14 Mar
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 13 Maret 2018 ditutup melemah 1,35% pada level 6412. Semua sektor melemah dengan pelemahan terbesar pada sektor konsumer. Investor asing net sell Rp701,9 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat dipecatnya Menteri Luar Negeri AS dan potensi adanya tarif impor lainnya yang ditargetkan untuk impor China senilai USD30 miliar per tahun akan segera diumumkan pekan depan. Hal tersebut menimbulkan ketidakpastian sehingga direspon negatif oleh pasar. Sebelumnya indeks menguat setelah data inflasi AS bulan Februari melambat, sehingga mengindikasikan kenaikan laju inflasi pada tahun ini bertahap. Data inflasi AS bulan Februari sebesar 0,2%, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,5%. Saham teknologi dan keuangan menjadi kontributor utama bagi pelemahan indeks. Yield obligasi pemerintah AS dengan tenor 10 tahun mengalami penurunan karena data inflasi yang melambat. Dollar AS cenderung stabil terhadap mata uang utama lainnya. Sementara itu harga minyak mentah berlanjut melemah akibat kekhawatiran bahwa permintaan minyak dunia tidak akan dapat menyerap kelebihan suplay minyak yang disebabkan oleh meningkatnya produksi minyak AS. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6380 - 6460
News & Analysis
WIKA Berusaha Dapat Proyek Infrastruktur di Afghanistan
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menargetkan mendapatkan sejumlah proyek infrastruktur di Afghanistan dengan bekerja sama dengan kontraktor di negara tersebut. Perseroan bekerja sama dengan kontraktor Afghanistan untuk mendapatkan dan mengerjakan proyek baru di negara tersebut. Perseroan kontraktor lokal yang digandeng merupakan anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Afghanistan. Proyeknya masih belum detail tetapi ada perumahan, jalan lingkar luar, dan bandar udara. WIKA membukukan kontrak baru Rp170 miliar dari pengerjaan rumah susun di Aljazair pada Januari 2018. Diproyeksikan, WIKA akan mencatatkan nilai kontrak baru Rp870 miliar dari sejumlah proyek di luar negeri.
PGAS Telah Alihkan Saham Seri B Milik Negara ke Pertamina
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) berdasarkan peraturan pemerintah telah mengalihkan saham seri B milik negara sebanyak 13.809.038.755 saham yang akan dijadikan sebagai penambahan penyertaan modal ke dalam modal saham perusahaan perseroan PT Pertamina pada 9 Maret 2018. Maka saham seri B perseroan akan dimiliki sebesar 56,96% oleh Pertamina dan oleh publik 43,04%. Sedangkan saham seri A Dwiwarna Perseroan tetap dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. Pengalihan saham seri B milik negara di perseroan untuk dijadikan tambahan penyertaan modal negara di Pertamina akan mengakibatkan berubahnya status perseroan dari persero menjadi non persero.
SRAJ Akan Akuisisi Bogor Medical Center Senilai Rp300,18 Miliar
PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) akan mengakuisisi PT Bogor Medical Center dengan estimasi nilai transaksi sebesar Rp300,18 miliar dan kemudian kedua perusahaan tersebut akan dimerger dengan SRAJ sebagai perusahaan hasil penggabungan. Selain itu, penggabungan ini juga bertujuan untuk memudahkan Mayapada Hospital melakukan penetrasi market pada industri rumah sakit, khususnya di daerah Bogor dan sekitarnya. Merger akan dilakukan dengan cara konversi saham. Setiap 1 saham BMC akan dikonversi menjadi 70,09 juta saham SRAJ. Berdasarkan proforma perusahaan hasil penggabungan dua perusahaan itu menyebabkan total aset SRAJ meningkat dari Rp2,15 triliun menjadi Rp2,56 triliun.
ADRO Akan Tingkatkan Penjualan Ke Pasar Premium dan Efisiensi
PT Adaro Energy Tbk (ADRO) akan menerapkan dua strategi untuk meningkatkan pendapatan, yakni memacu penjualan ke pasar premium dan melakukan efisiensi seiring dengan ditetapkannya harga batu bara acuan untuk PLN. Perusahaan tidak akan menaikkan produksi batu bara meskipun mendapat insentif 10% dari pemerintah. ADRO tetap mempertahankan target 54 juta—56 juta ton pada 2018. Terkait kontribusi pasar dalam dan luar negeri, ADRO bisa menjaga kapasitas domestik 23%-25%, dan selebihnya ekspor.
