11 nov
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 8 November 2019 ditutup menguat 0,2% pada level 6177. Sektor properti konstruksi membukukan penguatan terbesar. Investor asing net sell Rp 988,99 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan akhir pekan lalu ditutup menguat, meskipun kembali terjadi kekhawatiran akan kemajuan negosiasi dagang antara AS-China setelah Presiden Trump menyatakan belum menyetujui untuk membatalkan tarif impor terhadap produk-produk dari China. Padahal sehari sebelumnya, kedua pejabat dari kedua negara menyatakan telah mencapai kesepakatan untuk menarik kembali tarif impor atas produk-produk kedua negara tersebut satu sama lain. Setelah adanya komentar dari Trump, indeks sempat bergerak fluktuatif. Namun kemudian indeks berhasil ditutup pada teritori positif yang antara lain ditopang oleh penguatan saham Walt Disney setelah sehari sebelumnya melaporkan kinerja yang lebih baik dari estimasi. Kenaikan pada saham teknologi juga mendukung kenaikan indeks. Sebanyak 446 emiten dalam indeks S&P500 telah merilis laporan keuangan, dimana mayoritas membukukan kinerja di atas estimasi. Data indikator ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya CPI, PPI dan retail sales. . Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG diperkirakan bergerak dikisaran level 6110 - 6220
News & Analysis
Cum Stock Split TBIG 1:5 Pada 13 November 2019
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) akan mulai memperdagangkan harga nominal saham baru di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 14 November 2019. Perdagangan harga nominal saham baru di pasar tunai pada 18 November 2019. Pemecahan nilai nominal saham perseroan dari Rp100 menjadi Rp20 per lembar atau 1:5 telah disetujui dalam RUPS Perseroan pada 30 Oktober 2019 lalu dan mendapatkan persetujuan Kemenkumham pada 31 Oktober 2019.
WOWS Berencana Tambah 7 Unit Rig
PT Ginting Jaya Energi Tbk (WOWS) berencana menambah 7 unit rig. Untuk pengadaan satu unit rig lengkap dengan perangkatnya tersebut diperkirakaan mengeluarkan dana investasi sekitar USD3-5 juta. Nantinya rig itu akan disewakan kepada perusahaan minyak dan gas (migas). Sumber pendanaannya akan berasal dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO). Rencananya pengadaaan rig akan direalisasikan secara bertahap atau empat unit rig akan diadakan pada awal tahun depan. Sisanya tiga unit rig lagi dilakukan pada akhir 2020. Perseroan menargetkan dapat mencatat laba bersih sebesar Rp 31 miliar di sepanjang tahun 2019.
Biaya Eksplorasi DKFT Bulan Oktober Rp123,18 Juta
PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) mengeluarkan biaya sebesar Rp123.186.631 untuk kegiatan eksplorasi bulan Oktober 2019 yang dilakukan anak-anak perusahaan. Fokus pekerjaan adalah pada lokasi-lokasi di daerah tambang nikel yang akan diproduksi yakni di Blok E dan Blok F Kabupaten Morowali Utara Sulawesi Tengah. Pelaksana eksplorasi oleh PT Itamatra Nusantara anak usaha perseroan bersama dengan pihak ketiga. Hasil pengujian telah masuk dalam proses analisis. Rencana aksi selanjutnya melakukan perencanaan untuk pengeboran pada daerah Blok E PT Itamatra Nusantara.
Per Oktober Penjualan SPMA Mencapai 83% Dari Target Akhir Tahun
PT Suparma Tbk (SPMA) baru mencapai 83% target penjualan tahun 2019 dimana hingga Oktober 2019 total penjualan bersih mencapai Rp2,063 triliun dari target Rp2,5 triliun. Kuantitas penjualan kertas perseroan naik 5,9% dari semulai 160.165 metrik ton menjadi 169.672 metrik ton atau 71,9% dari target tahun 2019. Sedangkan pencapaian produksi kertas selama sepuluh bulan yang berakhir 31 Oktober 2019 sebesar 169.827 metrik ton atau setara 80,1% dari target produksi kertas tahun 2019. Perseroan berencana produksi komersial dari proyek PM10 pada Oktober 2020 dimana rencananya penerimaan mesin baru pada April 2020 dengan rencana produksi 100% tissue dengan kapsitas terpasang sebesar 54.000 metrik ton.
