10 Jan
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 9 Januari 2019 ditutup menguat 0,15% pada level 6272. Sektor perkebunan mengkontribusikan penguatan terbesar. Investor asing net buy Rp836,82 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dipicu oleh ringkasan hasil pertemuan The Fed Desember lalu yang mengulang kembali pernyataan Chairman The Fed Jerome Powell mengenai kesabaran kebijakan moneter The Fed. Hasil ringkasan pertemuan The Fed tersebut menunjukkan data inflasi yang melemah sehingga memungkinkan bagi The Fed untuk lebih bersabar dalam menaikkan suku bunga selanjutnya. Selain itu juga menunjukkan bahwa ada beberapa pejabat The Fed yang berpikir bahwa ada potensi kenaikan suku bunga berikutnya dalam jumlah terbatas. Pasar juga menyambut positif negosiasi dagang antara AS dan China yang dikatakan berlangsung dengan baik.penguatan indeks berkurang dari kenaikan pada awal sesi akibat hasil pertemuan antara Presiden Trump dan Partai Demokrat mengenai government shutdown yang tidak berjalan dengan baik. Fitch Ratings menyatakan dapat memangkas peringkat AS jika government shutdown terus berlangsung.minyak mentah kembali menguat disebabkan oleh data cadangan minyak AS yang turun. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6178 - 6335
News & Analysis
GMFI Bekerja Sama Dengan Indopelita Aircraft Services
PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) menjalin kerjasama dengan anak usaha BUMN, PT Indopelita Aircraft Services (IAS). Perjanjian Kerjasama antara GMF dengan anak usaha Pelita Air Service milik PT Pertamina (Persero) ini meliputi kerja sama strategis perawatan pesawat terbang dan industrial services, pemanfaatan bersama fasilitas, termasuk untuk penyediaan fasilitas baru serta pertukaran keterampilan dan kemampuan antara dua perusahaan. GMFI dan IAS juga bermitra untuk pengembangan kapasitas & kapabilitas workshop Industrial Gas Turbine Engine (IGTE) milik GMFI.
Pefindo Tegaskan Peringkat ADMF Pada idAAA
Pefindo menegaskan peringkat kredit korporasi PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) dan obligasi konvesional Adira Finance yang masih beredar di idAAA. Pefindo juga menegaskan peringkat Sukuk Adira yang masih beredar di idAAA(sy) dengan prospek stabil. Peringkat mencerminkan sinergi yang sangat kuat dan hubungan yang saling menguntungkan antara ADMF dan induk perusahaan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), pangsa pasar perusahaan yang sangat kuat di industri pembiayaan kendaraan bermotor, dan portofolio bisnis yang terdiversifikasi dengan baik. Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh tekanan pada kualitas aset.
MOLI Bangun Mesin Boiler Untuk Efisiensi Biaya Energi
PT Madusari Murni Indah Tbk (MOLI) tengah melakukan modifikasi pada pabrik perseroan dengan membangun mesin boiler untuk pengolahan limbah. Nantinya, mesin tersebut akan menghasilkan energi untuk operasional perseroan. Perseroan menargetkan dapat segera mengoperasikan boiler pengolahan limbah tersebut pada tahun ini. Setelah beroperasi, perseroan dapat menekan pengeluaran untuk energi listrik. Perseroan mengeluarkan investasi sebesar Rp200 miliar untuk pembangunan boiler tersebut.
KINO Anggarkan Belanja Modal Rp200 Miliar
PT Kino Indonesia Tbk (KINO) masih memiliki dana yang cukup besar dari sisa hasil penawaran umum saham perdana (IPO) pada 2015.KINO masih memiliki sisa dana hasil penawaran umum senilai Rp133,19 miliar dari total yang diperoleh saaat penawaran umum senilai Rp796,42 miliar.ini, KINO berencana menganggarkan belanja modal sekitar Rp200 miliar. Belanja modal itu akan digunakan untuk menambah kapasitas produksi. Pendanaan tersebut akan diambil dari kas internal di mana perseroan masih memiliki sisa dana IPO ditambah dari laba pada 2018.
