13 Juni
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 12 Juni 2017 ditutup menguat 0,28% pada level 5691. Saham sektor aneka industri menyumbangkan kenaikan terbesar. Investor asing net buy Rp 617,7 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat berlanjutnya koreksi saham Apple. Pelemahan saham Apple tersebut mendorong koreksi pada saham teknologi meskipun masih menjadi sektor yang kinerjanya paling bagus tahun ini. Sebaliknya saham sektor energi yang mengalami pelemahan terbesar pada tahun ini mengalami kenaikan. Pasar menantikan hasilnya pertemuan The Fed pada Selasa dan Rabu ini, dimana The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunganya untuk kedua kalinya pada tahun ini sebesar 0,25%. Sementara itu kondisi politik mengenai keterlibatan Rusia pada kampanye pemilihan umum presiden AS pada 2016 lalu masih akan berlanjut dengan testimoni Jaksa Agung AS di hadapan senat pada hari Selasa waktu AS. Bank Sentral di Jepang, Swiss, Inggris dan Indonesia juga dijadwalkan akan melakukan pertemuan pada pekan ini. Sementara itu harga minyak mentah rebound setelah Arab Saudi dan Rusia berusaha meyakinkan investor bahwa koordinasi pengurangan produksi oleh OPEC dan mitranya akan menurunkan kelebihan pasokan. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5630 - 5720.
News & Analysis
BBTN Akan Kelola Bisnis Multifinance Melalui Sinergi BUMN
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) akan mengembangkan anak perusahaan PT Danareksa (Persero) yang bergerak di bidang investasi dan multifinance melalui pemanfaatan sinergi badan usaha milik negara (BUMN). Prosesnya akan dilakukan setelah mendapatkan izin dari Kementerian (BUMN) dengan cara bersamaan dengan holdingisasi. Danareksa jadi induk dari holding sementara anak perusahaannya salah satu dikelola oleh BBTN. Terkait dengan bisnis multifinance, perseroan akan menyasar masyarakat berpenghasilan antara rentang Rp2 juta dan Rp3 juta. Selain mengembangkan anak usaha dari Danareksa, BBTN juga berencana membentuk dua anak usaha di bidang asuransi jiwa dan asuransi umum.
SHIP Naikkan Target Pendapatan Setelah Akuisisi Pratama Unggul
PT Sillo Maritime Perdana Tbk (SHIP) menaikkan target pendapatan tahun 2017 setelah mengakuisisi PT Pratama Unggul Lestari (PUL). SHIP optimistis, akuisisi ini dapat meningkatkan kinerja keuangan. SHIP telah melakukan aksi korporasi berupa penyertaan saham sebesar 52% atau 110.500 lembar saham baru dari portofolio PUL dengan nilai total Rp 65 miliar. Transaksi penyertaan saham ini diyakini perusahaan akan memberikan dampak positif. Pasalnya, SHIP dapat mengembangkan dan mengkonsolidasikan bisnisnya di bidang pelayaran melalui entitas anak PUL, PT Eastern Jason, yang bergerak di bidang pelayaran, sehingga berkontribusi positif bagi bisnis dan keuangan SHIP.
PDES Anggarkan Capex Rp14,2 Miliar
PT Destinasi Tirta Wisata Tbk (PDES) akan membagikan dividen senilai Rp25,2 miliar, atau setara dengan 98% dari laba bersihnya sepanjang 2016 yang senilai Rp25,8 miliar. PDES akan mengalokasikan belanja modal senilai Rp14,2 miliar tahun ini guna memperkuat kinerja bisnis perseroan. Perseroan ingin mengoptimalkan momentum bangkitnya industri pariwisata nasional tahun ini seiring dukungan yang kuat dari pemerintah untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai penopang perekonomian. Dana sebesar Rp14,2 miliar akan digunakan untuk sejumlah keperluan, yakni menambah lima unit kendaraan wisata, penambahan bus pariwisata ukuran medium, pengembangan ruang kantor dan perbaikan interior, serta pengembangan teknologi informasi dan software.
JSMR Dapat Fasilitas Pembiayaan Rp1 Triliun
PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) memperoleh fasilitas pembiayaan dari PT Bank Syariah Mandiri sebesar Rp1 triliun yang akan digunakan untuk mempercepat pembebasan lahan di ruas jalan tol baru. Seperti diketahui, sampai pertengahan 2017, JSMR memiliki jalan tol yang telah beroperasi di Indonesia. Sementara itu, total konsesi jalan tol yang dimiliki oleh perseroan sepanjang 1.260 kilometer.
