12 Mar
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 11 Maret 2019 ditutup melemah 0,26% pada level 6366. Sektor industri dasar mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp558,60 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dipicu oleh penguatan pada saham sektor teknologi setelah selama lima hari indeks mengalami pelemahan. Namun koreksi signifikan pada saham Boeing membatasi penguatan indeks Dow Jones. Penguatan saham teknologi antara lain dikontribusikan oleh saham Apple dan Nvidia.sentimen positif adalah data penjualan ritel yang menimbulkan optimisme akan ekonomi AS. Data penjualan ritel AS bulan Januari mengalami kenaikan 0,2%, lebih baik dibandingkan bulan Desember yang turun 1,6% dan dari estimasi yang diperkirakan turun 0,1%. Data penjualan ritel diluar otomotif juga mengalami kenaikan sebesar 0,9% dari bulan sebelumnya –2,1% serta lebih baik dari estimasi yang sebesar 0,2%. Sementara itu dikabarkan AS dan China secara umum sepakat dalam banyak masalah krusial perdagangan dan melakukan diskusi mengenai valuta asing. Harga minyak mentah menguat setelah Arab Saudi memperpanjang pemangkasan output produksi minyaknya lebih dalam dari kesepakatan sebelumnya. Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6310 - 6450
News & Analysis
PTBA & ANTM Kerja Sama Bangun PLTD dan PLTU
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) akan bekerjasama dengan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan membentuk perusahaan patungan. PTBA akan bekerjasama dengan ANTM guna membangun Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Pembangkit listrik itu memenuhi kebutuhan listrik pabrik pemurnian (smelter) di lokasi tersebut. Untuk PLTD rencananya akan dibangun dengan kapasitas 3x17 MW, sementara PLTU 3x60 MW. Total nilai investasinya diperkirakan mencapai USD 350 juta atau setara Rp 4,9 triliun (kurs Rp 14.000). PTBA akan menguasai kepemilikan saham 75% dalam joint venture tersebut. Sisanya akan dimiliki oleh ANTM.
Proyek Hilirisasi Batubara PTBA di Tambang Peranap dan Tanjung Enim
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) saat ini tengah melakukan hilirisasi atas produknya. Ada dua proyek hilirisasi yang tengah dilakukan PTBA yakni proyek gasifikasi di Tambang Peranap dan Tambang Tanjung Enim. Perusahaan masih menghitung nilai investasi dari kedua proyek hilirisasi tersebut, namun totalnya diperkirakan mencapai USD 5,8 miliar atau setara Rp 81,2 triliun. Untuk proyek hilirisasi Tambang Peranap PTBA akan memproduksi olahan batubara untuk menjadi dimethyl ether (DME) atau substitusi pengganti LPG. Sementara untuk proyek hilirisasi di Tambang Tanjung Enim akan membangun pabrik coal to urea-DME-Polypropelene di mulut tambang.
SMGR Tender Offer 19,36% Saham SMCB Pada Rp2.097/saham
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) melalui Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB) akan melakukan Penawaran Tender Wajib atas saham PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) sebanyak-banyaknya 1.483.287.180 saham biasa atas nama yang mewakili sebanyak-banyaknya 19,36% dari modal ditempatkan dan disetor penuh SMCB. Harga penawaran tender wajib sebesar Rp2.097 per lembar sehingga nilai total penawaran tender wajib sebanyak-banyaknya Rp3.110.453.216.460. Masa penawaran tender Wajib 12 Maret-10 April 2019 dan tanggal terakhir pembayaran 22 April 2019.
ADMG Tambah Kepemilikan di GSMF Menjadi 8,79%
PT. Polychem Indonesia Tbk (ADMG) telah menambah kepemilikan saham PT. Equity Development Investment Tbk (GSMF) pada tanggal 4 Maret 2019. ADMG telah membeli sebanyak 80.645.161 lembar saham dengan harga Rp124 total senilai Rp 9,99 miliar. Tujuan dari transaksi tersebut adalah sebagai tambahan investasi yang dicatat sebagai efek yang dapat ditransaksikan (marketable securities). Sehingga kepemilikan ADMG di GSMF semula 575.198.854 saham atau 7,716% menjadi 655.844.015 saham atau 8,798% dari total saham perseroan.
