14 Sept
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 13 September 2018 ditutup menguat 1,04% pada level 5858. Sektor infrastruktur mengalami kenaikan terbesar. Investor asing net sell Rp193,73 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat, yang antara lain dipicu oleh reboundnya saham Apple dan optimisme akan terjadi negosiasi perdagangan antara AS dan China. Selain itu faktor positif juga berasal dari data inflasi Agustus yang lebih rendah dari perkiraan, sehingga menimbulkan harapan pasar bahwa The Fed dapat memperlambat kenaikan suku bunga acuan, yang merupakan hal positif bagi pergerakan saham. Data inflasi AS bulan Agustus sebesar 0,2% mom sama seperti bulan sebelumnya. Sedangkan inflasi inti tercatat sebesar 0,1% mom, lebih rendah dari perkiraan yang sebesar 0,2% mom. Secara tahunan, inflasi bulan Agustus mencapai 2,7% yoy, lebih rendah dibandingkan inflasi bulan Juli yang sebesar 2,9% yoy. Untuk inflasi inti sebesar 2,2% yoy, lebih rendah dibandingkan inflasi Juli yang sebesar 2,4% yoy. Sementara itu data initial claims pekan lalu menunjukkan jumlah tenaga kerja yang mengajukan klaim pengangguran sebanyak 204 ribu, sedikit lebih rendah dibandingkan pekan sebelumnya 205 ribu dan dari estimasi yang sebesar 210 ribu. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 5798 - 5910
News & Analysis
EXCL Tawarkan Obligasi dan Sukuk Ijarah Rp2 Triliun
PT XL Axiata Tbk (EXCL) melakukan penawaran umum berkelanjutan (PUB) dengan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I XL Axiata I Tahun 2018 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II XL Axiata Tahap I Tahun 2018. Dari kedua aksi korporasi tersebut, perseroan menargetkan dana sebesar Rp 2 triliun. Namun, dalam PUB secara keseluruhan perseroan menargetkan bisa menghasilkan dana sebesar Rp 10 triliun. Presiden Perseroan berharap dapat meraih dana Rp 1 triliun dari Obligasi Berkelanjutan I XL Axiata I Tahun 2018. Kemudian, akan ada Rp 1 triliun lagi yang diperoleh dari hasil penerbitan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II XL Axiata Tahap I Tahun 2018 tersebut.
Pefindo Turunkan Prospek Peringkat VRNA Menjadi Negatif
Pefindo menegaskan peringkat idA- untuk PT Verena Multi Finance Tbk (VRNA) dan juga Medium Term Notes II/2017 yang masih beredar. Prospek untuk peringkat tersebut direvisi menjadi "negatif" dari "stabil". Revisi prospek ini disebabkan oleh potensi melemahnya keseluruhan profil kredit perusahaan karena tekanan yang berkelanjutan pada pertumbuhan pembiayaan baru yang berasal dari penurunan pembiayaan di seluruh segmen. Jumlah net-serviced assets (NSA) perusahaan menurun ke Rp1,8 triliun pada 30 Juni 2018 dari Rp2,2 triliun pada 31 Desember 2017, memberi tekanan pada posisi bisnisnya di industri pembiayaan.
Pefindo Turunkan Peringkat SMRA Menjadi idA
Pefindo menurunkan peringkat PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) Obligasi Berkelanjutan I/2013 dan Obligasi Berkelanjutan I/2015 menjadi idA dari idA+. Pefindo juga menurunkan peringkat Sukuk Ijarah Berkelanjutan I/2013 menjadi idA(sy) dari idA+(sy). Penurunan peringkat disebabkan oleh espektasi Pefindo terhadap rasio struktur permodalan dan perlindungan arus kas perusahaan yang tetap agresif selama tiga tahun mendatang untuk pengembangan proyek properti perusahaan terutama di kawasan baru, ditengah kondisi pasar properti yang belum membaik.
Biaya Eksplorasi ANTM Bulan Agustus Rp1,24 Miliar
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menghabiskan dana untuk kegiatan eksplorasi bulan Agustus 2018 sebesar Rp1,24 miliar. Kegiatan eksplorasi perseroan berfokus pada komoditas emas, nikel dan bauksit. Untuk emas, kegiatan eksplorasi dilakukan di Pongkor, Cibaliung dan tinjauan ke beberapa daerah prospek dengan total biaya eksplorasi Rp700,63 juta. Untuk nikel dilakukan di daerah Pomalaa dan Tapunopaka, Sulawesi Tenggara dengan total biaya Rp463,09 juta. Sedangkan untuk komoditas komoditas bauksit, di bulan Agustus 2018 ANTM masih menyusun rencana dan strategi kegiatan di lapangan dengan jumlah pengeluaran sebesar Rp73,07 juta.
