09 Apr
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 6 April 2018 ditutup melemah 0,13% pada level 6175. Sektor aneka industri menyumbangkan pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp259,12 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada akhir pekan lalu ditutup melemah tajam akibat meningkatnya kembali kekhawatiran akan perang dagang antara AS dan China setelah Trump mengancam memberlakukan tambahan tarif impor senilai USD100 miliar dan China menyatakan siap untuk membalas. Pejabat Gedung Putih menyatakan akan ada negosiasi dengan China, namun China membantah. Pelemahan indeks bertambah setelah Chairman The Fed menyatakan bahwa The Fed akan tetap menaikkan suku bunga untuk menjaga inflasi dan menyatakan terlalu dini untuk mengetahui apakah meningkatnya ancaman perang dagang akan memukul ekonomi AS. Data nonfarm payrolls yang lebih rendah dari estimasi tidak berhasil menjadi faktor positif di pasar. Data nonfarm payrolls bulan Maret tercatat 103 ribu, lebih rendah dari bulan sebelumnya 326 ribu dan dari estimasi 175 ribu. Tingkat pengangguran tetap pada 4,1% dan tingkat upah naik 0,3% dari 0,1%. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya PPI, CPI, FOMC minutes, initial claims dan Mich Sentiment. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6120 - 6240
News & Analysis
WSKT Targetkan Divestasi Tol Rp5 Triliun Segera Selesai
RUPST PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), memutuskan untuk dividen tunai sebanyak 20% dari laba bersih periode 2017. WSKT menargetkan divestasi tiga ruas jalan tol senilai Rp 5 triliun dapat selesai dalam sepekan ke depan. Tak hanya itu, WSKT juga akan mendivestasi tiga ruas lainnya, senilai Rp 2,5 triliun. Divestasi ini ditargetkan selesai pada Juni mendatang.
BULL Akan Rights Issue Pada Harga Pelaksanaan Rp140/saham
PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) akan melakukan rights issue sebanyak-banyaknya 2.513.257.581 saham dengan harga nominal Rp100 dengan harga pelaksanaan Rp140 sehingga dana yang bisa diraih Rp351.856.061.340. Setiap pemegang 2 saham yang namanya tercatat hingga 17 Mei 2018 berhak atas 1 HMETD untuk membeli 1 saham baru. Bersamaan dengan itu perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1.256.628.790 waran seri III dimana setiap 2 saham hasil pelaksanaan HMETD mendapat 1 waran seri III. Setiap 1 waran seri III memberikan hak kepada pemegang sahamnya untuk membeli saham seri B dengan nilai nominal Rp100 dan harga pelaksanaan Rp175 per saham sehingga seluruhnya berjumlah Rp212.785.607.825. Waran Seri III dapat dilaksanakan selama periode 21 November 2018 sampai 20 Mei 2021.
BNII Berencana Rights Issue 12,8 Miliar Saham
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp360,80 miliar atau Rp5,33 per saham. Angka ini setara 20% dari total laba bersih yang diperoleh perseroan pada tahun 2017. Dalam RUPSLB juga telah menyetujui rencana rights issue sebanyak-banyaknya 12,8 milar saham seri D dengan nilai nominal Rp22,50 per saham. Rights issue ini ditargetkan dapat diselesaikan pada semester pertama tahun ini. Aksi korporasi ini bertujuan untuk memperkuat permodalan dan mendukung ekspansi bisnis ke depan.
Pefindo Tegaskan Peringkat INDF Pada idAA+
PT Pemeringkat Efek Indonesia kembali memberikan peringkat idAA+ dengan outlook stabil atas peringkat utang PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) beserta dua obligasinya. Pemeringkatan ulang Pefindo ini berlaku untuk periode 4 April 2018 hingga 1 April 2019. Dua surat utang yang turut diperingkat yakni Obligasi VII tahun 2014 dan Obligasi VIII tahun 2017. Kedua surat utang tersebut memiliki total nilai Rp4 triliun. Pemeringkatan ini diberikan berdasarkan data dan informasi dari perusahaan serta laporan keuangan audit perseroan per 31 Desember 2017.
