10 Des
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 8 Desember 2020 ditutup menguat 0,23% pada level 5944. Sektor konsumer mengkontribusikan penguatan terbesar. Investor asing net sell Rp737,2 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan kemarin ditutup melemah setelah sehari sebelumnya menguat dan mencapai rekor tertinggi. Sentimen negatif berasal dari negosiasi mengenai paket stimulus yang belum mencapai kesepakatan. Melemahnya saham Facebook juga mendorong pelemahan indeks. Sehari sebelumnya indeks di bursa Wall Street ditutup pada rekor tertinggi baru yang dipicu oleh perkembangan vaksin Covid-19 yang menjanjikan serta harapan akan segera dirilisnya paket stimulus baru. Dengan valuasi saat ini yang relatif sudah tinggi membuat pasar khawatir indeks rentan terhadap beberapa berita buruk seperti misalnya kemunduran tak terduga dalam peluncuran vaksin Covid-19 atau penundaan stimulus. Sementara itu kenaikan cadangan minyak AS sebanyak 15,2 juta barel menjadi 503,2 juta barel pekan lalu, membuat harga minyak mentah sempat melemah namun optimisme akan perkembangan vaksin virus korona membatasi pelemahan harga minyak. Harga emas melemah karena optimisme vaksin akan mendorong pemulihan ekonomi. IHSG hari ini diperkirakan mixed. Indeks diperkirakan bergerak di 5900– 6060
News & Analysis
AGRS Berencana Rights Issue Sebanyak 10,42 Miliar Saham
PT Bank IBK Indonesia Tbk (AGRS) akan melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUB) III dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue dengan melepas sebanyak-banyaknya 10.421.438.740 lembar saham dengan nominal Rp100 per saham. Bagi pemegang saham perseroan yang tidak melaksanakan HMETD akan terdilusi sebesar-sebesarnya 48,14%. Dana dari aksi korporasi itu akan digunakan oleh perseroan untuk keperluan modal kerja Perseroan. Sehingga dengan adanya peningkatan modal melalui Penawaran Umum Terbatas III, struktur permodalan perseroan akan menjadi lebih baik dan perseroan akan memiliki pendanaan yang cukup untuk menjalankan strategi usahanya.
SOCI Mendapat Fasilitas Kredit Sindikasi USD180 Juta Untuk Refinancing
PT Soechi Lines Tbk (SOCI)fasilitas kredit sindikasi berjangka senilai USD180 juta atau sekitar Rp2,54 triliun (Kurs Rp14.132). Perolehan fasilitas kredit tersebut merupakan bagian dari pengelolaan kewajiban perseroan. Debitur dan para penjamin terdiri dari SOCI bersama anak-anak usaha yaitu PT Multi Ocean Shipyard, PT Sukses Osean Khatulistiwa Line, PT Inti Energi Line, dan PT Armada Bumi Pratiwi Lines.PT Putra Utama Line, PT Armada Maritime Offshore, PT Selaras Pratama Utama, PT Sukses Maritime Line, dan PT Lintas Samudera Maritim. Dana yang didapatkan akan digunakan untuk membayar kembali secara penuh utang sindikasi senilai USD180 juta.
JSMR Buka Opsi Divestasi Sebagian Saham Ruas Jalan Tol Namun Pertahankan Pengendali
PT Jasa Marga (Persero0 Tbk (JSMR)membuka opsi divestasi sebagian saham di anak perusahaan jalan tol dengan tetap mempertahankan posisi sebagai pengendali. Perseroan sebagai operator jalan tol tetap ingin mempertahankan kepemilikan mayoritas di sejumlah aset jalan tol yang dimiliki. Terdapat beberapa jalan tol yang berpotensi dilepas adalah aset-aset yang mana JSMR masih memiliki porsi saham yang tinggi seperti seksi Jakarta-Cikampek II Elevated (80%) dan Gempol-Pasuruan (99,35%). Selain itu, JSMR juga membuka peluang divestasi bersamaan dengan BUMN Karya lain.
MEDC Kaji Peluang IPO Medco Power Indonesia Setelah IPO Amman Mineral
PTInternasional Tbk (MEDC) mengkaji peluang untuk membawa entitas anak usaha di bidang kelistrikan, PT Medco Power Indonesia, untuk melantai di Bursa Efek Indonesia. PT Medco Power Indonesia merupakan salah satu kandidat terkuat sebagai anak usaha untuk dapat melakukan penawaran umum perdana ataupublic offering(IPO) di bursa. Saat ini MEDC tengah mempersiapkan untuk membawa entitas anak usaha di bidang pertambangan tembaga dan emas PT Amman Mineral Nusa Tenggara (PT AMNT) untuk IPO. PT AMNT mengoperasikan tambang tembaga dan emas Batu Hijau di Sumbawa dan memiliki akses terhadap beberapa prospek eksplorasi dan temuan cadangan yang besar di Elang.
