09 Mei
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 8 Mei 2018 ditutup melemah 1,88% pada level 5774. Saham sektor infrastruktur menyumbangkan pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp180,9 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup variatif. Saham sektor energi mengalami penguatan seiring dengan kenaikan harga minyak mentah setelah Trump mengumumkan bahwa AS keluar dari perjanjian nuklir dengan Iran, seperti yang diekspektasi oleh pasar sebelumnya. AS akan menarik diri dari perjanjian internasional tahun 2015 mengenai nuklir Iran, namun tetap memberlakukan sanksi terhadap Iran. Pada tahun 2015 perjanjian nuklir Iran ditandatangani oleh AS, Inggris, Perancis, Rusia, China dan Jerman serta Iran. Keputusan untuk keluar dari perjanjian Iran meningkatkan risiko potensi konflik di Timur Tengah, menimbulkan kemarahan sekutu AS di Eropa dan menganggu suplay minyak mentah global. Namun Trump menyatakan bersedia bernegosiasi untuk menghasilkan perjanjian yang baru.AS berlanjut menguat dan yield obligasi pemerintah AS menguat menuju level 3%. Diprediksi yield obligasi pemerintah AS berpeluang menguat kembali menuju level 4% dalam waktu dekat. Harga minyak mentah menguat pada level USD70 per barel. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak menguat. IHSG bergerak dikisaran level 5749 - 5841
News & Analysis
BYAN Dapat Pinjaman USD25 Juta Dari BBNI
PT Bayan Resources Tbk (BYAN) pada 4 Mei 2018 telah menandatangani Perjanjian Fasilitas kredit maksium sebesar USD25 juta dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Fasilitas yang diberikan tersebut berupa penerbitan LC/SKBDN, SBLC Sub limit Garansi Bank baik dalam mata uang rupiah dan dolar AS untuk jangka waktu satu tahun sejak penandatanganan. Tujuan penggunaan fasilitas ini adalah untuk membiayai kebutuhan operasional perseroan dan anak usaha. Fasilitas ini dijamin dengan gadai deposito dari perusahaan dalam grup usaha perseroan yang memerlukan fasilitas tersebut.
Anak Usaha SHIP Dapat Pinjaman USD12,5 Juta
Anak usaha PT Sillo Maritime Tbk (SHIP) yakni PT Suasa Benua Sukses (SBS) kembali mendapatkan pinjaman, yaitu berasal dari UOB Kay Hian Credit Pte Ltd Singapura. Fasilitas pinjaman yang diperoleh 4 Mei 2018 ini berupa bridging loan sebesar USD12,5 juta. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan kapal FSO Scarlet Trader selama kapal FSO tersebut berada dalam masa konversi dan akan dilunasi melalui peningkatan modal SBS yang akan diambil perseroan. Menurut manajemen perseroan, pinjaman tersebut tidak berdampak negatif terhadap neraca keuangan perusahaan. Pinjaman akan menunjang kegiatan operasional dan kelangsungan usaha entitas anak serta perseroan.
ABMM Akan Akuisisi Tambang Pada Tahun Ini
PT ABM Investama Tbk (ABMM) siap menyelesaikan aksi akuisisi tambang pada semester pertama tahun ini. Perseroan akan mengakuisisi tambang batu bara dengan dengan tipe kalori 4.200 kcal/kg. Perseroan telah mengkaji 125 perusahaan tambang. Perseroan sudah memiliki short list, ada sekitar 5 tambang batubara yang sedang diperhatikan, di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. Pertimbangan yang dilakukan ABMM dalam mengakuisisi tambang batubara adalah keterjangkauan logistik dan tambang brownfield. Manajemen perusahaan ingin mengakuisi tambang brownfield agar pada tahun ini bisa langsung berkontribusi pada EBITDA. Telah ada dua bank yang mendukung aksi akusisi perusahaan tambang perseroan dengan menawarkan pinjaman masing-masing senilai USD100 juta dan USD150 juta. Perseroan juga masih memiliki kas senilai USD150 juta.
