13 oct
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 12 Oktober 2020 ditutup menguat 0,78% pada level 5093. Saham sektor perbankan dan perkebunan mengkontribusikan penguatan terbesar. Investor asing net sell Rp104,94 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat ditopang oleh kenaikan pada saham sektor teknologi serta harapan akan paket stimulus baru dari pemerintah AS. Saham Apple memberikan kontribusi penguatan terbesar menjelang dirilisnya iPhone baru dengan kemampuan 5G. Pasar juga mencermati perkembangan negosiasi mengenai paket stimulus baru. Selain itu pasar akan menantikan dimulainya earning season Q3/2020 di Wall Street dimana dijadwalkan beberapa emiten diantaranya JP Morgan, Citigroup dan Delta Airlines, akan merilis laporan keuangan pada malam ini. Mayoritas indeks bursa Asia pada perdagangan kemarin menguat dipicu oleh langkah China untuk merilis rencana reformasi keseluruhan terhadap Shenzhen serta langkah Bank Sentral China yang mendorong pelemahan yuan terhadap dollar AS. Sementara itu harga minyak mentah melemah akibat produksi minyak pulih. Harga emas juga melemah karena paket stimulus baru dari AS diperkirakan tidak sebesar estimasi sebelumnya. Untuk Indonesia, IHSG hari ini diperkirakan mixed. Indeks diperkirakan bergerak di level 5050 - 5185
News & Analysis
DPK BBTN Hingga Kuartal III Tumbuh 18,17% YoY
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mencatatkan posisi likuiditas terkuat ditopang pertumbuhan DPK yang positif. Hingga kuartal III/2020, DPK BBTN tercatat tumbuh di level sekitar 18,17% yoy. Selain ditopang berbagai inovasi yang telah dilakukan BBTN, adanya quantitative easing (QE) juga ikut memberi andil pergerakan positif DPK. Posisi LDR BBTN berada di sekitar 93% pada September 2020. Sejalan dengan kenaikan DPK tersebut, porsi dana murah (CASA) BBTN juga terpantau naik. Kenaikan dana murah itu sejalan dengan target bisnis BBTN untuk meningkatkan tabungan sesuai hakikat awal perseroan sebagai bank tabungan.
BPFI Berencana Rights Issue 944,81 Juta Saham
PT Batavia Prosperindo Finance Tbk (BPFI) berencana akan melakukan Penawaran Umum Terbatas IV (PUT IV) tahun 2021 dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. PUT IV ini rencananya akan dilakukan oleh perseroan pada awal tahun depan setelah mendapatkan pernyataan efektif dari OJK pada tanggal 16 Desember 2020 mendatang. Dalam PUT IV ini perseroan rencananya akan menawarkan 944.811.694 saham atau sebanyak 34,64% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp100 per saham. Setiap pemegang 100 saham lama yang namanya tercatat dalam DPS pada tanggal 6 Januari 2021 berhak mendapatkan 53 HMETD. Setiap 1 HMETD nantinya dapat digunakan untuk membeli 1 saham baru dengan harga pelaksanaan yang akan ditentukan kemudian oleh perseroan.
Anak Usaha JPFA Bentuk JV Operasikan Pusat Pembiakan Induk Udang
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) menyampaikan bahwa anak usahanya yakni PT Suri Tani Pemuka (PT STP) telah menandatangani joint venture agreement (perjanjian patungan (JVA) dengan Hendrix Genetics Aquaculture BV (HGV). Perjanjian sehubungan dengan pendirian perusahaan patungan (JVCo) yang akan memiliki dan mengoperasikan Pusat Pembiakan Induk (BMC) udang di Indonesia. Nantinya, anak usaha JPFA yakni STP akan memegang sebanyak 49% saham di perusahaan hasil JV tersebut. Sedangkan sisanya, akan dimiliki oleh HGV yang merupakan entitas induk dari unit bisnis Aqua genetics dari Hendrix Genetics Group (HG Group) yakni pemasok utama indukan udang yang bebas patogen, yang khusus dikembangkan secara genetik untuk industri udang Indonesia. Modal awal untuk JVCo adalah sebesar Rp20 miliar, dimana PT STP akan mengambil bagian 49% atau sekitar Rp9,8 miliar.
