12 Apr
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari Kamis 11 April 2019 ditutup melemah 1,05% pada level 6410. Sektor industri dasar mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net buy Rp 546,80 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup variatif dalam kisaran sempit, ditengah data ekonomi yang lebih baik dari estimasi pada saat meningkatnya kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global dan menantikan earning season triwulan I. Indeks Dow Jones dan Nasdaq Composite ditutup melemah terbatas sedangkan indeks S&P500 cenderung stagnan. Data initial claims pekan lalu menunjukkan penurunan terbesar sejak tahun 1969. Sedangkan indeks PPI mengalami kenaikan terbesar sejak bulan Oktober tahun lalu. Data ekonomi AS yang bagus tersebut mengurangi kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global yang akan berpengaruh terhadap ekonomi AS. Sementara itu pasar memprediksi rata-rata laba emiten pada triwulan I lalu diperkirakan turun 2,5%, yang merupakan penurunanpertama sejak 2016. Pasar akan menantikan laporan keuangan JP Morgan dan Wells Fargo yang dijadwalkan akan dirilis nanti malam. Sedangkan Citigroup dan Goldman Sachs akan merilis laporan keuangan pada hari Senin, diikuti Bank of America dan Morgan Stanley pada hari Selasa. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6360 - 6480
News & Analysis
CPRI Fokus Pembangunan Dua Proyek Tahun Ini
PT Capri Nusa Satu Properti Tbk (CPRI) tengah fokus pada pembangunan dua proyek pada tahun ini. Proyek pertama yakni JW Smart Office Tower dan Convention Hall Jatiwaringin dan telah mencapai proses konstruksi hingga 70%. Kapasitas convention hall proyek ini dapat menampung sekitar 1.500 orang. Proyek kedua yakni, pembangunan tahap pertama di Nusa Penida, Bali. Pada 30 April 2019, perseroan berencana memulai konstruksi beach club dan 10 resort yang berada di Nusa Penida. Resort tersebut akan dibangun di sekitar Pantai Atuh. Belanja modal untuk dua proyek tersebut mencapai Rp45 miliar. Namun, proyeksi belanja modal pada tahun ini sekitar Rp90 miliar—Rp100 miliar.
ELSA Anggarkan Belanja Modal Sekitar Rp1 Triliun
PT Elnusa Tbk (ELSA) memproyeksikan belanja modal sekitar Rp1 triliun pada 2019 atau naik sekitar 66,66% dari realisasi tahun lalu, sejalan dengan sejumlah rencana investasi perseroan. Perseroan memiliki sejumlah rencana bisnis pada 2019. ELSA memiliki rencana di sisi, midstream,.akan memperkuat lini bisnis.itu sejalan dengan meningkatnya kegiatan di bidang minyak dan gas (migas).
Moody’s Tetapkan Peringkat Anak Usaha TOWR Pada Baa3
Moody's Investor Service mengumumkan hasil tinjauan rating Baa3 milik anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo). Moody's menyebutkan bahwa rating Baa3 untuk Protelindo memperlihatkan posisi perseroan sebagai perusahaan menara independen terbesar di Indonesia dengan kepemilikan sekitar 17.437 menara dan 28.319 penyewa per Desember 2018. Selain itu, Protelindo juga dinilai tahan dan secara kontraktual berbasis model bisnis dengan cash flow yang stabil, serta memiliki leverage yang relatif rendah. Dengan stabilnya profil tenancy yang menopang margin EBITDA dan aliran kas, Moody's menilai Protelindo tetap dapat menyediakan pembayaran dividen maupun modal untuk tumbuh secara anorganik.
Pefindo Turunkan Prospek Peringkat MDLN Menjadi Negatif
Pefindo mempertahankan peringkat idA- untuk PT Modernland Realty TBk (MDLN) dan Obligasi Berkelanjutan I/2015 Seri B namun prospek untuk peringkat perusahaan direvisi menjadi "negatif" dari "stabil". Perubahan prospek untuk mengantisipasi pelemahan pada rasio struktur permodalan dan perlindungan arus kas yang disebabkan oleh pengakuan pendapatan dan marketing sales yang lebih rendah ditengah tingkat utang yang tinggi. Pefindo juga menaruh perhatian besar pada tingginya porsi utang perusahaan dalam mata uang asing, yang akan memberikan tekanan terhadap profil keuangan perusahaan.
