp18,96 Miliar
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) pada bulan Desember 2017 melakukan kegiatan eksplorasi pada komoditas emas dan nikel dengan biaya preliminary sebesar Rp3,47 miliar. Sedangkan kegiatan eksplorasi pada tahun 2017 mencatatkan biaya preliminary Rp18,96 miliar. Kegiatan eksplorasi emas pada Desember 2017 dilaksanakan di bukit Kapur, Pongkor Jawa Barat dan Aceh dengan biaya prelimary Rp1,40 miliar. Sedangkan eksplorasi nikel dilakukan di Pomalaa Sulawesi Tenggara yang terdiri atas pemetaan geologi, percontoan core, logging core dan pengukuran grid dengan total biaya eksplorasi preliminary Rp2,07 miliar.
PRDA Masih Miliki Sisa Dana IPO Rp918,22 Miliar
PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) masih menyimpan dana hasil IPO sebesar Rp918,22 miliar hingga periode 31 Desember 2017. Perusahaan ini baru menggunakan dana IPO sebesar Rp230,40 miliar. Dari hasil IPO yang dilaksanakan akhir 2016 lalu, dana yang sudah digunakan baru sebesar Rp146,78 miliar untuk pengembangan outlet, Rp29,70 miliar untuk peningkatkan layanan serta modal kerja Rp53,91 miliar. Sisa dana hasil IPO tersebut masih disimpan di Bank Danamon dalam bentuk deposito sebesar Rp500 miliar dengan bunga 6,50%, Bank Pan Indonesia dalam bentuk deposito Rp350 miliar dengan bunga 6,75% dan rekening Bank Danamon Rp68,225 miliar.
Pefindo Tetapkan Peringkat STTP Pada idA
Pefindo menetapkan kembali peringkat idA untuk PT Siantar Top Tbk (STTP) dan Obligasi Berkelanjutan I/2016 dengan outlook peringkat stabil. Peringkat ini mencerminkan posisi perusahaan yang kuat di pasar makanan ringan domestik, diversifikasi penjualan, serta proteksi arus kas yang di atas rata-rata. Namun peringkat dibatasi oleh kompetisi yang ketat pada pasar makanan kemasan, adanya risiko terkait ekspansi bisnis yang dibiayai oleh utang, dan eksposur terhadap fluktuasi biaya bahan baku.dapat dinaikkan jika STTP mampu secara signifikan memperkuat posisi pasar di industri dengan ekspansi bisnis yang sukses dan juga meningkatkan kinerja keuangannya.
TOPS Kerja Sama Dengan BUMD Bangun Rumah Susun
PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) dan PD Pembangunan Sarana Jaya melakukan kerja sama pembangunan rumah susun tanpa down payment. Proyek tersebut berlokasi di Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Nilai kontrak yang dibukukan sebesar Rp600 miliar. Bentuk kerja sama ini merupakan kerja sama operasi (KSO). TOPS memberikan porsi penyertaan sebesar 25% dan sisanya 75% menjadi milik badan usaha milik daerah (BUMD) PD Pembangunan Sarana Jaya. Jangka waktu perjanjian kerja sama tersebut berlaku selama 4,5 tahun. Ukuran rumah susun yang dikerjakan yakni tipe 21 dan tipe 36. Konsep pembangunan rumah down payment Rp0 meliputi 700 unit rumah susun dengan waktu pengerjaan 18 bulan.
CAMP Akan Keluarkan Enam Produk Baru Tahun Ini
PT Campina Ice Cream Industry Tbk (CAMP) akan berfokus pada pengembangan bisnis. Tahun 2018 perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 10% dibandingkan dengan tahun lalu. Salah satu strategi yang dilakukan untuk mengejar target ialah dengan mengeluarkan produk baru. Tahun ini perseroan akan mengeluarkan lima sampai enamstock keeping unityang baru. Selain untuk penyegaran merek ataubrand, penambahan produk baru diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk membeli produk. Tercatat sampai saat ini CAMP memiliki sekitar 75 produk sampai dengan 80 produk di pasaran. Selain menambah produk, CAMP menambah jaringan distribusi dansalesuntuk memperluas pangsa pasar.
