11 Apr

Market Hari ini

Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari Rabu 10 April 2019 ditutup melemah 0,09% pada level 6478. Sektor perkebunan mengalami pelemahan terbesar. Investor asing melakukan net buy Rp 342,88 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat terbatas yang antara lain dipicu oleh data inflasi yang relatif rendah serta minutes dari pertemuan The Fed bulan Maret lalu yang sesuai dengan estimasi. Laju inflasi AS bulan Maret mengalami pertumbuhan paling lambat dalam setahun terakhir, mendukung kebijakan The Fed yang menunda kenaikan suku bunga. Data inflasi AS bulan Maret sebesar 0,4%, yang terutama dikontribusikan oleh kenaikan indeks energi. Sedangkan inflasi inti, diluar makanan dan energi, hanya naik 0,1% dan di bawah estimasi 0,2%. Minutes pertemuan The Fed Maret lalu menegaskan pernyataan The Fed yang akan bersabar dalam menaikkan suku bunga dalam waktu dekat, sesuai dengan estimasi pasar. The Fed juga menyatakan perlambatan pada Q4/2018 tampaknya akan berlanjut pada Q1/2019. Sementara itu earning season telah dimulai dengan dirilisnya laporan keuangan Delta Airlines yang membukukan laba lebih baik dari estimasi serta meningkatkan proyeksi pendapatannya. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6420 - 6552

News & Analysis

PPRO Anggarkan Belanja Modal Hingga Rp1,3 Triliun


PT PP Properti Tbk (PPRO) menganggarkan belanja modal sekitar Rp1,1-1,3 triliun untuk mendanai ekspansi bisnis perusahaan pada tahun ini. Sumber pendanaannya berasal dari kas internal sebesar 30% dan selebihnya dari pinjaman perbankan dan penerbitan surat utang. Saat ini perseroan tengah merencanakan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) I Tahap III senilai Rp600 miliar untuk menopang belanja modal 2019. Untuk PUB I nilainya Rp2 triliun. Pada 2018 sudah diterbitkan Rp660 miliar dan di awal tahun sebesar Rp800 miliar. Sisanya sekitar Rp600 miliar akan diterbitkan tahun ini.Strategi utama PPRO di tahun ini akan lebih mengarah pada pembangunan di landbank yang ada.

Moody’s Turunkan Outlook Peringkat GJTL Menjadi Negatif

Moody's Investor Service mengubah proyeksi peringkat utang PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) dari stabil menjadi negatif. Moody's juga memberikan peringkat 'B2' untuk perusahaan secara keseluruhan, termasuk atas surat hutang (senior secured note) senilai USD 250 juta yang akan jatuh tempo Agustus 2022. Alasan lembaga tersebut memberikan pandangan negatif pada GJTL karena tingginya resiko terhadap volatilitas harga bahan baku dan nilai tukar yang dapat menekan perolehan margin perusahaan. Hal iniGJTL melaporkan kinerja keuangan perusahaan dalam mata uang rupiah, tapi mayoritas biaya bahan baku dan utang obligasi menggunakan mata uang asing.

PPRE Akan Bagi Dividen Rp9,58/saham

PT PP Presisi Tbk. (PPRE) membagikan dividen tunai senilai Rp97,94 miliar atau setara dengan 30% dari laba bersih Rp326,42 miliar pada periode 2018. Sehinggaakan membagikan dividen senilai Rp9,58 per saham.menyatakan akan menggunakan sisa laba sebanyak Rp212,15 miliar sebagai saldo laba ditahan. Dana itu digunakan untuk memperkuat ekuitas perseroan. RE memutuskan untuk membagikan dividen sebanyak 30% dari laba bersih Rp188,30 miliar pada 2017 atau sebesar Rp5,52 per saham.

HRTA Berencana Terbitkan MTN Rp300 Miliar

PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) menargetkan dapat menyelesaikan penerbitan instrumen medium term notes (MTN) senilai Rp300 miliar pada April 2019 untuk mendukung kebutuhan dana ekspansi gerai perseroan. Perseroan menargetkan dapat meningkatkan jumlah gerai perseroan dari saat ini sebanyak 33 gerai menjadi 100 gerai dalam 2 tahun ke depan.mendukung rencana ekspansi itu, HRTA memutuskan untuk menjajaki sumber pendanaan baru dari pasar surat utang, khususnya melalui penerbitan MTN. Perseroan sudah mendapatkan peringkat- dari Pefindo dan akan menerbitkan MTN untuk tenor 3 tahun.

Pefindo Pertahankan Peringkat INDF Pada idAA+

Pefindo mempertahankan peringkat idAA+ untuk PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan dua obligasi perseroan yang jatuh tempo pada 2019 dan 2022.idAA+ dengan outlook stabil atas perseroan berlaku untuk periode 4 April 2019 hingga 1 April 2020.obligasi yang dimaksud yakni obligasi VII tahun 2014 PT Indofood Sukses Makmur Tbk. senilai Rp2 triliun yang jatuh tempo pada 13 Juni 2019, dan obligasi VIII Tahun 2017 dengan nilai yang sama yang jatuh tempo pada 22 Mei 2022.

Kuartal I/2019 SMRA Bukukan Marketing Sales Rp1,1 Triliun

PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) membukukan marketing sales senilai Rp1,1 triliun pada kuartal I/2019.pada kuartal I/2019 sudah setara dengan 27,5% dari target yang ditetapkan. Adapun target marketing sales pada tahun ini mencapai Rp4 triliun. Penjualan marketing sales pada tahun ini jauh membaik dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Kontribusi dari masing-masing lokasi atas pencapaian tersebut yakni Summarecon Serpong 68%, Summarecon Bekasi 12%, Summarecon Mutiara Makassar 9%, Summarecon Bandung 8%, Summarecon Kelapa Gading 3% dan Summarecon Emerald Karawang 1%


Stock Pick

ICBP

Pada perdagangan kemarin saham IBCP ditutup menguat pada level harga 9375. ICBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 9250-9475
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9500

KLBF

Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level harga 1560. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1540-1580.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1585

PTPP

Pada perdagangan kemarin saham PTPP ditutup menguat pada level harga 2290. PTPP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2260-2320.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2320

KLBF

Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level harga 1540. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1520-1560.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1565

BBRI

Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 4320. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4270-4370.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4380

BBNI

Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat dilevel harga 9750. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 9650-9850.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9900




Disclaimer :

This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-04-11 08:12:34 (GMT +7)

Global Info Regional

Global Info Currency

Global Info Commodity

Links

INFO

PT. Waterfront Sekuritas Indonesia
Memberikan layanan atas transaksi
Repurchase Agreement (REPO)"
PT. Waterfront Sekuritas Indonesia Terdaftar dan Diawasi Oleh





INFO TERBARU
Mulai 26 november 2018 , Penyelesaian transaksi bursa di pasar reguler menjadi 2 hari bursa (T+2)