14 Mei
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari Senin 13 Mei 2019 ditutup melemah 1,19% pada level 6135. Sektor perkebunan dan properti mengalami koreksi terbesar. Investor asing net sell Rp 694,6 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah signifikan akibat meningkatnya intensitas perang dagang setelah China mengumumkan pemberlakukan tarif impor balasan terhadap AS. Hal ini semakin menimbulkan kekhawatiran kekhawatiran investor akan perlambatan ekonomi global yang dapat berdampak kepada kinerja emiten, sehingga investor cenderung mengalihkan asetnya pada aset yang lebih rendah risikonya. Investor global akan lebih memilih investasi pada aset yang dianggap lebih aman seperti emas dan yen Jepang, serta mengalihkan investasinya dari negara yang berisiko termasuk negara berkembang. Pemerintah China akan menaikkan tarif impor dari 10% menjadi 25% terhadap produk dari AS senilai USD60 miliar yang mulai efektif berlaku pada 1 Juni 2019. Hal ini dikhawatirkan akan mendorong AS kembali memberlakukan tarif impor sebesar 25% terhadap produk dari China senilai USD 325 miliar segera. Yield kurva obligasi pemerintah AS kembali mengalami inverted yang mengindikasikan kekhawatiran investor terhadap potensi resesi ekonomi AS. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan diprkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6070 - 6220
News & Analysis
BMRI Berencana Alokasikan Rp2,4 Triliun Untuk Investasi IT
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) berencana untuk mengalokasikan Rp2,4 triliun untuk investasi dalam bidang teknologi informasi atau IT. Sekitar Rp500-600 miliar dari total rencana anggaran tersebut akan difokuskan pada digital banking, khususnya untuk retail, sedangkan sisanya untuk infrastruktur, perbaikan layanan dan sebagainya. Transaksi di dunia perbankan 35% sudah transaksi yang bersifat digital, seperti mobile banking dan e-commerce. Komposisi yang cukup besar dari total rencana anggaran Rp2,4 triliun itu akan diarahkan untuk perbaikan infrastruktur, peremajaan atau peningkatan server.
GPRA Anggarkan Capex Rp235 Miliar Dan Berencana Terbitkan MTN
PT Perdana Gapuraprima Tbk (GPRA) menganggarkan belanja modal sebesar Rp235 miliar tahun 2019. Dana tersebut akan dipergunakan untuk mendukung bisnis properti perusahaan pada tahun ini. Sumber dana 60% dari kas internal dan 40% berasal dari pinjaman perbankan. Belanja modal tersebut akan digunakan untuk pengembangan proyek perumahan di Pakuan Bogor dan penyelesaian proyek pengembangan apartemen di kawasan Puri, Jakarta Barat. Saat ini sudah 30% dari total belanja modal yang telah di realisasikan. Perseroan juga akan menerbitkan MTN senilai Rp200 miliar hingga Rp250 miliar. Surat Utang jangka pendek itu diharapkan diterbitkan pada kuartal III 2019.
DIGI Berencana Private Placement 20,5 Juta Saham
PT Arkadia Digital Media Tbk (DIGI) berencana melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak-banyaknya 20.500.000 saham atau 6,31% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Rencana ini dalam rangka memperkuat struktur permodalan dan meningkatkan jumlah saham yang beredar sehingga secara tidak langsung meningkatkan likuiditas perdagangan. Setelah pelaksanaan PMTHMETD ini efektif maka kepemilikan saham masing-masing pemegang saham perseroan akan mengalami penurunan (dilusi) sebesar 5,93%. Perseroan akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham pada 24 Juni 2019 sehubungan dengan rencana pelaksanaan PMHMETD ini.
Pefindo Tegaskan Peringkat ADHI Pada idA-
Pefindo telah menegaskan peringkat idA- untuk Obligasi Berkelanjutan I/2012 Seri B sebesar Rp250 miliar milik PT Adhi Karya Tbk (ADHI) yang akan jatuh tempo pada 3 Juli 2019. Perseroan berencana untuk membayar obligasi yang jatuh tempo menggunakan kas internal. Pada tanggal 31 Desember 2018, ADHI memiliki kas dan setara kas Rp3,3 triliun.
