10 April
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari Selasa 9 April 2019 ditutup menguat 0,91% pada level 6484. Sektor aneka industri membukukan kenaikan terbesar. Investor asing melakukan net buy Rp 596,65 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat kekhawatiran akan memanasnya perang tarif antara AS dan Eropa serta pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi global oleh IMF. Trump menyatakan akan memberlakukan tarif impor terhadap produk dari Eropa senilai USD 11 miliar, yang memicu kekhawatiran akan berlanjut ke perang dagang yang lebih luas. Sementara itu IMF kembali menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini menjadi 3,3% dari proyeksi sebelumnya 3,7%, akibat perang dagang dan potensi Brexit. Untuk tahun 2020, proyeksi diturunkan menjadi 3,6% dari sebelumnya 3,7%. IMF juga memperingatkan akan adanya potensi pemangkasan lebih lanjut. Setelah 2020, diperkirakan pertumbuhan ekonomi akan stagnan 3,6%. Selain itu sentimen negatif juga berasal dari proyeksi rata-rata laba emiten pada kuartal I lalu mengalami penurunan. Earning season triwulan I akan dimulai pada hari Rabu dengan dirilisnya laporan keuangan Delta Airlines serta pada hari Jumat akan dirilis laporan keuangan JP Morgan dan Wells Fargo. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6420 - 6552
News & Analysis
DSFI Perpanjang Jatuh Tempo Pinjaman Dari BBNI
PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk (DSFI) telah menandatangani Perubahan Perjanjian Kredit dengan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) pada 5 April 2019. Perubahan dari kredit modal kerja tersebut berupa perubahan jatuh tempo dari semula pada 5 April 2019 diperpanjang menjadi 5 November 2019. Selain itu perubahan fasilitas menjadi sebesar Rp28,997 miliar dan USD5,62 juta serta perubahan struktur jaminan kredit. Tidak ada dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum dan kelangsungan usaha perusahaan terkait perubahan ini.
SCMA Berencana Private Placement 1,46 Miliar Saham
PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) berencana melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) sebanyak-banyaknya 1.462.160.123 saham atau sebanyak-banyaknya 10% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Jika seluruh saham baru hasil pelaksanaan PMTHMETD telah ditempatkan dan disetor maka kepemilikan saham dari pemegang saham perseroan akan terdilusi 9,09%. Perseroan akan meminta persetujuan para para pemegang sahamnya dalam Rapat Umum Pemegang Saham perseroan pada 16 Mei 2019. Penggunaan dana hasil PMTHMETD ini akan digunakan sebanyak-banyaknya Rp360 miliar untuk akuisisi perusahaan yang bergerak di bidang media dan digital dan sisanya penambahan modal kerja.
Laba Bersih HKMU Tumbuh 117% Tahun 2018
PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) mencatatkan pertumbuhan penjualan 73,86% yoy menjadi Rp864,98 miliar pada 2018. Laba bersih tumbuh 117,83% yoy menjadi Rp66,92 miliar pada periode tersebut.terbesar berasal dari penjualan PT Handal Aluminium Suskes (HAS) tumbuh dari Rp7,26 miliar pada 2017 menjadi Rp184,42 miliar pada 2018. Selain itu pendapatan PT Hakaru Metalindo Perkasa (HMP) yang tumbuh 41,39% yoy menjadi Rp396,37 miliar pada 2018. HMP merupakan entitas anak yang bergerak di perdagangan aluminium berbagai merek, berbeda dengan HAS yang menjual hasil produksi perseroan.
Biaya Eksplorasi INCO Bulan Maret USD443,7 Ribu
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengeluarkan biaya sebesar USD443.746 untuk kegiatan eksplorasi bulan Maret 2019 yang masih fokus pada daerah-daerah kontrak karya. Daerah eksplorasi tersebut berada di Blok Sorowako dan Sorowako Outer Area di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan dan Blok Bahodopi di Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah serta Blok Pomalaa di Kolaka Sulawesi Tenggara. Pelaksana eksplorasi dilakukan perseroan bersama dengan pihak ketiga (kontraktor pengeboran). Hasil pengujian sedang dalam proses penghitungan sumberdaya dan cadangan dengan metoda block modelling di Sorowako.
