12 Sept
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 11 September 2017 ditutup menguat 0,25% pada level 5871. Sektor properti konstruksi mengalami penguatan terbesar. Investor asing net sell Rp 615,6 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dipicu oleh sentimen positif bahwa kerusakan yang ditimbulkan oleh badai Irma tidak separah yang diperkirakan sebelumnya dan Korea Utara ternyata tidak melakukan percobaan misil seperti yang ditakutkan sebelumnya. Semua sektor menguat dengan kontribusi penguatan terbesar pada saham sektor keuangan. Investor kembali mengalihkan portofolionya ke aset yang lebih berisiko sehingga saham dan dollar AS menguat sedangkan obligasi pemerintah AS, harga emas dan yen Jepang melemah. Kerusakan akibat badai Irma diperkirakan sebesar USD49 miliar, jauh lebih sedikit dari perkiraan sebelumnya yang sebesar USD200 miliar. Pada pekan ini pasar akan mencermati data penjualan ritel dan inflasi AS. Selain itu, data ekonomi AS lainnya yang akan dirilis antara lain initial claims, business inventories dan Mich Sentiment. Pada hari Kamis dijadwalkan akan ada pertemuan Bank of England yang diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunganya meskipun laju inflasi Inggris diperkirakan cenderung meningkat. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5840 - 5920
News & Analysis
Biaya Eksplorasi INCO Bulan Agustus USD320.542
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menghabiskan dana sebesar USD320.542 untuk kegiatan eksplorasi bulan Agustus 2017. Eksplorasi difokuskan pada daerah-daerah di dalam kontrak karya yakni di Blok Sorowako Outer Area dan Blok Sorowako di Kabupaten Luwu Timur Sulawesi Selatan dan Blok Bahodopi di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Eksplorasi dilakukan oleh perseroan bersama dengan pihak ketiga yang melibatkan tiga kontraktor. Hasil pengujian sedang dalam proses penghitungan cadangan dengan metoda block modeling di Sorowako.
IPO GMF Aero Asia Pada Kisaran Harga Rp390-510/saham
PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) menawarkan harga saham di kisaran Rp 390 per saham hingga Rp 510 per saham. GMF akan melepas sebanyak-banyaknya 10.890.068.700 lembar saham baru atau setara dengan 30% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor GMF setelah IPO. Perusahaan menargetkan perolehan dana sebesar Rp 4,24 triliun hingga Rp 5,55 triliun dari aksinya di pasar modal tersebut. IPO dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan dalam rangka merealisasikan rencana ekspansi GMF ke depannya. Rinciannya, sekitar 60% dana hasil dari IPO akan digunakan GMF untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas di line maintainance, repair & overhaul. Kemudian, sekitar 15% dana akan dialokasikan untuk refinancing, sisanya untuk kebutuhan modal kerja.
TBIG Tawarkan Obligasi Rp700 Miliar
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) melakukan Penawaran Obligasi Berkelanjutan II Tahap III Tahun 2017 dengan jumlah pokok Rp700 miliar yang merupakan bagian dari Penawaran obligasi Berkelanjutan II senilai Rp 5 triliun. Obligasi Tahap III ini memiliki bunga sebesar 8,40% per tahun dengan jangka waktu 3 tahun dimana pembayaran bunga pertama dilakukan 19 Desember 2017. Masa penawaran umum obligasi pada 11-13 September 2017 dengan pencatatan di BEI pada 20 September 2017. Fitch Ratings memberikan peringkat AA- untuk obligasi ini dimana penjamin pelaksana emisi PT CIMB Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia dan IndoPremier Sekuritas dengan wali amanat Bank BRI.
Anak Usaha MPMX Dapat Pinjaman USD190 Juta
PT Mitra Pinasthika Mustika Finance (MPM Finance) anak usaha PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) telah menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi dengan 38 lembaga keuangan dengan total pinjaman senilai USD190 juta ekuivalen untuk jangka waktu tiga tahun. Fasilitas ini diharapkan memberi efek positif bagi aktivitas bisnis MPM Finance di masa-masa yang akan datang. Jumlah komitmen total mencapai USD497 juta ekuivalen, jauh melebihi target awal sebesar USD150 juta ekuivalen. Fasilitas ini ditutup dengan jumlah final sebesar USD 190 juta ekuivalen.