ADHI Berencana Akan Terbitkan Obligasi Rp2 Triliun
PT Adhi Karya (Persero) Tbk.menerbitkan obligasi dengan dana yang ingin diraih senilai Rp2 triliun. ADHI akan menawarkan Obligasi Berkelanjutan III Adhi Karya Tahap I Tahun 2020 dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya Rp2 triliun. Penerbitan surat utang tersebut merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan III Adhi Karya dengan target dana yang ingin dihimpun Rp5 triliun. Dana hasil obligasi ini akan digunakan untuk belanja modal, refinancing utang dan modal kerja.
PTBA Targetkan PLTU Sumsel-8 Beroperasi Pada 2022
PT Bukit Asam Tbk (PTBA)menargetkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Sumsel-8 dapat beroperasi secara komersial pada 2022. Perseroan memiliki proyek kerja sama dengan investor asing, China Huadian. Keduanya berkolaborasi dalam membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Sumsel-8 dengan kapasitas 2x620 MW. Proyek ini sedang berlangsung dan progresnya sudah mencapai sekitar 50%. PLTU Sumsel-8 ditargetkan beroperasi komersial mulai kuartal I/2022.
EXCL Akan Bayar Kupon Obligasi dan Bagi Hasil Sukuk Senilai Rp22,6 Miliar
PT XL Axiata Tbk (EXCL) akan melakukan pembayaran bunga Obligasi dan Ijarah Fee ke 8 untuk dengan total biaya mencapai Rp22,60 miliar. Pembayaran kupon Obligasi Berkelanjutan I XL Axiata Tahap I Tahun 2018 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II XL Axiata Tahap I Tahun 2018 akan di lakukan oleh EXCL pada 15 Oktober 2020
Stock Pick
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat dilevel harga 5550. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di 5475-5625.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5650
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 2730. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2690-2760.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2770
SCMA
Pada perdagangan kemarin saham SCMA ditutup menguat pada level harga 1225. SCMA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1210-1235
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1240
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF ditutup menguat pada level harga 7225. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7100-7325
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7350
UNVR
Pada perdagangan kemarin saham UNVR ditutup menguat dilevel harga 8050. UNVR selanjutnya diperkirakan akan bergerak 7900-8150.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8200
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat dilevel harga 3150. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3100-3200.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3210
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2020
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 12 Oktober 2020 ditutup menguat 0,78% pada level 5093. Saham sektor perbankan dan perkebunan mengkontribusikan penguatan terbesar. Investor asing net sell Rp104,94 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat ditopang oleh kenaikan pada saham sektor teknologi serta harapan akan paket stimulus baru dari pemerintah AS. Saham Apple memberikan kontribusi penguatan terbesar menjelang dirilisnya iPhone baru dengan kemampuan 5G. Pasar juga mencermati perkembangan negosiasi mengenai paket stimulus baru. Selain itu pasar akan menantikan dimulainya earning season Q3/2020 di Wall Street dimana dijadwalkan beberapa emiten diantaranya JP Morgan, Citigroup dan Delta Airlines, akan merilis laporan keuangan pada malam ini. Mayoritas indeks bursa Asia pada perdagangan kemarin menguat dipicu oleh langkah China untuk merilis rencana reformasi keseluruhan terhadap Shenzhen serta langkah Bank Sentral China yang mendorong pelemahan yuan terhadap dollar AS. Sementara itu harga minyak mentah melemah akibat produksi minyak pulih. Harga emas juga melemah karena paket stimulus baru dari AS diperkirakan tidak sebesar estimasi sebelumnya. Untuk Indonesia, IHSG hari ini diperkirakan mixed. Indeks diperkirakan bergerak di level 5050 - 5185
News & Analysis
DPK BBTN Hingga Kuartal III Tumbuh 18,17% YoY
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mencatatkan posisi likuiditas terkuat ditopang pertumbuhan DPK yang positif. Hingga kuartal III/2020, DPK BBTN tercatat tumbuh di level sekitar 18,17% yoy. Selain ditopang berbagai inovasi yang telah dilakukan BBTN, adanya quantitative easing (QE) juga ikut memberi andil pergerakan positif DPK. Posisi LDR BBTN berada di sekitar 93% pada September 2020. Sejalan dengan kenaikan DPK tersebut, porsi dana murah (CASA) BBTN juga terpantau naik. Kenaikan dana murah itu sejalan dengan target bisnis BBTN untuk meningkatkan tabungan sesuai hakikat awal perseroan sebagai bank tabungan.
