12 nov
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 11 November 2019 ditutup melemah 0,47% pada level 6148. Sektor pertambangan mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp 524,76 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup variatif, dimana indeks Dow Jones menguat tipis sedangkan indeks S&P500 dan Nasdaq Composite ditutup melemah. Ketidakpastian akan kelanjutan negosiasi dagang antara AS dan China setelah Presiden Trump menyatakan belum menyetujui penghapusan tarif impor, menjadi faktor negatif dan mendorong pelemahan pada indeks S&P500 dan Nasdaq Composite. Trump menyatakan bahwa akan menyepakati perjanjian dagang dengan China hanya jika menguntungkan AS dan menyatakan kemajuan negosiasi berlangsung lebih lama dari perkiraannya. Pasar akan menantikan komentar Trump selanjutnya mengenai perdagangan pada Selasa waktu AS dimana Trump dijadwalkan berpidato pada Economic Club of New York.penguatan saham Boeing membuat indeks Dow Jones ditutup di area positif. Diberitakan bahwa Boeing akan melanjutkan pengiriman pesawat 737 Max pada bulan depan. Sementara itu meningkatnya protes di Hong Kong yang mengakibatkan kekerasan juga menjadi sentimen negatif. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG diperkirakan bergerak dikisaran level 6060 - 6210
News & Analysis
PTPP Tawarkan Obligasi Rp1,25 Triliun
PTPP Tbk (PTPP) melakukan Penawaran Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2019 dengan jumlah pokok sebesar Rp1,25 triliun. Obligasi ini terdiri dari dua seri yakni seri A dengan jumlah pokok Rp1 triliun dengan bunga 8,25% per tahun berjangka waktu 3 tahun. Sedangkan Seri B dengan jumlah pokok Rp250 miliar dengan bunga 8,50% per tahun dan jangka waktu 5 tahun. Pefindo memberikan peringkat idA+ untuk obligasi ini dimana penjamin pelaksana emisi BNI Sekuritas, Danareksa Sekuritas dan Mandiri Sekuritas dengan wali amanat BPD Jabar Banten Tbk. Masa penawaran dilakukan pada 21-22 November 2019 dan pencatatan di BEI pada 28 November 2019.
BKSW Tawarkan Obligasi Rp500 Miliar
PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW) melakukan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2019 dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya Rp500 miliar. Obligasi ini berjangka waktu 370 hari dengan bunga sebesar 7,10% per tahun dimana obligasi ini diterbitkan dengan jumlah sebesar Rp450 miliar yang dijamin kesanggupan penuh. Sementara sisanya Rp50 miliar dijamin dengan kesanggupan terbaik. Fitch Ratings memberikan peringkat AAA untuk obligasi ini.
TOTO Akan Bagi Dividen Interim Rp3/saham
PT Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) akan membagikan dividen interim untuk periode tahun buku 2019 kepada pemegang sahamnya sebesar Rp3 per lembar saham. Cum dan ex di pasar reguler/negosiasi pada 15 dan 18 November 2019 sedangkan di pasar tunai pada 19 dan 20 November 2019 dengan DPS hingga 19 November 2019 dan tanggal pembayaran 10 Desember 2019. Hingga periode 30 September 2019 laba perseroan turun menjadi Rp89,93 miliar dibandingkan laba Rp230,59 miliar tahun sebelumnya. Adapun total nilai dividen interim yang dibagikan sebesar Rp30,96 miliar berdasarkan keputusan direksi pada 7 November 2019.
KPAL Berencana Rights Issue 1 Miliar Saham Untuk Perkuat Modal
PT Steadfast Marine Tbk (KPAL) berencana melakukan penambahan modal dengan HMETD atau right issue sebanyak 1 miliar lembar saham dengan nominal Rp100. Penambahan modal dari hasil HMETD ini diyakini dapat memperkuat struktur permodalan perseroan untuk mendukung pertumbuhan usaha. Penggunaan seluruh dana dari rencana aksi korporasi tersebut akan digunakan untuk modal kerja perseroan. Pada periode yang berakhir September 2019, KPAL membukukan laba bersih sebesar Rp942,297 juta dari periode serupa tahun lalu merugi hingga Rp8,444 miliar. Capaian tersebut ditopang oleh meningkatnya pendapatan usaha sekitar 39,94% menjadi Rp117,495 miliar dari Rp83,957 miliar.