Moody’s Turunkan Prospek Peringkat ASRI Menjadi Negatif
Moody’s menegaskan peringkat corporate family PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) dan surat utang anak usahanya yaitu Alam Synergy Pte.Ltd pada B2. Moody’s juga menurunkan prospek peringkat utang tersebut menjadi negatif dari sebelumnya stabil. Peringkat yang negatif ini mencerminkan ekspektasi Moody’s bahwa likuiditas ASRI akan melemah selama 12-18 bulan karena adanya surat utang senilai USD235 juta yang jatuh tempo pada Maret 2020. Disaat melemahnya rupiah dan tingginya suku bunga juga akan akan mempersulit ASRI dalam melakukan refinancing.
PTPP Akan Investasi Rp7 Triliun Untuk Proyek Tanki Migas
PT PP (Persero) Tbk (PTPP) akan menginvestasikan dana untuk mendanai rencana investasi perseroan yang ditargetkan menjadi sumber pemasukan bagi bisnis konstruksi dalam jangka pendek danincomejangka panjang. Perseroan telah memiliki sejumlah rencana investasi hingga lima tahun mendatang. PTPP berencana mengucurkan investasi di sektor tanki penyimpanan minyak dan gas, sistem pengolahan air minum (SPAM), jalan tol, dan properti. PTPP telah menyiapkan investasi proyek penyimpanan minyak dan gas dalam rentang dua tahun ke depan. Dana investasi yang disiapkan untuk sektor tersebut mencapai Rp7 triliun
Stock Pick
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level harga 7350. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7250-7450.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7475
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR ditutup menguat pada level 4550. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4500-4590.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4600
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level harga 6575. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6475-6675
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6700
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 3000. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2970-3030.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3040
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali tertahan pada level harga 8850. ICBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8750-8950.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8975
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup kembali menguat pada level harga 4990. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4940-4540. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4550
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 13 September 2018 ditutup menguat 1,04% pada level 5858. Sektor infrastruktur mengalami kenaikan terbesar. Investor asing net sell Rp193,73 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat, yang antara lain dipicu oleh reboundnya saham Apple dan optimisme akan terjadi negosiasi perdagangan antara AS dan China. Selain itu faktor positif juga berasal dari data inflasi Agustus yang lebih rendah dari perkiraan, sehingga menimbulkan harapan pasar bahwa The Fed dapat memperlambat kenaikan suku bunga acuan, yang merupakan hal positif bagi pergerakan saham. Data inflasi AS bulan Agustus sebesar 0,2% mom sama seperti bulan sebelumnya. Sedangkan inflasi inti tercatat sebesar 0,1% mom, lebih rendah dari perkiraan yang sebesar 0,2% mom. Secara tahunan, inflasi bulan Agustus mencapai 2,7% yoy, lebih rendah dibandingkan inflasi bulan Juli yang sebesar 2,9% yoy. Untuk inflasi inti sebesar 2,2% yoy, lebih rendah dibandingkan inflasi Juli yang sebesar 2,4% yoy. Sementara itu data initial claims pekan lalu menunjukkan jumlah tenaga kerja yang mengajukan klaim pengangguran sebanyak 204 ribu, sedikit lebih rendah dibandingkan pekan sebelumnya 205 ribu dan dari estimasi yang sebesar 210 ribu. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 5798 - 5910
News & Analysis
EXCL Tawarkan Obligasi dan Sukuk Ijarah Rp2 Triliun
PT XL Axiata Tbk (EXCL) melakukan penawaran umum berkelanjutan (PUB) dengan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I XL Axiata I Tahun 2018 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II XL Axiata Tahap I Tahun 2018. Dari kedua aksi korporasi tersebut, perseroan menargetkan dana sebesar Rp 2 triliun. Namun, dalam PUB secara keseluruhan perseroan menargetkan bisa menghasilkan dana sebesar Rp 10 triliun. Presiden Perseroan berharap dapat meraih dana Rp 1 triliun dari Obligasi Berkelanjutan I XL Axiata I Tahun 2018. Kemudian, akan ada Rp 1 triliun lagi yang diperoleh dari hasil penerbitan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II XL Axiata Tahap I Tahun 2018 tersebut.
