10 nov
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 9 November 2020 ditutup menguat 0,38% pada level 5356. Sektor pertambangan mengkontribusikan penguatan terbesar. Investor asing net buy Rp190,8 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dipicu oleh sentimen positif dari berita vaksin Covid-19 dan kemenangan Joe Biden di pemilu presiden AS. Vaksin Covid-19 hasil uji coba Pfizer diberitakan lebih dari 90% efektif dalam mencegah virus korona berdasarkan data awal dari sebuah penelitian besar. Pfizer dan mitranya asal Jerman BioNTech SE adalah perusahaan farmasi pertama yang menunjukkan data sukses dari uji klinis berskala besar vaksin virus korona. Hal tersebut direspon positif oleh pasar karena ekspektasi ekonomi akan segera pulih dengan cepat jika vaksin tersebut berhasil mencegah penyebaran virus korona. Berita kemenangan Joe Biden pada hari Sabtu juga mengkonfirmasi ekspektasi pasar pada pekan lalu. Saham-saham yang selama ini terpukul paling dalam akibat pandemi, seperti saham energi, travel dan keuangan, mengalami kenaikan terbesar pada perdagangan kemarin. Harga minyak mentah menguat signifikan di tengah optimisme akan hasil uji vaksin yang berpotensi mendorong pemulihan ekonomi, dan Sebaliknya harga emas melemah. IHSG hari ini diperkirakan menguat. Indeks diperkirakan bergerak di 5290 - 5480
News & Analysis
IMPC Berencana Private Placement 483,35 Juta Saham
PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) berencana menggelar aksi korporasi di pasar modal melalui penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Dalam private placement tersebut, IMPC akan menerbitkan sebanyak – banyaknya 10% atau 483,35 juta saham baru dengan nilai nominal Rp10 per saham. Dana yang diperoleh dari hasil aksi korporasi ini, rencananya akan dipergunakan untuk pengembangan usaha dan pelunasan utang obligasi I Tahun 2016 Seri B sebesar Rp100 miliar yang dana tersebut sebelumnya dipakai untuk pembiayaan belanja modal perseroan.
EMTK Anggarkan Dana Rp500 Miliar Untuk Buyback Saham
PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) telah menyiapkan dana sekitar Rp500 miliar untuk buyback saham. Perseroan akan melakukan buy back tidak melebihi 20% dari jumlah modal disetor, dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5% dari modal disetor dan ditempatkan Perseroan harus tetap dimiliki masyarakat. Pembelian Kembali Saham akan dilakukan pada harga yang lebih rendah atau sama dengan harga penutupan perdagangan sebelumnya. Aksi ini dijadwalkan pada 9 November 2020 hingga 8 Februari 2021.
KINO Beri Pinjaman Anak Usahanya USD3,6 Juta
PT Kino Indonesia Tbk (KINO) memberi pinjaman kepada anak usahanya yaitu Kino International Pte Ltd (KINTL) pada tanggal 6 November 2020. KINO telah memberikan pinjaman kepada anak usaha KINTL senilai USD3,6 juta untuk menambahkan modal guna menunjang pengembangan bisnis KINTL beserta anak usahanya. KINTL merupakan anak usaha KINO yang sahamnya dimiliki 100% oleh perseroan. Pertimbangan dilakukannya transaksi ini adalah bunga pinjaman yang relatif kecil dan tidak mengadung benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat 1 huruf b angka 1 POJK 42 serta tidak melebihi 20% dari ekuitas perseroan.
Per September PZZA Mencatatkan Rugi Rp8,63 Miliar
PT Sarimelati Kencana Tbk. (PZZA) per September 2020 mencatatkan penurunan penjualan sebesar 9,31% yoy menjadi Rp2,66 triliun. Beban penjualan perseroan menurun 4,53% yoy menjadi Rp1,59 triliun sejalan dengan beban pokok penjualan yang juga berhasil ditekan hingga 3,2% yoy menjadi Rp927,85 miliar. Namun, PZZA belum dapat memaksimalkan pendapatan operasi lainnya yang menurun 23,69% menjadi Rp16,2 miliar, diikuti dengan kenaikan beban bunga dan keuangan serta beban operasi lainnya masing-masing menjadi Rp21,82 miliar dan Rp18,07 miliar. Hal ini membuat perseroan mencatatkan rugi periode berjalan sebesar Rp8,63 miliar hingga 9 bulan pertama tahun 2020.
