11 feb
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 10 Februari 2020 ditutup melemah 0,79% pada level 5952. Sektor perkebunan mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net buy Rp 330,32 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dipicu oleh sentimen positif dari kembali bekerjanya para pekerja China dan mulai dibukanya pabrik-pabrik di China setelah libur panjang akibat serangan virus korona. Penguatan terutama dikontribusikan oleh saham Microsoft, Amazon dan Alphabet. Namun kekhawatiran akan serangan virus masih ada, dengan jumlah korban tewas yang terus meningkat dan adanya peringatan dari WHO bahwa kasus di luar China dapat bertambah. Pabrik Tesla dan Foxconn di China sudah mulai berproduksi kembali. Adanya stimulus dari China serta data ekonomi AS dan laporan keuangan emiten yang bagus menjadi pendorong penguatan indeks di bursa Wall Street. Selain itu ekonomi AS juga termasuk yang paling baik di tengah kondisi ekonomi global saat ini. Hingga saat ini sudah 324 emiten dalam indeks S&P500 yang telah merilis laporan keuangan, dimana sebesar 70,7% membukukan kinerja di atas estimasi. Rata-rata laba emiten dalam Q4/2019 juga diperkirakan tumbuh 2,3%, berbalik dari perkiraan sebelumnya yang turun 0,3%. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. Indeks diperkirakan bergerak di level 5880 - 6020
News & Analysis
Biaya Eksplorasi KKGI Bulan Januari USD1,55 Juta
PT Resources Alam Indonesia Tbk (KKGI) menyatakan telah melakukan pengeluaran biaya kegiatan eksplorasi pertambangan sampai bulan Januari 2020 sebesar USD1.547.354. Aktivitas eksplorasi dilakukan oleh anak usaha PT Insani Baraperkasa di area sub blok Handil Bakti dan sub blok Manunggal jaya dan blok Tani Bakti. Rencana aksi untuk blok Loajanan akan terus dilakukan pemetaan geologi dan pembebasan lahan, untuk blok Separi masih dipelajari untuk dilakukan bor.
MTFN Keluarkan Dana Eksplorasi Rp46,13 Miliar Bulan Januari
PT Capitalinc Investment Tbk (MTFN) mengeluarkan dana sebesar Rp46.134.090.000 untuk kegiatan eksplorasi per Januari 2020. Eksplorasi dilakukan oleh dua anak usaha perseroan PT Cahaya Batu Raja Blok (CBRB) dan PT Kutai Etam Petroleoum (KEP). PT CBRP melakukan eksplorasi di area sumur AK-2 yang terletak di Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan dengan biaya Rp45,724 miliar dan hasil aktivitas eksplorasi berupa pembebasan lahan telah dilaksanakan dan dilanjutkan pembuatan drilling site preparation (DSP). Sementara KEP melakukan eksplorasi di Sumur Bantuas -1 wilayah kerja Seinangka-Senipah yang berada di kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur dengan biaya Rp410 juta dan hasil aktivitas berupa pembebasan lahan telah dilaksanakan dan akan dilanjutkan pembuatan DSP.
Biaya Eksplorasi INCO Bulan Januari USD938,9 Ribu
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengeluarkan biaya eksplorasi sebesar USD938,922 ribu untuk kegiatan eksplorasi bulan Januari 2020 yang masih berlanjut pada daerah-daerah dalam kontrak karya. Daerah eksplorasi tersebut yakni Blok Sorowako dan Sorowako Outer Area di Sulawesi Selatan serta Blok Bahodopi di Morowali Sulawesi Tengah serta Blok Pomalaa di Kolaka Sulawesi Tenggara. Eksplorasi dilakukan oleh perseroan bersama dengan pihak ketiga yakni kontraktor pengeboran. Hasil pengujian sedang dalam proses penghitungan sumberdaya dan cadangan dengan metoda block modelling di Sorowako.
TAMA Targetkan Pendapatan Mencapai Rp100 Miliar
PT Lancartama Sejati Tbk (TAMA) menargetkan dapat meraih pendapatan sebanyak Rp100 miliar pada 2020. Target pendapatan akan ditopang sejumlah pipeline proyek yang akan dikerjakan oleh perseroan. Di samping itu, prospek pasar konstruksi masih amat menjanjikan seiring dengan komitmen pemerintah melanjutkan agenda pembangunan infrastruktur. Untuk laba bersih ditargetkan sekitar 10% sampai dengan 20% dari pendapatan. Sehingga TAMA menargetkan perolehan laba bersih berkisar Rp10 miliar sampai dengan Rp20 miliar.