PBSA Pangkas Anggaran Menjadi Rp17,5 Miliar
Kontraktor industri PT Paramita Bangun Sarana Tbk (PBSA) membagi dividen senilai Rp30 miliar atau setara Rp20 per saham kepada pemegang saham. PBSA memangkas anggaran capex Rp85 miliar menjadi Rp17,5 miliar pada 2017. Perusahaan pada awalnya berencana menganggarkan capex tersebut untuk pembelian mesin dan peralatan, namun rencana itu tidak jadi direalisasikan oleh perusahaan. Anggaran capex tersebut akan digunakan oleh perusahaan untuk pengembangan sistem informasi dan teknologi. Sumber dana itu berasal dari hasil penawaran umum saham perdana (IPO) yang diperoleh pada September 2016.
ELSA Kerjakan Proyek Jasa Migas Lebih dari Rp1 Triliun
PT Elnusa Tbk (ELSA) mengerjakan proyek jasa eksplorasi migas senilai lebih dari Rp1 triliun pada semester I 2017 ini. Sebagian dari proyek tersebut adalah berasal dari lapangan migas Pertamina dan meliputi kegiatan jasa survei seismic dan jasa pengeboran darat. Kegiatan jasa eksplorasi terbaru yang sedang dikerjakan oleh ELSA diantaranya pekerjaan jasa survei seismic darat 3D di Papua Barat dengan area survei seluas 500 km persegi yang sudah dimulai sejak Juni ini dan diperkirakan selesai dalam satu setengah tahun.
Stock Pick
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat pada level 6450. Pergerakan BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6375-6550.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 6550
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF menguat ditutup di 8475. Pergerakan saham INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8375-8575.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten 8575
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat pada level 2570. Pergerakan saham BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2540-2600.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 2600
SMGR
Pada perdagangan kemarin saham SMGR menguat ditutup di 9650. Pergerakan saham SMGR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 9550-9750.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten 9750
INTP
Pada perdagangan kemarin saham INTP kembali ditutup menguat pada level 17950. Pergerakan INTP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 17750-18150.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 18150
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP menguat ditutup di 8475. Pergerakan saham ICBP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8375-8575.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten 8575
Disclaimer:
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas Indonesia. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas Indonesia and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas Indonesia, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas Indonesia 2017
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 12 Juni 2017 ditutup menguat 0,28% pada level 5691. Saham sektor aneka industri menyumbangkan kenaikan terbesar. Investor asing net buy Rp 617,7 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat berlanjutnya koreksi saham Apple. Pelemahan saham Apple tersebut mendorong koreksi pada saham teknologi meskipun masih menjadi sektor yang kinerjanya paling bagus tahun ini. Sebaliknya saham sektor energi yang mengalami pelemahan terbesar pada tahun ini mengalami kenaikan. Pasar menantikan hasilnya pertemuan The Fed pada Selasa dan Rabu ini, dimana The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunganya untuk kedua kalinya pada tahun ini sebesar 0,25%. Sementara itu kondisi politik mengenai keterlibatan Rusia pada kampanye pemilihan umum presiden AS pada 2016 lalu masih akan berlanjut dengan testimoni Jaksa Agung AS di hadapan senat pada hari Selasa waktu AS. Bank Sentral di Jepang, Swiss, Inggris dan Indonesia juga dijadwalkan akan melakukan pertemuan pada pekan ini. Sementara itu harga minyak mentah rebound setelah Arab Saudi dan Rusia berusaha meyakinkan investor bahwa koordinasi pengurangan produksi oleh OPEC dan mitranya akan menurunkan kelebihan pasokan. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5630 - 5720.
News & Analysis
BBTN Akan Kelola Bisnis Multifinance Melalui Sinergi BUMN
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) akan mengembangkan anak perusahaan PT Danareksa (Persero) yang bergerak di bidang investasi dan multifinance melalui pemanfaatan sinergi badan usaha milik negara (BUMN). Prosesnya akan dilakukan setelah mendapatkan izin dari Kementerian (BUMN) dengan cara bersamaan dengan holdingisasi. Danareksa jadi induk dari holding sementara anak perusahaannya salah satu dikelola oleh BBTN. Terkait dengan bisnis multifinance, perseroan akan menyasar masyarakat berpenghasilan antara rentang Rp2 juta dan Rp3 juta. Selain mengembangkan anak usaha dari Danareksa, BBTN juga berencana membentuk dua anak usaha di bidang asuransi jiwa dan asuransi umum.
