14 Nov
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 13 November 2018 ditutup menguat 1,01% pada level 5835. Sektor keuangan mengkontribusikan penguatan terbesar. Sektor perkebunan melemah seiring dengan turunnya harga CPO. Investor asing net sell Rp 158,38 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix dengan Dow Jones dan S&P500 ditutup melemah sedangkan Nasdaq Composite ditutup menguat. Pelemahan indeks Dow Jones dan S&P500 dipicu oleh koreksi pada saham sektor energi dan saham Boeing. Sedangkan penguatan pada saham teknologi mendorong penguatan tipis Nasdaq Composite. Optimisme akan negosiasi perdagangan antara AS dan China dibayangi sentimen negatif dari pelemahan harga minyak mentah. Poundsterling mengalami kenaikan setelah adanya kemajuan dalam pembicaraan antara Inggris dan Uni Eropa mengenai Brexit. Harga minyak mentah mengalami pelemahan harian terbesar sejak tahun 2011, menyentuh level terendah dalam sembilan bulan terakhir, setelah Trump mengkritik rencana Arab Saudi menurunkan produksi minyaknya. Pada awalnya semua indeks menguat yang dipicu oleh sentimen positif dari optimisme akan pembicaraan antara AS dan China yang sedang berlangsung mengenai perdagangan. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 5750 - 5898
News & Analysis
SMGR Resmi Akuisisi 80,6% Saham SMCB
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) resmi mengakuisisi kepemilikan saham LafargeHolcim di PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) sebanyak 80,6% kepemilikan. Total nilai transaksi mencapai USD 1,7 miliar atau setara dengan Rp 25,78 triliun (dengan kurs Rp 14.735/USD). Transaksi tersebut disepakati pada 12 November 2018. Aset SMCB yang akan dilepas ke SMGR adalah semua yang dimiliki LafargeHolcim, dimana terdapat 4 pabrik semen, 33 pabrik semen siap jadi dan 2 tambang batu kapur.
Per September BSDE Keluarkan Belanja Modal Rp2,4 Triliun
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), telah mengeluarkan belanja modal Rp2,4 triliun sepanjang 9 bulan pertama tahun ini untuk mendanai ekspansi usahanya. Jumlah belanja modal yang dikucurkan ini, sama seperti yang terealisasi pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp2,4 triliun. Konsistensi untuk berekspansi didukung oleh kekuatan kas dan setara kas Perseroan yang mencapai Rp8,58 triliun per 30 September 2018 atau meningkat 48% dibandingkan posisi di akhir tahun 2017 sebesar Rp5,79 triliun. Jumlah aset per 30 September 2018 mencapai Rp52,42 triliun. Tambahan kas ini berasal dari hasil penerbitan Senior Notes pada semester I - 2018, pembayaran kembali obligasi rupiah, serta pinjaman bank.
Ruas Tol Ngawi-Kertosono Milik JSMR Ditargetkan Selesai 2019
PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK), anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) yang mengelola tol Ngawi-Kertosono menyatakan tol seksi 3 Wilangan-Kertosono akan beroperasi pada awal 2019. Pembebasan lahan untuk pembangunan Jalan Tol Ngawi-Kertosono Seksi 4 Wilangan-Kertosono telah selesai 100%. Kini, JNK tengah berfokus pada penyelesaiaan pekerjaan teknis. Saat ini Jalan Tol Ngawi-Kertosono Seksi Wilangan-Kertosono sudah mencapai 90%.
Bulan Oktober Biaya Eksplorasi TINS Rp141,86 Miliar
PT Timah Tbk (TINS) untuk bulan Oktober 2018 telah mengeluarkan total eksplorasi sebesar Rp141.861.438.081. Total biaya tersebut untuk biaya operasional sebesar Rp136.600.070.175 dan Rp5.261.367.906. Kegiatan eksplorasi di laut berupa kegiatan pemboran rinci di perairan Bangka dengan menggunakan lima unit Kapal Bor dengan total meter bor sebanyak 8.458 meter. Sedangkan kegiatan eksplorasi di darat meliputi Geokimia, core logging, percontoan core, pengukuran grid bro dan pemboran timah primer di Pulau Bangka dan Belitung dengan total meter bor 4.571 meter.