Pefindo Tegaskan Peringkat MYOR Pada idAA
Pefindo telah menegaskan peringkat idAA untuk Obligasi IV Tahun 2012 PT Mayora Indah Tbk senilai Rp750 miliar yang akan jatuh tempo pada 9 Mei 2019. Perusahaan berencana untuk melunasi obligasi yang akan jatuh tempo dengan menggunakan kas internal dan fasilitas kredit yang belum terpakai. Per 31 Desember 2018 posisi kas dan setara kas MYOR tercatat sebesar Rp2,4 triliun dan plafon fasilitas kredit yang belum terpakai Rp3,3 triliun. Peringkat tersebut mencerminkan posisi kuat perusahaan di pasar makanan kemasan dalam negeri, produk yang terdiversifikasi dengan baik dan kontribusi yang tinggi dari pasar luar negeri dan profil keuangan yang kuat. Namun peringkat dibatasi oleh eksposur perusahaan terhadap fluktuasi biaya bahan baku dan persaingan yang ketat di industri.
BABP Berencana Rights Issue 4,12 Miliar Saham
PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) berencana melakukan rights issue sebanyak-banyaknya 4,12 miliar saham seri B dengan nilai nominal Rp 50 saham baru. Penerbitan rights issue ini juga disertai penerbitan waran seri V sebanyak-banyaknya 6,18 miliar saham dengan setiap satu waran seri V dapat ditukar dengan satu saham seri B nominal Rp 50 per saham. Diharapkan Perseroan dapat memperoleh dana segar dari penerbitan saham baru sebesar Rp 206,32 miliar
Stock Pick
WIKA
Pada perdagangan kemarin saham WIKA ditutup menguat pada level harga 1820. WIKA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1800-1840
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1845
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT ditutup menguat pada level harga 1880. WSKT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1855-1900.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1905
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI ditutup menguat pada level harga 1525. ADHI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1505-1545.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1550
LSIP
Pada perdagangan kemarin saham LSIP ditutup menguat pada level harga 1235. LSIP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1220-1250.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1255
INDY
Pada perdagangan kemarin saham INDY ditutup menguat pada level harga 2100. INDY selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2080-2130.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2140
ADRO
Pada perdagangan kemarin saham ADRO ditutup menguat dilevel harga 1440. ADRO selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1420-1455.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1460
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 11 Maret 2019 ditutup melemah 0,26% pada level 6366. Sektor industri dasar mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp558,60 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dipicu oleh penguatan pada saham sektor teknologi setelah selama lima hari indeks mengalami pelemahan. Namun koreksi signifikan pada saham Boeing membatasi penguatan indeks Dow Jones. Penguatan saham teknologi antara lain dikontribusikan oleh saham Apple dan Nvidia.sentimen positif adalah data penjualan ritel yang menimbulkan optimisme akan ekonomi AS. Data penjualan ritel AS bulan Januari mengalami kenaikan 0,2%, lebih baik dibandingkan bulan Desember yang turun 1,6% dan dari estimasi yang diperkirakan turun 0,1%. Data penjualan ritel diluar otomotif juga mengalami kenaikan sebesar 0,9% dari bulan sebelumnya –2,1% serta lebih baik dari estimasi yang sebesar 0,2%. Sementara itu dikabarkan AS dan China secara umum sepakat dalam banyak masalah krusial perdagangan dan melakukan diskusi mengenai valuta asing. Harga minyak mentah menguat setelah Arab Saudi memperpanjang pemangkasan output produksi minyaknya lebih dalam dari kesepakatan sebelumnya. Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6310 - 6450
News & Analysis
PTBA & ANTM Kerja Sama Bangun PLTD dan PLTU
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) akan bekerjasama dengan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan membentuk perusahaan patungan. PTBA akan bekerjasama dengan ANTM guna membangun Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Pembangkit listrik itu memenuhi kebutuhan listrik pabrik pemurnian (smelter) di lokasi tersebut. Untuk PLTD rencananya akan dibangun dengan kapasitas 3x17 MW, sementara PLTU 3x60 MW. Total nilai investasinya diperkirakan mencapai USD 350 juta atau setara Rp 4,9 triliun (kurs Rp 14.000). PTBA akan menguasai kepemilikan saham 75% dalam joint venture tersebut. Sisanya akan dimiliki oleh ANTM.