NZIA Berencana Bagi Saham Bonus Dengan Rasio 50:1
PT Nusantara Almazia Tbk (NZIA) berencana membagikan saham bonus dengan rasio 50:1 berupa dividen saham yang berasal dari kapitalisasi saldo laba. Perseroan akan meminta persetujuan para pemegang sahamnya dalam RUPSLB yang akan diselenggarakan pada 6 Desember 2019. Perseroan mengusulkan pembagian dividen saham yang berasal dari saldo laba perseroan. Perseroan akan mencadangkan saldo laba terlebih dahulu sebesar Rp7.850.000.000 yang berasal dari saldo laba perseroan per tanggal 31 Desember 2018. Sisa saldo yang laba yang belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp43.950.760.000 akan dibagikan sebagai dividen saham.
SINI Akan Bersinergi Dengan Agen Perjalanan Online
PT Singaraja Putra Tbk (SINI) membukukan dana segar Rp18,9 miliar dari aksi penawaran umum perdana saham. Perseroan bergerak di bidang penyedia penginapan. Saat ini, perseroan mengelola 20 kamar dan telah bekerja sama dengan para pemilik properti sehingga jumlah kamar yang dikelola menjadi 186 kamar. Perusahaan yang berdomisili di Cikarang, Bekasi, itu melihat peluang dari perkembangan bisnis penginapan, khususnya yang berbasis harga ekonomis atau "non-bintang". Untuk mencapai pertumbuhan yang baik, perusahaan akan meningkatkan nilai dan bersinergi dengan online travel agent
Stock Pick
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level harga 7100. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7000-7200
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7250
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level harga 7675. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7575-7775.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7800
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level 1890. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1865-1910
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1915
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat pada level harga 7600. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7500-7700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7725
PTBA
Pada perdagangan kemarin saham PTBA ditutup menguat dilevel harga 2580. PTBA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2550-2610.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2620
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF ditutup menguat dilevel harga 7750. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7650-7850.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7875
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 8 November 2019 ditutup menguat 0,2% pada level 6177. Sektor properti konstruksi membukukan penguatan terbesar. Investor asing net sell Rp 988,99 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan akhir pekan lalu ditutup menguat, meskipun kembali terjadi kekhawatiran akan kemajuan negosiasi dagang antara AS-China setelah Presiden Trump menyatakan belum menyetujui untuk membatalkan tarif impor terhadap produk-produk dari China. Padahal sehari sebelumnya, kedua pejabat dari kedua negara menyatakan telah mencapai kesepakatan untuk menarik kembali tarif impor atas produk-produk kedua negara tersebut satu sama lain. Setelah adanya komentar dari Trump, indeks sempat bergerak fluktuatif. Namun kemudian indeks berhasil ditutup pada teritori positif yang antara lain ditopang oleh penguatan saham Walt Disney setelah sehari sebelumnya melaporkan kinerja yang lebih baik dari estimasi. Kenaikan pada saham teknologi juga mendukung kenaikan indeks. Sebanyak 446 emiten dalam indeks S&P500 telah merilis laporan keuangan, dimana mayoritas membukukan kinerja di atas estimasi. Data indikator ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya CPI, PPI dan retail sales. . Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG diperkirakan bergerak dikisaran level 6110 - 6220
News & Analysis
Cum Stock Split TBIG 1:5 Pada 13 November 2019
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) akan mulai memperdagangkan harga nominal saham baru di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 14 November 2019. Perdagangan harga nominal saham baru di pasar tunai pada 18 November 2019. Pemecahan nilai nominal saham perseroan dari Rp100 menjadi Rp20 per lembar atau 1:5 telah disetujui dalam RUPS Perseroan pada 30 Oktober 2019 lalu dan mendapatkan persetujuan Kemenkumham pada 31 Oktober 2019.