Per September Laba Bersih TBIG Turun 4,1%
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) pada September 2018 membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp623,45 miliar per September 2018, turun tipis 4,1% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp650,14 miliar. Pada periode tersebut, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp3,17 triliun, meningkat 7,12% yoy. Per 30 September 2018, TBIG memiliki 24.886 penyewaan dan 14.450 sites telekomuniasi. Saat ini, perseroan memiliki 14.391 menara telekomunikasi dan 59 jaringan DAS. Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi 24.827, rasio kolokasi perseroan menjadi 1,73%. Pada kuartal III/2018 perseroan menambah 1.133 penyewaan yang terdiri dari 652 site telekomunikasi dan 481 kolokasi. Maka pada 9 bulan pertama 2018 perseroan telah membukukan 2.350 penyewaan.
BUMI Menantikan Realisasi Perpanjangan PKP2B Menjadi IUPK
Langkah pemerintah untuk menambah waktu permohonan perpanjangan Perjanjian Karya Pengusaha Pertambangan Batubara (PKP2B) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK), dinanti PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Rencananya, permohonan perpanjangan PKP2B menjadi IUPK bisa diajukan dalam jangka waktu paling cepat lima tahun dan paling lambat satu tahun sebelum berakhirnya PKP2B. Di mana sebelumnya, PKP2B baru bisa mengajukan perpanjangan izin dua tahun sebelum kontraknya berakhir. Coal Contracts of Work (CCoWs) untuk tambang PT Kaltim Prima Coal (KPC) akan berakhir pada 2021, sedangkan untuk kontrak dengan PT Arutmin Indonesia bakal berakhir pada 2020
Stock Pick
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 3350. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3310-3390.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3400
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level harga 7150. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7050-7250.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7275
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level harga 7900. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7800-8000.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8100
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 2240. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2210-2270
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2270
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat dilevel harga 1450. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1430-1470.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1480
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham aKRA ditutup menguat pada level harga 3400. AKRA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3360-3440.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3450
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 13 November 2018 ditutup menguat 1,01% pada level 5835. Sektor keuangan mengkontribusikan penguatan terbesar. Sektor perkebunan melemah seiring dengan turunnya harga CPO. Investor asing net sell Rp 158,38 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix dengan Dow Jones dan S&P500 ditutup melemah sedangkan Nasdaq Composite ditutup menguat. Pelemahan indeks Dow Jones dan S&P500 dipicu oleh koreksi pada saham sektor energi dan saham Boeing. Sedangkan penguatan pada saham teknologi mendorong penguatan tipis Nasdaq Composite. Optimisme akan negosiasi perdagangan antara AS dan China dibayangi sentimen negatif dari pelemahan harga minyak mentah. Poundsterling mengalami kenaikan setelah adanya kemajuan dalam pembicaraan antara Inggris dan Uni Eropa mengenai Brexit. Harga minyak mentah mengalami pelemahan harian terbesar sejak tahun 2011, menyentuh level terendah dalam sembilan bulan terakhir, setelah Trump mengkritik rencana Arab Saudi menurunkan produksi minyaknya. Pada awalnya semua indeks menguat yang dipicu oleh sentimen positif dari optimisme akan pembicaraan antara AS dan China yang sedang berlangsung mengenai perdagangan. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 5750 - 5898
News & Analysis
SMGR Resmi Akuisisi 80,6% Saham SMCB
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) resmi mengakuisisi kepemilikan saham LafargeHolcim di PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) sebanyak 80,6% kepemilikan. Total nilai transaksi mencapai USD 1,7 miliar atau setara dengan Rp 25,78 triliun (dengan kurs Rp 14.735/USD). Transaksi tersebut disepakati pada 12 November 2018. Aset SMCB yang akan dilepas ke SMGR adalah semua yang dimiliki LafargeHolcim, dimana terdapat 4 pabrik semen, 33 pabrik semen siap jadi dan 2 tambang batu kapur.