PBID Anggarkan Capex Rp100 Miliar Untuk Bangun Pabrik Baru
PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) tahun ini menganggarkan capex Rp100 miliar. Salah satu ekspansi yang akan dilakukan yakni membangun satu pabrik baru dengan nilai investasi Rp 80 miliar. Rencananya, pabrik tersebut akan dibangun di Jawa Tengah. Saat ini, PBID masih melakukan proses pencarian lahan
Stock Pick
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA kembali ditutup menguat di level 6275. Pergerakan saham AKRA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6200-6350. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 6350
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI kembali ditutup menguat pada level 2030. Pergerakan ADHI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2010-2070. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2060
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT menguat ditutup di 2560. Pergerakan saham WSKT selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2520-2590. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2590
ADRO
Pada perdagangan kemarin saham ADRO kembali ditutup menguat di level 2230. Pergerakan saham ADRO selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2200-2260. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 2260
HRUM
Pada perdagangan kemarin saham HRUM kembali ditutup menguat pada level 2360. Pergerakan HRUM selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2330-2390. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2390
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat di level 8100. Pergerakan saham BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8000-8200. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 8200
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP ditutup menguat pada level 8850. Pergerakan ICBP selanjutnya diperkirakan berada pada kisaran 8750-8950. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8950
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 12 Januari 2018 ditutup melemah 0,25% pada level 6370. Sektor perkebunan dan aneka industri menyumbangkan pelemahan terbesar. Investor asing net buy Rp316,13 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan akhir pekan lalu kembali ditutup menguat pada rekor tertinggi, yang dipicu oleh awal earning season yang solid serta pertumbuhan penjualan ritel. Data inflasi bulan Desember sebesar 0,1%, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,4% dan dari estimasi yang sebesar 0,2%. Namun inflasi inti mencapai 0,3%, lebih besar dari bulan sebelumnya 0,1% dan dari estimasi 0,2%. Sedangkan penjualan ritel bulan Desember tumbuh 0,4%, sesuai dengan estimasi namun lebih lambat dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,9%. Dollar AS mengalami pelemahan terbesar sejak Maret. Pada pekan ini pasar akan kembali mencermati data ekonomi dan earning season. Menurut konsensus Reuters, rata-rata laba emiten dalam indeks S&P500 diperkirakan tumbuh 12,1% pada triwulan IV. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya empire manufacturing, industrial production, Beige Book, housing starts, building permits, Philadelphia Fed dan Mich Sentiment. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6330 - 6420
News & Analysis
Biaya Preliminary Eksplorasi ANTM Tahun 2017 Rp18,96 Miliar
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) pada bulan Desember 2017 melakukan kegiatan eksplorasi pada komoditas emas dan nikel dengan biaya preliminary sebesar Rp3,47 miliar. Sedangkan kegiatan eksplorasi pada tahun 2017 mencatatkan biaya preliminary Rp18,96 miliar. Kegiatan eksplorasi emas pada Desember 2017 dilaksanakan di bukit Kapur, Pongkor Jawa Barat dan Aceh dengan biaya prelimary Rp1,40 miliar. Sedangkan eksplorasi nikel dilakukan di Pomalaa Sulawesi Tenggara yang terdiri atas pemetaan geologi, percontoan core, logging core dan pengukuran grid dengan total biaya eksplorasi preliminary Rp2,07 miliar.
PRDA Masih Miliki Sisa Dana IPO Rp918,22 Miliar
PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) masih menyimpan dana hasil IPO sebesar Rp918,22 miliar hingga periode 31 Desember 2017. Perusahaan ini baru menggunakan dana IPO sebesar Rp230,40 miliar. Dari hasil IPO yang dilaksanakan akhir 2016 lalu, dana yang sudah digunakan baru sebesar Rp146,78 miliar untuk pengembangan outlet, Rp29,70 miliar untuk peningkatkan layanan serta modal kerja Rp53,91 miliar. Sisa dana hasil IPO tersebut masih disimpan di Bank Danamon dalam bentuk deposito sebesar Rp500 miliar dengan bunga 6,50%, Bank Pan Indonesia dalam bentuk deposito Rp350 miliar dengan bunga 6,75% dan rekening Bank Danamon Rp68,225 miliar.
