11 Oct
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 10 Oktober 2017 ditutup melemah 0,16% pada level 5905. Tujuh dari 10 sektor mengalami koreksi. Sektor infrastruktur mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp463,52 miliar. Indeks di bursa Asia ditutup variatif. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat yang dipicu oleh saham Wal-Mart yang mendorong reli pada saham konsumer dan optimisme menjelang earning season triwulan ketiga pada pekan ini. Saham Wal-Mart menguat setelah memproyeksikan pertumbuhan penjualan online sebesar 40% pada tahun depan dan mengumumkan buyback saham senilai USD 20 miliar. Pasar menantikan dimulainya earning season triwulan ketiga pada hari Kamis dengan dirilisnya laporan keuangan JP Morgan dan Citigroup. Saham sektor energi menguat seiring dengan kenaikan harga minyak mentah yang dipicu pemangkasan ekspor minyak oleh Arab Saudi pada bulan November dan komentar dari dari OPEC bahwa pasar minyak mentah mengalami keseimbangan setelah mengalami kelebihan suplay selama bertahun-tahun. Selain itu penguatan harga minyak mentah juga dipicu oleh ekspektasi turunnya cadangan minyak AS yang akan diumumkan pekan ini. Harga emas menguat dan dollar AS melemah. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5850 - 5840
News & Analysis
TRAM Akan Sinergikan Bisnis Tambang dan Pelayaran
PT Trada Maritime Tbk (TRAM) berencana melakukan akuisisi terhadap perusahaan tambang batubara PT Gunung Bara Utama (GBU) dan perusahaan terbuka PT SMR Utama Tbk (SMRU). SMRU memiliki anak perusahaan di bidang jasa usaha pertambangan, yaitu PT Ricobana Abadi dan PT Delta Samudera. Rencana akuisisi ini, guna melancarkan langkah TRAM untuk menyinergikan bisnis pelayaran yang pada saat ini dijalankan. Khususnya, untuk jasa pengangkutan batubara (dry bulk), dengan perusahaan tambang batubara dan jasa usaha pertambangan. TRAM berencana melakukan rights issue dengan target dana sekitar Rp 6 triliun. TRAM akan meminta persetujuan pada RUPSLB 19 Oktober 2017.
RIMO Terbitkan MTN Rp300 Miliar
PT Rimo Internasional Lestari Tbk (RIMO) pada 6 Oktober 2017 telah melakukan penandatanganan Perjanjian, Arranger dan agen penjual dengan PT Markasia Investama Prima Indonesia. Perjanjian tersebut dilakukan sehubungan dengan penerbitan dan penawaran surat hutang berjangka menengah (Medium Term Notes) dengan cara penempatan secara terbatas (Privace Placemenet) secara Best Effort Basis dengan nilai pokok Rp300 miliar. Adapun tenor 6 hingga 36 bulan sejak tanggal penerbitan dengan bunga antara 10% sampai dengan 13% per tahun sesuai dengan perjanjian Penerbitan MTN. Dana yang diperoleh dari Penerbitan MTN I Rimo Internasional Lestari ini akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka pengembangan usaha dan pembiayaan proyek yang dikerjakan perseroan dan anak usaha.
Biaya Eksplorasi DKFT Bulan September Rp766,27 Juta
PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) mengeluarkan biaya sebesar Rp766.270.000 untuk kegiatan eksplorasi bulan September 2017. Daerah eksplorasi dilakukan di Desa Tontowea Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah untuk jenis tambang nikel. Kegiatan eksplorasi dilakukan oleh PT. MPR bersama pihak ketiga dimana hasil pengeboran masih dalam proses analisis laboratorium. Rencananya perseroan akan melanjutkan pengolahan data hasil pengeboran Blok MPR 3A2-2 dan melanjutkan pengeboran sebanyak 922 titik bor.
WIKA Akan Kerjakan Proyek TOD Pasar Senen Senilai Rp500 Miliar
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) akan mengerjakan proyek transit oriented development (TOD) atau kawasan sekitar Stasiun Pasar Senen, Jakarta, dengan nilai investasi Rp500 miliar. Dalam pembangunan itu, WIKA akan bekerjasama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero), perusahaan yang mengelola Stasiun Pasar Senen. Pembangunan TOD ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mewujudkan program sejuta rumah.