Per Maret Biaya Eksplorasi MEDC USD41.107
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mengeluarkan biaya kegiatan eksplorasi berupa kegiatan seismik sampai akhir Maret 2019 sebesar USD41.107. Kegiatan eksplorasi dilakukan di wilayah kerja Blok South Sumatera PSC. Blok South Sumatera sepenuhnya dimiliki anak usaha perseroan PT Medco EP Indonesia. Kegiatan seismik darat dilakukan di daerah Kabupaten Musi Rawas, Empat Lawang, Lahat dan Muara Enim dengan total panjang lintasan 330 km. Program ini merupakan kelanjutan dari program sebelumnya untuk mematangkan target-target dangkal di area Musi Platform yang memiliki tingkat keberhasilan lebih baik.
AUTO Akan Bagi Dividen Final Rp36/saham
PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) membagikan dividen atas laba bersih 2018 senilai Rp51 per saham atau total senilai Rp245,8 miliar atau 40% atas laba bersih 2018 Rp611 miliar, dibagikan sebagai dividen tunai yang akan diperhitungkan dengan dividen interim sebesar Rp72,2 miliar atau senilai Rp15 per saham yang telah dibayarkan pada 22 Oktober 2018. Sehingga selisihnya sebesar Rp173,5 miliar atau Rp36 per saham akan dibayarkan pada 9 Mei 2019 kepada pemegang saham AUTO yang tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 23 April 2019
Stock Pick
EXCL
Pada perdagangan kemarin saham EXCL ditutup menguat pada level harga 2670. EXCL selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2640-2700
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2710
INCO
Pada perdagangan kemarin saham INCO ditutup menguat pada level harga 3370. INCO selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3330-3410.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3420
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA ditutup menguat pada level harga 4890. AKRA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4840-4940.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4950
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT ditutup menguat pada level harga 1995. WSKT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1970-2020.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2030
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 4300. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4260-4340.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4350
MAIN
Pada perdagangan kemarin saham MAIN ditutup menguat dilevel harga 1290. MAIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1270-1305.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1310
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari Kamis 11 April 2019 ditutup melemah 1,05% pada level 6410. Sektor industri dasar mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net buy Rp 546,80 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup variatif dalam kisaran sempit, ditengah data ekonomi yang lebih baik dari estimasi pada saat meningkatnya kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global dan menantikan earning season triwulan I. Indeks Dow Jones dan Nasdaq Composite ditutup melemah terbatas sedangkan indeks S&P500 cenderung stagnan. Data initial claims pekan lalu menunjukkan penurunan terbesar sejak tahun 1969. Sedangkan indeks PPI mengalami kenaikan terbesar sejak bulan Oktober tahun lalu. Data ekonomi AS yang bagus tersebut mengurangi kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global yang akan berpengaruh terhadap ekonomi AS. Sementara itu pasar memprediksi rata-rata laba emiten pada triwulan I lalu diperkirakan turun 2,5%, yang merupakan penurunanpertama sejak 2016. Pasar akan menantikan laporan keuangan JP Morgan dan Wells Fargo yang dijadwalkan akan dirilis nanti malam. Sedangkan Citigroup dan Goldman Sachs akan merilis laporan keuangan pada hari Senin, diikuti Bank of America dan Morgan Stanley pada hari Selasa. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6360 - 6480
News & Analysis
CPRI Fokus Pembangunan Dua Proyek Tahun Ini
PT Capri Nusa Satu Properti Tbk (CPRI) tengah fokus pada pembangunan dua proyek pada tahun ini. Proyek pertama yakni JW Smart Office Tower dan Convention Hall Jatiwaringin dan telah mencapai proses konstruksi hingga 70%. Kapasitas convention hall proyek ini dapat menampung sekitar 1.500 orang. Proyek kedua yakni, pembangunan tahap pertama di Nusa Penida, Bali. Pada 30 April 2019, perseroan berencana memulai konstruksi beach club dan 10 resort yang berada di Nusa Penida. Resort tersebut akan dibangun di sekitar Pantai Atuh. Belanja modal untuk dua proyek tersebut mencapai Rp45 miliar. Namun, proyeksi belanja modal pada tahun ini sekitar Rp90 miliar—Rp100 miliar.
