11 oct
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 10 Oktober 2019 ditutup melemah 0,09% pada level 6023. Sektor perkebunan mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp564,56 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat ditengah harapan akan tercapainya kesepakatan dagang antara AS dan China serta kenaikan pada saham Apple juga mendorong kenaikan indeks. Negosiasi dagang antara kedua pejabat tinggi AS dan China telah dimulai kemarin dan dijadwalkan akan berlangsung hingga hari ini. Pasar mengharapkan akan terjadi kesepakatan dagang meskipun hanya sebagian. Presiden Trump menyatakan akan bertemu dengan wakil negosiator China hari ini dan menyatakan bahwa pembicaraan dengan China berjalan dengan baik. China diindikasikan lebih terbuka untuk melakukan negosiasi. Sementara itu data inflasi AS bulan Oktober stagnan, setelah bulan sebelumnya sebesar 0,1%. Untuk inflasi inti tercatat sebesar 0,1% dari bulan sebelumnya 0,3%. Data initial claims pekan lalu mengalami penurunan menjadi 210 ribu dari 220 ribu, lebih rendah dari perkiraan yang sebesar 218 ribu. Pada pekan depan perhatian pasar akan beralih ke earning season Q3/2019 yang diperkirakan rata-rata laba emiten dalam indeks S&P500 turun 3,1%. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5940 - 6060
News & Analysis
Biaya Eksplorasi INCO Bulan September USD880 Ribu
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengeluarkan biaya eksplorasi sebesar USD880,64 ribu untuk kegiatan eksplorasi bulan September 2019 yang masih berlanjut pada daerah-daerah dalam kontrak karya. Daerah eksplorasi tersebut yakni Blok Sorowako dan Sorowako Outer Area di Sulawesi Selatan serta Blok Bahodopi di Morowali Sulawesi Tengah serta Blok Pomalaa di Kolaka Sulawesi Tenggara. Eksplorasi dilakukan oleh perseroan bersama dengan pihak ketiga yakni kontraktor pengeboran. Hasil pengujian sedang dalam proses penghitungan sumberdaya dan cadangan dengan metoda block modelling di Sorowako.
BPII Dapat Dividen Dari Anak Usaha Rp17,09 Miliar
PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk (BPII) menerima pendapatan dividen dari salah satu anak usahanya yakni PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM). Dividen diterima pada 9 Oktober 2019 kemarin dengan nilai sebesar Rp17.099.801.210. Batavia Prosperindo Aset Manajemen adalah entitas anak perseroan yang sahamnya dimiliki sebanyak 79.998 lembar atau 85,50%
BLTZ Dapat Pinjaman Total USD 20 Juta
PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) pada 8 Oktober 2019 telah menandatangani Perjanjian Pinjaman dengan Korean Development Bank (KDB), cabang Singapura. Nilai pinjaman sebesar USD10 juta dimana dokumen jaminan untuk perolehan fasilitas pinjaman ini adalah Corporate Guarantee dari CJ CGV Co., Ltd selaku pemegang saham pengendali perseroan. Tujuan dari pinjaman ini disebutkan untuk membiayai kebutuhan modal kerja perseroan. Selain itu ditanggal yang sama, perseroan juga telah menandatangani perjanjian transaksi valuta asing dengan bank KEB Hana Indonesia dengan nilai maksimum USD10 juta yang juga dijamin oleh Corporate Guanrantee CJ CGV., Ltd dimana tujuan transaksi ini untuk membiayai kebutuhan modal kerja.
TPIA Akan Lunasi Obligasi Rp361 Miliar Dengan Kas Internal
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) akan melunasi obligasi senilai Rp361,4 miliar dengan kas internal. TPIA mengandalkan kas internal untuk pelunasan obligasi jatuh tempo. TPIA memiliki obligasi jatuh tempo senilai Rp361,4 miliar pada 22 Desember 2019. Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2019, TPIA memiliki kas dan setara kas sebesar USD648,95 juta. TPIA menjadikan obligasi sebagai salah satu instrumen penggalangan dana di pasar modal. Hingga Juli 2019, total outstanding obligasi TPIA mencapai Rp2,75 triliun.