BUMI Targetkan Produksi Batu Bara Tahun Ini Hingga 90 Juta Ton
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) memprediksi penjualan batu bara perseroan pada tahun lalu mencapai 85 juta—86 juta ton. Volume tersebut lebih tinggi dari target awal perseroan yaitu penjualan sebesar 83 juta ton. Pada tahun ini perseroan akan memproduksi hingga 90 juta ton batu bara, di mana sebagian besar kenaikannya akan disumbangkan oleh entitas anak perseroan yaitu PT Arutmin Indonesia. Pada tahun ini Arutmin Indonesia berencana meningkatkan produksi sebesar 10% dari target tahun lalu, atau mencapai 31,9 juta ton. Dengan meningkatkan produksi batu bara kalori tinggi yang harganya lebih stabil, perseroan akan dapat menekan risiko dari fluktuasi harga batu bara global. BUMI mengekspor hingga 75% produksi perseroan.
WOOD Targetkan Penjualan Tahun Ini Tumbuh 20%
PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) optimistis nilai penjualan dapat tumbuh 20% pada 2019, sejalan dengan strategi perluasan pasar dan peluncuran produk baru.memperkirakan penjualan sepanjang tahun lalu tumbuh 16%-17% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Berdasarkan laporan keuangan penjualan bersih pada 2017 sebesar Rp1,73 triliun, maka penjualan pada 2018 diperkirakan mencapai Rp2,01 triliun - Rp2,03 triliun.menargetkan penjualan pada tahun ini dapat tumbuh 20% dibandingkan dengan perkiraan 2018 atau menjadi sebesar Rp2,41 triliun.bersih tahun lalu diyakini dapat tumbuh 8%-11% dibandingkan dengan tahun sebelumnya
Stock Pick
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI ditutup menguat pada level harga 1770. ADHI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1750-1790.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1800
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 3720. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3670-3760.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3770
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat dilevel harga 7575. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7450-7675.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7700
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat pada level harga 7600. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7500-7700
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7750
LSIP
Pada perdagangan kemarin saham LSIP ditutup menguat pada level harga 1360. LSIP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1340-1375.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1380
HRUM
Pada perdagangan kemarin saham HRUM ditutup menguat pada level harga 1730. HRUM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1705-1750.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1755
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 9 Januari 2019 ditutup menguat 0,15% pada level 6272. Sektor perkebunan mengkontribusikan penguatan terbesar. Investor asing net buy Rp836,82 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dipicu oleh ringkasan hasil pertemuan The Fed Desember lalu yang mengulang kembali pernyataan Chairman The Fed Jerome Powell mengenai kesabaran kebijakan moneter The Fed. Hasil ringkasan pertemuan The Fed tersebut menunjukkan data inflasi yang melemah sehingga memungkinkan bagi The Fed untuk lebih bersabar dalam menaikkan suku bunga selanjutnya. Selain itu juga menunjukkan bahwa ada beberapa pejabat The Fed yang berpikir bahwa ada potensi kenaikan suku bunga berikutnya dalam jumlah terbatas. Pasar juga menyambut positif negosiasi dagang antara AS dan China yang dikatakan berlangsung dengan baik.penguatan indeks berkurang dari kenaikan pada awal sesi akibat hasil pertemuan antara Presiden Trump dan Partai Demokrat mengenai government shutdown yang tidak berjalan dengan baik. Fitch Ratings menyatakan dapat memangkas peringkat AS jika government shutdown terus berlangsung.minyak mentah kembali menguat disebabkan oleh data cadangan minyak AS yang turun. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6178 - 6335
News & Analysis
GMFI Bekerja Sama Dengan Indopelita Aircraft Services
PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) menjalin kerjasama dengan anak usaha BUMN, PT Indopelita Aircraft Services (IAS). Perjanjian Kerjasama antara GMF dengan anak usaha Pelita Air Service milik PT Pertamina (Persero) ini meliputi kerja sama strategis perawatan pesawat terbang dan industrial services, pemanfaatan bersama fasilitas, termasuk untuk penyediaan fasilitas baru serta pertukaran keterampilan dan kemampuan antara dua perusahaan. GMFI dan IAS juga bermitra untuk pengembangan kapasitas & kapabilitas workshop Industrial Gas Turbine Engine (IGTE) milik GMFI.