TIFA Dapat Pinjaman Dari Induk Usahanya Sebesar Rp284 Miliar Untuk Modal Kerja
PT KDB Tifa Finance Tbk (TIFA) memperoleh pinjaman sebesar Rp284 miliar dari induk usahanya yakni, The Korean Development Bank (KDB). Adapun fasilitas pinjaman tersebut, akan dipergunakan untuk kebutuhan modal kerja TIFA. Perjanjian pinjaman antara KDB dan TIFA telah di tandatangani pada tanggal 3 Desember 2020. Fasilitas tersebut diberikan dalam rangka mendukung rencana ekspansi TIFA kedepan untuk masuk kepada proyek-proyek infrastruktur. Pinjaman ini merupakan Transaksi Material karena sebesar 76,61% dari nilai ekuitas perseroan.
Per November Biaya Eksplorasi KKGI Mencapai USD1,66 Juta
PT Resources Alam Indonesia Tbk (KKGI) melaporkan pengeluaran biaya kegiatan eksplorasi pertambangan sampai bulan November 2020 sebesar USD1.666.513. Aktivitas eksplorasi dilakukan oleh anak usaha PT Insani Baraperkasa di area Sub Blok Tani bakti. Adapun rencana aksi untuk blok Loajanan akan terus dilakukan pemetaan geologi dan pembebasan lahan untuk menciptakan sub blok yang potensial di tambang
Stock Pick
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat dilevel harga 6400. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di 6300-6475.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6500
ERAA
Pada perdagangan kemarin saham ERAA ditutup menguat pada level harga 1915. ERAA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1895-1935. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1940
SCMA
Pada perdagangan kemarin saham SCMA ditutup menguat pada level harga 1740. SCMA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1720-1760. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1770
HRUM
Pada perdagangan kemarin saham HRUM ditutup menguat pada level harga 2980. HRUM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2940-3020. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3030
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat dilevel harga 6650. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6550-6725. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6750
INDY
Pada perdagangan kemarin saham INDY ditutup menguat pada level harga 1930. INDY selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1900-1950. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1960
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2020
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 8 Desember 2020 ditutup menguat 0,23% pada level 5944. Sektor konsumer mengkontribusikan penguatan terbesar. Investor asing net sell Rp737,2 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan kemarin ditutup melemah setelah sehari sebelumnya menguat dan mencapai rekor tertinggi. Sentimen negatif berasal dari negosiasi mengenai paket stimulus yang belum mencapai kesepakatan. Melemahnya saham Facebook juga mendorong pelemahan indeks. Sehari sebelumnya indeks di bursa Wall Street ditutup pada rekor tertinggi baru yang dipicu oleh perkembangan vaksin Covid-19 yang menjanjikan serta harapan akan segera dirilisnya paket stimulus baru. Dengan valuasi saat ini yang relatif sudah tinggi membuat pasar khawatir indeks rentan terhadap beberapa berita buruk seperti misalnya kemunduran tak terduga dalam peluncuran vaksin Covid-19 atau penundaan stimulus. Sementara itu kenaikan cadangan minyak AS sebanyak 15,2 juta barel menjadi 503,2 juta barel pekan lalu, membuat harga minyak mentah sempat melemah namun optimisme akan perkembangan vaksin virus korona membatasi pelemahan harga minyak. Harga emas melemah karena optimisme vaksin akan mendorong pemulihan ekonomi. IHSG hari ini diperkirakan mixed. Indeks diperkirakan bergerak di 5900– 6060
News & Analysis
AGRS Berencana Rights Issue Sebanyak 10,42 Miliar Saham
PT Bank IBK Indonesia Tbk (AGRS) akan melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUB) III dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue dengan melepas sebanyak-banyaknya 10.421.438.740 lembar saham dengan nominal Rp100 per saham. Bagi pemegang saham perseroan yang tidak melaksanakan HMETD akan terdilusi sebesar-sebesarnya 48,14%. Dana dari aksi korporasi itu akan digunakan oleh perseroan untuk keperluan modal kerja Perseroan. Sehingga dengan adanya peningkatan modal melalui Penawaran Umum Terbatas III, struktur permodalan perseroan akan menjadi lebih baik dan perseroan akan memiliki pendanaan yang cukup untuk menjalankan strategi usahanya.