GIAA Akan Terbitkan Obligasi USD750 Juta Untuk Reprofiling Utang
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) ingin memperbaiki profil utang jangka pendek dan jangka panjang perseroan sehingga nantinya operasional perseroan tidak banyak dibebani oleh utang jangka pendek. Saat ini GIAA memiliki utang jangka panjang sebesar USD636 juta dan utang jangka pendek sebesar USD1,08 miliar. Untuk itu, perseroan akan menggunakan dana obligasi global yang direncanakan sebanyak-banyaknya sebesar USD750 juta untuk melakukan reprofiling utang, sehingga proporsi utang jangka panjang tidak akan lebih kecil dibandingkan dengan porsi pinjaman jangka pendek.
PBID Perkirakan Pendapatan Tumbuh 12%
PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) memprediksi pendapatan pada tahun lalu meningkat pada kisaran 11%—12% dibandingkan capaian pada 2016. Pada 2016, perusahaan membukukan pendapatan usaha bersih sebesar Rp3,16 triliun. Jika meningkat 12%, pendapatan usaha bersih perseroan pada tahun lalu diprediksi mencapai Rp3,53 triliun. Pertumbuhan pendapatan PBID juga tercatat lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan industri plastik tahun lalu yang di level sekitar 5%
Stock Pick
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat pada level 8175. Pergerakan saham BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8075-8275. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8275
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA kembali ditutup menguat pada level 23450. Pergerakan saham BBCA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 23200-23700. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 23700
MNCN
Pada perdagangan kemarin saham MNCN kembali ditutup menguat pada level 1510. MNCN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1500-1530. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1530
SCMA
Pada perdagangan kemarin saham SCMA kembali ditutup menguat pada level 2880. Pergerakan saham SCMA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2850-2910. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2910
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat di level 3760. Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3720–3800. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3800
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat pada level 3750. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3710-3790.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3790
BNGA
Pada perdagangan kemarin saham BNGA kembali ditutup menguat pada level 1305. BNGA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1290-1320.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1320
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 13 Maret 2018 ditutup melemah 1,35% pada level 6412. Semua sektor melemah dengan pelemahan terbesar pada sektor konsumer. Investor asing net sell Rp701,9 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat dipecatnya Menteri Luar Negeri AS dan potensi adanya tarif impor lainnya yang ditargetkan untuk impor China senilai USD30 miliar per tahun akan segera diumumkan pekan depan. Hal tersebut menimbulkan ketidakpastian sehingga direspon negatif oleh pasar. Sebelumnya indeks menguat setelah data inflasi AS bulan Februari melambat, sehingga mengindikasikan kenaikan laju inflasi pada tahun ini bertahap. Data inflasi AS bulan Februari sebesar 0,2%, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,5%. Saham teknologi dan keuangan menjadi kontributor utama bagi pelemahan indeks. Yield obligasi pemerintah AS dengan tenor 10 tahun mengalami penurunan karena data inflasi yang melambat. Dollar AS cenderung stabil terhadap mata uang utama lainnya. Sementara itu harga minyak mentah berlanjut melemah akibat kekhawatiran bahwa permintaan minyak dunia tidak akan dapat menyerap kelebihan suplay minyak yang disebabkan oleh meningkatnya produksi minyak AS. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6380 - 6460
News & Analysis
WIKA Berusaha Dapat Proyek Infrastruktur di Afghanistan
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menargetkan mendapatkan sejumlah proyek infrastruktur di Afghanistan dengan bekerja sama dengan kontraktor di negara tersebut. Perseroan bekerja sama dengan kontraktor Afghanistan untuk mendapatkan dan mengerjakan proyek baru di negara tersebut. Perseroan kontraktor lokal yang digandeng merupakan anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Afghanistan. Proyeknya masih belum detail tetapi ada perumahan, jalan lingkar luar, dan bandar udara. WIKA membukukan kontrak baru Rp170 miliar dari pengerjaan rumah susun di Aljazair pada Januari 2018. Diproyeksikan, WIKA akan mencatatkan nilai kontrak baru Rp870 miliar dari sejumlah proyek di luar negeri.