BPFI Berencana Rights Issue 944,81 Juta Saham
PT Batavia Prosperindo Finance Tbk (BPFI) berencana akan melakukan Penawaran Umum Terbatas IV (PUT IV) tahun 2021 dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. PUT IV ini rencananya akan dilakukan oleh perseroan pada awal tahun depan setelah mendapatkan pernyataan efektif dari OJK pada tanggal 16 Desember 2020 mendatang. Dalam PUT IV ini perseroan rencananya akan menawarkan 944.811.694 saham atau sebanyak 34,64% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp100 per saham. Setiap pemegang 100 saham lama yang namanya tercatat dalam DPS pada tanggal 6 Januari 2021 berhak mendapatkan 53 HMETD. Setiap 1 HMETD nantinya dapat digunakan untuk membeli 1 saham baru dengan harga pelaksanaan yang akan ditentukan kemudian oleh perseroan.
Anak Usaha JPFA Bentuk JV Operasikan Pusat Pembiakan Induk Udang
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) menyampaikan bahwa anak usahanya yakni PT Suri Tani Pemuka (PT STP) telah menandatangani joint venture agreement (perjanjian patungan (JVA) dengan Hendrix Genetics Aquaculture BV (HGV). Perjanjian sehubungan dengan pendirian perusahaan patungan (JVCo) yang akan memiliki dan mengoperasikan Pusat Pembiakan Induk (BMC) udang di Indonesia. Nantinya, anak usaha JPFA yakni STP akan memegang sebanyak 49% saham di perusahaan hasil JV tersebut. Sedangkan sisanya, akan dimiliki oleh HGV yang merupakan entitas induk dari unit bisnis Aqua genetics dari Hendrix Genetics Group (HG Group) yakni pemasok utama indukan udang yang bebas patogen, yang khusus dikembangkan secara genetik untuk industri udang Indonesia. Modal awal untuk JVCo adalah sebesar Rp20 miliar, dimana PT STP akan mengambil bagian 49% atau sekitar Rp9,8 miliar.
ADHI Berencana Akan Terbitkan Obligasi Rp2 Triliun
PT Adhi Karya (Persero) Tbk.menerbitkan obligasi dengan dana yang ingin diraih senilai Rp2 triliun. ADHI akan menawarkan Obligasi Berkelanjutan III Adhi Karya Tahap I Tahun 2020 dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya Rp2 triliun. Penerbitan surat utang tersebut merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan III Adhi Karya dengan target dana yang ingin dihimpun Rp5 triliun. Dana hasil obligasi ini akan digunakan untuk belanja modal, refinancing utang dan modal kerja.
PTBA Targetkan PLTU Sumsel-8 Beroperasi Pada 2022
PT Bukit Asam Tbk (PTBA)menargetkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Sumsel-8 dapat beroperasi secara komersial pada 2022. Perseroan memiliki proyek kerja sama dengan investor asing, China Huadian. Keduanya berkolaborasi dalam membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Sumsel-8 dengan kapasitas 2x620 MW. Proyek ini sedang berlangsung dan progresnya sudah mencapai sekitar 50%. PLTU Sumsel-8 ditargetkan beroperasi komersial mulai kuartal I/2022.
EXCL Akan Bayar Kupon Obligasi dan Bagi Hasil Sukuk Senilai Rp22,6 Miliar
PT XL Axiata Tbk (EXCL) akan melakukan pembayaran bunga Obligasi dan Ijarah Fee ke 8 untuk dengan total biaya mencapai Rp22,60 miliar. Pembayaran kupon Obligasi Berkelanjutan I XL Axiata Tahap I Tahun 2018 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II XL Axiata Tahap I Tahun 2018 akan di lakukan oleh EXCL pada 15 Oktober 2020
Stock Pick
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat dilevel harga 5550. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di 5475-5625.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5650
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 2730. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2690-2760.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2770
SCMA
Pada perdagangan kemarin saham SCMA ditutup menguat pada level harga 1225. SCMA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1210-1235
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1240
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF ditutup menguat pada level harga 7225. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7100-7325
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7350
UNVR
Pada perdagangan kemarin saham UNVR ditutup menguat dilevel harga 8050. UNVR selanjutnya diperkirakan akan bergerak 7900-8150.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8200
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat dilevel harga 3150. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3100-3200.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3210
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2020
Published on 2020-10-13 07:55:07 (GMT +7)