10 Sept
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 7 September 2018 ditutup menguat 1,31% pada level 5851. Sektor aneka industri menyumbangkan penguatan terbesar. Investor asing net sell Rp280,35 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan akhir pekan lalu ditutup melemah yang dipicu oleh kekhawatiran akan memburuknya perang dagang setelah Trump meningkatkan kemungkinan memberlakukan tarif tambahan pada produk-produk dari China. Selain itu menambah faktor negatif, Apple mengindikasikan bahwa beberapa produknya dapat terkena tarif impor tersebut. Trump menyatakan siap memberlakukan tarif tambahan senilai USD267 miliar terhadap produk dari China. Data nonfarm payrolls bulan Agustus menunjukkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 201 ribu, meningkat dari bulan sebelumnya yang sebanyak 147 ribu, serta lebih besar dari perkiraan yang sebesar 187 ribu. Tingkat pengangguran seperti yang diestimasikan tetap pada level 3,9%. Rata-rata tingkat upah mengalami kenaikan sebesar 0,4%, lebih besar dari estimasi yang sebesar 0,2%. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya wholesale inventories, PPI, Beige Book, CPI, retail sales, industrial production, business inventories dan Michigan Consumer Sentiment. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 5790 - 5910
News & Analysis
Semester I, Volume Penjualan Emas ANTM Tumbuh 317% YoY
Total volume produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dari tambang Pongkor dan Cibaliung mencapai sebesar 1.041 kg atau naik 3% di 1H2018 dibandingkan 1H17 sebesar 1.013 kg. Sedangkan volume penjualan emas ANTM tercatat sebesar 13.760 kg atau naik tumbuh sebesar 317% dibandingkan 1H17 yang mencapai 3.298 kg. Peningkatan penjualan tersebut seiring dengan upaya ANTM untuk meningkatkan utilitas pengolahan pabrik pemurnian serta pengembangan pasar emas ANTM baik domestik dan ekspor. Volume produksi feronikel yang mencapai 12.811 ton nikel dalam feronikel (TNi), naik 37% dibandingkan capaian produksi 1H17 sebesar 9.327 TNi. Sejalan dengan pertumbuhan volume produksi, penjualan feronikel pada 1H18 tercatat sebesar 12.579 TNi atau naik sebesar 90% dibandingkan periode 1H17 sebesar 6.634 TNi.
AKSI Kaji Opsi Rights Issue dan Private Placement
Manajemen PT Majapahit Inti Corpora Tbk (AKSI) tengah mengkaji beberapa aksi korporasi di pasar modal. Hal itu sengaja dilakukan perusahaan salah satunya dalam rangka memperbanyak jumlah saham yang beredar di publik (free float). Saat ini 98,25% saham AKSI dikuasai oleh PT Batulicin Enam Sembilan dan 1,75% saham dikuasai oleh masyarakat. Aksi korporasi yang sedang dipertimbangkan oleh perseroan saat ini diantaranya Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue dan non HMETD (private placement). Dilakukannya pelepasan saham ke publik (free float) sebanyak 7,5% yang rencananya dilakukan pada semester I 2019 nanti, guna menjalankan ketentuan peraturan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pefindo Tegaskan Peringkat BNLI Pada idAAA
Pefindo menegaskan peringkat idAAA untuk PT Bank Permata Tbk (BNLI). Pada saat yang sama, Pefindo juga menegaskan peringkat idAA+ untuk Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I/2012, dan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Tahap I/2013. Peringkat untuk Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Tahap II/2014 ditegaskan dengan peringkat idAA yang berpotensi untuk di-write down jika non-viability event yang dinyatakan oleh regulator terjadi. Prospek atas peringkat perusahaan adalah stabil. Peringkat yang diberikan mencerminkan dukungan dari pemegang saham yang sangat kuat, posisi bisnis yang sangat baik, tingkat permodalan yang kuat dan profil likuiditas yang kuat.