SOCI Mendapat Fasilitas Kredit Sindikasi USD180 Juta Untuk Refinancing
PT Soechi Lines Tbk (SOCI)fasilitas kredit sindikasi berjangka senilai USD180 juta atau sekitar Rp2,54 triliun (Kurs Rp14.132). Perolehan fasilitas kredit tersebut merupakan bagian dari pengelolaan kewajiban perseroan. Debitur dan para penjamin terdiri dari SOCI bersama anak-anak usaha yaitu PT Multi Ocean Shipyard, PT Sukses Osean Khatulistiwa Line, PT Inti Energi Line, dan PT Armada Bumi Pratiwi Lines.PT Putra Utama Line, PT Armada Maritime Offshore, PT Selaras Pratama Utama, PT Sukses Maritime Line, dan PT Lintas Samudera Maritim. Dana yang didapatkan akan digunakan untuk membayar kembali secara penuh utang sindikasi senilai USD180 juta.
JSMR Buka Opsi Divestasi Sebagian Saham Ruas Jalan Tol Namun Pertahankan Pengendali
PT Jasa Marga (Persero0 Tbk (JSMR)membuka opsi divestasi sebagian saham di anak perusahaan jalan tol dengan tetap mempertahankan posisi sebagai pengendali. Perseroan sebagai operator jalan tol tetap ingin mempertahankan kepemilikan mayoritas di sejumlah aset jalan tol yang dimiliki. Terdapat beberapa jalan tol yang berpotensi dilepas adalah aset-aset yang mana JSMR masih memiliki porsi saham yang tinggi seperti seksi Jakarta-Cikampek II Elevated (80%) dan Gempol-Pasuruan (99,35%). Selain itu, JSMR juga membuka peluang divestasi bersamaan dengan BUMN Karya lain.
MEDC Kaji Peluang IPO Medco Power Indonesia Setelah IPO Amman Mineral
PTInternasional Tbk (MEDC) mengkaji peluang untuk membawa entitas anak usaha di bidang kelistrikan, PT Medco Power Indonesia, untuk melantai di Bursa Efek Indonesia. PT Medco Power Indonesia merupakan salah satu kandidat terkuat sebagai anak usaha untuk dapat melakukan penawaran umum perdana ataupublic offering(IPO) di bursa. Saat ini MEDC tengah mempersiapkan untuk membawa entitas anak usaha di bidang pertambangan tembaga dan emas PT Amman Mineral Nusa Tenggara (PT AMNT) untuk IPO. PT AMNT mengoperasikan tambang tembaga dan emas Batu Hijau di Sumbawa dan memiliki akses terhadap beberapa prospek eksplorasi dan temuan cadangan yang besar di Elang.
TIFA Dapat Pinjaman Dari Induk Usahanya Sebesar Rp284 Miliar Untuk Modal Kerja
PT KDB Tifa Finance Tbk (TIFA) memperoleh pinjaman sebesar Rp284 miliar dari induk usahanya yakni, The Korean Development Bank (KDB). Adapun fasilitas pinjaman tersebut, akan dipergunakan untuk kebutuhan modal kerja TIFA. Perjanjian pinjaman antara KDB dan TIFA telah di tandatangani pada tanggal 3 Desember 2020. Fasilitas tersebut diberikan dalam rangka mendukung rencana ekspansi TIFA kedepan untuk masuk kepada proyek-proyek infrastruktur. Pinjaman ini merupakan Transaksi Material karena sebesar 76,61% dari nilai ekuitas perseroan.
Per November Biaya Eksplorasi KKGI Mencapai USD1,66 Juta
PT Resources Alam Indonesia Tbk (KKGI) melaporkan pengeluaran biaya kegiatan eksplorasi pertambangan sampai bulan November 2020 sebesar USD1.666.513. Aktivitas eksplorasi dilakukan oleh anak usaha PT Insani Baraperkasa di area Sub Blok Tani bakti. Adapun rencana aksi untuk blok Loajanan akan terus dilakukan pemetaan geologi dan pembebasan lahan untuk menciptakan sub blok yang potensial di tambang
Stock Pick
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat dilevel harga 6400. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di 6300-6475.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6500
ERAA
Pada perdagangan kemarin saham ERAA ditutup menguat pada level harga 1915. ERAA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1895-1935. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1940
SCMA
Pada perdagangan kemarin saham SCMA ditutup menguat pada level harga 1740. SCMA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1720-1760. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1770
HRUM
Pada perdagangan kemarin saham HRUM ditutup menguat pada level harga 2980. HRUM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2940-3020. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3030
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat dilevel harga 6650. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6550-6725. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6750
INDY
Pada perdagangan kemarin saham INDY ditutup menguat pada level harga 1930. INDY selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1900-1950. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1960
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2020
Published on 2020-12-10 08:25:48 (GMT +7)