12 Oct
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 11 Oktober 2017 ditutup melemah 0,39% pada level 5882. Sektor infrastruktur mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp480,22 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat pada rekor tertinggi baru. Dalam FOMC minutes yang dirilis kemarin menunjukkan adanya perdebatan dari para pejabat The Fed apakah inflasi yang rendah saat ini hanya sementara atau berkelanjutan. Namun banyak pejabat The Fed yang merasa bahwa masih diperlukan satu kali lagi kenaikan suku bunga The Fed pada tahun ini. Beberapa pejabat The Fed khawatir dengan inflasi di bawah target 2%, sedangkan beberapa pejabat The Fed lainnya khawatir jika menunggu inflasi normal akan mendorong ekonomi yang terlalu panas. Sehingga FOMC minutes tersebut sesuai dengan prediksi pasar bahwa masih akan ada kenaikan suku bunga The Fed sekali lagi pada tahun ini. Menambah sentimen positif, dilaporkan bahwa Jerome Powell akan dicalonkan oleh Trump menjadi chairman The Fed menggantikan Janet Yellen yang akan habis masa jabatannya. Sementara itu dollar AS mengalami penurunan setelah FOMC minutes menunjukkan The Fed masih sesuai dalam track untuk menaikkan suku bunga secara bertahap. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5840 - 5930
News & Analysis
Enel Jual 10% Saham BYAN
Perusahaan asal Italia, Enel telah melepas sebanyak 10% sahamnya di perusahaan tambang batubara PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Enel telah menjual saham tersebut kepada Dato Low Tuck Kwong yang menjadi pemegang saham pengendali di perusahaan tersebut. Penjualan ini merupakan bagian dari program penjualan aset senilai €8 miliar yang dilakukan Enel untuk memenuhi strategi zero carbon content mulai 2050.
MTWI Siapkan Strategi Untuk Kurangi Kerugian
PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk (MTWI) mempersiapkan sejumlah strategi untuk mengurangi kerugian. MTWI akan menjalankan berbagai strategi termasuk mendorong pendapatan MTWI. Selain meningkatkan pendapatan, MTWI akan efisiensi dan mengurangi atau bahkan meniadakan pengeluaran yang tidak diperlukan Per September, perseroan masih mencatatkan kerugian Rp 6 miliar. Namun hingga Oktober 2017 perseroan berhasil mengurangi kerugian sebanyak Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar. Seiring dengan keadaan pasar yang akan membaik di waktu-waktu ke depan, perseroan berharap dapat mengurangi kerugian bahkan mencatatkan keuntungan dalam waktu 1-2 tahun.
GMFI Anggarkan Capex Hingga USD75 Juta
PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk (GMFI) menganggarkan belanja modal sebesar USD 70 juta-USD 75 juta di tahun 2017. Di tahun depan, GMFI memperkirakan anggaran capex akan tumbuh 20%-30%. Sehingga pada tahun depan kemungkinan besar capex GMFI akan berkisar USD 84 juta-USD 95,5 juta. Perseroan baru menyerap 50% belanja modal tahun ini atau sekitar USD35 juta-USD 37,5 juta. Setelah IPO GMFI juga sudah punya rencana penambahan kapasitas baik di dalam maupun di luar negeri. Perseroan akan menambah kapasitas di Batam dan Australia.
Pefindo Naikkan Peringkat TPIA Menjadi AA-
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaikkan peringkat untuk PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) dan Obligasi I Tahun 2016 menjadi idAA- dari idA+ dengan outlook terhadap peringkat perusahaan stabil. TPIA merupakan produsen petrokimia yang beroperasi secara terintegrasi, menyediakan olefin, poliofina, monomer stirena, dan butadiena. Perseroan memiliki satu-satunya naphtha cracker dan fasilitas produksi monomer stirena dan butadiena di dalam negeri. Kenaikan peringkat mencerminkan membaiknya ukuran-ukuran struktur permodalan dan proteksi arus kas yang diharapkan dapat bertahan pada jangka waktu pendek hingga menengah yang didukung oleh margin profitabilitas yang lebih baik secara berkelanjutan dan mempertahankan level utang yang konservatif.