Pefindo Tegaskan Peringkat ADMF Pada idAAA
Pefindo menegaskan peringkat kredit korporasi PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) dan obligasi konvesional Adira Finance yang masih beredar di idAAA. Pefindo juga menegaskan peringkat Sukuk Adira yang masih beredar di idAAA(sy) dengan prospek stabil. Peringkat mencerminkan sinergi yang sangat kuat dan hubungan yang saling menguntungkan antara ADMF dan induk perusahaan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), pangsa pasar perusahaan yang sangat kuat di industri pembiayaan kendaraan bermotor, dan portofolio bisnis yang terdiversifikasi dengan baik. Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh tekanan pada kualitas aset.
MOLI Bangun Mesin Boiler Untuk Efisiensi Biaya Energi
PT Madusari Murni Indah Tbk (MOLI) tengah melakukan modifikasi pada pabrik perseroan dengan membangun mesin boiler untuk pengolahan limbah. Nantinya, mesin tersebut akan menghasilkan energi untuk operasional perseroan. Perseroan menargetkan dapat segera mengoperasikan boiler pengolahan limbah tersebut pada tahun ini. Setelah beroperasi, perseroan dapat menekan pengeluaran untuk energi listrik. Perseroan mengeluarkan investasi sebesar Rp200 miliar untuk pembangunan boiler tersebut.
KINO Anggarkan Belanja Modal Rp200 Miliar
PT Kino Indonesia Tbk (KINO) masih memiliki dana yang cukup besar dari sisa hasil penawaran umum saham perdana (IPO) pada 2015.KINO masih memiliki sisa dana hasil penawaran umum senilai Rp133,19 miliar dari total yang diperoleh saaat penawaran umum senilai Rp796,42 miliar.ini, KINO berencana menganggarkan belanja modal sekitar Rp200 miliar. Belanja modal itu akan digunakan untuk menambah kapasitas produksi. Pendanaan tersebut akan diambil dari kas internal di mana perseroan masih memiliki sisa dana IPO ditambah dari laba pada 2018.
BUMI Targetkan Produksi Batu Bara Tahun Ini Hingga 90 Juta Ton
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) memprediksi penjualan batu bara perseroan pada tahun lalu mencapai 85 juta—86 juta ton. Volume tersebut lebih tinggi dari target awal perseroan yaitu penjualan sebesar 83 juta ton. Pada tahun ini perseroan akan memproduksi hingga 90 juta ton batu bara, di mana sebagian besar kenaikannya akan disumbangkan oleh entitas anak perseroan yaitu PT Arutmin Indonesia. Pada tahun ini Arutmin Indonesia berencana meningkatkan produksi sebesar 10% dari target tahun lalu, atau mencapai 31,9 juta ton. Dengan meningkatkan produksi batu bara kalori tinggi yang harganya lebih stabil, perseroan akan dapat menekan risiko dari fluktuasi harga batu bara global. BUMI mengekspor hingga 75% produksi perseroan.
WOOD Targetkan Penjualan Tahun Ini Tumbuh 20%
PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) optimistis nilai penjualan dapat tumbuh 20% pada 2019, sejalan dengan strategi perluasan pasar dan peluncuran produk baru.memperkirakan penjualan sepanjang tahun lalu tumbuh 16%-17% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Berdasarkan laporan keuangan penjualan bersih pada 2017 sebesar Rp1,73 triliun, maka penjualan pada 2018 diperkirakan mencapai Rp2,01 triliun - Rp2,03 triliun.menargetkan penjualan pada tahun ini dapat tumbuh 20% dibandingkan dengan perkiraan 2018 atau menjadi sebesar Rp2,41 triliun.bersih tahun lalu diyakini dapat tumbuh 8%-11% dibandingkan dengan tahun sebelumnya
Stock Pick
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI ditutup menguat pada level harga 1770. ADHI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1750-1790.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1800
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 3720. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3670-3760.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3770
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat dilevel harga 7575. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7450-7675.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7700
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat pada level harga 7600. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7500-7700
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7750
LSIP
Pada perdagangan kemarin saham LSIP ditutup menguat pada level harga 1360. LSIP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1340-1375.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1380
HRUM
Pada perdagangan kemarin saham HRUM ditutup menguat pada level harga 1730. HRUM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1705-1750.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1755
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-01-10 07:40:00 (GMT +7)