12 Feb
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 9 Februari 2018 ditutup melemah 0,59% pada level 6505. Sektor pertambangan mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp1,754 triliun. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan akhir pekan lalu ditutup menguat setelah kembali bergerak fluktuatif sepanjang perdagangan. Namun indeks Dow Jones dan S&P500 membukukan pelemahan mingguan terbesar sejak Januari 2016. Indeks VIX, yang mencerminkan fluktuasi dan kecemasan di pasar, ditutup melemah namun masih di atas rata-rata kisaran pasar. Yield obligasi tenor 10 tahun ditutup cenderung stagnan setelah bergerak fluktuatif. Harga minyak mentah berlanjut melemah di bawah level USD60 per barel. Kekhawatiran akan tingginya yield obligasi dan naiknya suku bunga menjadi sentimen negatif indeks pada pekan lalu, meskipun terjadinya koreksi sudah diantisipasi oleh pasar. Pada pekan ini pasar akan mencermati data inflasi yang akan dirilis pada hari Rabu. Data tersebut akan menentukan apakah indeks akan berlanjut melemah atau rebound. Data ekonomi AS lainnya yang dijadwalkan akan dirilis pada pekan ini diantaranya retail sales, PPI, empire manufacturing, Philadelphia Fed, industrial production, housing starts, building permits. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6480 - 6620
News & Analysis
BFIN Tawarkan Obligasi Rp2,165 Triliun
PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) melakukan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan III Tahap IV Tahun 2018 senilai Rp2.165.000.000.000. Obligasi ini terdiri dari tiga seri yakni seri A senilai Rp946.000.000.000 dengan bunga 6,40% dan jangka waktu 370 hari, seri B dengan nilai Rp254.000.000.000 dengan bunga 7,25% dan jangka waktu 2 tahun serta seri C senilai Rp966.000.000.000 dengan bunga 7,60% dan jangka waktu 3 tahun. Fitch Ratings Indonesia memberikan peringkat AA- untuk obligasi ini. Dana hasil penerbitan obligasi ini setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja berupa pembiayaan investasi.
GMFI Kerja Sama Operasi Dengan KORR Group
PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMFI) melakukan penandatanganan kesepakatan Strategic Initiatives dengan KORR Group. Kesepakatan ini berisi tentang kerja sama operasi GMF dengan KORR Group untuk pengembangan fasilitas perawatan pesawat di Australia. Area Australia dipilih karena memiliki potensi pasar perawatan yang cukup tinggi khususnya dalam bidang line maintenance. Kerja sama lain yang dimantapkan melalui seremoni penandatanganan adalah Kemitraan di kawasan Timur Tengah di mana GMF memantapkan diri dengan bermitra dengan GME Aviation yang merupakan grup usaha aviasi yang cukup besar di kawasan Timur Tengah.
SRIL Sudah Lakukan Tahap I Akuisisi Atas Dua Perusahaan
PT Sri Rejeki Tbk (SRIL) telah menandatangani amandemen perjanjian jual beli saham pada 6 Februari 2018 berdasarkan perjanjian sebelumnya yakni 12 Desember 2017 terkait pengambilalihan saham PT Primayudha Mandirijaya (PM) dan PT Bitratex Industries (BI) dengan PT Sinar Pantja Djaja (SPD) dimana perseroan dan SPD sebagai pihak pembeli. Pengalihan saham tersebut menurut perjanjian dilakukan dalam dua tahap dimana tahap pertama terdiri dari pengalihan 82% saham dari BI dan PM kepada perseroan pada 7 Februari 2018 dan tahap kedua dilaksanakan pada 20 Maret 2018. Perseroan sudah melaksanakan pengalihan tahap pertama dengan nilai transaksi USD69.699.016 dimana nilai total tahap kedua dalam pengambilalihan BI dan PM sebesar USD15.300.989 dan tahap kedua akan dibayarkan juga dalam dua tahap yakni USD7.300.000 pada 20 Maret 2018 dan sisanya setelah harga pembelian disepakati atau disesuaikan oleh penilai independen unntuk menghitung nilai aset bersih BI dan PM pada tanggal pengalihan saham tahap I.