Per September BSDE Keluarkan Belanja Modal Rp2,4 Triliun
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), telah mengeluarkan belanja modal Rp2,4 triliun sepanjang 9 bulan pertama tahun ini untuk mendanai ekspansi usahanya. Jumlah belanja modal yang dikucurkan ini, sama seperti yang terealisasi pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp2,4 triliun. Konsistensi untuk berekspansi didukung oleh kekuatan kas dan setara kas Perseroan yang mencapai Rp8,58 triliun per 30 September 2018 atau meningkat 48% dibandingkan posisi di akhir tahun 2017 sebesar Rp5,79 triliun. Jumlah aset per 30 September 2018 mencapai Rp52,42 triliun. Tambahan kas ini berasal dari hasil penerbitan Senior Notes pada semester I - 2018, pembayaran kembali obligasi rupiah, serta pinjaman bank.
Ruas Tol Ngawi-Kertosono Milik JSMR Ditargetkan Selesai 2019
PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK), anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) yang mengelola tol Ngawi-Kertosono menyatakan tol seksi 3 Wilangan-Kertosono akan beroperasi pada awal 2019. Pembebasan lahan untuk pembangunan Jalan Tol Ngawi-Kertosono Seksi 4 Wilangan-Kertosono telah selesai 100%. Kini, JNK tengah berfokus pada penyelesaiaan pekerjaan teknis. Saat ini Jalan Tol Ngawi-Kertosono Seksi Wilangan-Kertosono sudah mencapai 90%.
Bulan Oktober Biaya Eksplorasi TINS Rp141,86 Miliar
PT Timah Tbk (TINS) untuk bulan Oktober 2018 telah mengeluarkan total eksplorasi sebesar Rp141.861.438.081. Total biaya tersebut untuk biaya operasional sebesar Rp136.600.070.175 dan Rp5.261.367.906. Kegiatan eksplorasi di laut berupa kegiatan pemboran rinci di perairan Bangka dengan menggunakan lima unit Kapal Bor dengan total meter bor sebanyak 8.458 meter. Sedangkan kegiatan eksplorasi di darat meliputi Geokimia, core logging, percontoan core, pengukuran grid bro dan pemboran timah primer di Pulau Bangka dan Belitung dengan total meter bor 4.571 meter.
Per September Laba Bersih TBIG Turun 4,1%
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) pada September 2018 membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp623,45 miliar per September 2018, turun tipis 4,1% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp650,14 miliar. Pada periode tersebut, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp3,17 triliun, meningkat 7,12% yoy. Per 30 September 2018, TBIG memiliki 24.886 penyewaan dan 14.450 sites telekomuniasi. Saat ini, perseroan memiliki 14.391 menara telekomunikasi dan 59 jaringan DAS. Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi 24.827, rasio kolokasi perseroan menjadi 1,73%. Pada kuartal III/2018 perseroan menambah 1.133 penyewaan yang terdiri dari 652 site telekomunikasi dan 481 kolokasi. Maka pada 9 bulan pertama 2018 perseroan telah membukukan 2.350 penyewaan.
BUMI Menantikan Realisasi Perpanjangan PKP2B Menjadi IUPK
Langkah pemerintah untuk menambah waktu permohonan perpanjangan Perjanjian Karya Pengusaha Pertambangan Batubara (PKP2B) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK), dinanti PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Rencananya, permohonan perpanjangan PKP2B menjadi IUPK bisa diajukan dalam jangka waktu paling cepat lima tahun dan paling lambat satu tahun sebelum berakhirnya PKP2B. Di mana sebelumnya, PKP2B baru bisa mengajukan perpanjangan izin dua tahun sebelum kontraknya berakhir. Coal Contracts of Work (CCoWs) untuk tambang PT Kaltim Prima Coal (KPC) akan berakhir pada 2021, sedangkan untuk kontrak dengan PT Arutmin Indonesia bakal berakhir pada 2020
Stock Pick
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 3350. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3310-3390.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3400
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level harga 7150. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7050-7250.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7275
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level harga 7900. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7800-8000.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8100
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 2240. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2210-2270
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2270
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat dilevel harga 1450. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1430-1470.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1480
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham aKRA ditutup menguat pada level harga 3400. AKRA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3360-3440.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3450
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-11-14 08:32:51 (GMT +7)