09 Nov
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 8 November 2018 ditutup menguat 0,62% pada level 5976. Sektor perdagangan mencatatkan kenaikan terbesar. Investor asing net buy Rp 1,101 triliun. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix, dimana indeks Dow Jones ditutup menguat sedangkan indeks S&P500 dan Nasdaq Composite ditutup melemah setelah The Fed merilis pernyataannya dari hasil pertemuan Rabu dan Kamis lalu. The Fed dalam pernyataannya mengatakan bahwa pasar tenaga kerja dan belanja masyarakat yang kuat telah mendorong pertumbuhan ekonomi masih sesuai dengan jalurnya namun investasi bisnis tumbuh moderat dari sebelumnya tumbuh dengan cepat pada awal tahun, sehingga berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi di masa datang. Terlepas dari komentar The Fed mengenai investasi bisnis, komentar The Fed mengenai pasar tenaga kerja dan belanja konsumen sesuai dengan ekspektasi pasar dan menimbulkan peluang kenaikan suku bunga pada bulan Desember, meskipun investor berharap akan adanya perubahan kebijakan The Fed. Sementara itu saham sektor energi melemah seiring dengan koreksi harga minyak mentah akibat meningkatnya suplay minyak lebih cepat dari perkiraan sebelumnya. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak menguat. IHSG akan bergerak dikisaran level 5910 - 6080
News & Analysis
MPMX Tidak Lanjutkan Kerja Sama Distribusi Nissan dan Datsun
PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) mengumumkan entitas anak perseroan dan PT Nissan Motor Distribusi Indonesia telah bersepakat untuk tidak lagi melanjutkan kerja sama distribusi. MPMX telah menandatangani Perjanjian Pelepasan dan Penyelesaian Bersama tertanggal 5 November 2018 dengan Nissan Motor. Kesepakatan itu untuk mengakhiriSales and Service Agreement23 Agustus 2013 dan Perjanjian Dealer Datsun tertanggal 13 Mei 2014. Dengan mengakhiri Dealer Agreement Nissan Datsun tersebut, maka MPMX tidak lagi menjadi salah satu diler resmi atas penjualan ritel produk kendaraan bermotor merek Nissan dan Datsun. Perseroan juga tidak lagi menjadi penyalur resmi jasa servis atau layanan purna jual dari produk kendaraan bermotor atau roda empat merek Nissan dan Datsun.
PTBA & Pertamina Kerja Sama Gasifikasi Batu Bara
PT Pertamina (Persero) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menjalin kerja sama strategis dengan Air Products and Chemicals Inc., perseroan berbasis di Amerika Serikat, dalam pengembangan pabrik gasifikasi batu bara. Kerja sama tersebut akan meliputi pengembangan gasifikasi batu bara di Mulut Tambang Batu Bara Peranap, Riau, untuk menjadi(DME) dangas(SNG). Percepatan hilirisasi sektor pertambangan menjadi bagian dari langkah pemerintah mendukung terjadinya nilai tambah produk sektor tersebut. Selain itu, upaya itu diklaim mampu mendukung penghematan devisa negara dan mengantisipasi terjadinya defisit transaksi berjalan.
Per Oktober Biaya Eksplorasi KKGI USD1,39 Juta
PT Resources Alam Indonesia Tbk (KKGI) mengeluarkan biaya kegiatan eksplorasi hingga USD1.393.617 sampai bulan Oktober 2018. Aktivitas eksplorasi dilakukan oleh anak usaha perseroan PT Baraperkasa. Kegiatan eksplorasi berupa pendalaman di area sub blok Purwajaya Selatan Manunggal Jaya dan Sub Blok Tani Bakti. Seluruh blok dalam PKP2B PT Insani Baraperkasa untuk tahap produksi sudah mendapat persetujuan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
Anak Usaha WSKT Beri Pinjaman Ke Pengelola Tol Pejagan Pemalang
Anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT) yakni PT Waskita Toll Road (WTR) memberikan pinjaman kepada PT Waskita Transjawa Toll Road (WTTR) senilai Rp498,7 miliar. Pinjaman yang diterima WTTR nantinya akan diteruskan kepada PT Pejagan Pemalang Tol Road (PPTR) berdasarkan Perjanjian Fasilitas Pinjaman pada 7 November 2018. Pinjaman tersebut memiliki besaran bunga 13,5% per tahun dengan jangka waktu pinjaman yaitu sejak tanggal ditandatangani hingga 30 Oktober 2019. Maksud dan tujuan dari pemberian pinjaman ini untuk memenuhi kebutuhan dana operasional WTTR dan PPTR dan diharapkan PPTR dapat memaksimalkan kinerja usahanya dan memberikan nilai tambah bagi pemegang sahamnya.