TBIG Akan Lunasi Obligasi Rp628 Miliar Dengan Kas Internal
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) memilih untuk menggunakan kas internal guna melunasi obligasi yang akan jatuh tempo pada kuartal terakhir tahun ini. TBIG memiliki obligasi jatuh tempo pada 28 Oktober 2019 dengan nilai Rp628 miliar. Perseroan memilih untuk melunasi obligasi yang jatuh tempo dengan kas internal karena arus kas yang masih memadai dan jumlahnya yang tak terlalu besar. Di sisi lain, perseroan berencana meminta persetujuan pemegang saham untuk menerbitkan surat utang berdenominasi dolar AS senilai USD650 juta, yang rencananya akan diterbitkan pada tahun depan.
IMPC Refinancing Obligasi Rp400 Miliar Dengan Pinjaman Bank
PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) akan melakukan refinancing terhadap obligasi jatuh tempo pada kuartal IV/2019 dengan menggunakan pinjaman bank. IMPC memiliki obligasi jatuh tempo senilai Rp400 miliar pada 2 Desember 2019. Perseroan akan melakukan refinancing terhadap obligasi seri A yang jatuh tempo pada Desember nanti. Produsen dan distributor bahan bangunan dan barang plastik ini menggunakan pinjaman bank untuk refinancing seiring dengan tren penurunan suku bunga. Proporsi pinjaman bank untuk refinancing lebih dari 50%, sedangkan sisanya menggunakan kas internal
Stock Pick
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 4110. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4060-4160. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4170
ERAA
Pada perdagangan kemarin saham ERAA ditutup menguat dilevel harga 1620. ERAA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1600-1640. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1645
BSDE
Pada perdagangan kemarin saham BSDE ditutup menguat pada level 1410. BSDE selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1390-1430. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1430
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level harga 1650. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1630-1670. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1675
INCO
Pada perdagangan kemarin saham INCO ditutup menguat pada level harga 3790. INCO selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3740-3830. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3840
CTRA
Pada perdagangan kemarin saham CTRA ditutup menguat pada level harga 1135. CTRA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1120-1150. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1150
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 10 Oktober 2019 ditutup melemah 0,09% pada level 6023. Sektor perkebunan mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp564,56 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat ditengah harapan akan tercapainya kesepakatan dagang antara AS dan China serta kenaikan pada saham Apple juga mendorong kenaikan indeks. Negosiasi dagang antara kedua pejabat tinggi AS dan China telah dimulai kemarin dan dijadwalkan akan berlangsung hingga hari ini. Pasar mengharapkan akan terjadi kesepakatan dagang meskipun hanya sebagian. Presiden Trump menyatakan akan bertemu dengan wakil negosiator China hari ini dan menyatakan bahwa pembicaraan dengan China berjalan dengan baik. China diindikasikan lebih terbuka untuk melakukan negosiasi. Sementara itu data inflasi AS bulan Oktober stagnan, setelah bulan sebelumnya sebesar 0,1%. Untuk inflasi inti tercatat sebesar 0,1% dari bulan sebelumnya 0,3%. Data initial claims pekan lalu mengalami penurunan menjadi 210 ribu dari 220 ribu, lebih rendah dari perkiraan yang sebesar 218 ribu. Pada pekan depan perhatian pasar akan beralih ke earning season Q3/2019 yang diperkirakan rata-rata laba emiten dalam indeks S&P500 turun 3,1%. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5940 - 6060
News & Analysis
Biaya Eksplorasi INCO Bulan September USD880 Ribu
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengeluarkan biaya eksplorasi sebesar USD880,64 ribu untuk kegiatan eksplorasi bulan September 2019 yang masih berlanjut pada daerah-daerah dalam kontrak karya. Daerah eksplorasi tersebut yakni Blok Sorowako dan Sorowako Outer Area di Sulawesi Selatan serta Blok Bahodopi di Morowali Sulawesi Tengah serta Blok Pomalaa di Kolaka Sulawesi Tenggara. Eksplorasi dilakukan oleh perseroan bersama dengan pihak ketiga yakni kontraktor pengeboran. Hasil pengujian sedang dalam proses penghitungan sumberdaya dan cadangan dengan metoda block modelling di Sorowako.