ADHI Targetkan Pendapatan Turnkey Sekitar Rp5,7 Triliun Pada Akhir Tahun Ini
PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) menargetkan pendapatanRp5,7 triliun dapat masuk ke dalam pembukuan perseroan pada akhir tahun ini. Pendapatanakan didapatkan dari dua proyek besar yang tengah dikerjakan perseroan. ADHI memperkirakan pendapatanpembangunan Jalan Tol Sigli - Banda Aceh (Sibanceh) sekitar Rp1,7 triliun dan LRT Jabodebek sekitar Rp2,7 triliun - Rp4 triliun bisa didapatkan sebelum 2020 berakhir.
TRIN Belum Realisasikan Buyback Saham Hingga Batas Akhir Periode Pelaksanaan
PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) menyatakan belum melaksanakan pembelian kembali atau buyback saham hingga batas akhir periode pelaksanaan yaitu 07 November 2020 dari dimulainya masa buy back pada 5 Agustus 2020. Hal tersebut seiring dengan mulai stabilnya harga saham Perseroan ditengah fluktuasi pasar yang diakibatkan oleh penyebaran wabah COVID-19 dan adanya penerapan PSBB membuat Perseroan belum melaksanakan buyback saham hingga batas akhir periode pelaksanaan yaitu 07 November 2020. Fokus utama Perseroan saat ini yaitu tetap menjaga likuiditas di tengah pandemi dan tetap menjaga kepercayaan masyarakat dengan meningkatkan
nilai pemegang saham.
Stock Pick
BSDE
Pada perdagangan kemarin saham BSDE ditutup menguat pada level harga 990. BSDE selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 975-1005. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1010
HRUM
Pada perdagangan kemarin saham HRUM ditutup menguat pada level harga 2200. HRUM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2180-2230. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2240
DMAS
Pada perdagangan kemarin saham DMAS ditutup menguat pada level harga 228. DMAS selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 224-232. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 234
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR ditutup menguat dilevel harga 3940. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3900-3980. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4000
WIKA
Pada perdagangan kemarin saham WIKA ditutup tertahan dilevel harga 1255. WIKA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di 1240-1270.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1280
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 2880. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2850-2910. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2920
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2020
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 9 November 2020 ditutup menguat 0,38% pada level 5356. Sektor pertambangan mengkontribusikan penguatan terbesar. Investor asing net buy Rp190,8 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dipicu oleh sentimen positif dari berita vaksin Covid-19 dan kemenangan Joe Biden di pemilu presiden AS. Vaksin Covid-19 hasil uji coba Pfizer diberitakan lebih dari 90% efektif dalam mencegah virus korona berdasarkan data awal dari sebuah penelitian besar. Pfizer dan mitranya asal Jerman BioNTech SE adalah perusahaan farmasi pertama yang menunjukkan data sukses dari uji klinis berskala besar vaksin virus korona. Hal tersebut direspon positif oleh pasar karena ekspektasi ekonomi akan segera pulih dengan cepat jika vaksin tersebut berhasil mencegah penyebaran virus korona. Berita kemenangan Joe Biden pada hari Sabtu juga mengkonfirmasi ekspektasi pasar pada pekan lalu. Saham-saham yang selama ini terpukul paling dalam akibat pandemi, seperti saham energi, travel dan keuangan, mengalami kenaikan terbesar pada perdagangan kemarin. Harga minyak mentah menguat signifikan di tengah optimisme akan hasil uji vaksin yang berpotensi mendorong pemulihan ekonomi, dan Sebaliknya harga emas melemah. IHSG hari ini diperkirakan menguat. Indeks diperkirakan bergerak di 5290 - 5480
News & Analysis
IMPC Berencana Private Placement 483,35 Juta Saham
PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) berencana menggelar aksi korporasi di pasar modal melalui penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Dalam private placement tersebut, IMPC akan menerbitkan sebanyak – banyaknya 10% atau 483,35 juta saham baru dengan nilai nominal Rp10 per saham. Dana yang diperoleh dari hasil aksi korporasi ini, rencananya akan dipergunakan untuk pengembangan usaha dan pelunasan utang obligasi I Tahun 2016 Seri B sebesar Rp100 miliar yang dana tersebut sebelumnya dipakai untuk pembiayaan belanja modal perseroan.
