14 Agust
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 11 Agustus 2017 ditutup melemah 1,03% pada level 5766. Pelemahan indeks dipicu oleh melemahnya mayoritas indeks bursa global akibat ketegangan antara AS dan Korea Utara. Saham sektor aneka industri mengalami koreksi terbesar. Investor asing net sell Rp 1,153 triliun. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan akhir pekan ditutup menguat karena ekspektasi akan perlambatan laju kenaikan suku bunga The Fed yang disebabkan oleh inflasi yang masih relatif rendah. Namun penguatan indeks terbatas oleh meningkatnya ketegangan politik antara AS dan Korea Utara. Data inflasi AS pada bulan Juli tercatat sebesar 0,1%, lebih rendah dari estimasi yang sebesar 0,2%. Demikian juga dengan inflasi inti yang tercatat sebesar 0,1%. Sehingga inflasi yoy tercatat sebesar 1,7%, masih di bawah target The Fed yang sebesar 2%. Potensi kenaikan suku bunga The Fed pada Desember menurun menjadi 40% dari 42%. Dollar AS juga mengalami pelemahan. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya retail sales, empire manufacturing, business inventories, housing starts, building permits, FOMC minutes, Philadelphia Fed, industrial production, leading indicators dan Mich Sentiment. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5740 - 5810
News & Analysis
Biaya Eksplorasi INCO Bulan Juli USD587.047
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menghabiskan biaya sebesar USD 587.047 untuk kegiatan eksplorasi bulan Juli 2017 yang masih berfokus pada daerah-daerah di dalam kontrak karya. Daerah eksplorasi di Blok Sorowako Outer Area, Blok Sorowako dan Blok Larona di Kabupaten Luwu Timur Sulawesi Selatan dan Blok Bahodopi di Kabupaten Morowali di Sulawesi Tengah. Eksplorasi dilakukan oleh perseroan bersama dengan pihak ketiga yang melibatkan tiga kontraktor. Hasil pengujian sedang dalam proses penghitungan dengan metode block modeling di Sorowako.
GEMS Dapat Fasilitas Pinjaman BMRI USD115 juta
PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) dan anak usahanya PT Borneo Indobara telah mendapatkan fasilitas pinjaman dari PT Bank MAndiri Tbk (BMRI) dimana penandatanganan transaksi pinjaman dilakukan pada 9 Agustus 2017. Pinjaman itu terdiri dari dua jenis yakni pinjaman transaksi khusus I No.27 dengan limit USD50 juta berbunga 6,50% per tahun dengan jangka waktu 7 tahun dan digunakan untuk refinancing pinjaman bank yang telah ada. Sementara pinjaman transaksi khusus II No.28 dengan limit USD65 juta berbunga 6,50% per tahun dan jangka waktu 7 tahun yang akan digunakan untuk pembiayaan capex pembangunan fasilitas tambang batubara di lokasi tambang kabupaten Tanah Bambu Kalsel.
Harga Pelaksanaan Rights Issue ROTI Berkisar Rp1200-Rp1300
PT Nippon Indosari Tbk (ROTI) akan melakukan Rights Issue atau PUT I dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 1.150.000.000 saham biasa atas nama atau maksimal 18,52% dari modal ditempatkan dan disetor setelah PUT I dengan nominal Rp20 per lembar. Harga pelaksanaan antara Rp1.200 hingga Rp1.300 per lembar saham dimana rasio HMETD akan ditetapkan kemudian dengan indikasi bahwa rasio tersebut tidak akan mengakibatkan jumlah saham baru yang akan dikeluarkan dan tingkat dilusi melebihi ketentuan maksimum. Jumlah dana yang diterima perseroan maksimal Rp1.495.000.000.000. Adapun jadwal sementara perdagangan saham rights ini pada 6-12 Oktober 2017. Penerima HMETD yang berhak adalah para pemegang saham yang namanya tercantum hingga 4 Oktober 2017 menurut jadwal sementara.
BJBR Kucurkan Kredit Rp110 Miliar Kepada Kabupaten Lampung Utara
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) mengucurkan kredit pinjaman daerah Rp110 miliar kepada Pemerintah Kabupaten Lampung Utara untuk pembangunan proyek infrastruktur. Kredit tersebut akan digunakan Pemkab Lampung Utara untuk membangun infrastruktur di bidang industri, perdagangan dan jasa. BJBR memang memiliki rencana untuk mengembangkan pembiayaan untuk proyek infrastruktur, terutama melalui kerja sama langsung dengan pemerintah daerah.