Merger AGRS dan NAGA Menjadi Bank IBK Indonesia
Merger antara PT Bank Agris Tbk (AGRS) dan PT Bank Mitraniaga Tbk (NAGA) akan dilaksanakan dimana hasil penggabungannya menjadi PT Bank IBK Indonesia. Komposisi kepemilikan saham pasca merger yakni Industrial Bank of Korea akan menguasai 89,5% saham dan pemegang saham lain PT Dian Intan Perkasa 0,7%, PT Sarana Steel Corp. 2,6%, Kamtono Kosasi 1,3%, Willy Yonathan 0,3% dan publik 5,6%. Merger akan efektif setelah memperoleh bukti pemberitahuan dan persetujuan dari OJK Perbankan tentang persetujuan perubahan nama AGRS sebagai bank hasil penggabungan menjadi Bank IBK Indonesia yang diharapkan akan diperoleh pada 31 Juli 2019.
Harga IPO Menteng Heritage Realty Pada Rp105/saham
PT Menteng Heritage Realty menawarkan harga penawaran umum perdana saham senilai Rp105 per saham. Menteng Heritage Realty akan menawarkan 1,19 miliar saham, sehingga target dana dari IPO senilai Rp125,05 miliar. Masa penawaran umum akan dilakukan pada 9 April 2019 dan penjatahan pada 10 April 2019. Perseroan akan menggunakan dana IPOsebanyak 49,55% untuk mengakuisisi perusahaan pelayaran, PT Global Samudra Nusantara (GSN), 25,57% untuk mengakuisisi Wijaya Wisesa Bakti Development dan sisanya untuk modal kerja perseroan
Stock Pick
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 2630. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2600-2660
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2670
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level harga 1540. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1520-1560.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1565
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR ditutup menguat pada level harga 6175. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6100-6250.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6275
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level harga 7650. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7550-7750.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7775
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP ditutup menguat pada level harga 2220. PTPP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2200-2250.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2260
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI ditutup menguat dilevel harga 1685. ADHI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1665-1705.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1710
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari Selasa 9 April 2019 ditutup menguat 0,91% pada level 6484. Sektor aneka industri membukukan kenaikan terbesar. Investor asing melakukan net buy Rp 596,65 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat kekhawatiran akan memanasnya perang tarif antara AS dan Eropa serta pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi global oleh IMF. Trump menyatakan akan memberlakukan tarif impor terhadap produk dari Eropa senilai USD 11 miliar, yang memicu kekhawatiran akan berlanjut ke perang dagang yang lebih luas. Sementara itu IMF kembali menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini menjadi 3,3% dari proyeksi sebelumnya 3,7%, akibat perang dagang dan potensi Brexit. Untuk tahun 2020, proyeksi diturunkan menjadi 3,6% dari sebelumnya 3,7%. IMF juga memperingatkan akan adanya potensi pemangkasan lebih lanjut. Setelah 2020, diperkirakan pertumbuhan ekonomi akan stagnan 3,6%. Selain itu sentimen negatif juga berasal dari proyeksi rata-rata laba emiten pada kuartal I lalu mengalami penurunan. Earning season triwulan I akan dimulai pada hari Rabu dengan dirilisnya laporan keuangan Delta Airlines serta pada hari Jumat akan dirilis laporan keuangan JP Morgan dan Wells Fargo. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6420 - 6552
News & Analysis
DSFI Perpanjang Jatuh Tempo Pinjaman Dari BBNI
PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk (DSFI) telah menandatangani Perubahan Perjanjian Kredit dengan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) pada 5 April 2019. Perubahan dari kredit modal kerja tersebut berupa perubahan jatuh tempo dari semula pada 5 April 2019 diperpanjang menjadi 5 November 2019. Selain itu perubahan fasilitas menjadi sebesar Rp28,997 miliar dan USD5,62 juta serta perubahan struktur jaminan kredit. Tidak ada dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum dan kelangsungan usaha perusahaan terkait perubahan ini.