WOMF Akan Terbitkan Obligasi Rp1,675 Triliun
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) akan melakukan Penawaran Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Tahun 2019 dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya Rp1.675.000.000.000 yang merupakan bagian dari PUB III senilai Rp5 triliun. Obligasi Tahap II ini memiliki tiga seri yakni seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp931.500.000.000 dengan bunga sebesar 8,50% per tahun dan jangka waktu 370 hari, seri B dengan jumlah pokok Rp125.500.000.000 dengan bunga 9,15% per tahun dan jangka waktu 2 tahun serta Seri C dengan jumlah pokok Rp618.000.000.000 dengan bunga 9,85% per tahun dan jangka waktu 3 tahun.
SIMA Dapat Kontrak Dari PT De Petroleum International
PT Siwani Makmur Tbk (SIMA) telah menandatangani perjanjian pemeliharaan alat dengan PT De Petroleum International perusahaan pengolahan limbah untuk tahun 2019. Peralatan yang menjadi objek pemeliharaan adalah satu unit Sludge Collection Pit, satu unit Water Treatment Pit, enam unit Decanter Hydraulic dan satu unit Homogenizer Tank. Selain itu ada 2 unit Holding Tank, tiga unit Silo Tank, dua unit Sludge Pump, lima Unit T.15 Wilden pump, satu unit T.20 Wilden Pump, satu unit steam boiler 1, satu unit steam boile2, dan beberapa generator serta piping system di area pengolahan limbah. Biaya pemeliharan rutin dihitung secara lumpsum sebesar Rp4,2 miliar per tahun
Stock Pick
MIKA
Pada perdagangan kemarin saham MIKA ditutup tertahan pada level harga 2090. MIKA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2060-2010.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2020
HRUM
Pada perdagangan kemarin saham HRUM ditutup menguat pada level harga 1270. HRUM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1255-1285.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1290
SMCB
Pada perdagangan kemarin saham SMCB ditutup tertahan pada level harga 1575. SMCB selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1555-1590
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1595
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup tertahan pada level harga 4100. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4050-4140.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4150
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup tertahan pada level harga 7525. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7400-7625.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7650
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup tertahan dilevel harga 7025. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6900-7125.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7150
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari Senin 13 Mei 2019 ditutup melemah 1,19% pada level 6135. Sektor perkebunan dan properti mengalami koreksi terbesar. Investor asing net sell Rp 694,6 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah signifikan akibat meningkatnya intensitas perang dagang setelah China mengumumkan pemberlakukan tarif impor balasan terhadap AS. Hal ini semakin menimbulkan kekhawatiran kekhawatiran investor akan perlambatan ekonomi global yang dapat berdampak kepada kinerja emiten, sehingga investor cenderung mengalihkan asetnya pada aset yang lebih rendah risikonya. Investor global akan lebih memilih investasi pada aset yang dianggap lebih aman seperti emas dan yen Jepang, serta mengalihkan investasinya dari negara yang berisiko termasuk negara berkembang. Pemerintah China akan menaikkan tarif impor dari 10% menjadi 25% terhadap produk dari AS senilai USD60 miliar yang mulai efektif berlaku pada 1 Juni 2019. Hal ini dikhawatirkan akan mendorong AS kembali memberlakukan tarif impor sebesar 25% terhadap produk dari China senilai USD 325 miliar segera. Yield kurva obligasi pemerintah AS kembali mengalami inverted yang mengindikasikan kekhawatiran investor terhadap potensi resesi ekonomi AS. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan diprkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6070 - 6220
News & Analysis
BMRI Berencana Alokasikan Rp2,4 Triliun Untuk Investasi IT
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) berencana untuk mengalokasikan Rp2,4 triliun untuk investasi dalam bidang teknologi informasi atau IT. Sekitar Rp500-600 miliar dari total rencana anggaran tersebut akan difokuskan pada digital banking, khususnya untuk retail, sedangkan sisanya untuk infrastruktur, perbaikan layanan dan sebagainya. Transaksi di dunia perbankan 35% sudah transaksi yang bersifat digital, seperti mobile banking dan e-commerce. Komposisi yang cukup besar dari total rencana anggaran Rp2,4 triliun itu akan diarahkan untuk perbaikan infrastruktur, peremajaan atau peningkatan server.