BBTN Targetkan Kredit Baru Rp5 Triliun
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menargetkan kredit baru senilai Rp5 triliun dari gelaran pameran properti tahunan, Indonesia Properti Expo (IPEX) 2017, yang menghadirkan hampir 900 proyek perumahan. Penyelenggaraan IPEX 2017 kali ini menjadi upaya perseroan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk memiliki rumah, terutama dalam rangka menyukseskan Program Satu Juta Rumah. Pameran ini juga menjadi langkah BBTN meningkatkan penyaluran KPR perseroan sehingga dapat meningkatkan naik pangsa pasar.
BBRI Sedang Uji Tuntas Untuk Akuisisi Perusahaan Efek
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) sedang dalam proses uji tuntas untuk mengakuisisi perusahaan efek BUMN. Di antara empat perusahaan efek BUMN, dua yang berpeluang untuk diakuisisi yakni PT Bahana Sekuritas dan PT Danareksa Sekuritas. Pasalnya, PT Mandiri Sekuritas berada di bawah bendera PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., sedangkan PT BNI Sekuritas merupakan anak usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Namun Danareksa Sekuritas dikabarkan akan diambilalih oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Stock Pick
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA menguat ditutup di 18675. Pergerakan saham BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 18475-18875.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 18875
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT kembali ditutup menguat di level 2340. Pergerakan saham WSKT selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2310-2370.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 2370
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR kembali ditutup menguat pada level 5500. Pergerakan JSMR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 5400-5575.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 5575
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF kembali ditutup menguat di level 1725. Pergerakan saham KLBF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1700-1740.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak berhasil melewati level resisten 1740
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII kembali ditutup menguat pada level 7775. Pergerakan ASII selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7675-7875.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 7875
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI menguat ditutup di 2060. Pergerakan saham ADHI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2040-2080.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2080
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat pada level 15000. Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 14850-15150.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak berhasil melewati level resisten 15150
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 11 Agustus 2017 ditutup melemah 1,03% pada level 5766. Pelemahan indeks dipicu oleh melemahnya mayoritas indeks bursa global akibat ketegangan antara AS dan Korea Utara. Saham sektor aneka industri mengalami koreksi terbesar. Investor asing net sell Rp 1,153 triliun. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan akhir pekan ditutup menguat karena ekspektasi akan perlambatan laju kenaikan suku bunga The Fed yang disebabkan oleh inflasi yang masih relatif rendah. Namun penguatan indeks terbatas oleh meningkatnya ketegangan politik antara AS dan Korea Utara. Data inflasi AS pada bulan Juli tercatat sebesar 0,1%, lebih rendah dari estimasi yang sebesar 0,2%. Demikian juga dengan inflasi inti yang tercatat sebesar 0,1%. Sehingga inflasi yoy tercatat sebesar 1,7%, masih di bawah target The Fed yang sebesar 2%. Potensi kenaikan suku bunga The Fed pada Desember menurun menjadi 40% dari 42%. Dollar AS juga mengalami pelemahan. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya retail sales, empire manufacturing, business inventories, housing starts, building permits, FOMC minutes, Philadelphia Fed, industrial production, leading indicators dan Mich Sentiment. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5740 - 5810
News & Analysis
Biaya Eksplorasi INCO Bulan Juli USD587.047
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menghabiskan biaya sebesar USD 587.047 untuk kegiatan eksplorasi bulan Juli 2017 yang masih berfokus pada daerah-daerah di dalam kontrak karya. Daerah eksplorasi di Blok Sorowako Outer Area, Blok Sorowako dan Blok Larona di Kabupaten Luwu Timur Sulawesi Selatan dan Blok Bahodopi di Kabupaten Morowali di Sulawesi Tengah. Eksplorasi dilakukan oleh perseroan bersama dengan pihak ketiga yang melibatkan tiga kontraktor. Hasil pengujian sedang dalam proses penghitungan dengan metode block modeling di Sorowako.