BULL Akan Rights Issue 2,6 Miliar Lembar Saham
PT Buana Lintas Lautan Tbk (d/h PT Buana Listya Tama Tbk) berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 2.600.000.000 saham baru perseroan saham hasil HMETD dan sebanyak-banyaknya 1.690.000.000 saham hasil eksekusi waran yang menyertai HMETD. Dana yang akan diperoleh perseroan melalui penerbitan saham baru sebanyak-banyaknya Rp650.000.000.000 sebelum dieksekusinya waran. Pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya akan terdilusi kepemilikannya maksimal 34,88% setelah dilaksanakannya HMETD ini. Dana yang diperoleh perseroan akan digunakan untuk modal kerja atau pengurangan utang dan ekspansi usaha.
MTLA Targetkan Marketing Sales Rp2 Triliun
PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) menargetkan membukukan marketing sales tahun ini sebesar Rp2 triliun. Target tersebut meningkat 11,1% dibandingkan marketing sales tahun lalu yang sebesar Rp1,8 triliun. Sekitar Rp500 miliar dari target marketing sales tersebut akan berasal dari proyek recurring income dan Rp1,5 triliun dari proyek properti development.
ADHI Targetkan Kontrak Baru Rp23,3 Triliun
PT Adhi Karya Tbk (ADHI) menargetkan kontrak baru pada tahun ini sebesar Rp23,3 triliun, tumbuh 31% dibandingkan realisasi kontrak baru tahun 2017 yang sebesar Rp17,8 triliun. Realisasi kontrak tahun 2017 tersebut meningkat sekitar 8% dibandingkan tahun sebelumnya. Sejauh ini ADHI belum mengalami perubahan komposisi sumber dana proyek
Stock Pick
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat di level 8225. Pergerakan saham BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8125–8325. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 8325
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali ditutup menguat pada level 8925. Pergerakan ICBP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8850-9050.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9050
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI menguat ditutup di 9425. Pergerakan saham BBNi selanjutnya diperkirakan pada kisaran 9325-9525.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 9525
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT menguat ditutup di 2880. Pergerakan saham WSKT selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2850-2910.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2910
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA kembali ditutup menguat pada level 23575. Pergerakan BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 23300-23825. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 23825
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI kembali ditutup menguat di level 2330. Pergerakan saham ADHI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2300–2360. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 2360
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM kembali ditutup menguat pada level 3950. Pergerakan TLKM selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3900-4000.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4000
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 9 Februari 2018 ditutup melemah 0,59% pada level 6505. Sektor pertambangan mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp1,754 triliun. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan akhir pekan lalu ditutup menguat setelah kembali bergerak fluktuatif sepanjang perdagangan. Namun indeks Dow Jones dan S&P500 membukukan pelemahan mingguan terbesar sejak Januari 2016. Indeks VIX, yang mencerminkan fluktuasi dan kecemasan di pasar, ditutup melemah namun masih di atas rata-rata kisaran pasar. Yield obligasi tenor 10 tahun ditutup cenderung stagnan setelah bergerak fluktuatif. Harga minyak mentah berlanjut melemah di bawah level USD60 per barel. Kekhawatiran akan tingginya yield obligasi dan naiknya suku bunga menjadi sentimen negatif indeks pada pekan lalu, meskipun terjadinya koreksi sudah diantisipasi oleh pasar. Pada pekan ini pasar akan mencermati data inflasi yang akan dirilis pada hari Rabu. Data tersebut akan menentukan apakah indeks akan berlanjut melemah atau rebound. Data ekonomi AS lainnya yang dijadwalkan akan dirilis pada pekan ini diantaranya retail sales, PPI, empire manufacturing, Philadelphia Fed, industrial production, housing starts, building permits. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6480 - 6620
News & Analysis
BFIN Tawarkan Obligasi Rp2,165 Triliun
PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) melakukan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan III Tahap IV Tahun 2018 senilai Rp2.165.000.000.000. Obligasi ini terdiri dari tiga seri yakni seri A senilai Rp946.000.000.000 dengan bunga 6,40% dan jangka waktu 370 hari, seri B dengan nilai Rp254.000.000.000 dengan bunga 7,25% dan jangka waktu 2 tahun serta seri C senilai Rp966.000.000.000 dengan bunga 7,60% dan jangka waktu 3 tahun. Fitch Ratings Indonesia memberikan peringkat AA- untuk obligasi ini. Dana hasil penerbitan obligasi ini setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja berupa pembiayaan investasi.