PTBA Fokus Membangun PLTU Pada Semester II/2018
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) merambah bisnis pembangkit tenaga listrik sebagai salah satu upaya untuk mengembangkan bisnis. PTBA saat ini sudah memulai konstruksi untuk proyek PLTU Mulut Tambang Banko Tengah Sumsel 8 di Muara Enim, Sumatera Selatan. Proyek ini sudah financial close sehingga saat ini sudah dalam proses konstruksi. PTBA menargetkan PLTU dengan kapasitas 2x620 MW ini selesai pada awal 2022. Total investasi yang dibutuhkan untuk proyek ini sebesar USD1,68 miliar. Proyek ini tidak termasuk proyek PLTU yang ditunda oleh pemerintah.
Pratama Abadi Nusa IPO Pada Harga Rp108/saham
PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk berencana IPO dengan menawarkan 150 juta saham dengan harga perdana sebesar Rp108/saham. Sehingga perseroan akan mendapatkan dana sebesar Rp16,2 miliar dari IPO ini. Perseroan akan menggunakan seluruh dana yang didapat dari IPO untuk melakukan ekspansi. Penjamin emisi IPO ini adalah PT Panca Global Sekuritas, PT Dhanawibawa Sekuritas Indonesia dan PT Binaartha Sekuritas. Masa penawaran umum pada 10 dan 12 September. Pencatatan di bursa pada 18 September 2018. Perseroan bergerak di bisnis pengolahan dan pengemasan seafood yang berbasis di wilayah Tangerang dan Jawa Timur.
JSMR Siapkan Strategi Maksimalkan Sumber Pendanaan
PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menyiapkan berbagai strategi untuk memaksimalkan sumber pendanaan. Tahun ini JSMR tengah memaksimalkan berbagai upaya ekspansi membangun jalan tol. Sampai saat ini JSMR masih mengandalkan sumber pendapatan dari pengoperasian jalan tol dan bisnis usaha lain.pendanaan perusahaan, selain dari pendapatan yang utama dari perbankan.
Stock Pick
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI tertahan pada level harga 6625. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6425-6700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6725
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI tertahan pada level harga 7375. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7275-7475
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7500
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN tertahan pada level harga 2620. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2580-2650.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2650
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII kembali tertahan pada level harga 7175. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7075-7275.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7300
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR kembali tertahan pada level 4500. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4450-4540.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4550
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali tertahan pada level harga 8850. ICBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8750-8950.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9000
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 7 September 2018 ditutup menguat 1,31% pada level 5851. Sektor aneka industri menyumbangkan penguatan terbesar. Investor asing net sell Rp280,35 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan akhir pekan lalu ditutup melemah yang dipicu oleh kekhawatiran akan memburuknya perang dagang setelah Trump meningkatkan kemungkinan memberlakukan tarif tambahan pada produk-produk dari China. Selain itu menambah faktor negatif, Apple mengindikasikan bahwa beberapa produknya dapat terkena tarif impor tersebut. Trump menyatakan siap memberlakukan tarif tambahan senilai USD267 miliar terhadap produk dari China. Data nonfarm payrolls bulan Agustus menunjukkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 201 ribu, meningkat dari bulan sebelumnya yang sebanyak 147 ribu, serta lebih besar dari perkiraan yang sebesar 187 ribu. Tingkat pengangguran seperti yang diestimasikan tetap pada level 3,9%. Rata-rata tingkat upah mengalami kenaikan sebesar 0,4%, lebih besar dari estimasi yang sebesar 0,2%. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya wholesale inventories, PPI, Beige Book, CPI, retail sales, industrial production, business inventories dan Michigan Consumer Sentiment. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 5790 - 5910
News & Analysis
Semester I, Volume Penjualan Emas ANTM Tumbuh 317% YoY
Total volume produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dari tambang Pongkor dan Cibaliung mencapai sebesar 1.041 kg atau naik 3% di 1H2018 dibandingkan 1H17 sebesar 1.013 kg. Sedangkan volume penjualan emas ANTM tercatat sebesar 13.760 kg atau naik tumbuh sebesar 317% dibandingkan 1H17 yang mencapai 3.298 kg. Peningkatan penjualan tersebut seiring dengan upaya ANTM untuk meningkatkan utilitas pengolahan pabrik pemurnian serta pengembangan pasar emas ANTM baik domestik dan ekspor. Volume produksi feronikel yang mencapai 12.811 ton nikel dalam feronikel (TNi), naik 37% dibandingkan capaian produksi 1H17 sebesar 9.327 TNi. Sejalan dengan pertumbuhan volume produksi, penjualan feronikel pada 1H18 tercatat sebesar 12.579 TNi atau naik sebesar 90% dibandingkan periode 1H17 sebesar 6.634 TNi.