MFMI Berencana Jual Enam Gudang Arsip Miliknya
PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk (MFMI) berencana menjual asetnya. Sehingga perseroan akan menggelar RUPSLB pada 17 Desember 2019 guna meminta persetujuan atas transaksi ini. Aset yang akan dijual berupa tanah dan bangunan yaitu enam gudang arsip milik perseroan dimana perseroan akan menyewa gedung arsip tersebut setelah dilakukan transaksi penjualan. Penjualan aset tersebut dilakukan kepada PT Mega Anugerah Cemerlang perusahaan yang tidak terafilasi dengan perseroan. Nilai transaksi penjualan sebesar Rp226,3 miliar dimana uang jaminan pembelian Rp100 miliar.
Per September Laba MLPL Mengalami Penurunan 98%
PT Multipolar Tbk (MLPL) mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk hingga kuartal III tahun ini menjadi sebesar Rp14,9 juta, turun 98,33% dari laba Rp897,3 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan laba tersebut karena penjualan neto turun menjadi Rp9,14 triliun hingga periode 30 September 2019 dari penjualan neto Rp11,17 triliun periode yang sama tahun sebelumnya. Laba bruto turun menjadi Rp1,75 triliun dari laba bruto Rp1,96 triliun. Rugi periode berjalan dari operasi yang dilanjutkan turun sebesar Rp101,72 juta dari rugi periode berjalan Rp1,03 miliar
Stock Pick
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 4000. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3950-4040. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4050
SCMA
Pada perdagangan kemarin saham SCMA ditutup menguat pada level harga 1275. SCMA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1255-1290. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1295
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level 1865. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1840-1885. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1890
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF ditutup menguat pada level harga 7925. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7800-8025. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8050
TPIA
Pada perdagangan kemarin saham TPIA ditutup menguat dilevel harga 9300. TPIA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 9200-9400. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9450
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat dilevel harga 4100. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4050-4150. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4160
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 11 November 2019 ditutup melemah 0,47% pada level 6148. Sektor pertambangan mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp 524,76 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup variatif, dimana indeks Dow Jones menguat tipis sedangkan indeks S&P500 dan Nasdaq Composite ditutup melemah. Ketidakpastian akan kelanjutan negosiasi dagang antara AS dan China setelah Presiden Trump menyatakan belum menyetujui penghapusan tarif impor, menjadi faktor negatif dan mendorong pelemahan pada indeks S&P500 dan Nasdaq Composite. Trump menyatakan bahwa akan menyepakati perjanjian dagang dengan China hanya jika menguntungkan AS dan menyatakan kemajuan negosiasi berlangsung lebih lama dari perkiraannya. Pasar akan menantikan komentar Trump selanjutnya mengenai perdagangan pada Selasa waktu AS dimana Trump dijadwalkan berpidato pada Economic Club of New York.penguatan saham Boeing membuat indeks Dow Jones ditutup di area positif. Diberitakan bahwa Boeing akan melanjutkan pengiriman pesawat 737 Max pada bulan depan. Sementara itu meningkatnya protes di Hong Kong yang mengakibatkan kekerasan juga menjadi sentimen negatif. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG diperkirakan bergerak dikisaran level 6060 - 6210
News & Analysis
PTPP Tawarkan Obligasi Rp1,25 Triliun
PTPP Tbk (PTPP) melakukan Penawaran Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2019 dengan jumlah pokok sebesar Rp1,25 triliun. Obligasi ini terdiri dari dua seri yakni seri A dengan jumlah pokok Rp1 triliun dengan bunga 8,25% per tahun berjangka waktu 3 tahun. Sedangkan Seri B dengan jumlah pokok Rp250 miliar dengan bunga 8,50% per tahun dan jangka waktu 5 tahun. Pefindo memberikan peringkat idA+ untuk obligasi ini dimana penjamin pelaksana emisi BNI Sekuritas, Danareksa Sekuritas dan Mandiri Sekuritas dengan wali amanat BPD Jabar Banten Tbk. Masa penawaran dilakukan pada 21-22 November 2019 dan pencatatan di BEI pada 28 November 2019.