GMFI Kerja Sama Operasi Dengan KORR Group
PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMFI) melakukan penandatanganan kesepakatan Strategic Initiatives dengan KORR Group. Kesepakatan ini berisi tentang kerja sama operasi GMF dengan KORR Group untuk pengembangan fasilitas perawatan pesawat di Australia. Area Australia dipilih karena memiliki potensi pasar perawatan yang cukup tinggi khususnya dalam bidang line maintenance. Kerja sama lain yang dimantapkan melalui seremoni penandatanganan adalah Kemitraan di kawasan Timur Tengah di mana GMF memantapkan diri dengan bermitra dengan GME Aviation yang merupakan grup usaha aviasi yang cukup besar di kawasan Timur Tengah.
SRIL Sudah Lakukan Tahap I Akuisisi Atas Dua Perusahaan
PT Sri Rejeki Tbk (SRIL) telah menandatangani amandemen perjanjian jual beli saham pada 6 Februari 2018 berdasarkan perjanjian sebelumnya yakni 12 Desember 2017 terkait pengambilalihan saham PT Primayudha Mandirijaya (PM) dan PT Bitratex Industries (BI) dengan PT Sinar Pantja Djaja (SPD) dimana perseroan dan SPD sebagai pihak pembeli. Pengalihan saham tersebut menurut perjanjian dilakukan dalam dua tahap dimana tahap pertama terdiri dari pengalihan 82% saham dari BI dan PM kepada perseroan pada 7 Februari 2018 dan tahap kedua dilaksanakan pada 20 Maret 2018. Perseroan sudah melaksanakan pengalihan tahap pertama dengan nilai transaksi USD69.699.016 dimana nilai total tahap kedua dalam pengambilalihan BI dan PM sebesar USD15.300.989 dan tahap kedua akan dibayarkan juga dalam dua tahap yakni USD7.300.000 pada 20 Maret 2018 dan sisanya setelah harga pembelian disepakati atau disesuaikan oleh penilai independen unntuk menghitung nilai aset bersih BI dan PM pada tanggal pengalihan saham tahap I.
BULL Akan Rights Issue 2,6 Miliar Lembar Saham
PT Buana Lintas Lautan Tbk (d/h PT Buana Listya Tama Tbk) berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 2.600.000.000 saham baru perseroan saham hasil HMETD dan sebanyak-banyaknya 1.690.000.000 saham hasil eksekusi waran yang menyertai HMETD. Dana yang akan diperoleh perseroan melalui penerbitan saham baru sebanyak-banyaknya Rp650.000.000.000 sebelum dieksekusinya waran. Pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya akan terdilusi kepemilikannya maksimal 34,88% setelah dilaksanakannya HMETD ini. Dana yang diperoleh perseroan akan digunakan untuk modal kerja atau pengurangan utang dan ekspansi usaha.
MTLA Targetkan Marketing Sales Rp2 Triliun
PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) menargetkan membukukan marketing sales tahun ini sebesar Rp2 triliun. Target tersebut meningkat 11,1% dibandingkan marketing sales tahun lalu yang sebesar Rp1,8 triliun. Sekitar Rp500 miliar dari target marketing sales tersebut akan berasal dari proyek recurring income dan Rp1,5 triliun dari proyek properti development.
ADHI Targetkan Kontrak Baru Rp23,3 Triliun
PT Adhi Karya Tbk (ADHI) menargetkan kontrak baru pada tahun ini sebesar Rp23,3 triliun, tumbuh 31% dibandingkan realisasi kontrak baru tahun 2017 yang sebesar Rp17,8 triliun. Realisasi kontrak tahun 2017 tersebut meningkat sekitar 8% dibandingkan tahun sebelumnya. Sejauh ini ADHI belum mengalami perubahan komposisi sumber dana proyek
Stock Pick
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat di level 8225. Pergerakan saham BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8125–8325. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 8325
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali ditutup menguat pada level 8925. Pergerakan ICBP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8850-9050.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9050
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI menguat ditutup di 9425. Pergerakan saham BBNi selanjutnya diperkirakan pada kisaran 9325-9525.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 9525
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT menguat ditutup di 2880. Pergerakan saham WSKT selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2850-2910.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2910
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA kembali ditutup menguat pada level 23575. Pergerakan BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 23300-23825. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 23825
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI kembali ditutup menguat di level 2330. Pergerakan saham ADHI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2300–2360. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 2360
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM kembali ditutup menguat pada level 3950. Pergerakan TLKM selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3900-4000.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4000
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-02-12 08:18:07 (GMT +7)