13 sept
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 12 September 2018 ditutup melemah 0,56% pada level 5798. Sektor keuangan mengalami koreksi terbesar. Investor asing net sell Rp684,4 miliar. Indeks Dow Jones dan indeks S&P500 ditutup menguat sedangkan Nasdaq Composite ditutup melemah. Penguatan indeks Dow Jones dan indeks S&P500 dipicu oleh optimisme akan adanya negosiasi perdagangan antara AS dan China. AS mengirimkan undangan kepada China untuk melakukan negosiasi dagang lagi. Hal tersebut menimbulkan optimisme di pasar bahwa akan ada negosiasi lagi antara AS dan China untuk menyelesaikan masalah dagang, meskipun belum diketahui kapan dan di mana negosiasi tersebut akan berlangsung. Saham-saham yang banyak melakukan ekspor ke China, seperti Boeing dan Caterpillar, mengalami kenaikan setelah adanya berita tersebut. Sedangkan pelemahan Nasdaq Composite didorong oleh pelemahan saham Apple setelah merilisproduk baru ditengah kekhawatiran akan dampak perang dagang dan aturan mengenai media sosial yang lebih ketat. Pasar juga kecewa denganproduk Apple terbaru.itu data PPI bulan Agustus deflasi 0,1%, lebih rendah dari estimasi yang inflasi 0,2% dan dari bulan sebelumnya yang stagnan. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 5743 - 5889
News & Analysis
Inalum Targetkan Ekspor Meningkat 32,54% YoY
Holding Industri Tambang (HIP) menargetkan penjualan ekspor pada 2018 mencapaiUSD2,517 miliar, tumbuh 32,54% yoy dari 2017 sejumlah USD1,899 miliar.Tahun ini, Inalum beserta ketiga anak usahanya, PTBA, TINS, dan ANTM menargetkan penjualan ekspor komoditas mencapai USD2,517 miliar. Perinciannya, Inalum berkontribusi USD79 juta, ANTM menyumbang USD1,046 miliar, PTBA sebesar USD829 juta, dan TINS USD563 juta.ANTM paling meningkat signifikan dari 2017 dibandingkan anggota HIP lainnya. Tahun lalu ANTM melakukan ekspor sebesar USD635 juta.
Salah Satu Hotel PNSE Terkena Dampak Gempa di Lombok
PT Pudjiadi and Sons Estate Tbk (PNSE) menghentikan sebagian segmen usahanya terkait dengan bencana alam gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). PNSE menutup salah satu hotel yang dioperasikannya yakni The Jayakarta Lombok yang merupakan milik perusahaan anak, PT Hotel Juwara Warga. Peristiwa tersebut pun diakui mempengaruhi kinerja keuangan hotel. Kinerja bisnis sampai akhir tahun menjadi terdampak dan akan lebih kecil atau maksimal sama dengan tahun lalu. Untuk meningkatkan pendapatan, PNSE mencoba mencari peluang baru dengan lebih memperkenalkan brand dan hotel kepada kelompok-kelompok komunitas. Selain itu juga memperkuat upaya penjualan aset-aset tanah yang direncanakan untuk dijual seperti tanah di Cengkareng.
LAND Peroleh Dana IPO Sebesar Rp301,58 Miliar
PT Trimitra Propertindo Tbk (LAND) meraih dana dari IPO sebesar Rp 301,58 miliar. Dana hasil IPO ini akan digunakan untuk tiga tujuan. Sebanyak 66% untuk pembangunan proyek tower II, sekitar 18% untuk modal kerja, dan 16% lainnya untuk pembayaran sebagian utang bank. Hingga kuartal I 2018, LAND telah memperoleh laba bersih sebesar Rp 10,96 miliar atau tumbuh 415,96% yoy dari tahun sebelumnya sebesar Rp 2,12 miliar. Kenaikan ini ditunjang dari pertumbuhan pendapatan sebesar 22,66% menjadi Rp 17,95 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 14,63 miliar. Strategi yang diterapkan LAND antara lain menciptakan nilai melalui diversifikasi portfolio properti, meningkatkan cadangan lahan di lokasi strategis, menggunakan standar kualitas internasional dan melaksanakan praktik terbaik dalam pengembangan prasarana.
Per Agustus Kontrak Baru WSBP Mencapai Rp4,08 Triliun
PT Waskita Beron Precast Tbk (WSBP) mencatatkan pencapaian kinerja nilai kontrak baru per Agustus 2018 sebesar Rp 4,08 triliun. Angka tersebut meningkat jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai Rp 3,93 triliun. Nilai kontrak yang dikelola per Juli 2018 sebesar Rp 14,76 triliun. Ini termasuk dengan sisa nilai kontrak pada tahun 2017 lalu sebesar Rp 10,68 triliun. WSBP menargetkan meraih kontrak baru Rp 8,3 triliun tahun ini. Target ini lebih rendah dibanding yang dibuat sebelumnya, yaitu mencapai Rp 11,52 triliun.