Inalum Terbitkan Obligasi USD 4 Miliar Untuk Beli Saham Freeport
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) (Inalum), induk usaha ANTM, PTBA dan TINS, menerbitkan obligasi global dengan total jumlah pokok USD4 miliar sebagai bagian dari pendanaan peningkatan kepemilikan saham di PT Freeport Indonesia. Inalum telah melakukan pencatatan obligasi global di Singapore Stock Exchange. Obligasi tersebut terdiri dari empat seri, dengan tenor terpendek 3 tahun dan tenor terpanjang 30 tahun. Kupon obligasi tersebut berkisar dari 5,5% hingga 7,375%.
Per September PJAA Serap Dana Capex Rp214 Miliar
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) telah menyerap belanja modal senilai Rp214 miliar hingga September 2018 dari rencana alokasi senilai Rp250 miliar hingga akhir 2018. Sebagian besar belanja modal digunakan untuk pemesanan wahana baru di Dunia Fantasi (Dufan). Perseroan akan menciptakan inovasi baru untuk meningkatkan jumlah kunjungan. Hingga akhir 2018, PJAA menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih masing-masing sebesar 10% dan 25% dari pencapaian tahun 2017
Stock Pick
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level harga 1405. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1390-1420.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1425
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level harga 7500. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7400-7600.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7650
INDY
Pada perdagangan kemarin saham INDY ditutup menguat pada level harga 2590. INDY selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2560-2620
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2630
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat dilevel harga 4000. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3950-4040.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4050
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF ditutup menguat pada level harga 5975. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5900-6050.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6075
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP ditutup menguat pada level harga 1595. PTPP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1580-1610.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1615
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 8 November 2018 ditutup menguat 0,62% pada level 5976. Sektor perdagangan mencatatkan kenaikan terbesar. Investor asing net buy Rp 1,101 triliun. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix, dimana indeks Dow Jones ditutup menguat sedangkan indeks S&P500 dan Nasdaq Composite ditutup melemah setelah The Fed merilis pernyataannya dari hasil pertemuan Rabu dan Kamis lalu. The Fed dalam pernyataannya mengatakan bahwa pasar tenaga kerja dan belanja masyarakat yang kuat telah mendorong pertumbuhan ekonomi masih sesuai dengan jalurnya namun investasi bisnis tumbuh moderat dari sebelumnya tumbuh dengan cepat pada awal tahun, sehingga berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi di masa datang. Terlepas dari komentar The Fed mengenai investasi bisnis, komentar The Fed mengenai pasar tenaga kerja dan belanja konsumen sesuai dengan ekspektasi pasar dan menimbulkan peluang kenaikan suku bunga pada bulan Desember, meskipun investor berharap akan adanya perubahan kebijakan The Fed. Sementara itu saham sektor energi melemah seiring dengan koreksi harga minyak mentah akibat meningkatnya suplay minyak lebih cepat dari perkiraan sebelumnya. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak menguat. IHSG akan bergerak dikisaran level 5910 - 6080
News & Analysis
MPMX Tidak Lanjutkan Kerja Sama Distribusi Nissan dan Datsun
PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) mengumumkan entitas anak perseroan dan PT Nissan Motor Distribusi Indonesia telah bersepakat untuk tidak lagi melanjutkan kerja sama distribusi. MPMX telah menandatangani Perjanjian Pelepasan dan Penyelesaian Bersama tertanggal 5 November 2018 dengan Nissan Motor. Kesepakatan itu untuk mengakhiriSales and Service Agreement23 Agustus 2013 dan Perjanjian Dealer Datsun tertanggal 13 Mei 2014. Dengan mengakhiri Dealer Agreement Nissan Datsun tersebut, maka MPMX tidak lagi menjadi salah satu diler resmi atas penjualan ritel produk kendaraan bermotor merek Nissan dan Datsun. Perseroan juga tidak lagi menjadi penyalur resmi jasa servis atau layanan purna jual dari produk kendaraan bermotor atau roda empat merek Nissan dan Datsun.