Dua Proyek PLTU Milik DSSA Segera Selesai Tahun Ini
Dua proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik PT Dian Swastika Sentosa Tbk. (DSSA) akan segera selesai pada tahun ini. Progres pembangunan Independent Power Producer (IPP) PLTU Kalteng-1 milik perseroan telah mencapai 98% hingga akhir Desember 2019. Sementara itu, IPP PLTU Kalteng-3 berkapasitas 2 x 100 MW sudah dalam tahap penyelesaian pembangunan dan sedang dalam tahap persiapan operasi. Selain dua proyek PLTU tersebut, perseroan telah memiliki dua proyek lainnya yaitu IPP PLTU Sumsel-5 berkapasitas 2X150 MW yang telah beroperasi pada Desember 2016 dan IPP PLTU Kendari-3 berkapasitas 2X50 MW yang beroperasi pada Oktober 2019.
Proyek PLTU Bhimasena Power Milik ADRO Akan Diselesaikan Tahun Ini
PT Adaro Energy Tbk (ADRO) segera menyelesaikan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Bhimasena Power Indonesia (BPI) sesuai target penyelesaian pada tahun ini. Kegiatan konstruksi PLTU BPI di kabupaten Batang, Jawa Tengah yang berkapasitas 2 x 1000 MW telah mencapai tingkat penyelesaian sekitar 90% per akhir Desember 2019. Nantinya, setelah beroperasi akan membutuhkan sekitar 7 juta hingga 8 juta ton batu bara per tahun, di mana sekitar 60% hingga 65% akan dipasok dari PT Adaro Indonesia.
Stock Pick
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level harga 7725. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7600-7825. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7850
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level 7325. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7300-7425. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7450
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat dilevel harga 4500. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak 4440-4560.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4570
TBIG
Pada perdagangan kemarin saham PTPP ditutup menguat dilevel harga 1240. TBIG selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1220-1255. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1260
MDKA
Pada perdagangan kemarin saham MDKA ditutup menguat dilevel harga 1225. MDKA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1205-1240. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1245
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR ditutup menguat pada level harga 4930. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4870-4990. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5000
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2020
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 10 Februari 2020 ditutup melemah 0,79% pada level 5952. Sektor perkebunan mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net buy Rp 330,32 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dipicu oleh sentimen positif dari kembali bekerjanya para pekerja China dan mulai dibukanya pabrik-pabrik di China setelah libur panjang akibat serangan virus korona. Penguatan terutama dikontribusikan oleh saham Microsoft, Amazon dan Alphabet. Namun kekhawatiran akan serangan virus masih ada, dengan jumlah korban tewas yang terus meningkat dan adanya peringatan dari WHO bahwa kasus di luar China dapat bertambah. Pabrik Tesla dan Foxconn di China sudah mulai berproduksi kembali. Adanya stimulus dari China serta data ekonomi AS dan laporan keuangan emiten yang bagus menjadi pendorong penguatan indeks di bursa Wall Street. Selain itu ekonomi AS juga termasuk yang paling baik di tengah kondisi ekonomi global saat ini. Hingga saat ini sudah 324 emiten dalam indeks S&P500 yang telah merilis laporan keuangan, dimana sebesar 70,7% membukukan kinerja di atas estimasi. Rata-rata laba emiten dalam Q4/2019 juga diperkirakan tumbuh 2,3%, berbalik dari perkiraan sebelumnya yang turun 0,3%. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. Indeks diperkirakan bergerak di level 5880 - 6020
News & Analysis
Biaya Eksplorasi KKGI Bulan Januari USD1,55 Juta
PT Resources Alam Indonesia Tbk (KKGI) menyatakan telah melakukan pengeluaran biaya kegiatan eksplorasi pertambangan sampai bulan Januari 2020 sebesar USD1.547.354. Aktivitas eksplorasi dilakukan oleh anak usaha PT Insani Baraperkasa di area sub blok Handil Bakti dan sub blok Manunggal jaya dan blok Tani Bakti. Rencana aksi untuk blok Loajanan akan terus dilakukan pemetaan geologi dan pembebasan lahan, untuk blok Separi masih dipelajari untuk dilakukan bor.