SCMA Berencana Private Placement 1,46 Miliar Saham
PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) berencana melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) sebanyak-banyaknya 1.462.160.123 saham atau sebanyak-banyaknya 10% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Jika seluruh saham baru hasil pelaksanaan PMTHMETD telah ditempatkan dan disetor maka kepemilikan saham dari pemegang saham perseroan akan terdilusi 9,09%. Perseroan akan meminta persetujuan para para pemegang sahamnya dalam Rapat Umum Pemegang Saham perseroan pada 16 Mei 2019. Penggunaan dana hasil PMTHMETD ini akan digunakan sebanyak-banyaknya Rp360 miliar untuk akuisisi perusahaan yang bergerak di bidang media dan digital dan sisanya penambahan modal kerja.
Laba Bersih HKMU Tumbuh 117% Tahun 2018
PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) mencatatkan pertumbuhan penjualan 73,86% yoy menjadi Rp864,98 miliar pada 2018. Laba bersih tumbuh 117,83% yoy menjadi Rp66,92 miliar pada periode tersebut.terbesar berasal dari penjualan PT Handal Aluminium Suskes (HAS) tumbuh dari Rp7,26 miliar pada 2017 menjadi Rp184,42 miliar pada 2018. Selain itu pendapatan PT Hakaru Metalindo Perkasa (HMP) yang tumbuh 41,39% yoy menjadi Rp396,37 miliar pada 2018. HMP merupakan entitas anak yang bergerak di perdagangan aluminium berbagai merek, berbeda dengan HAS yang menjual hasil produksi perseroan.
Biaya Eksplorasi INCO Bulan Maret USD443,7 Ribu
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengeluarkan biaya sebesar USD443.746 untuk kegiatan eksplorasi bulan Maret 2019 yang masih fokus pada daerah-daerah kontrak karya. Daerah eksplorasi tersebut berada di Blok Sorowako dan Sorowako Outer Area di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan dan Blok Bahodopi di Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah serta Blok Pomalaa di Kolaka Sulawesi Tenggara. Pelaksana eksplorasi dilakukan perseroan bersama dengan pihak ketiga (kontraktor pengeboran). Hasil pengujian sedang dalam proses penghitungan sumberdaya dan cadangan dengan metoda block modelling di Sorowako.
Merger AGRS dan NAGA Menjadi Bank IBK Indonesia
Merger antara PT Bank Agris Tbk (AGRS) dan PT Bank Mitraniaga Tbk (NAGA) akan dilaksanakan dimana hasil penggabungannya menjadi PT Bank IBK Indonesia. Komposisi kepemilikan saham pasca merger yakni Industrial Bank of Korea akan menguasai 89,5% saham dan pemegang saham lain PT Dian Intan Perkasa 0,7%, PT Sarana Steel Corp. 2,6%, Kamtono Kosasi 1,3%, Willy Yonathan 0,3% dan publik 5,6%. Merger akan efektif setelah memperoleh bukti pemberitahuan dan persetujuan dari OJK Perbankan tentang persetujuan perubahan nama AGRS sebagai bank hasil penggabungan menjadi Bank IBK Indonesia yang diharapkan akan diperoleh pada 31 Juli 2019.
Harga IPO Menteng Heritage Realty Pada Rp105/saham
PT Menteng Heritage Realty menawarkan harga penawaran umum perdana saham senilai Rp105 per saham. Menteng Heritage Realty akan menawarkan 1,19 miliar saham, sehingga target dana dari IPO senilai Rp125,05 miliar. Masa penawaran umum akan dilakukan pada 9 April 2019 dan penjatahan pada 10 April 2019. Perseroan akan menggunakan dana IPOsebanyak 49,55% untuk mengakuisisi perusahaan pelayaran, PT Global Samudra Nusantara (GSN), 25,57% untuk mengakuisisi Wijaya Wisesa Bakti Development dan sisanya untuk modal kerja perseroan
Stock Pick
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 2630. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2600-2660
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2670
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level harga 1540. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1520-1560.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1565
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR ditutup menguat pada level harga 6175. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6100-6250.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6275
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level harga 7650. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7550-7750.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7775
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP ditutup menguat pada level harga 2220. PTPP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2200-2250.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2260
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI ditutup menguat dilevel harga 1685. ADHI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1665-1705.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1710
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-04-10 07:46:47 (GMT +7)