EMTK Anggarkan Dana Rp500 Miliar Untuk Buyback Saham
PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) telah menyiapkan dana sekitar Rp500 miliar untuk buyback saham. Perseroan akan melakukan buy back tidak melebihi 20% dari jumlah modal disetor, dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5% dari modal disetor dan ditempatkan Perseroan harus tetap dimiliki masyarakat. Pembelian Kembali Saham akan dilakukan pada harga yang lebih rendah atau sama dengan harga penutupan perdagangan sebelumnya. Aksi ini dijadwalkan pada 9 November 2020 hingga 8 Februari 2021.
KINO Beri Pinjaman Anak Usahanya USD3,6 Juta
PT Kino Indonesia Tbk (KINO) memberi pinjaman kepada anak usahanya yaitu Kino International Pte Ltd (KINTL) pada tanggal 6 November 2020. KINO telah memberikan pinjaman kepada anak usaha KINTL senilai USD3,6 juta untuk menambahkan modal guna menunjang pengembangan bisnis KINTL beserta anak usahanya. KINTL merupakan anak usaha KINO yang sahamnya dimiliki 100% oleh perseroan. Pertimbangan dilakukannya transaksi ini adalah bunga pinjaman yang relatif kecil dan tidak mengadung benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat 1 huruf b angka 1 POJK 42 serta tidak melebihi 20% dari ekuitas perseroan.
Per September PZZA Mencatatkan Rugi Rp8,63 Miliar
PT Sarimelati Kencana Tbk. (PZZA) per September 2020 mencatatkan penurunan penjualan sebesar 9,31% yoy menjadi Rp2,66 triliun. Beban penjualan perseroan menurun 4,53% yoy menjadi Rp1,59 triliun sejalan dengan beban pokok penjualan yang juga berhasil ditekan hingga 3,2% yoy menjadi Rp927,85 miliar. Namun, PZZA belum dapat memaksimalkan pendapatan operasi lainnya yang menurun 23,69% menjadi Rp16,2 miliar, diikuti dengan kenaikan beban bunga dan keuangan serta beban operasi lainnya masing-masing menjadi Rp21,82 miliar dan Rp18,07 miliar. Hal ini membuat perseroan mencatatkan rugi periode berjalan sebesar Rp8,63 miliar hingga 9 bulan pertama tahun 2020.
ADHI Targetkan Pendapatan Turnkey Sekitar Rp5,7 Triliun Pada Akhir Tahun Ini
PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) menargetkan pendapatanRp5,7 triliun dapat masuk ke dalam pembukuan perseroan pada akhir tahun ini. Pendapatanakan didapatkan dari dua proyek besar yang tengah dikerjakan perseroan. ADHI memperkirakan pendapatanpembangunan Jalan Tol Sigli - Banda Aceh (Sibanceh) sekitar Rp1,7 triliun dan LRT Jabodebek sekitar Rp2,7 triliun - Rp4 triliun bisa didapatkan sebelum 2020 berakhir.
TRIN Belum Realisasikan Buyback Saham Hingga Batas Akhir Periode Pelaksanaan
PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) menyatakan belum melaksanakan pembelian kembali atau buyback saham hingga batas akhir periode pelaksanaan yaitu 07 November 2020 dari dimulainya masa buy back pada 5 Agustus 2020. Hal tersebut seiring dengan mulai stabilnya harga saham Perseroan ditengah fluktuasi pasar yang diakibatkan oleh penyebaran wabah COVID-19 dan adanya penerapan PSBB membuat Perseroan belum melaksanakan buyback saham hingga batas akhir periode pelaksanaan yaitu 07 November 2020. Fokus utama Perseroan saat ini yaitu tetap menjaga likuiditas di tengah pandemi dan tetap menjaga kepercayaan masyarakat dengan meningkatkan
nilai pemegang saham.
Stock Pick
BSDE
Pada perdagangan kemarin saham BSDE ditutup menguat pada level harga 990. BSDE selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 975-1005. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1010
HRUM
Pada perdagangan kemarin saham HRUM ditutup menguat pada level harga 2200. HRUM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2180-2230. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2240
DMAS
Pada perdagangan kemarin saham DMAS ditutup menguat pada level harga 228. DMAS selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 224-232. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 234
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR ditutup menguat dilevel harga 3940. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3900-3980. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4000
WIKA
Pada perdagangan kemarin saham WIKA ditutup tertahan dilevel harga 1255. WIKA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di 1240-1270.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1280
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 2880. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2850-2910. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2920
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2020
Published on 2020-11-10 08:20:19 (GMT +7)