WOWS Berencana Tambah 7 Unit Rig
PT Ginting Jaya Energi Tbk (WOWS) berencana menambah 7 unit rig. Untuk pengadaan satu unit rig lengkap dengan perangkatnya tersebut diperkirakaan mengeluarkan dana investasi sekitar USD3-5 juta. Nantinya rig itu akan disewakan kepada perusahaan minyak dan gas (migas). Sumber pendanaannya akan berasal dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO). Rencananya pengadaaan rig akan direalisasikan secara bertahap atau empat unit rig akan diadakan pada awal tahun depan. Sisanya tiga unit rig lagi dilakukan pada akhir 2020. Perseroan menargetkan dapat mencatat laba bersih sebesar Rp 31 miliar di sepanjang tahun 2019.
Biaya Eksplorasi DKFT Bulan Oktober Rp123,18 Juta
PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) mengeluarkan biaya sebesar Rp123.186.631 untuk kegiatan eksplorasi bulan Oktober 2019 yang dilakukan anak-anak perusahaan. Fokus pekerjaan adalah pada lokasi-lokasi di daerah tambang nikel yang akan diproduksi yakni di Blok E dan Blok F Kabupaten Morowali Utara Sulawesi Tengah. Pelaksana eksplorasi oleh PT Itamatra Nusantara anak usaha perseroan bersama dengan pihak ketiga. Hasil pengujian telah masuk dalam proses analisis. Rencana aksi selanjutnya melakukan perencanaan untuk pengeboran pada daerah Blok E PT Itamatra Nusantara.
Per Oktober Penjualan SPMA Mencapai 83% Dari Target Akhir Tahun
PT Suparma Tbk (SPMA) baru mencapai 83% target penjualan tahun 2019 dimana hingga Oktober 2019 total penjualan bersih mencapai Rp2,063 triliun dari target Rp2,5 triliun. Kuantitas penjualan kertas perseroan naik 5,9% dari semulai 160.165 metrik ton menjadi 169.672 metrik ton atau 71,9% dari target tahun 2019. Sedangkan pencapaian produksi kertas selama sepuluh bulan yang berakhir 31 Oktober 2019 sebesar 169.827 metrik ton atau setara 80,1% dari target produksi kertas tahun 2019. Perseroan berencana produksi komersial dari proyek PM10 pada Oktober 2020 dimana rencananya penerimaan mesin baru pada April 2020 dengan rencana produksi 100% tissue dengan kapsitas terpasang sebesar 54.000 metrik ton.
NZIA Berencana Bagi Saham Bonus Dengan Rasio 50:1
PT Nusantara Almazia Tbk (NZIA) berencana membagikan saham bonus dengan rasio 50:1 berupa dividen saham yang berasal dari kapitalisasi saldo laba. Perseroan akan meminta persetujuan para pemegang sahamnya dalam RUPSLB yang akan diselenggarakan pada 6 Desember 2019. Perseroan mengusulkan pembagian dividen saham yang berasal dari saldo laba perseroan. Perseroan akan mencadangkan saldo laba terlebih dahulu sebesar Rp7.850.000.000 yang berasal dari saldo laba perseroan per tanggal 31 Desember 2018. Sisa saldo yang laba yang belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp43.950.760.000 akan dibagikan sebagai dividen saham.
SINI Akan Bersinergi Dengan Agen Perjalanan Online
PT Singaraja Putra Tbk (SINI) membukukan dana segar Rp18,9 miliar dari aksi penawaran umum perdana saham. Perseroan bergerak di bidang penyedia penginapan. Saat ini, perseroan mengelola 20 kamar dan telah bekerja sama dengan para pemilik properti sehingga jumlah kamar yang dikelola menjadi 186 kamar. Perusahaan yang berdomisili di Cikarang, Bekasi, itu melihat peluang dari perkembangan bisnis penginapan, khususnya yang berbasis harga ekonomis atau "non-bintang". Untuk mencapai pertumbuhan yang baik, perusahaan akan meningkatkan nilai dan bersinergi dengan online travel agent
Stock Pick
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level harga 7100. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7000-7200
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7250
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level harga 7675. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7575-7775.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7800
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level 1890. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1865-1910
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1915
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat pada level harga 7600. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7500-7700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7725
PTBA
Pada perdagangan kemarin saham PTBA ditutup menguat dilevel harga 2580. PTBA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2550-2610.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2620
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF ditutup menguat dilevel harga 7750. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7650-7850.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7875
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-11-11 08:45:11 (GMT +7)