COWL Anggarkan Belanja Modal Rp211 Miliar
PT Cowell Development Tbk (COWL) menganggarkan belanja modal Rp211 miliar pada 2018 untuk kebutuhan penyelesaian proyek perseroan. Perseroan menganggarkan belanja modal tahun ini untuk penyelesaian sejumlah proyek berjalan. Adapun, pengembangan yang tengah berlangsung yakni Borneo Paradiso, Kalimantan Timur dan pembangunan perumahan The Banyan, Cikarang. Perseroan akan memprioritaskan pengembangan rumah tapak atau landed houses pada 2018. Kategori tersebut dinilai memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan produk properti lainnya.
MPMX Akan Bagi Dividen Rp105/saham
PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) menyepakati pembagian dividen tahun buku 2017 sebesar Rp 443 miliar. Total dividen tersebut setara 117,2% dari laba bersih 2017 yang sebesar Rp 384 miliar. Dividen akan dibagikan kepada 4.462.963.276 saham yang beredar. Sehingga masing-masing dividen tunai sekitar Rp 105 per saham. Nilai dividen 2017 naik hingga tiga kali lipat dibandingkan dividen per saham tahun lalu yakni sebesar Rp 35 per saham.
Per April, WTON Bukukan Kontrak Baru Rp2,05 Triliun
PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) telah membukukan kontrak baru sebesar Rp 2,05 triliun hingga akhir April 2018. Pencapaian tersebut setara 27,1% dari total target perusahaan tahun ini yang mencapai Rp 7,56 triliun. Dibandingkan periode yang sama tahun 2017, pencapaian kontrak baru tersebut tumbuh 15,5%. Pada April 2017 lalu, perusahaan membukukan kontrak baru Rp 1,8 triliun. Perseroan memproyeksikan kontrak baru perusahaan tahun ini akan tumbuh sekitar 7% dibanding perolehan tahun lalu. Meskipun target tersebut hanya moderat, namun peluang untuk tumbuh lebih tinggimasih ada
Stock Pick
SCMA
Pada perdagangan kemarin saham SCMA kembali ditutup pada level 2400. SCMA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2370-2430.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2430
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF kembali ditutup menguat pada level 1455. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1410-1470.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1470
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup pada level 3070. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3020-3110
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3110
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup pada 6800. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6700-6900.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6900
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup pada level 7325. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7225-7450.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7450
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA kembali ditutup pada level 22025. BBCA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 21800-22250.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 22250
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 8 Mei 2018 ditutup melemah 1,88% pada level 5774. Saham sektor infrastruktur menyumbangkan pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp180,9 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup variatif. Saham sektor energi mengalami penguatan seiring dengan kenaikan harga minyak mentah setelah Trump mengumumkan bahwa AS keluar dari perjanjian nuklir dengan Iran, seperti yang diekspektasi oleh pasar sebelumnya. AS akan menarik diri dari perjanjian internasional tahun 2015 mengenai nuklir Iran, namun tetap memberlakukan sanksi terhadap Iran. Pada tahun 2015 perjanjian nuklir Iran ditandatangani oleh AS, Inggris, Perancis, Rusia, China dan Jerman serta Iran. Keputusan untuk keluar dari perjanjian Iran meningkatkan risiko potensi konflik di Timur Tengah, menimbulkan kemarahan sekutu AS di Eropa dan menganggu suplay minyak mentah global. Namun Trump menyatakan bersedia bernegosiasi untuk menghasilkan perjanjian yang baru.AS berlanjut menguat dan yield obligasi pemerintah AS menguat menuju level 3%. Diprediksi yield obligasi pemerintah AS berpeluang menguat kembali menuju level 4% dalam waktu dekat. Harga minyak mentah menguat pada level USD70 per barel. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak menguat. IHSG bergerak dikisaran level 5749 - 5841
News & Analysis
BYAN Dapat Pinjaman USD25 Juta Dari BBNI
PT Bayan Resources Tbk (BYAN) pada 4 Mei 2018 telah menandatangani Perjanjian Fasilitas kredit maksium sebesar USD25 juta dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Fasilitas yang diberikan tersebut berupa penerbitan LC/SKBDN, SBLC Sub limit Garansi Bank baik dalam mata uang rupiah dan dolar AS untuk jangka waktu satu tahun sejak penandatanganan. Tujuan penggunaan fasilitas ini adalah untuk membiayai kebutuhan operasional perseroan dan anak usaha. Fasilitas ini dijamin dengan gadai deposito dari perusahaan dalam grup usaha perseroan yang memerlukan fasilitas tersebut.