ADHI Akan Investasi Rp5 Triliun Untuk Sejumlah Proyek
PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) akan mengucurkan dana Rp5 triliun untuk mendanai rencana investasi sejumlah proyek pemrakarsa perseroan hingga awal 2019. ADHI memiliki rencana investasi. Saat ini, ADHI telah mengajukan sebagai pemrakarsa beberapa proyek. Diantaranya,sistem penyediaan air minum (SPAM) dari Bendungan Karian, Banten. Fasilitas tersebut nantinya akan mengalirkan air untuk Tangerang Selatan dan Jakarta. Kedua,jaringan kereta Jakartalinelingkar kota dengan panjang mencapai 22 kilometer.,tol Solo—Yogyakarta—Kulon Progo. Investasi yang dikucurkan rencananya Rp5 triliun sampai dengan awal tahun depan.
MEDC Akan Terbitkan Obligasi Rp1,25 Triliun
PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) akan menerbitkan obligasi dengan nilai maksimal Rp1,25 triliun dengan menawarkan dua seri, yakni Seri A senilai Rp1,15 triliun dengan kupon 10%, dan Seri B sejumlah Rp41,25 miliar dengan kupon 10,75%. MEDC akan menerbitkan Penawaran Umum BerkelanjutanIII dengan target dana Rp5 triliun. Surat utang ini mendapat peringkat idA+ dari Pefindo
Stock Pick
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR ditutup menguat pada level 4450. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4400-4490. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4500
LSIP
Pada perdagangan kemarin saham LSIP ditutup menguat pada level harga 1415. LSIP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1400-1430. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1435
AALI
Pada perdagangan kemarin saham AALI ditutup menguat pada level harga 13525. AALI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 13400-13675. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 13700
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF tertahan pada level harga 6125. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6050-6200. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6225
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali tertahan pada level harga 8875. ICBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8775-8975. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9000
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA ditutup kembali menguat pada level harga 3490. AKRA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3450-3530. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3540
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 12 September 2018 ditutup melemah 0,56% pada level 5798. Sektor keuangan mengalami koreksi terbesar. Investor asing net sell Rp684,4 miliar. Indeks Dow Jones dan indeks S&P500 ditutup menguat sedangkan Nasdaq Composite ditutup melemah. Penguatan indeks Dow Jones dan indeks S&P500 dipicu oleh optimisme akan adanya negosiasi perdagangan antara AS dan China. AS mengirimkan undangan kepada China untuk melakukan negosiasi dagang lagi. Hal tersebut menimbulkan optimisme di pasar bahwa akan ada negosiasi lagi antara AS dan China untuk menyelesaikan masalah dagang, meskipun belum diketahui kapan dan di mana negosiasi tersebut akan berlangsung. Saham-saham yang banyak melakukan ekspor ke China, seperti Boeing dan Caterpillar, mengalami kenaikan setelah adanya berita tersebut. Sedangkan pelemahan Nasdaq Composite didorong oleh pelemahan saham Apple setelah merilisproduk baru ditengah kekhawatiran akan dampak perang dagang dan aturan mengenai media sosial yang lebih ketat. Pasar juga kecewa denganproduk Apple terbaru.itu data PPI bulan Agustus deflasi 0,1%, lebih rendah dari estimasi yang inflasi 0,2% dan dari bulan sebelumnya yang stagnan. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 5743 - 5889
News & Analysis
Inalum Targetkan Ekspor Meningkat 32,54% YoY
Holding Industri Tambang (HIP) menargetkan penjualan ekspor pada 2018 mencapaiUSD2,517 miliar, tumbuh 32,54% yoy dari 2017 sejumlah USD1,899 miliar.Tahun ini, Inalum beserta ketiga anak usahanya, PTBA, TINS, dan ANTM menargetkan penjualan ekspor komoditas mencapai USD2,517 miliar. Perinciannya, Inalum berkontribusi USD79 juta, ANTM menyumbang USD1,046 miliar, PTBA sebesar USD829 juta, dan TINS USD563 juta.ANTM paling meningkat signifikan dari 2017 dibandingkan anggota HIP lainnya. Tahun lalu ANTM melakukan ekspor sebesar USD635 juta.