Rencana GEMS Akuisisi Barasentosa Mundur Juni 2018
PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) menargetkan proses akuisisi PT Barasentosa Lestari (BSL) selesai sebelum akhir Juni 2018. Estimasi tersebut mundur dari target sebelumnya pada Maret 2018. Manajemen GEMS menyatakan perusahaan masih dalam proses mengakuisisi BSL yang memiliki konsensi tambang di Sumatera Selatan. Perkiraan sumber daya batu bara BSL sebesar 393 juta ton dengan cadangan sejumlah 194,6 juta ton. Berdasarkan penilaian independen, area konsensi tersebut memiliki nilai USD258,5 juta pada 1 April 2017. Pada 12 Mei 2017, perseroan telah menandatangani conditional share & MCB Purchase Agreement dengan GMR Energy (Netherland) BV dan GMR Infrastruktur (Overseas) Ltd, untuk mengakuisisi 100% saham BSL Group dengan nilai USD59,27 juta dan obligasi wajib konversi BSL Group dengan nilai USD6,37 juta.
ACST Cari Pinjaman Rp1,6 Triliun Untuk Danai Proyek
PT Acset Indonusa Tbk (ACST) akan mencari pinjaman senilai Rp 1,6 triliun. Meski besaran tersebut bersifat materiil, mencapai 111,3% dari nilai ekuitas perusahaan, namun manajemen memastikan kesehatan keuangan perusahaan masih akan tetap terjaga. Dalam perjanjian pinjaman dengan bunga setara 8,46% bertenor hingga 21 Desember 2019 itu, ACST wajib menjaga rasio utang bersih atas modal pemegang saham lebih dari angka tiga kali. ACST akan menggunakan pinjaman itu untuk modal kerja pengerjaan seluruh proyek, baik yang sedang dikerjakan maupun yang akan didapatkan
Stock Pick
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN kembali ditutup menguat pada level 3500. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3460-3540.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3540
WIKA
Pada perdagangan kemarin saham WIKA kembali ditutup menguat di level 1755. Pergerakan saham WIKA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1735–1775. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 1775
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat pada level 3480. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3450-3520.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3520
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP kembali ditutup menguat pada level 2770. PTPP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2730-2800.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2800
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat pada level 3540. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3500-3580.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3580
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI kembali ditutup menguat pada level 2130. ADHI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2100-2160.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2160
BSDE
Pada perdagangan kemarin saham BSDE kembali ditutup menguat di level 1760. Pergerakan saham BSDE selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1730–1780. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 1780
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 6 April 2018 ditutup melemah 0,13% pada level 6175. Sektor aneka industri menyumbangkan pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp259,12 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada akhir pekan lalu ditutup melemah tajam akibat meningkatnya kembali kekhawatiran akan perang dagang antara AS dan China setelah Trump mengancam memberlakukan tambahan tarif impor senilai USD100 miliar dan China menyatakan siap untuk membalas. Pejabat Gedung Putih menyatakan akan ada negosiasi dengan China, namun China membantah. Pelemahan indeks bertambah setelah Chairman The Fed menyatakan bahwa The Fed akan tetap menaikkan suku bunga untuk menjaga inflasi dan menyatakan terlalu dini untuk mengetahui apakah meningkatnya ancaman perang dagang akan memukul ekonomi AS. Data nonfarm payrolls yang lebih rendah dari estimasi tidak berhasil menjadi faktor positif di pasar. Data nonfarm payrolls bulan Maret tercatat 103 ribu, lebih rendah dari bulan sebelumnya 326 ribu dan dari estimasi 175 ribu. Tingkat pengangguran tetap pada 4,1% dan tingkat upah naik 0,3% dari 0,1%. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya PPI, CPI, FOMC minutes, initial claims dan Mich Sentiment. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6120 - 6240
News & Analysis
WSKT Targetkan Divestasi Tol Rp5 Triliun Segera Selesai
RUPST PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), memutuskan untuk dividen tunai sebanyak 20% dari laba bersih periode 2017. WSKT menargetkan divestasi tiga ruas jalan tol senilai Rp 5 triliun dapat selesai dalam sepekan ke depan. Tak hanya itu, WSKT juga akan mendivestasi tiga ruas lainnya, senilai Rp 2,5 triliun. Divestasi ini ditargetkan selesai pada Juni mendatang.