GMFI Jajaki Kerjasama Dengan 4 Investor Strategis
PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk (GMFI) menjajaki kerjasama dengan 4 investor strategis untuk pembelian 20% saham perseroan senilai USD200 juta pada akhir 2017. Penjualan 20% saham GMFI itu merupakan bagian dari rencana divestasi anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. tersebut, selain penjualan 10% saham melalui aksi korporasi berupa penawaran umum perdana saham (IPO). Financial closingdiharapkan pada kuartal I/2018.
ARNA Akan Ekspansi Ke Kawasan Indonesia Timur
PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA)sayap bisnisnya ke luar pulau Jawa. Produsen keramik ini menyasarIndonesia Timur untuk meningkatkan pendapatan di wilayahtersebut. Dengan beroperasinya pabrik baruV di Mojokerto, layanan akan lebih cepat dan murah.Pabrik di Jawa Timur tersebut berkapasitas 8 juta meter persegi (m2) per tahun. Sehinggakapasitas produksi ARNA saat ini menjadi 57,37 juta m2 per tahun. Pada tahun 2018 mendatang, di lokasi pabrik kelima di Mojokerto akan dibangun satu lini produksi bernama Plant 5B dengan investasi hampir Rp 300 miliar. Penjualan ARNA sampai kuartal II 2017 masih didominasi di Jawa sebanyak 66% dengan nilai sebesar Rp533 miliar
Stock Pick
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat di level 8425. Pergerakan saham INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8325-8525. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 8525
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA kembali ditutup menguat pada level 20375. Pergerakan BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 20150-20575. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 20575
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF menguat ditutup di 1725. Pergerakan saham KLBF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1705-1745.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 1745
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali ditutup menguat pada level 8700. Pergerakan ICBP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8600-8800.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8800
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat di level 15275. Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 15175-15450.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 15450
LSIP
Pada perdagangan kemarin saham LSIP menguat ditutup di 1480. Pergerakan saham LSIP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1460-1495.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 1495
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 10 Oktober 2017 ditutup melemah 0,16% pada level 5905. Tujuh dari 10 sektor mengalami koreksi. Sektor infrastruktur mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp463,52 miliar. Indeks di bursa Asia ditutup variatif. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat yang dipicu oleh saham Wal-Mart yang mendorong reli pada saham konsumer dan optimisme menjelang earning season triwulan ketiga pada pekan ini. Saham Wal-Mart menguat setelah memproyeksikan pertumbuhan penjualan online sebesar 40% pada tahun depan dan mengumumkan buyback saham senilai USD 20 miliar. Pasar menantikan dimulainya earning season triwulan ketiga pada hari Kamis dengan dirilisnya laporan keuangan JP Morgan dan Citigroup. Saham sektor energi menguat seiring dengan kenaikan harga minyak mentah yang dipicu pemangkasan ekspor minyak oleh Arab Saudi pada bulan November dan komentar dari dari OPEC bahwa pasar minyak mentah mengalami keseimbangan setelah mengalami kelebihan suplay selama bertahun-tahun. Selain itu penguatan harga minyak mentah juga dipicu oleh ekspektasi turunnya cadangan minyak AS yang akan diumumkan pekan ini. Harga emas menguat dan dollar AS melemah. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5850 - 5840
News & Analysis
TRAM Akan Sinergikan Bisnis Tambang dan Pelayaran
PT Trada Maritime Tbk (TRAM) berencana melakukan akuisisi terhadap perusahaan tambang batubara PT Gunung Bara Utama (GBU) dan perusahaan terbuka PT SMR Utama Tbk (SMRU). SMRU memiliki anak perusahaan di bidang jasa usaha pertambangan, yaitu PT Ricobana Abadi dan PT Delta Samudera. Rencana akuisisi ini, guna melancarkan langkah TRAM untuk menyinergikan bisnis pelayaran yang pada saat ini dijalankan. Khususnya, untuk jasa pengangkutan batubara (dry bulk), dengan perusahaan tambang batubara dan jasa usaha pertambangan. TRAM berencana melakukan rights issue dengan target dana sekitar Rp 6 triliun. TRAM akan meminta persetujuan pada RUPSLB 19 Oktober 2017.
