09 Feb
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 8 Februari 2018 ditutup menguat 0,15% pada level 6544. Sektor properti konstruksi mengalami kenaikan terbesar. Investor asing net sell Rp764,83 miliar. Indeks di bursa Wall Street kembali ditutup melemah signifikan setelah bergerak fluktuatif. Kenaikan yield obligasi pemerintah AS kembali menjadi sentimen negatif. Investor khawatir jika suku bunga naik lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya akan mendorong ekonomi menjadi tidak sebagus yang diperkirakan sebelumnya. Yield obligasi dengan tenor 10 tahun mengalami kenaikan pada level tertinggi selama empat tahun terakhir. Investor melihat itu sebagai indikasi akan potensi kenaikan suku bunga yang akan berpengaruh negatif terhadap laba emiten dan pertumbuhan ekonomi jika kenaikan suku bunga lebih banyak dari perkiraan benar terjadi. Disaat terjadi tekanan jual pada bursa saham, aset lain yang dianggap lebih aman mengalami kenaikan, seperti emas, yen Jepang dan juga bahkan obligasi pemerintah AS juga rebound dari level terendahnya.harga komoditas logam dan minyak mentah melemah akibat kekhawatiran akan menurunnya permintaan jika pertumbuhan ekonomi melambat. Data initial claims turun pada level 221 ribu dari 230 ribu. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6480 - 6620
News & Analysis
Biaya Eksplorasi INCO Bulan Januari USD879,9 Ribu
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) melakukan kegiatan eksplorasi bulan Januari 2018 yang dengan total biaya USD879.938 yang fokus pada daerah-daerah di dalam kontrak karya. Daerah eksplorasi di Blok Sorowako-Petea dan Sorowako Outer Area di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan dan Blok Bahodopi di Kabupaten Morowali di Sulawesi Tengah. Pelaksana eksplorasi dilakukan INCO bersama dengan pihak ketiga yang melibatkan empat kontraktor. Hasil pengujian sedang dalam proses penghitungan sumberdaya dan cadangan dengan metoda block modeling di Sorowako.
Anak Usaha IDPR Dirikan Perusahaan Konstruksi
Anak usaha PT Indonesia Pondasi Raya Tbk (IDPR) yakni PT Rekagunatek Persada mendirikan perusahaan baru dan melakukan penyertaan modal. Anak usaha baru tersebut bernama PT Gema Bahana Utama. Perusahaan baru ini bergerak di bidang jasa konstruksi khususnya konstruksi bangunan dan metode pre cast. Selain itu Rekagunatek yang 99,8% sahamnya dimiliki perseroan juga melakukan penyertaan modal saham senilai Rp750 juta dalam perusahaan baru tersebut. Tujuan dari didirikannya perusahaan baru tersebut adalah untuk menunjang dan memperluas kegiatan usaha perseroan di bidang jasa konstruksi.
PNBN Tawarkan Obligasi Rp3,9 Triliun
PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) melakukan Penawaran Obligasi Berkelanjutan II Tahap III Tahun 2018 dengan jumlah pokok Rp3.900.000.000.000. Obligasi ini diterbitkan dengan bunga 7,60% per tahun dengan jangka waktu 5 tahun dimana pembayaran bunga pertama pada 27 Mei 2018. Pefindo memberikan peringkat idAA untuk obligasi ini. Penjamin Pelaksana emisi yakni Danareksa Sekuritas, Evergreen Sekuritas, Indopremier Sekuritas, RHB Sekuritas Indonesia dan Trimegah Sekuritas Indonesia dengan wali amanat Bank Mandiri. Masa penawaran dilakukan pada 21 dan 22 Februari 2018 dengan pencatatan di BEI pada 28 Februari 2018. Dana hasil penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka pengembangan usaha.
Pefindo Turunkan Peringkat AISA Menjadi idCCC
Pefindo menurunkan peringkat surat utang PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) dari idBB+ menjadi idCCC dan tetap mempertahankan predikat credit watch dengan implikasi negatif. Pefindo juga menurunkan peringkat Sukuk Ijarah I/2013 dan Sukuk Ijarah II/2016 AISA menjadi idCCC(sy) dari idBB+(sy). Penurunan peringkat-peringkat tersebut mencerminkan peningkatan risiko pembayaran Obligasi I/2013 senilai Rp600 miliar dan Sukuk Ijarah I/2013 senilai Rp300 miliar yang akan jatuh tempo pada tanggal 5 April 2018. Pefindo memandang bahwa AISA memiliki likuiditas yang lemah dan tidak memiliki kapasitas untuk melunasi kewajiban keuangannya.