GEMS Dapat Fasilitas Pinjaman BMRI USD115 juta
PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) dan anak usahanya PT Borneo Indobara telah mendapatkan fasilitas pinjaman dari PT Bank MAndiri Tbk (BMRI) dimana penandatanganan transaksi pinjaman dilakukan pada 9 Agustus 2017. Pinjaman itu terdiri dari dua jenis yakni pinjaman transaksi khusus I No.27 dengan limit USD50 juta berbunga 6,50% per tahun dengan jangka waktu 7 tahun dan digunakan untuk refinancing pinjaman bank yang telah ada. Sementara pinjaman transaksi khusus II No.28 dengan limit USD65 juta berbunga 6,50% per tahun dan jangka waktu 7 tahun yang akan digunakan untuk pembiayaan capex pembangunan fasilitas tambang batubara di lokasi tambang kabupaten Tanah Bambu Kalsel.
Harga Pelaksanaan Rights Issue ROTI Berkisar Rp1200-Rp1300
PT Nippon Indosari Tbk (ROTI) akan melakukan Rights Issue atau PUT I dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 1.150.000.000 saham biasa atas nama atau maksimal 18,52% dari modal ditempatkan dan disetor setelah PUT I dengan nominal Rp20 per lembar. Harga pelaksanaan antara Rp1.200 hingga Rp1.300 per lembar saham dimana rasio HMETD akan ditetapkan kemudian dengan indikasi bahwa rasio tersebut tidak akan mengakibatkan jumlah saham baru yang akan dikeluarkan dan tingkat dilusi melebihi ketentuan maksimum. Jumlah dana yang diterima perseroan maksimal Rp1.495.000.000.000. Adapun jadwal sementara perdagangan saham rights ini pada 6-12 Oktober 2017. Penerima HMETD yang berhak adalah para pemegang saham yang namanya tercantum hingga 4 Oktober 2017 menurut jadwal sementara.
BJBR Kucurkan Kredit Rp110 Miliar Kepada Kabupaten Lampung Utara
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) mengucurkan kredit pinjaman daerah Rp110 miliar kepada Pemerintah Kabupaten Lampung Utara untuk pembangunan proyek infrastruktur. Kredit tersebut akan digunakan Pemkab Lampung Utara untuk membangun infrastruktur di bidang industri, perdagangan dan jasa. BJBR memang memiliki rencana untuk mengembangkan pembiayaan untuk proyek infrastruktur, terutama melalui kerja sama langsung dengan pemerintah daerah.
BBTN Targetkan Kredit Baru Rp5 Triliun
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menargetkan kredit baru senilai Rp5 triliun dari gelaran pameran properti tahunan, Indonesia Properti Expo (IPEX) 2017, yang menghadirkan hampir 900 proyek perumahan. Penyelenggaraan IPEX 2017 kali ini menjadi upaya perseroan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk memiliki rumah, terutama dalam rangka menyukseskan Program Satu Juta Rumah. Pameran ini juga menjadi langkah BBTN meningkatkan penyaluran KPR perseroan sehingga dapat meningkatkan naik pangsa pasar.
BBRI Sedang Uji Tuntas Untuk Akuisisi Perusahaan Efek
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) sedang dalam proses uji tuntas untuk mengakuisisi perusahaan efek BUMN. Di antara empat perusahaan efek BUMN, dua yang berpeluang untuk diakuisisi yakni PT Bahana Sekuritas dan PT Danareksa Sekuritas. Pasalnya, PT Mandiri Sekuritas berada di bawah bendera PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., sedangkan PT BNI Sekuritas merupakan anak usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Namun Danareksa Sekuritas dikabarkan akan diambilalih oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Stock Pick
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA menguat ditutup di 18675. Pergerakan saham BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 18475-18875.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 18875
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT kembali ditutup menguat di level 2340. Pergerakan saham WSKT selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2310-2370.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 2370
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR kembali ditutup menguat pada level 5500. Pergerakan JSMR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 5400-5575.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 5575
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF kembali ditutup menguat di level 1725. Pergerakan saham KLBF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1700-1740.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak berhasil melewati level resisten 1740
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII kembali ditutup menguat pada level 7775. Pergerakan ASII selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7675-7875.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 7875
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI menguat ditutup di 2060. Pergerakan saham ADHI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2040-2080.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2080
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat pada level 15000. Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 14850-15150.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak berhasil melewati level resisten 15150
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Published on 2017-08-14 08:20:10 (GMT +7)