BULL Akan Rights Issue Pada Harga Pelaksanaan Rp140/saham
PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) akan melakukan rights issue sebanyak-banyaknya 2.513.257.581 saham dengan harga nominal Rp100 dengan harga pelaksanaan Rp140 sehingga dana yang bisa diraih Rp351.856.061.340. Setiap pemegang 2 saham yang namanya tercatat hingga 17 Mei 2018 berhak atas 1 HMETD untuk membeli 1 saham baru. Bersamaan dengan itu perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1.256.628.790 waran seri III dimana setiap 2 saham hasil pelaksanaan HMETD mendapat 1 waran seri III. Setiap 1 waran seri III memberikan hak kepada pemegang sahamnya untuk membeli saham seri B dengan nilai nominal Rp100 dan harga pelaksanaan Rp175 per saham sehingga seluruhnya berjumlah Rp212.785.607.825. Waran Seri III dapat dilaksanakan selama periode 21 November 2018 sampai 20 Mei 2021.
BNII Berencana Rights Issue 12,8 Miliar Saham
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp360,80 miliar atau Rp5,33 per saham. Angka ini setara 20% dari total laba bersih yang diperoleh perseroan pada tahun 2017. Dalam RUPSLB juga telah menyetujui rencana rights issue sebanyak-banyaknya 12,8 milar saham seri D dengan nilai nominal Rp22,50 per saham. Rights issue ini ditargetkan dapat diselesaikan pada semester pertama tahun ini. Aksi korporasi ini bertujuan untuk memperkuat permodalan dan mendukung ekspansi bisnis ke depan.
Pefindo Tegaskan Peringkat INDF Pada idAA+
PT Pemeringkat Efek Indonesia kembali memberikan peringkat idAA+ dengan outlook stabil atas peringkat utang PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) beserta dua obligasinya. Pemeringkatan ulang Pefindo ini berlaku untuk periode 4 April 2018 hingga 1 April 2019. Dua surat utang yang turut diperingkat yakni Obligasi VII tahun 2014 dan Obligasi VIII tahun 2017. Kedua surat utang tersebut memiliki total nilai Rp4 triliun. Pemeringkatan ini diberikan berdasarkan data dan informasi dari perusahaan serta laporan keuangan audit perseroan per 31 Desember 2017.
Rencana GEMS Akuisisi Barasentosa Mundur Juni 2018
PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) menargetkan proses akuisisi PT Barasentosa Lestari (BSL) selesai sebelum akhir Juni 2018. Estimasi tersebut mundur dari target sebelumnya pada Maret 2018. Manajemen GEMS menyatakan perusahaan masih dalam proses mengakuisisi BSL yang memiliki konsensi tambang di Sumatera Selatan. Perkiraan sumber daya batu bara BSL sebesar 393 juta ton dengan cadangan sejumlah 194,6 juta ton. Berdasarkan penilaian independen, area konsensi tersebut memiliki nilai USD258,5 juta pada 1 April 2017. Pada 12 Mei 2017, perseroan telah menandatangani conditional share & MCB Purchase Agreement dengan GMR Energy (Netherland) BV dan GMR Infrastruktur (Overseas) Ltd, untuk mengakuisisi 100% saham BSL Group dengan nilai USD59,27 juta dan obligasi wajib konversi BSL Group dengan nilai USD6,37 juta.
ACST Cari Pinjaman Rp1,6 Triliun Untuk Danai Proyek
PT Acset Indonusa Tbk (ACST) akan mencari pinjaman senilai Rp 1,6 triliun. Meski besaran tersebut bersifat materiil, mencapai 111,3% dari nilai ekuitas perusahaan, namun manajemen memastikan kesehatan keuangan perusahaan masih akan tetap terjaga. Dalam perjanjian pinjaman dengan bunga setara 8,46% bertenor hingga 21 Desember 2019 itu, ACST wajib menjaga rasio utang bersih atas modal pemegang saham lebih dari angka tiga kali. ACST akan menggunakan pinjaman itu untuk modal kerja pengerjaan seluruh proyek, baik yang sedang dikerjakan maupun yang akan didapatkan
Stock Pick
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN kembali ditutup menguat pada level 3500. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3460-3540.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3540
WIKA
Pada perdagangan kemarin saham WIKA kembali ditutup menguat di level 1755. Pergerakan saham WIKA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1735–1775. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 1775
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat pada level 3480. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3450-3520.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3520
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP kembali ditutup menguat pada level 2770. PTPP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2730-2800.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2800
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat pada level 3540. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3500-3580.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3580
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI kembali ditutup menguat pada level 2130. ADHI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2100-2160.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2160
BSDE
Pada perdagangan kemarin saham BSDE kembali ditutup menguat di level 1760. Pergerakan saham BSDE selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1730–1780. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 1780
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-04-09 08:16:11 (GMT +7)