BKSW Tawarkan Obligasi Rp500 Miliar
PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW) melakukan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2019 dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya Rp500 miliar. Obligasi ini berjangka waktu 370 hari dengan bunga sebesar 7,10% per tahun dimana obligasi ini diterbitkan dengan jumlah sebesar Rp450 miliar yang dijamin kesanggupan penuh. Sementara sisanya Rp50 miliar dijamin dengan kesanggupan terbaik. Fitch Ratings memberikan peringkat AAA untuk obligasi ini.
TOTO Akan Bagi Dividen Interim Rp3/saham
PT Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) akan membagikan dividen interim untuk periode tahun buku 2019 kepada pemegang sahamnya sebesar Rp3 per lembar saham. Cum dan ex di pasar reguler/negosiasi pada 15 dan 18 November 2019 sedangkan di pasar tunai pada 19 dan 20 November 2019 dengan DPS hingga 19 November 2019 dan tanggal pembayaran 10 Desember 2019. Hingga periode 30 September 2019 laba perseroan turun menjadi Rp89,93 miliar dibandingkan laba Rp230,59 miliar tahun sebelumnya. Adapun total nilai dividen interim yang dibagikan sebesar Rp30,96 miliar berdasarkan keputusan direksi pada 7 November 2019.
KPAL Berencana Rights Issue 1 Miliar Saham Untuk Perkuat Modal
PT Steadfast Marine Tbk (KPAL) berencana melakukan penambahan modal dengan HMETD atau right issue sebanyak 1 miliar lembar saham dengan nominal Rp100. Penambahan modal dari hasil HMETD ini diyakini dapat memperkuat struktur permodalan perseroan untuk mendukung pertumbuhan usaha. Penggunaan seluruh dana dari rencana aksi korporasi tersebut akan digunakan untuk modal kerja perseroan. Pada periode yang berakhir September 2019, KPAL membukukan laba bersih sebesar Rp942,297 juta dari periode serupa tahun lalu merugi hingga Rp8,444 miliar. Capaian tersebut ditopang oleh meningkatnya pendapatan usaha sekitar 39,94% menjadi Rp117,495 miliar dari Rp83,957 miliar.
MFMI Berencana Jual Enam Gudang Arsip Miliknya
PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk (MFMI) berencana menjual asetnya. Sehingga perseroan akan menggelar RUPSLB pada 17 Desember 2019 guna meminta persetujuan atas transaksi ini. Aset yang akan dijual berupa tanah dan bangunan yaitu enam gudang arsip milik perseroan dimana perseroan akan menyewa gedung arsip tersebut setelah dilakukan transaksi penjualan. Penjualan aset tersebut dilakukan kepada PT Mega Anugerah Cemerlang perusahaan yang tidak terafilasi dengan perseroan. Nilai transaksi penjualan sebesar Rp226,3 miliar dimana uang jaminan pembelian Rp100 miliar.
Per September Laba MLPL Mengalami Penurunan 98%
PT Multipolar Tbk (MLPL) mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk hingga kuartal III tahun ini menjadi sebesar Rp14,9 juta, turun 98,33% dari laba Rp897,3 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan laba tersebut karena penjualan neto turun menjadi Rp9,14 triliun hingga periode 30 September 2019 dari penjualan neto Rp11,17 triliun periode yang sama tahun sebelumnya. Laba bruto turun menjadi Rp1,75 triliun dari laba bruto Rp1,96 triliun. Rugi periode berjalan dari operasi yang dilanjutkan turun sebesar Rp101,72 juta dari rugi periode berjalan Rp1,03 miliar
Stock Pick
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 4000. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3950-4040. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4050
SCMA
Pada perdagangan kemarin saham SCMA ditutup menguat pada level harga 1275. SCMA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1255-1290. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1295
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level 1865. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1840-1885. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1890
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF ditutup menguat pada level harga 7925. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7800-8025. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8050
TPIA
Pada perdagangan kemarin saham TPIA ditutup menguat dilevel harga 9300. TPIA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 9200-9400. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9450
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat dilevel harga 4100. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4050-4150. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4160
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-11-12 08:25:28 (GMT +7)