MTFN Keluarkan Dana Eksplorasi Rp46,13 Miliar Bulan Januari
PT Capitalinc Investment Tbk (MTFN) mengeluarkan dana sebesar Rp46.134.090.000 untuk kegiatan eksplorasi per Januari 2020. Eksplorasi dilakukan oleh dua anak usaha perseroan PT Cahaya Batu Raja Blok (CBRB) dan PT Kutai Etam Petroleoum (KEP). PT CBRP melakukan eksplorasi di area sumur AK-2 yang terletak di Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan dengan biaya Rp45,724 miliar dan hasil aktivitas eksplorasi berupa pembebasan lahan telah dilaksanakan dan dilanjutkan pembuatan drilling site preparation (DSP). Sementara KEP melakukan eksplorasi di Sumur Bantuas -1 wilayah kerja Seinangka-Senipah yang berada di kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur dengan biaya Rp410 juta dan hasil aktivitas berupa pembebasan lahan telah dilaksanakan dan akan dilanjutkan pembuatan DSP.
Biaya Eksplorasi INCO Bulan Januari USD938,9 Ribu
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengeluarkan biaya eksplorasi sebesar USD938,922 ribu untuk kegiatan eksplorasi bulan Januari 2020 yang masih berlanjut pada daerah-daerah dalam kontrak karya. Daerah eksplorasi tersebut yakni Blok Sorowako dan Sorowako Outer Area di Sulawesi Selatan serta Blok Bahodopi di Morowali Sulawesi Tengah serta Blok Pomalaa di Kolaka Sulawesi Tenggara. Eksplorasi dilakukan oleh perseroan bersama dengan pihak ketiga yakni kontraktor pengeboran. Hasil pengujian sedang dalam proses penghitungan sumberdaya dan cadangan dengan metoda block modelling di Sorowako.
TAMA Targetkan Pendapatan Mencapai Rp100 Miliar
PT Lancartama Sejati Tbk (TAMA) menargetkan dapat meraih pendapatan sebanyak Rp100 miliar pada 2020. Target pendapatan akan ditopang sejumlah pipeline proyek yang akan dikerjakan oleh perseroan. Di samping itu, prospek pasar konstruksi masih amat menjanjikan seiring dengan komitmen pemerintah melanjutkan agenda pembangunan infrastruktur. Untuk laba bersih ditargetkan sekitar 10% sampai dengan 20% dari pendapatan. Sehingga TAMA menargetkan perolehan laba bersih berkisar Rp10 miliar sampai dengan Rp20 miliar.
Dua Proyek PLTU Milik DSSA Segera Selesai Tahun Ini
Dua proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik PT Dian Swastika Sentosa Tbk. (DSSA) akan segera selesai pada tahun ini. Progres pembangunan Independent Power Producer (IPP) PLTU Kalteng-1 milik perseroan telah mencapai 98% hingga akhir Desember 2019. Sementara itu, IPP PLTU Kalteng-3 berkapasitas 2 x 100 MW sudah dalam tahap penyelesaian pembangunan dan sedang dalam tahap persiapan operasi. Selain dua proyek PLTU tersebut, perseroan telah memiliki dua proyek lainnya yaitu IPP PLTU Sumsel-5 berkapasitas 2X150 MW yang telah beroperasi pada Desember 2016 dan IPP PLTU Kendari-3 berkapasitas 2X50 MW yang beroperasi pada Oktober 2019.
Proyek PLTU Bhimasena Power Milik ADRO Akan Diselesaikan Tahun Ini
PT Adaro Energy Tbk (ADRO) segera menyelesaikan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Bhimasena Power Indonesia (BPI) sesuai target penyelesaian pada tahun ini. Kegiatan konstruksi PLTU BPI di kabupaten Batang, Jawa Tengah yang berkapasitas 2 x 1000 MW telah mencapai tingkat penyelesaian sekitar 90% per akhir Desember 2019. Nantinya, setelah beroperasi akan membutuhkan sekitar 7 juta hingga 8 juta ton batu bara per tahun, di mana sekitar 60% hingga 65% akan dipasok dari PT Adaro Indonesia.
Stock Pick
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level harga 7725. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7600-7825. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7850
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level 7325. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7300-7425. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7450
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat dilevel harga 4500. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak 4440-4560.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4570
TBIG
Pada perdagangan kemarin saham PTPP ditutup menguat dilevel harga 1240. TBIG selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1220-1255. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1260
MDKA
Pada perdagangan kemarin saham MDKA ditutup menguat dilevel harga 1225. MDKA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1205-1240. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1245
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR ditutup menguat pada level harga 4930. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4870-4990. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5000
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2020
Published on 2020-02-11 08:56:29 (GMT +7)