Pefindo Tetapkan Peringkat STTP Pada idA
Pefindo menetapkan kembali peringkat idA untuk PT Siantar Top Tbk (STTP) dan Obligasi Berkelanjutan I/2016 dengan outlook peringkat stabil. Peringkat ini mencerminkan posisi perusahaan yang kuat di pasar makanan ringan domestik, diversifikasi penjualan, serta proteksi arus kas yang di atas rata-rata. Namun peringkat dibatasi oleh kompetisi yang ketat pada pasar makanan kemasan, adanya risiko terkait ekspansi bisnis yang dibiayai oleh utang, dan eksposur terhadap fluktuasi biaya bahan baku.dapat dinaikkan jika STTP mampu secara signifikan memperkuat posisi pasar di industri dengan ekspansi bisnis yang sukses dan juga meningkatkan kinerja keuangannya.
TOPS Kerja Sama Dengan BUMD Bangun Rumah Susun
PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) dan PD Pembangunan Sarana Jaya melakukan kerja sama pembangunan rumah susun tanpa down payment. Proyek tersebut berlokasi di Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Nilai kontrak yang dibukukan sebesar Rp600 miliar. Bentuk kerja sama ini merupakan kerja sama operasi (KSO). TOPS memberikan porsi penyertaan sebesar 25% dan sisanya 75% menjadi milik badan usaha milik daerah (BUMD) PD Pembangunan Sarana Jaya. Jangka waktu perjanjian kerja sama tersebut berlaku selama 4,5 tahun. Ukuran rumah susun yang dikerjakan yakni tipe 21 dan tipe 36. Konsep pembangunan rumah down payment Rp0 meliputi 700 unit rumah susun dengan waktu pengerjaan 18 bulan.
CAMP Akan Keluarkan Enam Produk Baru Tahun Ini
PT Campina Ice Cream Industry Tbk (CAMP) akan berfokus pada pengembangan bisnis. Tahun 2018 perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 10% dibandingkan dengan tahun lalu. Salah satu strategi yang dilakukan untuk mengejar target ialah dengan mengeluarkan produk baru. Tahun ini perseroan akan mengeluarkan lima sampai enamstock keeping unityang baru. Selain untuk penyegaran merek ataubrand, penambahan produk baru diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk membeli produk. Tercatat sampai saat ini CAMP memiliki sekitar 75 produk sampai dengan 80 produk di pasaran. Selain menambah produk, CAMP menambah jaringan distribusi dansalesuntuk memperluas pangsa pasar.
PBID Anggarkan Capex Rp100 Miliar Untuk Bangun Pabrik Baru
PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) tahun ini menganggarkan capex Rp100 miliar. Salah satu ekspansi yang akan dilakukan yakni membangun satu pabrik baru dengan nilai investasi Rp 80 miliar. Rencananya, pabrik tersebut akan dibangun di Jawa Tengah. Saat ini, PBID masih melakukan proses pencarian lahan
Stock Pick
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA kembali ditutup menguat di level 6275. Pergerakan saham AKRA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6200-6350. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 6350
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI kembali ditutup menguat pada level 2030. Pergerakan ADHI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2010-2070. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2060
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT menguat ditutup di 2560. Pergerakan saham WSKT selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2520-2590. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2590
ADRO
Pada perdagangan kemarin saham ADRO kembali ditutup menguat di level 2230. Pergerakan saham ADRO selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2200-2260. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 2260
HRUM
Pada perdagangan kemarin saham HRUM kembali ditutup menguat pada level 2360. Pergerakan HRUM selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2330-2390. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2390
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat di level 8100. Pergerakan saham BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8000-8200. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 8200
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP ditutup menguat pada level 8850. Pergerakan ICBP selanjutnya diperkirakan berada pada kisaran 8750-8950. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8950
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-01-15 07:47:19 (GMT +7)