TINS Akan Tingkatkan Pendapatan Sektor Non Timah
PT Timah Tbk (TINS) ingin meningkatkan pendapatan dari sektor non-timah. Meski saat ini pendapatan non-timah masih minim, TINS berharap ke depan segmen ini terus berkembang. Perseroan memanfaatkan aset non-timah untuk meningkatkan nilai produktivitas. TINS memanfaatkan aset yang dulu menjadi unit kerja. TINS juga memompa bisnis anak usaha di sektor jasa rumahsakit. Saat ini kontribusi bisnis ini masih sangat kecil.
Tahun 2017 Penjualan Emas ANTM Meningkat 29%
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) sepanjang tahun lalu mencatatkan volume produksi nikel sebanyak 21.762 ton dalam feronickel. Jumlah tersebut naik 7% dibandingkan pencapaian tahun 2016. Tidak hanya dari sisi produksi, penjualan juga bertumbuh sebesar 4% menjadi 21.813 ton nikel di 2017 dibandingkan 2016. Untuk komoditas emas perusahaan ini berhasil meningkatkan penjualan sebesar 29% menjadi 13.202 kg. Ini seiring dengan strategi pengembangan pasar emas baik domestik maupun ekspor termasuk invoasi logam mulia ANTM. Kontribusi emas merupakan kontributor terbesar bagi perusahaan ini dengan nilai mencapai Rp 7,37 triliun
Stock Pick
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP kembali ditutup menguat di level 3070. Pergerakan saham PTPP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3030–3110. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3110
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali ditutup menguat pada level 8950. Pergerakan ICBP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8850-9050.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9050
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI menguat ditutup di 3720. Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3680-3760.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 3760
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT menguat ditutup di 2900. Pergerakan saham WSKT selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2870-2930.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2930
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat di level 3640. Pergerakan saham BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3600–3680. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3680
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA kembali ditutup menguat pada level 23700. Pergerakan BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 23500-23900.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 23900
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA kembali ditutup menguat di level 5725. Pergerakan saham AKRA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 5625–5800. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 5800
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM kembali ditutup menguat pada level 4020. Pergerakan TLKM selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3880-4070.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4070
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 8 Februari 2018 ditutup menguat 0,15% pada level 6544. Sektor properti konstruksi mengalami kenaikan terbesar. Investor asing net sell Rp764,83 miliar. Indeks di bursa Wall Street kembali ditutup melemah signifikan setelah bergerak fluktuatif. Kenaikan yield obligasi pemerintah AS kembali menjadi sentimen negatif. Investor khawatir jika suku bunga naik lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya akan mendorong ekonomi menjadi tidak sebagus yang diperkirakan sebelumnya. Yield obligasi dengan tenor 10 tahun mengalami kenaikan pada level tertinggi selama empat tahun terakhir. Investor melihat itu sebagai indikasi akan potensi kenaikan suku bunga yang akan berpengaruh negatif terhadap laba emiten dan pertumbuhan ekonomi jika kenaikan suku bunga lebih banyak dari perkiraan benar terjadi. Disaat terjadi tekanan jual pada bursa saham, aset lain yang dianggap lebih aman mengalami kenaikan, seperti emas, yen Jepang dan juga bahkan obligasi pemerintah AS juga rebound dari level terendahnya.harga komoditas logam dan minyak mentah melemah akibat kekhawatiran akan menurunnya permintaan jika pertumbuhan ekonomi melambat. Data initial claims turun pada level 221 ribu dari 230 ribu. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6480 - 6620
News & Analysis
Biaya Eksplorasi INCO Bulan Januari USD879,9 Ribu
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) melakukan kegiatan eksplorasi bulan Januari 2018 yang dengan total biaya USD879.938 yang fokus pada daerah-daerah di dalam kontrak karya. Daerah eksplorasi di Blok Sorowako-Petea dan Sorowako Outer Area di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan dan Blok Bahodopi di Kabupaten Morowali di Sulawesi Tengah. Pelaksana eksplorasi dilakukan INCO bersama dengan pihak ketiga yang melibatkan empat kontraktor. Hasil pengujian sedang dalam proses penghitungan sumberdaya dan cadangan dengan metoda block modeling di Sorowako.