Salah Satu Hotel PNSE Terkena Dampak Gempa di Lombok
PT Pudjiadi and Sons Estate Tbk (PNSE) menghentikan sebagian segmen usahanya terkait dengan bencana alam gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). PNSE menutup salah satu hotel yang dioperasikannya yakni The Jayakarta Lombok yang merupakan milik perusahaan anak, PT Hotel Juwara Warga. Peristiwa tersebut pun diakui mempengaruhi kinerja keuangan hotel. Kinerja bisnis sampai akhir tahun menjadi terdampak dan akan lebih kecil atau maksimal sama dengan tahun lalu. Untuk meningkatkan pendapatan, PNSE mencoba mencari peluang baru dengan lebih memperkenalkan brand dan hotel kepada kelompok-kelompok komunitas. Selain itu juga memperkuat upaya penjualan aset-aset tanah yang direncanakan untuk dijual seperti tanah di Cengkareng.
LAND Peroleh Dana IPO Sebesar Rp301,58 Miliar
PT Trimitra Propertindo Tbk (LAND) meraih dana dari IPO sebesar Rp 301,58 miliar. Dana hasil IPO ini akan digunakan untuk tiga tujuan. Sebanyak 66% untuk pembangunan proyek tower II, sekitar 18% untuk modal kerja, dan 16% lainnya untuk pembayaran sebagian utang bank. Hingga kuartal I 2018, LAND telah memperoleh laba bersih sebesar Rp 10,96 miliar atau tumbuh 415,96% yoy dari tahun sebelumnya sebesar Rp 2,12 miliar. Kenaikan ini ditunjang dari pertumbuhan pendapatan sebesar 22,66% menjadi Rp 17,95 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 14,63 miliar. Strategi yang diterapkan LAND antara lain menciptakan nilai melalui diversifikasi portfolio properti, meningkatkan cadangan lahan di lokasi strategis, menggunakan standar kualitas internasional dan melaksanakan praktik terbaik dalam pengembangan prasarana.
Per Agustus Kontrak Baru WSBP Mencapai Rp4,08 Triliun
PT Waskita Beron Precast Tbk (WSBP) mencatatkan pencapaian kinerja nilai kontrak baru per Agustus 2018 sebesar Rp 4,08 triliun. Angka tersebut meningkat jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai Rp 3,93 triliun. Nilai kontrak yang dikelola per Juli 2018 sebesar Rp 14,76 triliun. Ini termasuk dengan sisa nilai kontrak pada tahun 2017 lalu sebesar Rp 10,68 triliun. WSBP menargetkan meraih kontrak baru Rp 8,3 triliun tahun ini. Target ini lebih rendah dibanding yang dibuat sebelumnya, yaitu mencapai Rp 11,52 triliun.
ADHI Akan Investasi Rp5 Triliun Untuk Sejumlah Proyek
PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) akan mengucurkan dana Rp5 triliun untuk mendanai rencana investasi sejumlah proyek pemrakarsa perseroan hingga awal 2019. ADHI memiliki rencana investasi. Saat ini, ADHI telah mengajukan sebagai pemrakarsa beberapa proyek. Diantaranya,sistem penyediaan air minum (SPAM) dari Bendungan Karian, Banten. Fasilitas tersebut nantinya akan mengalirkan air untuk Tangerang Selatan dan Jakarta. Kedua,jaringan kereta Jakartalinelingkar kota dengan panjang mencapai 22 kilometer.,tol Solo—Yogyakarta—Kulon Progo. Investasi yang dikucurkan rencananya Rp5 triliun sampai dengan awal tahun depan.
MEDC Akan Terbitkan Obligasi Rp1,25 Triliun
PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) akan menerbitkan obligasi dengan nilai maksimal Rp1,25 triliun dengan menawarkan dua seri, yakni Seri A senilai Rp1,15 triliun dengan kupon 10%, dan Seri B sejumlah Rp41,25 miliar dengan kupon 10,75%. MEDC akan menerbitkan Penawaran Umum BerkelanjutanIII dengan target dana Rp5 triliun. Surat utang ini mendapat peringkat idA+ dari Pefindo
Stock Pick
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR ditutup menguat pada level 4450. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4400-4490. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4500
LSIP
Pada perdagangan kemarin saham LSIP ditutup menguat pada level harga 1415. LSIP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1400-1430. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1435
AALI
Pada perdagangan kemarin saham AALI ditutup menguat pada level harga 13525. AALI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 13400-13675. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 13700
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF tertahan pada level harga 6125. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6050-6200. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6225
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali tertahan pada level harga 8875. ICBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8775-8975. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9000
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA ditutup kembali menguat pada level harga 3490. AKRA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3450-3530. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3540
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-09-13 07:57:05 (GMT +7)