BCIP Anggarkan Capex Rp84 Miliar
PT Bumi Citra Permai Tbk (BCIP) telah menggunakan anggaran belanja modal sebesar Rp 84 miliar per Juni 2017. Dana tersebut dialokasikan untuk pembebasan tanah senilai Rp 44 miliar dan pembangunan infrastruktur Rp 40 miliar. Capex dialokasikan untuk pengembangan infrastruktur, pengembangan jalan, maupun pembebasan tanah-tanah baru di sekitar Kawasan Industri Millenium Industrial Estate milik BCIP. Sumber dana capex berasal dari internal. Capex BCIP tahun lalu dianggarkan sebesar Rp 225 miliar, yang dialokasikan sebesar Rp 111 miliar untuk pembebasan tanah di Cikupa, Tangerang. Sisanya untuk pembangunan infrastruktur seperti gudang, jalan, dan turap.
PTBA Tidak Akan Eksplorasi Selama Enam Bulan
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) selama enam bulan ke depan tidak akan menggelar eksplorasi. Khususnya, menambah sumberdaya di luar area yang telah mendapatkan izin eksplorasi. Periode libur eksplorasi ini berlangsung selama Oktober 2017 hingga Maret 2018. Hingga kini, total sumberdaya batubara PTBA mencapai 8,27 miliar ton. Adapun total cadangan yang dapat ditambang sebesar 3,33 miliar ton
Stock Pick
ADRO
Pada perdagangan kemarin saham ADRO kembali ditutup menguat pada level 1900. Pergerakan ADRO selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1880-1920.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1920
ISAT
Pada perdagangan kemarin saham ISAT menguat ditutup di 6450. Pergerakan saham ISAT selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6350-6525.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 6525
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat di level 7225. Pergerakan saham BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7125-7300.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 7300
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI menguat ditutup di 14950. Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 14850-15150.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 15150
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF menguat ditutup di 1725. Pergerakan saham KLBF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1710-1750.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 1750
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI menguat ditutup di 2030. Pergerakan saham ADHI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2000-2060.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2060
WIKA
Pada perdagangan kemarin saham WIKA kembali ditutup menguat pada level 1960. Pergerakan WIKA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1940-1980.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 1980
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 11 September 2017 ditutup menguat 0,25% pada level 5871. Sektor properti konstruksi mengalami penguatan terbesar. Investor asing net sell Rp 615,6 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dipicu oleh sentimen positif bahwa kerusakan yang ditimbulkan oleh badai Irma tidak separah yang diperkirakan sebelumnya dan Korea Utara ternyata tidak melakukan percobaan misil seperti yang ditakutkan sebelumnya. Semua sektor menguat dengan kontribusi penguatan terbesar pada saham sektor keuangan. Investor kembali mengalihkan portofolionya ke aset yang lebih berisiko sehingga saham dan dollar AS menguat sedangkan obligasi pemerintah AS, harga emas dan yen Jepang melemah. Kerusakan akibat badai Irma diperkirakan sebesar USD49 miliar, jauh lebih sedikit dari perkiraan sebelumnya yang sebesar USD200 miliar. Pada pekan ini pasar akan mencermati data penjualan ritel dan inflasi AS. Selain itu, data ekonomi AS lainnya yang akan dirilis antara lain initial claims, business inventories dan Mich Sentiment. Pada hari Kamis dijadwalkan akan ada pertemuan Bank of England yang diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunganya meskipun laju inflasi Inggris diperkirakan cenderung meningkat. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5840 - 5920
News & Analysis
Biaya Eksplorasi INCO Bulan Agustus USD320.542
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menghabiskan dana sebesar USD320.542 untuk kegiatan eksplorasi bulan Agustus 2017. Eksplorasi difokuskan pada daerah-daerah di dalam kontrak karya yakni di Blok Sorowako Outer Area dan Blok Sorowako di Kabupaten Luwu Timur Sulawesi Selatan dan Blok Bahodopi di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Eksplorasi dilakukan oleh perseroan bersama dengan pihak ketiga yang melibatkan tiga kontraktor. Hasil pengujian sedang dalam proses penghitungan cadangan dengan metoda block modeling di Sorowako.