BPII Dapat Dividen Dari Anak Usaha Rp17,09 Miliar
PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk (BPII) menerima pendapatan dividen dari salah satu anak usahanya yakni PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM). Dividen diterima pada 9 Oktober 2019 kemarin dengan nilai sebesar Rp17.099.801.210. Batavia Prosperindo Aset Manajemen adalah entitas anak perseroan yang sahamnya dimiliki sebanyak 79.998 lembar atau 85,50%
BLTZ Dapat Pinjaman Total USD 20 Juta
PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) pada 8 Oktober 2019 telah menandatangani Perjanjian Pinjaman dengan Korean Development Bank (KDB), cabang Singapura. Nilai pinjaman sebesar USD10 juta dimana dokumen jaminan untuk perolehan fasilitas pinjaman ini adalah Corporate Guarantee dari CJ CGV Co., Ltd selaku pemegang saham pengendali perseroan. Tujuan dari pinjaman ini disebutkan untuk membiayai kebutuhan modal kerja perseroan. Selain itu ditanggal yang sama, perseroan juga telah menandatangani perjanjian transaksi valuta asing dengan bank KEB Hana Indonesia dengan nilai maksimum USD10 juta yang juga dijamin oleh Corporate Guanrantee CJ CGV., Ltd dimana tujuan transaksi ini untuk membiayai kebutuhan modal kerja.
TPIA Akan Lunasi Obligasi Rp361 Miliar Dengan Kas Internal
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) akan melunasi obligasi senilai Rp361,4 miliar dengan kas internal. TPIA mengandalkan kas internal untuk pelunasan obligasi jatuh tempo. TPIA memiliki obligasi jatuh tempo senilai Rp361,4 miliar pada 22 Desember 2019. Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2019, TPIA memiliki kas dan setara kas sebesar USD648,95 juta. TPIA menjadikan obligasi sebagai salah satu instrumen penggalangan dana di pasar modal. Hingga Juli 2019, total outstanding obligasi TPIA mencapai Rp2,75 triliun.
TBIG Akan Lunasi Obligasi Rp628 Miliar Dengan Kas Internal
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) memilih untuk menggunakan kas internal guna melunasi obligasi yang akan jatuh tempo pada kuartal terakhir tahun ini. TBIG memiliki obligasi jatuh tempo pada 28 Oktober 2019 dengan nilai Rp628 miliar. Perseroan memilih untuk melunasi obligasi yang jatuh tempo dengan kas internal karena arus kas yang masih memadai dan jumlahnya yang tak terlalu besar. Di sisi lain, perseroan berencana meminta persetujuan pemegang saham untuk menerbitkan surat utang berdenominasi dolar AS senilai USD650 juta, yang rencananya akan diterbitkan pada tahun depan.
IMPC Refinancing Obligasi Rp400 Miliar Dengan Pinjaman Bank
PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) akan melakukan refinancing terhadap obligasi jatuh tempo pada kuartal IV/2019 dengan menggunakan pinjaman bank. IMPC memiliki obligasi jatuh tempo senilai Rp400 miliar pada 2 Desember 2019. Perseroan akan melakukan refinancing terhadap obligasi seri A yang jatuh tempo pada Desember nanti. Produsen dan distributor bahan bangunan dan barang plastik ini menggunakan pinjaman bank untuk refinancing seiring dengan tren penurunan suku bunga. Proporsi pinjaman bank untuk refinancing lebih dari 50%, sedangkan sisanya menggunakan kas internal
Stock Pick
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 4110. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4060-4160. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4170
ERAA
Pada perdagangan kemarin saham ERAA ditutup menguat dilevel harga 1620. ERAA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1600-1640. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1645
BSDE
Pada perdagangan kemarin saham BSDE ditutup menguat pada level 1410. BSDE selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1390-1430. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1430
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level harga 1650. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1630-1670. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1675
INCO
Pada perdagangan kemarin saham INCO ditutup menguat pada level harga 3790. INCO selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3740-3830. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3840
CTRA
Pada perdagangan kemarin saham CTRA ditutup menguat pada level harga 1135. CTRA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1120-1150. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1150
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-10-11 08:56:54 (GMT +7)