PTBA & Pertamina Kerja Sama Gasifikasi Batu Bara
PT Pertamina (Persero) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menjalin kerja sama strategis dengan Air Products and Chemicals Inc., perseroan berbasis di Amerika Serikat, dalam pengembangan pabrik gasifikasi batu bara. Kerja sama tersebut akan meliputi pengembangan gasifikasi batu bara di Mulut Tambang Batu Bara Peranap, Riau, untuk menjadi(DME) dangas(SNG). Percepatan hilirisasi sektor pertambangan menjadi bagian dari langkah pemerintah mendukung terjadinya nilai tambah produk sektor tersebut. Selain itu, upaya itu diklaim mampu mendukung penghematan devisa negara dan mengantisipasi terjadinya defisit transaksi berjalan.
Per Oktober Biaya Eksplorasi KKGI USD1,39 Juta
PT Resources Alam Indonesia Tbk (KKGI) mengeluarkan biaya kegiatan eksplorasi hingga USD1.393.617 sampai bulan Oktober 2018. Aktivitas eksplorasi dilakukan oleh anak usaha perseroan PT Baraperkasa. Kegiatan eksplorasi berupa pendalaman di area sub blok Purwajaya Selatan Manunggal Jaya dan Sub Blok Tani Bakti. Seluruh blok dalam PKP2B PT Insani Baraperkasa untuk tahap produksi sudah mendapat persetujuan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
Anak Usaha WSKT Beri Pinjaman Ke Pengelola Tol Pejagan Pemalang
Anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT) yakni PT Waskita Toll Road (WTR) memberikan pinjaman kepada PT Waskita Transjawa Toll Road (WTTR) senilai Rp498,7 miliar. Pinjaman yang diterima WTTR nantinya akan diteruskan kepada PT Pejagan Pemalang Tol Road (PPTR) berdasarkan Perjanjian Fasilitas Pinjaman pada 7 November 2018. Pinjaman tersebut memiliki besaran bunga 13,5% per tahun dengan jangka waktu pinjaman yaitu sejak tanggal ditandatangani hingga 30 Oktober 2019. Maksud dan tujuan dari pemberian pinjaman ini untuk memenuhi kebutuhan dana operasional WTTR dan PPTR dan diharapkan PPTR dapat memaksimalkan kinerja usahanya dan memberikan nilai tambah bagi pemegang sahamnya.
Inalum Terbitkan Obligasi USD 4 Miliar Untuk Beli Saham Freeport
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) (Inalum), induk usaha ANTM, PTBA dan TINS, menerbitkan obligasi global dengan total jumlah pokok USD4 miliar sebagai bagian dari pendanaan peningkatan kepemilikan saham di PT Freeport Indonesia. Inalum telah melakukan pencatatan obligasi global di Singapore Stock Exchange. Obligasi tersebut terdiri dari empat seri, dengan tenor terpendek 3 tahun dan tenor terpanjang 30 tahun. Kupon obligasi tersebut berkisar dari 5,5% hingga 7,375%.
Per September PJAA Serap Dana Capex Rp214 Miliar
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) telah menyerap belanja modal senilai Rp214 miliar hingga September 2018 dari rencana alokasi senilai Rp250 miliar hingga akhir 2018. Sebagian besar belanja modal digunakan untuk pemesanan wahana baru di Dunia Fantasi (Dufan). Perseroan akan menciptakan inovasi baru untuk meningkatkan jumlah kunjungan. Hingga akhir 2018, PJAA menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih masing-masing sebesar 10% dan 25% dari pencapaian tahun 2017
Stock Pick
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level harga 1405. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1390-1420.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1425
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level harga 7500. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7400-7600.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7650
INDY
Pada perdagangan kemarin saham INDY ditutup menguat pada level harga 2590. INDY selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2560-2620
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2630
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat dilevel harga 4000. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3950-4040.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4050
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF ditutup menguat pada level harga 5975. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5900-6050.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6075
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP ditutup menguat pada level harga 1595. PTPP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1580-1610.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1615
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-11-09 09:02:35 (GMT +7)