Anak Usaha SHIP Dapat Pinjaman USD12,5 Juta
Anak usaha PT Sillo Maritime Tbk (SHIP) yakni PT Suasa Benua Sukses (SBS) kembali mendapatkan pinjaman, yaitu berasal dari UOB Kay Hian Credit Pte Ltd Singapura. Fasilitas pinjaman yang diperoleh 4 Mei 2018 ini berupa bridging loan sebesar USD12,5 juta. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan kapal FSO Scarlet Trader selama kapal FSO tersebut berada dalam masa konversi dan akan dilunasi melalui peningkatan modal SBS yang akan diambil perseroan. Menurut manajemen perseroan, pinjaman tersebut tidak berdampak negatif terhadap neraca keuangan perusahaan. Pinjaman akan menunjang kegiatan operasional dan kelangsungan usaha entitas anak serta perseroan.
ABMM Akan Akuisisi Tambang Pada Tahun Ini
PT ABM Investama Tbk (ABMM) siap menyelesaikan aksi akuisisi tambang pada semester pertama tahun ini. Perseroan akan mengakuisisi tambang batu bara dengan dengan tipe kalori 4.200 kcal/kg. Perseroan telah mengkaji 125 perusahaan tambang. Perseroan sudah memiliki short list, ada sekitar 5 tambang batubara yang sedang diperhatikan, di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. Pertimbangan yang dilakukan ABMM dalam mengakuisisi tambang batubara adalah keterjangkauan logistik dan tambang brownfield. Manajemen perusahaan ingin mengakuisi tambang brownfield agar pada tahun ini bisa langsung berkontribusi pada EBITDA. Telah ada dua bank yang mendukung aksi akusisi perusahaan tambang perseroan dengan menawarkan pinjaman masing-masing senilai USD100 juta dan USD150 juta. Perseroan juga masih memiliki kas senilai USD150 juta.
COWL Anggarkan Belanja Modal Rp211 Miliar
PT Cowell Development Tbk (COWL) menganggarkan belanja modal Rp211 miliar pada 2018 untuk kebutuhan penyelesaian proyek perseroan. Perseroan menganggarkan belanja modal tahun ini untuk penyelesaian sejumlah proyek berjalan. Adapun, pengembangan yang tengah berlangsung yakni Borneo Paradiso, Kalimantan Timur dan pembangunan perumahan The Banyan, Cikarang. Perseroan akan memprioritaskan pengembangan rumah tapak atau landed houses pada 2018. Kategori tersebut dinilai memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan produk properti lainnya.
MPMX Akan Bagi Dividen Rp105/saham
PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) menyepakati pembagian dividen tahun buku 2017 sebesar Rp 443 miliar. Total dividen tersebut setara 117,2% dari laba bersih 2017 yang sebesar Rp 384 miliar. Dividen akan dibagikan kepada 4.462.963.276 saham yang beredar. Sehingga masing-masing dividen tunai sekitar Rp 105 per saham. Nilai dividen 2017 naik hingga tiga kali lipat dibandingkan dividen per saham tahun lalu yakni sebesar Rp 35 per saham.
Per April, WTON Bukukan Kontrak Baru Rp2,05 Triliun
PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) telah membukukan kontrak baru sebesar Rp 2,05 triliun hingga akhir April 2018. Pencapaian tersebut setara 27,1% dari total target perusahaan tahun ini yang mencapai Rp 7,56 triliun. Dibandingkan periode yang sama tahun 2017, pencapaian kontrak baru tersebut tumbuh 15,5%. Pada April 2017 lalu, perusahaan membukukan kontrak baru Rp 1,8 triliun. Perseroan memproyeksikan kontrak baru perusahaan tahun ini akan tumbuh sekitar 7% dibanding perolehan tahun lalu. Meskipun target tersebut hanya moderat, namun peluang untuk tumbuh lebih tinggimasih ada
Stock Pick
SCMA
Pada perdagangan kemarin saham SCMA kembali ditutup pada level 2400. SCMA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2370-2430.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2430
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF kembali ditutup menguat pada level 1455. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1410-1470.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1470
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup pada level 3070. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3020-3110
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3110
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup pada 6800. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6700-6900.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6900
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup pada level 7325. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7225-7450.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7450
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA kembali ditutup pada level 22025. BBCA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 21800-22250.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 22250
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-05-09 08:25:38 (GMT +7)