Penyaluran Gas PGAS Q3/2017 Naik 17%
Penyaluran gas bumi PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) sepanjang triwulan III/2017 naik 17% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Kenaikan tersebut dikontribusikan dari peningkatan konsumsi gas, baik yang berasal dari sektor industri maupun dari sektor kelistrikan. Salah satu upaya PGAS meningkatkan konsumsi gas bumi adalah memperluas jaringan gas bumi ke Kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten dan Kawasan Industri yang dikelola PT Nusantama Properta Panbil di Batam, Kepulauan Riau
PTPP Perkirakan Capex Baru Terserap 67,56% Dari Anggaran
PT PP (Persero) Tbk (PTPP) memperkirakan realisasi belanja modal (capex) hingga kuartal III/2017 sebesar Rp7,4 triliun. Artinya, capex baru diserap sekitar 67,56% dari total capex yang dianggarkan hingga akhir tahun ini sebesar Rp12,4 triliun.Perseroan memprediksi dana capex yang dianggarkan pada tahun ini akan terserap habis seluruhnya karena masih ada beberapa proyek yang akan dikerjakan Perseroan hingga akhir tahun ini. Hingga kuartal III/2017, Perseroan telah mendapat laba sebesar Rp1,1 triliun, dari target sebesar Rp1,7 triliun
Stock Pick
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat di level 8425. Pergerakan saham INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8325-8525. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 8525
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA kembali ditutup menguat pada level 20375. Pergerakan BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 20150-20575. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 20575
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF menguat ditutup di 1725. Pergerakan saham KLBF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1705-1745.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 1745
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali ditutup menguat pada level 8700. Pergerakan ICBP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8600-8800.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8800
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat di level 15275. Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 15175-15450. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 15450
LSIP
Pada perdagangan kemarin saham LSIP menguat ditutup di 1480. Pergerakan saham LSIP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1460-1495.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 1495
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 11 Oktober 2017 ditutup melemah 0,39% pada level 5882. Sektor infrastruktur mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp480,22 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat pada rekor tertinggi baru. Dalam FOMC minutes yang dirilis kemarin menunjukkan adanya perdebatan dari para pejabat The Fed apakah inflasi yang rendah saat ini hanya sementara atau berkelanjutan. Namun banyak pejabat The Fed yang merasa bahwa masih diperlukan satu kali lagi kenaikan suku bunga The Fed pada tahun ini. Beberapa pejabat The Fed khawatir dengan inflasi di bawah target 2%, sedangkan beberapa pejabat The Fed lainnya khawatir jika menunggu inflasi normal akan mendorong ekonomi yang terlalu panas. Sehingga FOMC minutes tersebut sesuai dengan prediksi pasar bahwa masih akan ada kenaikan suku bunga The Fed sekali lagi pada tahun ini. Menambah sentimen positif, dilaporkan bahwa Jerome Powell akan dicalonkan oleh Trump menjadi chairman The Fed menggantikan Janet Yellen yang akan habis masa jabatannya. Sementara itu dollar AS mengalami penurunan setelah FOMC minutes menunjukkan The Fed masih sesuai dalam track untuk menaikkan suku bunga secara bertahap. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5840 - 5930
News & Analysis
Enel Jual 10% Saham BYAN
Perusahaan asal Italia, Enel telah melepas sebanyak 10% sahamnya di perusahaan tambang batubara PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Enel telah menjual saham tersebut kepada Dato Low Tuck Kwong yang menjadi pemegang saham pengendali di perusahaan tersebut. Penjualan ini merupakan bagian dari program penjualan aset senilai €8 miliar yang dilakukan Enel untuk memenuhi strategi zero carbon content mulai 2050.