Proyek Hilirisasi Batubara PTBA di Tambang Peranap dan Tanjung Enim
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) saat ini tengah melakukan hilirisasi atas produknya. Ada dua proyek hilirisasi yang tengah dilakukan PTBA yakni proyek gasifikasi di Tambang Peranap dan Tambang Tanjung Enim. Perusahaan masih menghitung nilai investasi dari kedua proyek hilirisasi tersebut, namun totalnya diperkirakan mencapai USD 5,8 miliar atau setara Rp 81,2 triliun. Untuk proyek hilirisasi Tambang Peranap PTBA akan memproduksi olahan batubara untuk menjadi dimethyl ether (DME) atau substitusi pengganti LPG. Sementara untuk proyek hilirisasi di Tambang Tanjung Enim akan membangun pabrik coal to urea-DME-Polypropelene di mulut tambang.
SMGR Tender Offer 19,36% Saham SMCB Pada Rp2.097/saham
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) melalui Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB) akan melakukan Penawaran Tender Wajib atas saham PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) sebanyak-banyaknya 1.483.287.180 saham biasa atas nama yang mewakili sebanyak-banyaknya 19,36% dari modal ditempatkan dan disetor penuh SMCB. Harga penawaran tender wajib sebesar Rp2.097 per lembar sehingga nilai total penawaran tender wajib sebanyak-banyaknya Rp3.110.453.216.460. Masa penawaran tender Wajib 12 Maret-10 April 2019 dan tanggal terakhir pembayaran 22 April 2019.
ADMG Tambah Kepemilikan di GSMF Menjadi 8,79%
PT. Polychem Indonesia Tbk (ADMG) telah menambah kepemilikan saham PT. Equity Development Investment Tbk (GSMF) pada tanggal 4 Maret 2019. ADMG telah membeli sebanyak 80.645.161 lembar saham dengan harga Rp124 total senilai Rp 9,99 miliar. Tujuan dari transaksi tersebut adalah sebagai tambahan investasi yang dicatat sebagai efek yang dapat ditransaksikan (marketable securities). Sehingga kepemilikan ADMG di GSMF semula 575.198.854 saham atau 7,716% menjadi 655.844.015 saham atau 8,798% dari total saham perseroan.
Pefindo Tegaskan Peringkat MYOR Pada idAA
Pefindo telah menegaskan peringkat idAA untuk Obligasi IV Tahun 2012 PT Mayora Indah Tbk senilai Rp750 miliar yang akan jatuh tempo pada 9 Mei 2019. Perusahaan berencana untuk melunasi obligasi yang akan jatuh tempo dengan menggunakan kas internal dan fasilitas kredit yang belum terpakai. Per 31 Desember 2018 posisi kas dan setara kas MYOR tercatat sebesar Rp2,4 triliun dan plafon fasilitas kredit yang belum terpakai Rp3,3 triliun. Peringkat tersebut mencerminkan posisi kuat perusahaan di pasar makanan kemasan dalam negeri, produk yang terdiversifikasi dengan baik dan kontribusi yang tinggi dari pasar luar negeri dan profil keuangan yang kuat. Namun peringkat dibatasi oleh eksposur perusahaan terhadap fluktuasi biaya bahan baku dan persaingan yang ketat di industri.
BABP Berencana Rights Issue 4,12 Miliar Saham
PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) berencana melakukan rights issue sebanyak-banyaknya 4,12 miliar saham seri B dengan nilai nominal Rp 50 saham baru. Penerbitan rights issue ini juga disertai penerbitan waran seri V sebanyak-banyaknya 6,18 miliar saham dengan setiap satu waran seri V dapat ditukar dengan satu saham seri B nominal Rp 50 per saham. Diharapkan Perseroan dapat memperoleh dana segar dari penerbitan saham baru sebesar Rp 206,32 miliar
Stock Pick
WIKA
Pada perdagangan kemarin saham WIKA ditutup menguat pada level harga 1820. WIKA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1800-1840
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1845
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT ditutup menguat pada level harga 1880. WSKT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1855-1900.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1905
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI ditutup menguat pada level harga 1525. ADHI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1505-1545.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1550
LSIP
Pada perdagangan kemarin saham LSIP ditutup menguat pada level harga 1235. LSIP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1220-1250.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1255
INDY
Pada perdagangan kemarin saham INDY ditutup menguat pada level harga 2100. INDY selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2080-2130.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2140
ADRO
Pada perdagangan kemarin saham ADRO ditutup menguat dilevel harga 1440. ADRO selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1420-1455.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1460
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-03-12 08:26:04 (GMT +7)