AKSI Kaji Opsi Rights Issue dan Private Placement
Manajemen PT Majapahit Inti Corpora Tbk (AKSI) tengah mengkaji beberapa aksi korporasi di pasar modal. Hal itu sengaja dilakukan perusahaan salah satunya dalam rangka memperbanyak jumlah saham yang beredar di publik (free float). Saat ini 98,25% saham AKSI dikuasai oleh PT Batulicin Enam Sembilan dan 1,75% saham dikuasai oleh masyarakat. Aksi korporasi yang sedang dipertimbangkan oleh perseroan saat ini diantaranya Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue dan non HMETD (private placement). Dilakukannya pelepasan saham ke publik (free float) sebanyak 7,5% yang rencananya dilakukan pada semester I 2019 nanti, guna menjalankan ketentuan peraturan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pefindo Tegaskan Peringkat BNLI Pada idAAA
Pefindo menegaskan peringkat idAAA untuk PT Bank Permata Tbk (BNLI). Pada saat yang sama, Pefindo juga menegaskan peringkat idAA+ untuk Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I/2012, dan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Tahap I/2013. Peringkat untuk Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Tahap II/2014 ditegaskan dengan peringkat idAA yang berpotensi untuk di-write down jika non-viability event yang dinyatakan oleh regulator terjadi. Prospek atas peringkat perusahaan adalah stabil. Peringkat yang diberikan mencerminkan dukungan dari pemegang saham yang sangat kuat, posisi bisnis yang sangat baik, tingkat permodalan yang kuat dan profil likuiditas yang kuat.
PTBA Fokus Membangun PLTU Pada Semester II/2018
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) merambah bisnis pembangkit tenaga listrik sebagai salah satu upaya untuk mengembangkan bisnis. PTBA saat ini sudah memulai konstruksi untuk proyek PLTU Mulut Tambang Banko Tengah Sumsel 8 di Muara Enim, Sumatera Selatan. Proyek ini sudah financial close sehingga saat ini sudah dalam proses konstruksi. PTBA menargetkan PLTU dengan kapasitas 2x620 MW ini selesai pada awal 2022. Total investasi yang dibutuhkan untuk proyek ini sebesar USD1,68 miliar. Proyek ini tidak termasuk proyek PLTU yang ditunda oleh pemerintah.
Pratama Abadi Nusa IPO Pada Harga Rp108/saham
PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk berencana IPO dengan menawarkan 150 juta saham dengan harga perdana sebesar Rp108/saham. Sehingga perseroan akan mendapatkan dana sebesar Rp16,2 miliar dari IPO ini. Perseroan akan menggunakan seluruh dana yang didapat dari IPO untuk melakukan ekspansi. Penjamin emisi IPO ini adalah PT Panca Global Sekuritas, PT Dhanawibawa Sekuritas Indonesia dan PT Binaartha Sekuritas. Masa penawaran umum pada 10 dan 12 September. Pencatatan di bursa pada 18 September 2018. Perseroan bergerak di bisnis pengolahan dan pengemasan seafood yang berbasis di wilayah Tangerang dan Jawa Timur.
JSMR Siapkan Strategi Maksimalkan Sumber Pendanaan
PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menyiapkan berbagai strategi untuk memaksimalkan sumber pendanaan. Tahun ini JSMR tengah memaksimalkan berbagai upaya ekspansi membangun jalan tol. Sampai saat ini JSMR masih mengandalkan sumber pendapatan dari pengoperasian jalan tol dan bisnis usaha lain.pendanaan perusahaan, selain dari pendapatan yang utama dari perbankan.
Stock Pick
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI tertahan pada level harga 6625. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6425-6700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6725
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI tertahan pada level harga 7375. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7275-7475
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7500
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN tertahan pada level harga 2620. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2580-2650.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2650
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII kembali tertahan pada level harga 7175. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7075-7275.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7300
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR kembali tertahan pada level 4500. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4450-4540.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4550
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali tertahan pada level harga 8850. ICBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8750-8950.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9000
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-09-10 08:38:32 (GMT +7)