MTWI Siapkan Strategi Untuk Kurangi Kerugian
PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk (MTWI) mempersiapkan sejumlah strategi untuk mengurangi kerugian. MTWI akan menjalankan berbagai strategi termasuk mendorong pendapatan MTWI. Selain meningkatkan pendapatan, MTWI akan efisiensi dan mengurangi atau bahkan meniadakan pengeluaran yang tidak diperlukan Per September, perseroan masih mencatatkan kerugian Rp 6 miliar. Namun hingga Oktober 2017 perseroan berhasil mengurangi kerugian sebanyak Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar. Seiring dengan keadaan pasar yang akan membaik di waktu-waktu ke depan, perseroan berharap dapat mengurangi kerugian bahkan mencatatkan keuntungan dalam waktu 1-2 tahun.
GMFI Anggarkan Capex Hingga USD75 Juta
PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk (GMFI) menganggarkan belanja modal sebesar USD 70 juta-USD 75 juta di tahun 2017. Di tahun depan, GMFI memperkirakan anggaran capex akan tumbuh 20%-30%. Sehingga pada tahun depan kemungkinan besar capex GMFI akan berkisar USD 84 juta-USD 95,5 juta. Perseroan baru menyerap 50% belanja modal tahun ini atau sekitar USD35 juta-USD 37,5 juta. Setelah IPO GMFI juga sudah punya rencana penambahan kapasitas baik di dalam maupun di luar negeri. Perseroan akan menambah kapasitas di Batam dan Australia.
Pefindo Naikkan Peringkat TPIA Menjadi AA-
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaikkan peringkat untuk PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) dan Obligasi I Tahun 2016 menjadi idAA- dari idA+ dengan outlook terhadap peringkat perusahaan stabil. TPIA merupakan produsen petrokimia yang beroperasi secara terintegrasi, menyediakan olefin, poliofina, monomer stirena, dan butadiena. Perseroan memiliki satu-satunya naphtha cracker dan fasilitas produksi monomer stirena dan butadiena di dalam negeri. Kenaikan peringkat mencerminkan membaiknya ukuran-ukuran struktur permodalan dan proteksi arus kas yang diharapkan dapat bertahan pada jangka waktu pendek hingga menengah yang didukung oleh margin profitabilitas yang lebih baik secara berkelanjutan dan mempertahankan level utang yang konservatif.
Penyaluran Gas PGAS Q3/2017 Naik 17%
Penyaluran gas bumi PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) sepanjang triwulan III/2017 naik 17% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Kenaikan tersebut dikontribusikan dari peningkatan konsumsi gas, baik yang berasal dari sektor industri maupun dari sektor kelistrikan. Salah satu upaya PGAS meningkatkan konsumsi gas bumi adalah memperluas jaringan gas bumi ke Kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten dan Kawasan Industri yang dikelola PT Nusantama Properta Panbil di Batam, Kepulauan Riau
PTPP Perkirakan Capex Baru Terserap 67,56% Dari Anggaran
PT PP (Persero) Tbk (PTPP) memperkirakan realisasi belanja modal (capex) hingga kuartal III/2017 sebesar Rp7,4 triliun. Artinya, capex baru diserap sekitar 67,56% dari total capex yang dianggarkan hingga akhir tahun ini sebesar Rp12,4 triliun.Perseroan memprediksi dana capex yang dianggarkan pada tahun ini akan terserap habis seluruhnya karena masih ada beberapa proyek yang akan dikerjakan Perseroan hingga akhir tahun ini. Hingga kuartal III/2017, Perseroan telah mendapat laba sebesar Rp1,1 triliun, dari target sebesar Rp1,7 triliun
Stock Pick
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat di level 8425. Pergerakan saham INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8325-8525. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 8525
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA kembali ditutup menguat pada level 20375. Pergerakan BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 20150-20575. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 20575
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF menguat ditutup di 1725. Pergerakan saham KLBF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1705-1745.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 1745
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali ditutup menguat pada level 8700. Pergerakan ICBP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8600-8800.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8800
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat di level 15275. Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 15175-15450. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 15450
LSIP
Pada perdagangan kemarin saham LSIP menguat ditutup di 1480. Pergerakan saham LSIP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1460-1495.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 1495
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Published on 2017-10-12 07:51:24 (GMT +7)