SHIP Naikkan Target Pendapatan Setelah Akuisisi Pratama Unggul
PT Sillo Maritime Perdana Tbk (SHIP) menaikkan target pendapatan tahun 2017 setelah mengakuisisi PT Pratama Unggul Lestari (PUL). SHIP optimistis, akuisisi ini dapat meningkatkan kinerja keuangan. SHIP telah melakukan aksi korporasi berupa penyertaan saham sebesar 52% atau 110.500 lembar saham baru dari portofolio PUL dengan nilai total Rp 65 miliar. Transaksi penyertaan saham ini diyakini perusahaan akan memberikan dampak positif. Pasalnya, SHIP dapat mengembangkan dan mengkonsolidasikan bisnisnya di bidang pelayaran melalui entitas anak PUL, PT Eastern Jason, yang bergerak di bidang pelayaran, sehingga berkontribusi positif bagi bisnis dan keuangan SHIP.
PDES Anggarkan Capex Rp14,2 Miliar
PT Destinasi Tirta Wisata Tbk (PDES) akan membagikan dividen senilai Rp25,2 miliar, atau setara dengan 98% dari laba bersihnya sepanjang 2016 yang senilai Rp25,8 miliar. PDES akan mengalokasikan belanja modal senilai Rp14,2 miliar tahun ini guna memperkuat kinerja bisnis perseroan. Perseroan ingin mengoptimalkan momentum bangkitnya industri pariwisata nasional tahun ini seiring dukungan yang kuat dari pemerintah untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai penopang perekonomian. Dana sebesar Rp14,2 miliar akan digunakan untuk sejumlah keperluan, yakni menambah lima unit kendaraan wisata, penambahan bus pariwisata ukuran medium, pengembangan ruang kantor dan perbaikan interior, serta pengembangan teknologi informasi dan software.
JSMR Dapat Fasilitas Pembiayaan Rp1 Triliun
PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) memperoleh fasilitas pembiayaan dari PT Bank Syariah Mandiri sebesar Rp1 triliun yang akan digunakan untuk mempercepat pembebasan lahan di ruas jalan tol baru. Seperti diketahui, sampai pertengahan 2017, JSMR memiliki jalan tol yang telah beroperasi di Indonesia. Sementara itu, total konsesi jalan tol yang dimiliki oleh perseroan sepanjang 1.260 kilometer.
PBSA Pangkas Anggaran Menjadi Rp17,5 Miliar
Kontraktor industri PT Paramita Bangun Sarana Tbk (PBSA) membagi dividen senilai Rp30 miliar atau setara Rp20 per saham kepada pemegang saham. PBSA memangkas anggaran capex Rp85 miliar menjadi Rp17,5 miliar pada 2017. Perusahaan pada awalnya berencana menganggarkan capex tersebut untuk pembelian mesin dan peralatan, namun rencana itu tidak jadi direalisasikan oleh perusahaan. Anggaran capex tersebut akan digunakan oleh perusahaan untuk pengembangan sistem informasi dan teknologi. Sumber dana itu berasal dari hasil penawaran umum saham perdana (IPO) yang diperoleh pada September 2016.
ELSA Kerjakan Proyek Jasa Migas Lebih dari Rp1 Triliun
PT Elnusa Tbk (ELSA) mengerjakan proyek jasa eksplorasi migas senilai lebih dari Rp1 triliun pada semester I 2017 ini. Sebagian dari proyek tersebut adalah berasal dari lapangan migas Pertamina dan meliputi kegiatan jasa survei seismic dan jasa pengeboran darat. Kegiatan jasa eksplorasi terbaru yang sedang dikerjakan oleh ELSA diantaranya pekerjaan jasa survei seismic darat 3D di Papua Barat dengan area survei seluas 500 km persegi yang sudah dimulai sejak Juni ini dan diperkirakan selesai dalam satu setengah tahun.
Stock Pick
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat pada level 6450. Pergerakan BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6375-6550.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 6550
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF menguat ditutup di 8475. Pergerakan saham INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8375-8575.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten 8575
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat pada level 2570. Pergerakan saham BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2540-2600.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 2600
SMGR
Pada perdagangan kemarin saham SMGR menguat ditutup di 9650. Pergerakan saham SMGR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 9550-9750.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten 9750
INTP
Pada perdagangan kemarin saham INTP kembali ditutup menguat pada level 17950. Pergerakan INTP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 17750-18150.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 18150
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP menguat ditutup di 8475. Pergerakan saham ICBP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8375-8575.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten 8575
Disclaimer:
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas Indonesia. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas Indonesia and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas Indonesia, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas Indonesia 2017
Published on 2017-06-13 07:43:21 (GMT +7)