12 feb

Market Hari ini

Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 11 Februari 2020 ditutup menguat 0,04% pada level 5954. Sektor pertambangan mengalami kenaikan terbesar. Investor asing net buy Rp 226,13 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dalam kisaran sempit. Indeks Dow Jones ditutup melemah terbatas cenderung stagnan, sedangkan indeks S&P500 dan Nasdaq Composite ditutup menguat tipis. Pejabat China menyatakan bahwa krisis virus korona kemungkinan akan berakhir pada bulan April. Saham teknologi besar melemah setelah Federal Trade Commission (FTC) mengeluarkan perintah kepada perusahaan teknologi besar untuk memberikan informasi tentang merger yang terlalu kecil untuk dilaporkan kepada regulator. Pasar mencermati dengan seksama ketika Chairman Federal Reserve AS Jerome Powell memulai update ekonomi setengah tahunan di hadapan kongres. Pernyataan Powell menegaskan kembali pandangannya bahwa ekonomi AS pada tahun ke-11 ekspansi, tetap tangguh, namun bank sentral memantau dengan cermat risiko potensial, termasuk virus corona. Dengan risiko ketidakpastian kebijakan perdagangan yang berkurang, ekonomi AS berkinerja baik. Sehingga suku bunga pada kisaran 1,5%-1,75% masih tepat. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. Indeks diperkirakan bergerak di level 5880 - 6020


News & Analysis

SGRO Anggarkan Capex Rp600 Miliar Tahun Ini

PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) berencana memperkuat upstream atau hulu di sepanjang tahun ini. Perseroan menyiapkan belanja modal tahun ini sebesar Rp600 miliar dan sumber dana dari internal kas perusahaan. Sekitar 2/3 dana akan digunakan untuk aset tanaman, yaitu di antaranya 4.000 hektare sawit diperuntukan bagi 1.000 ha untuk tanaman baru dan 3.000 ha untuk peremajaan. Selain untuk sawit, perusahaan menargetkan new planting pohon karet seluas 1.000 ha di sepanjang tahun ini. Sejauh ini total luas lahan perkebunan karet tertanam sebesar 20.000 ha yang telah ditanam bertahap sejak 2013. Kebun karet ini berlokasi di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.

Anak Usaha CENT Akuisisi 1.054 Menara EXCL Senilai Rp1,62 Triliun

PT Centratama Menara Indonesia (CMI), anak usaha PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT), memenangkan tender akuisisi atas 1.054 menara milik PT XL Axiata Tbk (EXCL). Nilai transaksi ini sebesar Rp 1,62 triliun. Untuk akuisisi ini CMI mendapatkan dukungan pembiayaan dari DBS Bank Ltd. dan ING Bank N.V. yang juga bertindak sebagai financial advisors. Dengan memperhitungkan lease back yang akan dilakukan EXCL untuk penempatan perangkatnya, menara-menara yang diakuisisi tersebut berpotensi memberikan kontribusi tambahan pendapatan tahunan sekitar Rp215 miliar. Pada tahun ini, CENT mencadangkan belanja modal sekitar Rp2,7 triliun yang akan digunakan untuk ekspansi organik maupun anorganik, guna mencapai target pertumbuhan tenansi hingga 60%.

Anak Usaha TOWR Akuisisi 1.728 Menara EXCL Senilai Rp2,24 Triliun

PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) telah menyelesaikan transaksi jual beli 1.728 unit menara dengan PT XL Axiata Tbk (EXCL). Sebanyak 50% menara yang diakusisi terletak di Jawa dengan konsentrasi eks-Jawa, di Sumatera, Bali dan Nusa Tenggara. Transaksi dilakukan oleh entitas anak usaha PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo). Transaksi diperkirakan selesai pada Maret 2020. Protelindo mengeluarkan dana sebanyak Rp2,24 triliun untuk mengakuisisi menara milik EXCL. Dana akusisi diperoleh perseroan melalui kas internal ditambah dengan pinjaman utang.

BALI Anggarkan Capex Hingga Rp500 Miliar Untuk Bangun Menara Baru

PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) akan mempertahankan strategi pertumbuhan organik pada tahun ini. Perseroan tidak mempersiapkan alokasi anggaran untuk mengakuisisi menara milik perusahaan lain. BALI lebih menyukai membangun menaranya sendiri.Tahun ini BALI menyiapkan belanja modal sebesar Rp300 miliar sampai dengan Rp 500 miliar untuk membangun menara baru. Dana itu diperoleh dari penerbitan obligasi dan EBITDA perseroan. Untuk satu menara baru, perseroan membutuhkan modal minimal Rp300 juta untuk lokasi yang telah berkembang seperti Jakarta. Untuk membangun menara di area baru BALI memerlukan dana minimal Rp500 juta.

KBLM Akan Tingkatkan Permintaan Dari Sektor Swasta

Target pemerintah untuk menyelesaikan megaproyek pembangkit listrik 35.000 megawatt mundur menjadi tahun 2025, bahkan estimasi terakhir proyek ini kembali mundur hingga tahun 2029 karena permintaan listrik yang tak setinggi harapan seiring pertumbuhan ekonomi yang melambat. Menanggapi hal ini, PT Kabelindo Murni Tbk (KBLM) menyatakan permintaan dari PLN juga sedang menurun. Dalam jangka panjang KBLM juga akan memperkuat permintaan dari sektor swasta. Tahun ini, perseroan menargetkan penjualan terhadap PLN berkontribusi 30% terhadap penjualan total KBLM, sama dengan estimasi tahun lalu.

SMMA Tambah Setoran Modal Ke Sinar Artha Trading Sebesar Rp987,5 Juta


PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) telah melakukan tambahan setoran modal ke PT Sinar Artha Trading yang berkedudukan di Jakarta Pusat. Jumlah tambahan modal sebesar Rp987,5 juta dimana jumlah tersebut tidak melebihi 20% dari ekuitas perusahaan sehingga penyertaan tidak material. Transaksi tambahan modal dilakukan pada 10 Februari 2020. Adapun kepemilikan PT Sinar Mas Multiartha di PT Sinar Artha Gading sebesar 92% sedangkan PT Shinta Utama sebesar 8%


Stock Pick

BMRI

Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level harga 7775. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7650-7875.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7900

ADRO

Pada perdagangan kemarin saham ADRo ditutup menguat pada level 1315. ADRO selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1295-1330
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1335

EXCL

Pada perdagangan kemarin saham EXCL ditutup menguat dilevel harga 2860. EXCL selanjutnya diperkirakan akan bergerak 2820-2890.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2900

MEDC

Pada perdagangan kemarin saham MEDC ditutup menguat dilevel harga 710. MEDC selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 695-720.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 725

SCMA

Pada perdagangan kemarin saham SCMA ditutup menguat dilevel harga 1405. SCMA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1385-1420.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1425

CTRA

Pada perdagangan kemarin saham CTRA ditutup menguat pada level harga 915. CTRA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 900-925
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 930


Disclaimer :

This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2020
Published on 2020-02-12 08:55:13 (GMT +7)

Global Info Regional

Global Info Currency

Global Info Commodity

Links

INFO

PT. Waterfront Sekuritas Indonesia
Memberikan layanan atas transaksi
Repurchase Agreement (REPO)"
PT. Waterfront Sekuritas Indonesia Terdaftar dan Diawasi Oleh





INFO TERBARU
Mulai 26 november 2018 , Penyelesaian transaksi bursa di pasar reguler menjadi 2 hari bursa (T+2)