Anak Usaha IDPR Dirikan Perusahaan Konstruksi
Anak usaha PT Indonesia Pondasi Raya Tbk (IDPR) yakni PT Rekagunatek Persada mendirikan perusahaan baru dan melakukan penyertaan modal. Anak usaha baru tersebut bernama PT Gema Bahana Utama. Perusahaan baru ini bergerak di bidang jasa konstruksi khususnya konstruksi bangunan dan metode pre cast. Selain itu Rekagunatek yang 99,8% sahamnya dimiliki perseroan juga melakukan penyertaan modal saham senilai Rp750 juta dalam perusahaan baru tersebut. Tujuan dari didirikannya perusahaan baru tersebut adalah untuk menunjang dan memperluas kegiatan usaha perseroan di bidang jasa konstruksi.
PNBN Tawarkan Obligasi Rp3,9 Triliun
PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) melakukan Penawaran Obligasi Berkelanjutan II Tahap III Tahun 2018 dengan jumlah pokok Rp3.900.000.000.000. Obligasi ini diterbitkan dengan bunga 7,60% per tahun dengan jangka waktu 5 tahun dimana pembayaran bunga pertama pada 27 Mei 2018. Pefindo memberikan peringkat idAA untuk obligasi ini. Penjamin Pelaksana emisi yakni Danareksa Sekuritas, Evergreen Sekuritas, Indopremier Sekuritas, RHB Sekuritas Indonesia dan Trimegah Sekuritas Indonesia dengan wali amanat Bank Mandiri. Masa penawaran dilakukan pada 21 dan 22 Februari 2018 dengan pencatatan di BEI pada 28 Februari 2018. Dana hasil penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka pengembangan usaha.
Pefindo Turunkan Peringkat AISA Menjadi idCCC
Pefindo menurunkan peringkat surat utang PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) dari idBB+ menjadi idCCC dan tetap mempertahankan predikat credit watch dengan implikasi negatif. Pefindo juga menurunkan peringkat Sukuk Ijarah I/2013 dan Sukuk Ijarah II/2016 AISA menjadi idCCC(sy) dari idBB+(sy). Penurunan peringkat-peringkat tersebut mencerminkan peningkatan risiko pembayaran Obligasi I/2013 senilai Rp600 miliar dan Sukuk Ijarah I/2013 senilai Rp300 miliar yang akan jatuh tempo pada tanggal 5 April 2018. Pefindo memandang bahwa AISA memiliki likuiditas yang lemah dan tidak memiliki kapasitas untuk melunasi kewajiban keuangannya.
TINS Akan Tingkatkan Pendapatan Sektor Non Timah
PT Timah Tbk (TINS) ingin meningkatkan pendapatan dari sektor non-timah. Meski saat ini pendapatan non-timah masih minim, TINS berharap ke depan segmen ini terus berkembang. Perseroan memanfaatkan aset non-timah untuk meningkatkan nilai produktivitas. TINS memanfaatkan aset yang dulu menjadi unit kerja. TINS juga memompa bisnis anak usaha di sektor jasa rumahsakit. Saat ini kontribusi bisnis ini masih sangat kecil.
Tahun 2017 Penjualan Emas ANTM Meningkat 29%
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) sepanjang tahun lalu mencatatkan volume produksi nikel sebanyak 21.762 ton dalam feronickel. Jumlah tersebut naik 7% dibandingkan pencapaian tahun 2016. Tidak hanya dari sisi produksi, penjualan juga bertumbuh sebesar 4% menjadi 21.813 ton nikel di 2017 dibandingkan 2016. Untuk komoditas emas perusahaan ini berhasil meningkatkan penjualan sebesar 29% menjadi 13.202 kg. Ini seiring dengan strategi pengembangan pasar emas baik domestik maupun ekspor termasuk invoasi logam mulia ANTM. Kontribusi emas merupakan kontributor terbesar bagi perusahaan ini dengan nilai mencapai Rp 7,37 triliun
Stock Pick
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP kembali ditutup menguat di level 3070. Pergerakan saham PTPP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3030–3110. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3110
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali ditutup menguat pada level 8950. Pergerakan ICBP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8850-9050.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9050
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI menguat ditutup di 3720. Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3680-3760.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 3760
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT menguat ditutup di 2900. Pergerakan saham WSKT selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2870-2930.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2930
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat di level 3640. Pergerakan saham BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3600–3680. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3680
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA kembali ditutup menguat pada level 23700. Pergerakan BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 23500-23900.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 23900
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA kembali ditutup menguat di level 5725. Pergerakan saham AKRA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 5625–5800. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 5800
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM kembali ditutup menguat pada level 4020. Pergerakan TLKM selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3880-4070.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4070
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-02-09 09:30:15 (GMT +7)