GPRA Anggarkan Capex Rp235 Miliar Dan Berencana Terbitkan MTN
PT Perdana Gapuraprima Tbk (GPRA) menganggarkan belanja modal sebesar Rp235 miliar tahun 2019. Dana tersebut akan dipergunakan untuk mendukung bisnis properti perusahaan pada tahun ini. Sumber dana 60% dari kas internal dan 40% berasal dari pinjaman perbankan. Belanja modal tersebut akan digunakan untuk pengembangan proyek perumahan di Pakuan Bogor dan penyelesaian proyek pengembangan apartemen di kawasan Puri, Jakarta Barat. Saat ini sudah 30% dari total belanja modal yang telah di realisasikan. Perseroan juga akan menerbitkan MTN senilai Rp200 miliar hingga Rp250 miliar. Surat Utang jangka pendek itu diharapkan diterbitkan pada kuartal III 2019.
DIGI Berencana Private Placement 20,5 Juta Saham
PT Arkadia Digital Media Tbk (DIGI) berencana melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak-banyaknya 20.500.000 saham atau 6,31% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Rencana ini dalam rangka memperkuat struktur permodalan dan meningkatkan jumlah saham yang beredar sehingga secara tidak langsung meningkatkan likuiditas perdagangan. Setelah pelaksanaan PMTHMETD ini efektif maka kepemilikan saham masing-masing pemegang saham perseroan akan mengalami penurunan (dilusi) sebesar 5,93%. Perseroan akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham pada 24 Juni 2019 sehubungan dengan rencana pelaksanaan PMHMETD ini.
Pefindo Tegaskan Peringkat ADHI Pada idA-
Pefindo telah menegaskan peringkat idA- untuk Obligasi Berkelanjutan I/2012 Seri B sebesar Rp250 miliar milik PT Adhi Karya Tbk (ADHI) yang akan jatuh tempo pada 3 Juli 2019. Perseroan berencana untuk membayar obligasi yang jatuh tempo menggunakan kas internal. Pada tanggal 31 Desember 2018, ADHI memiliki kas dan setara kas Rp3,3 triliun.
WOMF Akan Terbitkan Obligasi Rp1,675 Triliun
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) akan melakukan Penawaran Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Tahun 2019 dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya Rp1.675.000.000.000 yang merupakan bagian dari PUB III senilai Rp5 triliun. Obligasi Tahap II ini memiliki tiga seri yakni seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp931.500.000.000 dengan bunga sebesar 8,50% per tahun dan jangka waktu 370 hari, seri B dengan jumlah pokok Rp125.500.000.000 dengan bunga 9,15% per tahun dan jangka waktu 2 tahun serta Seri C dengan jumlah pokok Rp618.000.000.000 dengan bunga 9,85% per tahun dan jangka waktu 3 tahun.
SIMA Dapat Kontrak Dari PT De Petroleum International
PT Siwani Makmur Tbk (SIMA) telah menandatangani perjanjian pemeliharaan alat dengan PT De Petroleum International perusahaan pengolahan limbah untuk tahun 2019. Peralatan yang menjadi objek pemeliharaan adalah satu unit Sludge Collection Pit, satu unit Water Treatment Pit, enam unit Decanter Hydraulic dan satu unit Homogenizer Tank. Selain itu ada 2 unit Holding Tank, tiga unit Silo Tank, dua unit Sludge Pump, lima Unit T.15 Wilden pump, satu unit T.20 Wilden Pump, satu unit steam boiler 1, satu unit steam boile2, dan beberapa generator serta piping system di area pengolahan limbah. Biaya pemeliharan rutin dihitung secara lumpsum sebesar Rp4,2 miliar per tahun
Stock Pick
MIKA
Pada perdagangan kemarin saham MIKA ditutup tertahan pada level harga 2090. MIKA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2060-2010.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2020
HRUM
Pada perdagangan kemarin saham HRUM ditutup menguat pada level harga 1270. HRUM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1255-1285.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1290
SMCB
Pada perdagangan kemarin saham SMCB ditutup tertahan pada level harga 1575. SMCB selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1555-1590
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1595
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup tertahan pada level harga 4100. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4050-4140.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4150
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup tertahan pada level harga 7525. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7400-7625.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7650
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup tertahan dilevel harga 7025. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6900-7125.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7150
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-05-14 07:49:43 (GMT +7)