Pefindo Turunkan Prospek Peringkat VRNA Menjadi Negatif
Pefindo menegaskan peringkat idA- untuk PT Verena Multi Finance Tbk (VRNA) dan juga Medium Term Notes II/2017 yang masih beredar. Prospek untuk peringkat tersebut direvisi menjadi "negatif" dari "stabil". Revisi prospek ini disebabkan oleh potensi melemahnya keseluruhan profil kredit perusahaan karena tekanan yang berkelanjutan pada pertumbuhan pembiayaan baru yang berasal dari penurunan pembiayaan di seluruh segmen. Jumlah net-serviced assets (NSA) perusahaan menurun ke Rp1,8 triliun pada 30 Juni 2018 dari Rp2,2 triliun pada 31 Desember 2017, memberi tekanan pada posisi bisnisnya di industri pembiayaan.
Pefindo Turunkan Peringkat SMRA Menjadi idA
Pefindo menurunkan peringkat PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) Obligasi Berkelanjutan I/2013 dan Obligasi Berkelanjutan I/2015 menjadi idA dari idA+. Pefindo juga menurunkan peringkat Sukuk Ijarah Berkelanjutan I/2013 menjadi idA(sy) dari idA+(sy). Penurunan peringkat disebabkan oleh espektasi Pefindo terhadap rasio struktur permodalan dan perlindungan arus kas perusahaan yang tetap agresif selama tiga tahun mendatang untuk pengembangan proyek properti perusahaan terutama di kawasan baru, ditengah kondisi pasar properti yang belum membaik.
Biaya Eksplorasi ANTM Bulan Agustus Rp1,24 Miliar
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menghabiskan dana untuk kegiatan eksplorasi bulan Agustus 2018 sebesar Rp1,24 miliar. Kegiatan eksplorasi perseroan berfokus pada komoditas emas, nikel dan bauksit. Untuk emas, kegiatan eksplorasi dilakukan di Pongkor, Cibaliung dan tinjauan ke beberapa daerah prospek dengan total biaya eksplorasi Rp700,63 juta. Untuk nikel dilakukan di daerah Pomalaa dan Tapunopaka, Sulawesi Tenggara dengan total biaya Rp463,09 juta. Sedangkan untuk komoditas komoditas bauksit, di bulan Agustus 2018 ANTM masih menyusun rencana dan strategi kegiatan di lapangan dengan jumlah pengeluaran sebesar Rp73,07 juta.
Moody’s Turunkan Prospek Peringkat ASRI Menjadi Negatif
Moody’s menegaskan peringkat corporate family PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) dan surat utang anak usahanya yaitu Alam Synergy Pte.Ltd pada B2. Moody’s juga menurunkan prospek peringkat utang tersebut menjadi negatif dari sebelumnya stabil. Peringkat yang negatif ini mencerminkan ekspektasi Moody’s bahwa likuiditas ASRI akan melemah selama 12-18 bulan karena adanya surat utang senilai USD235 juta yang jatuh tempo pada Maret 2020. Disaat melemahnya rupiah dan tingginya suku bunga juga akan akan mempersulit ASRI dalam melakukan refinancing.
PTPP Akan Investasi Rp7 Triliun Untuk Proyek Tanki Migas
PT PP (Persero) Tbk (PTPP) akan menginvestasikan dana untuk mendanai rencana investasi perseroan yang ditargetkan menjadi sumber pemasukan bagi bisnis konstruksi dalam jangka pendek danincomejangka panjang. Perseroan telah memiliki sejumlah rencana investasi hingga lima tahun mendatang. PTPP berencana mengucurkan investasi di sektor tanki penyimpanan minyak dan gas, sistem pengolahan air minum (SPAM), jalan tol, dan properti. PTPP telah menyiapkan investasi proyek penyimpanan minyak dan gas dalam rentang dua tahun ke depan. Dana investasi yang disiapkan untuk sektor tersebut mencapai Rp7 triliun
Stock Pick
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level harga 7350. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7250-7450.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7475
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR ditutup menguat pada level 4550. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4500-4590.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4600
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level harga 6575. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6475-6675
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6700
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 3000. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2970-3030.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3040
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali tertahan pada level harga 8850. ICBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8750-8950.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8975
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup kembali menguat pada level harga 4990. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4940-4540. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4550
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-09-14 08:34:42 (GMT +7)