RIMO Terbitkan MTN Rp300 Miliar
PT Rimo Internasional Lestari Tbk (RIMO) pada 6 Oktober 2017 telah melakukan penandatanganan Perjanjian, Arranger dan agen penjual dengan PT Markasia Investama Prima Indonesia. Perjanjian tersebut dilakukan sehubungan dengan penerbitan dan penawaran surat hutang berjangka menengah (Medium Term Notes) dengan cara penempatan secara terbatas (Privace Placemenet) secara Best Effort Basis dengan nilai pokok Rp300 miliar. Adapun tenor 6 hingga 36 bulan sejak tanggal penerbitan dengan bunga antara 10% sampai dengan 13% per tahun sesuai dengan perjanjian Penerbitan MTN. Dana yang diperoleh dari Penerbitan MTN I Rimo Internasional Lestari ini akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka pengembangan usaha dan pembiayaan proyek yang dikerjakan perseroan dan anak usaha.
Biaya Eksplorasi DKFT Bulan September Rp766,27 Juta
PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) mengeluarkan biaya sebesar Rp766.270.000 untuk kegiatan eksplorasi bulan September 2017. Daerah eksplorasi dilakukan di Desa Tontowea Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah untuk jenis tambang nikel. Kegiatan eksplorasi dilakukan oleh PT. MPR bersama pihak ketiga dimana hasil pengeboran masih dalam proses analisis laboratorium. Rencananya perseroan akan melanjutkan pengolahan data hasil pengeboran Blok MPR 3A2-2 dan melanjutkan pengeboran sebanyak 922 titik bor.
WIKA Akan Kerjakan Proyek TOD Pasar Senen Senilai Rp500 Miliar
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) akan mengerjakan proyek transit oriented development (TOD) atau kawasan sekitar Stasiun Pasar Senen, Jakarta, dengan nilai investasi Rp500 miliar. Dalam pembangunan itu, WIKA akan bekerjasama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero), perusahaan yang mengelola Stasiun Pasar Senen. Pembangunan TOD ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mewujudkan program sejuta rumah.
GMFI Jajaki Kerjasama Dengan 4 Investor Strategis
PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk (GMFI) menjajaki kerjasama dengan 4 investor strategis untuk pembelian 20% saham perseroan senilai USD200 juta pada akhir 2017. Penjualan 20% saham GMFI itu merupakan bagian dari rencana divestasi anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. tersebut, selain penjualan 10% saham melalui aksi korporasi berupa penawaran umum perdana saham (IPO). Financial closingdiharapkan pada kuartal I/2018.
ARNA Akan Ekspansi Ke Kawasan Indonesia Timur
PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA)sayap bisnisnya ke luar pulau Jawa. Produsen keramik ini menyasarIndonesia Timur untuk meningkatkan pendapatan di wilayahtersebut. Dengan beroperasinya pabrik baruV di Mojokerto, layanan akan lebih cepat dan murah.Pabrik di Jawa Timur tersebut berkapasitas 8 juta meter persegi (m2) per tahun. Sehinggakapasitas produksi ARNA saat ini menjadi 57,37 juta m2 per tahun. Pada tahun 2018 mendatang, di lokasi pabrik kelima di Mojokerto akan dibangun satu lini produksi bernama Plant 5B dengan investasi hampir Rp 300 miliar. Penjualan ARNA sampai kuartal II 2017 masih didominasi di Jawa sebanyak 66% dengan nilai sebesar Rp533 miliar
Stock Pick
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat di level 8425. Pergerakan saham INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8325-8525. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 8525
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA kembali ditutup menguat pada level 20375. Pergerakan BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 20150-20575. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 20575
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF menguat ditutup di 1725. Pergerakan saham KLBF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1705-1745.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 1745
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali ditutup menguat pada level 8700. Pergerakan ICBP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8600-8800.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8800
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat di level 15275. Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 15175-15450.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 15450
LSIP
Pada perdagangan kemarin saham LSIP menguat ditutup di 1480. Pergerakan saham LSIP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1460-1495.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 1495
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Published on 2017-10-11 07:34:17 (GMT +7)