IPO GMF Aero Asia Pada Kisaran Harga Rp390-510/saham
PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) menawarkan harga saham di kisaran Rp 390 per saham hingga Rp 510 per saham. GMF akan melepas sebanyak-banyaknya 10.890.068.700 lembar saham baru atau setara dengan 30% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor GMF setelah IPO. Perusahaan menargetkan perolehan dana sebesar Rp 4,24 triliun hingga Rp 5,55 triliun dari aksinya di pasar modal tersebut. IPO dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan dalam rangka merealisasikan rencana ekspansi GMF ke depannya. Rinciannya, sekitar 60% dana hasil dari IPO akan digunakan GMF untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas di line maintainance, repair & overhaul. Kemudian, sekitar 15% dana akan dialokasikan untuk refinancing, sisanya untuk kebutuhan modal kerja.
TBIG Tawarkan Obligasi Rp700 Miliar
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) melakukan Penawaran Obligasi Berkelanjutan II Tahap III Tahun 2017 dengan jumlah pokok Rp700 miliar yang merupakan bagian dari Penawaran obligasi Berkelanjutan II senilai Rp 5 triliun. Obligasi Tahap III ini memiliki bunga sebesar 8,40% per tahun dengan jangka waktu 3 tahun dimana pembayaran bunga pertama dilakukan 19 Desember 2017. Masa penawaran umum obligasi pada 11-13 September 2017 dengan pencatatan di BEI pada 20 September 2017. Fitch Ratings memberikan peringkat AA- untuk obligasi ini dimana penjamin pelaksana emisi PT CIMB Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia dan IndoPremier Sekuritas dengan wali amanat Bank BRI.
Anak Usaha MPMX Dapat Pinjaman USD190 Juta
PT Mitra Pinasthika Mustika Finance (MPM Finance) anak usaha PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) telah menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi dengan 38 lembaga keuangan dengan total pinjaman senilai USD190 juta ekuivalen untuk jangka waktu tiga tahun. Fasilitas ini diharapkan memberi efek positif bagi aktivitas bisnis MPM Finance di masa-masa yang akan datang. Jumlah komitmen total mencapai USD497 juta ekuivalen, jauh melebihi target awal sebesar USD150 juta ekuivalen. Fasilitas ini ditutup dengan jumlah final sebesar USD 190 juta ekuivalen.
BCIP Anggarkan Capex Rp84 Miliar
PT Bumi Citra Permai Tbk (BCIP) telah menggunakan anggaran belanja modal sebesar Rp 84 miliar per Juni 2017. Dana tersebut dialokasikan untuk pembebasan tanah senilai Rp 44 miliar dan pembangunan infrastruktur Rp 40 miliar. Capex dialokasikan untuk pengembangan infrastruktur, pengembangan jalan, maupun pembebasan tanah-tanah baru di sekitar Kawasan Industri Millenium Industrial Estate milik BCIP. Sumber dana capex berasal dari internal. Capex BCIP tahun lalu dianggarkan sebesar Rp 225 miliar, yang dialokasikan sebesar Rp 111 miliar untuk pembebasan tanah di Cikupa, Tangerang. Sisanya untuk pembangunan infrastruktur seperti gudang, jalan, dan turap.
PTBA Tidak Akan Eksplorasi Selama Enam Bulan
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) selama enam bulan ke depan tidak akan menggelar eksplorasi. Khususnya, menambah sumberdaya di luar area yang telah mendapatkan izin eksplorasi. Periode libur eksplorasi ini berlangsung selama Oktober 2017 hingga Maret 2018. Hingga kini, total sumberdaya batubara PTBA mencapai 8,27 miliar ton. Adapun total cadangan yang dapat ditambang sebesar 3,33 miliar ton
Stock Pick
ADRO
Pada perdagangan kemarin saham ADRO kembali ditutup menguat pada level 1900. Pergerakan ADRO selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1880-1920.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1920
ISAT
Pada perdagangan kemarin saham ISAT menguat ditutup di 6450. Pergerakan saham ISAT selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6350-6525.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 6525
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat di level 7225. Pergerakan saham BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7125-7300.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 7300
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI menguat ditutup di 14950. Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 14850-15150.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 15150
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF menguat ditutup di 1725. Pergerakan saham KLBF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1710-1750.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 1750
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI menguat ditutup di 2030. Pergerakan saham ADHI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2000-2060.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2060
WIKA
Pada perdagangan kemarin saham WIKA kembali ditutup menguat pada level 1960. Pergerakan WIKA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1940-1980.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 1980
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Published on 2017-09-12 07:32:09 (GMT +7)