ELSA Anggarkan Belanja Modal Sekitar Rp1 Triliun
PT Elnusa Tbk (ELSA) memproyeksikan belanja modal sekitar Rp1 triliun pada 2019 atau naik sekitar 66,66% dari realisasi tahun lalu, sejalan dengan sejumlah rencana investasi perseroan. Perseroan memiliki sejumlah rencana bisnis pada 2019. ELSA memiliki rencana di sisi, midstream,.akan memperkuat lini bisnis.itu sejalan dengan meningkatnya kegiatan di bidang minyak dan gas (migas).
Moody’s Tetapkan Peringkat Anak Usaha TOWR Pada Baa3
Moody's Investor Service mengumumkan hasil tinjauan rating Baa3 milik anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo). Moody's menyebutkan bahwa rating Baa3 untuk Protelindo memperlihatkan posisi perseroan sebagai perusahaan menara independen terbesar di Indonesia dengan kepemilikan sekitar 17.437 menara dan 28.319 penyewa per Desember 2018. Selain itu, Protelindo juga dinilai tahan dan secara kontraktual berbasis model bisnis dengan cash flow yang stabil, serta memiliki leverage yang relatif rendah. Dengan stabilnya profil tenancy yang menopang margin EBITDA dan aliran kas, Moody's menilai Protelindo tetap dapat menyediakan pembayaran dividen maupun modal untuk tumbuh secara anorganik.
Pefindo Turunkan Prospek Peringkat MDLN Menjadi Negatif
Pefindo mempertahankan peringkat idA- untuk PT Modernland Realty TBk (MDLN) dan Obligasi Berkelanjutan I/2015 Seri B namun prospek untuk peringkat perusahaan direvisi menjadi "negatif" dari "stabil". Perubahan prospek untuk mengantisipasi pelemahan pada rasio struktur permodalan dan perlindungan arus kas yang disebabkan oleh pengakuan pendapatan dan marketing sales yang lebih rendah ditengah tingkat utang yang tinggi. Pefindo juga menaruh perhatian besar pada tingginya porsi utang perusahaan dalam mata uang asing, yang akan memberikan tekanan terhadap profil keuangan perusahaan.
Per Maret Biaya Eksplorasi MEDC USD41.107
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mengeluarkan biaya kegiatan eksplorasi berupa kegiatan seismik sampai akhir Maret 2019 sebesar USD41.107. Kegiatan eksplorasi dilakukan di wilayah kerja Blok South Sumatera PSC. Blok South Sumatera sepenuhnya dimiliki anak usaha perseroan PT Medco EP Indonesia. Kegiatan seismik darat dilakukan di daerah Kabupaten Musi Rawas, Empat Lawang, Lahat dan Muara Enim dengan total panjang lintasan 330 km. Program ini merupakan kelanjutan dari program sebelumnya untuk mematangkan target-target dangkal di area Musi Platform yang memiliki tingkat keberhasilan lebih baik.
AUTO Akan Bagi Dividen Final Rp36/saham
PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) membagikan dividen atas laba bersih 2018 senilai Rp51 per saham atau total senilai Rp245,8 miliar atau 40% atas laba bersih 2018 Rp611 miliar, dibagikan sebagai dividen tunai yang akan diperhitungkan dengan dividen interim sebesar Rp72,2 miliar atau senilai Rp15 per saham yang telah dibayarkan pada 22 Oktober 2018. Sehingga selisihnya sebesar Rp173,5 miliar atau Rp36 per saham akan dibayarkan pada 9 Mei 2019 kepada pemegang saham AUTO yang tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 23 April 2019
Stock Pick
EXCL
Pada perdagangan kemarin saham EXCL ditutup menguat pada level harga 2670. EXCL selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2640-2700
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2710
INCO
Pada perdagangan kemarin saham INCO ditutup menguat pada level harga 3370. INCO selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3330-3410.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3420
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA ditutup menguat pada level harga 4890. AKRA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4840-4940.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4950
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT ditutup menguat pada level harga 1995. WSKT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1970-2020.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2030
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 4300. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4260-4340.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4350
MAIN
Pada perdagangan kemarin saham MAIN ditutup menguat dilevel harga 1290. MAIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1270-1305.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1310
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-04-12 08:14:14 (GMT +7)