PGAS Telah Alihkan Saham Seri B Milik Negara ke Pertamina
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) berdasarkan peraturan pemerintah telah mengalihkan saham seri B milik negara sebanyak 13.809.038.755 saham yang akan dijadikan sebagai penambahan penyertaan modal ke dalam modal saham perusahaan perseroan PT Pertamina pada 9 Maret 2018. Maka saham seri B perseroan akan dimiliki sebesar 56,96% oleh Pertamina dan oleh publik 43,04%. Sedangkan saham seri A Dwiwarna Perseroan tetap dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. Pengalihan saham seri B milik negara di perseroan untuk dijadikan tambahan penyertaan modal negara di Pertamina akan mengakibatkan berubahnya status perseroan dari persero menjadi non persero.
SRAJ Akan Akuisisi Bogor Medical Center Senilai Rp300,18 Miliar
PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) akan mengakuisisi PT Bogor Medical Center dengan estimasi nilai transaksi sebesar Rp300,18 miliar dan kemudian kedua perusahaan tersebut akan dimerger dengan SRAJ sebagai perusahaan hasil penggabungan. Selain itu, penggabungan ini juga bertujuan untuk memudahkan Mayapada Hospital melakukan penetrasi market pada industri rumah sakit, khususnya di daerah Bogor dan sekitarnya. Merger akan dilakukan dengan cara konversi saham. Setiap 1 saham BMC akan dikonversi menjadi 70,09 juta saham SRAJ. Berdasarkan proforma perusahaan hasil penggabungan dua perusahaan itu menyebabkan total aset SRAJ meningkat dari Rp2,15 triliun menjadi Rp2,56 triliun.
ADRO Akan Tingkatkan Penjualan Ke Pasar Premium dan Efisiensi
PT Adaro Energy Tbk (ADRO) akan menerapkan dua strategi untuk meningkatkan pendapatan, yakni memacu penjualan ke pasar premium dan melakukan efisiensi seiring dengan ditetapkannya harga batu bara acuan untuk PLN. Perusahaan tidak akan menaikkan produksi batu bara meskipun mendapat insentif 10% dari pemerintah. ADRO tetap mempertahankan target 54 juta—56 juta ton pada 2018. Terkait kontribusi pasar dalam dan luar negeri, ADRO bisa menjaga kapasitas domestik 23%-25%, dan selebihnya ekspor.
GIAA Akan Terbitkan Obligasi USD750 Juta Untuk Reprofiling Utang
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) ingin memperbaiki profil utang jangka pendek dan jangka panjang perseroan sehingga nantinya operasional perseroan tidak banyak dibebani oleh utang jangka pendek. Saat ini GIAA memiliki utang jangka panjang sebesar USD636 juta dan utang jangka pendek sebesar USD1,08 miliar. Untuk itu, perseroan akan menggunakan dana obligasi global yang direncanakan sebanyak-banyaknya sebesar USD750 juta untuk melakukan reprofiling utang, sehingga proporsi utang jangka panjang tidak akan lebih kecil dibandingkan dengan porsi pinjaman jangka pendek.
PBID Perkirakan Pendapatan Tumbuh 12%
PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) memprediksi pendapatan pada tahun lalu meningkat pada kisaran 11%—12% dibandingkan capaian pada 2016. Pada 2016, perusahaan membukukan pendapatan usaha bersih sebesar Rp3,16 triliun. Jika meningkat 12%, pendapatan usaha bersih perseroan pada tahun lalu diprediksi mencapai Rp3,53 triliun. Pertumbuhan pendapatan PBID juga tercatat lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan industri plastik tahun lalu yang di level sekitar 5%
Stock Pick
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat pada level 8175. Pergerakan saham BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8075-8275. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8275
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA kembali ditutup menguat pada level 23450. Pergerakan saham BBCA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 23200-23700. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 23700
MNCN
Pada perdagangan kemarin saham MNCN kembali ditutup menguat pada level 1510. MNCN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1500-1530. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1530
SCMA
Pada perdagangan kemarin saham SCMA kembali ditutup menguat pada level 2880. Pergerakan saham SCMA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2850-2910. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2910
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat di level 3760. Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3720–3800. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3800
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat pada level 3750. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3710-3790.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3790
BNGA
Pada perdagangan kemarin saham BNGA kembali ditutup menguat pada level 1305. BNGA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1290-1320.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1320
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-03-14 08:27:54 (GMT +7)