09 Agust
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 8 Agustus 2017 ditutup menguat 1,07% pada level 5810. Saham sektor infrastuktur dan konsumer mengalami kenaikan terbesar. Investor asing net sell Rp265,5 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat adanya tekanan jual karena pasar khawatir dengan janji Presiden Trump yang akan membalas dengan agresif segala ancaman dari Korea Utara. Sebelumnya Jepang melaporkan bahwa adanya kemungkinan Korea Utara telah mengembangkan senjata nuklirnya. Pasar akan menantikan data inflasi AS pada hari Jumat yang akan menjadi indikator bagi pasar untuk memprediksi kenaikan suku bunga The Fed selanjutnya. Di Eropa, pasar menunggu data output pabrik di Inggris pada hari Kamis serta data produksi industri di Italia pada hari Rabu dan Perancis pada hari Jumat. Selain itu pasar akan menantikan komentar Presiden The Fed New York pada hari Kamis. Pekan ini juga dijadwalkan pertemuan bank sentral untuk membahas kebijakan moneternya, diantaranya adalah bank sentral Argentina, New Zealand, Mexico, Peru, Filipina. Harga minyak mentah melemah akibat kekhawatiran bahwa cadangan minyak mentah akan segera mengalami kenaikan setelah tingginya permintaan minyak berakhir. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5760 - 5850
News & Analysis
BBTN Akan Akuisisi Danareksa Finance Dengan Investasi Rp300 Miliar
PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk (BBTN)memastikan dapat menyelesaikan proses akuisisi PT Danareksa Finance pada tahun ini dengan perkiraan biaya investasi sekitar Rp300 miliar. BBTNberharap dapat memiliki minimal 51%saham Danareksa Finance setelah proses akuisisi. BBTN masih menunggu hasil uji tuntas (due dilligence) di awal semester II 2017 ini. Setelah diakuisisi, Danareksa Finance akan menjadi perpanjangan bisnis BBTN dalam menyalurkan pembiayaan perumahan ke pekerja informal atau pekerja berpenghasilan tidak tetap. Saat ini, permintaan pembiayaan perumahan dari pekerja informal sangat besar.
JSMR Akan Rilis Obligasi Global Berdenominasi Rupiah Senilai Rp3,9 Triliun
PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) akan merilis obligasi global (global bond) berdenominasi rupiah senilai Rp3,9 triliun. Penerbitan global bond berdenominasi rupiah ini merupakan yang pertama kali yang akan dilakukan perseroan. Saat ini perseroan sedang mematangkan segala kebutuhan dan diharapkan dapat diterbitkan pada tahun ini untuk memenuhi kebutuhan modal perseroan dalam pengerjaan beberapa proyek jalan tol. Jika memungkinkan diterbitkan tahun ini, dimana saat ini masih ada 16 proyek yang sedang jalan. Penggunaan dana global bond bentuk rupiah akan disesuaikan proyek mana yang membutuhkan dana. Dalam pengerjaan beberapa proyek, perseroan membutuhkan total dana mencapai Rp8 triliun, yang akan dipenuhi dari kas internal dan eksternal. Salah satunya melalui global bond bentuk rupiah.
Per Juli Marketing Sales PPRO Tumbuh 87%
PT PP Properti Tbk. (PPRO) berhasil meraih marketing sales Rp1,97 triliun sepanjang Januari-Juli 2017, atau meningkat sebesar 87% dari periode yang saham tahun lalu Rp1,05 triliun. Berkat hasil positif marketing sales tersebut, pendapatan PPRO selama Januari-Juli 2017 naik 28% menjadi Rp1,32 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp1,04 triliun. Sementara laba bersih juga meningkat 25% dari Rp160 miliar menjadi Rp200 miliar. Pada tahun ini, perseroan menargetkan marketing sales naik 24% menjadi Rp3,1 triliun dari Rp2,5 triliun pada tahun lalu. Perseroan juga menargetkan penjualan tumbuh 19% menjadi Rp2,5 triliun sementara laba bersih naik 20% menjadi Rp438 miliar.
BMRI Berencana Stock Split
PT Bank Mandiri Persero Tbk (BMRI) berencana melakukan pemecahan nilai saham atau stock split agar harga sahamnya dapat dijangkau investor ritel. Perseroan saat ini sedang melakukan pengkajian mengenai rasio stock split dan waktu pelaksanaannya. Tujuan memecah nilai saham agar lebih banyak lagi investor ritel memiliki saham BMRI. Perseroan berencana menggelar RUPSLB terkait stock split pada 21 Agustus 2017.
DAYA Berencana Rights Issue
PT Duta Inti Daya Tbk (DAYA) bermaksud melakukan penerbitan saham baru dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) guna memperkuat posisi kas perseroan untuk mendukung kelanjutan ekspansi usaha. Perseroan berencana melakukan PMHMETD yang mencakup pemberian hak untuk membeli sebanyak-banyaknya 343.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp100 per lembar. Pelaksanaan penambahan modal ini akan dilakukan tidak lebih dari 12 bulan setelah mendapatkan persetujuan RUPS Luar Biasa yang akan digelar 15 September 2017 mendatang. Bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya untuk mengambil bagian saham baru dalam PMHMETD ini akan terkena dilusi maksimal 14,17%.
TINS Kembangkan Properti di Bekasi
PT Timah Tbk (TINS) terus mengembangkan lini usaha lainnya di luar sektor utamanya. Melalui anak usahanya PT Timah Karya Persada Properti (TKPP), perseroan memiliki lahan untuk bisnis properti seluas 176 hektare (ha) di wilayah Bekasi Timur. Perseroan saat ini sudah membangun 3 cluster rumah tapak berjumlah 670 unit di Zona Ayodya. Pembangunan tahun ini seluas 15 hektar dan mampu berkontribusi pendapatan ke TINS
Stock Pick
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP menguat ditutup di 8350. Pergerakan saham ICBP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8250-8450. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 8450
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII kembali ditutup menguat pada level 8000. Pergerakan saham ASII selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7900-8100. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak berhasil melewati level resisten 8100
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat pada level 8400. Pergerakan INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8300-8500. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 8500
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat pada level 14950. Pergerakan BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 14800-15050. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 15100
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat pada level 2670. Pergerakan saham KLBF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2650-2700. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 2700
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat pada level 13425. Pergerakan BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 13250-13575. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 13575
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI menguat ditutup di 7225. Pergerakan saham BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7175-7300. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 7300
Disclaimer:
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 8 Agustus 2017 ditutup menguat 1,07% pada level 5810. Saham sektor infrastuktur dan konsumer mengalami kenaikan terbesar. Investor asing net sell Rp265,5 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat adanya tekanan jual karena pasar khawatir dengan janji Presiden Trump yang akan membalas dengan agresif segala ancaman dari Korea Utara. Sebelumnya Jepang melaporkan bahwa adanya kemungkinan Korea Utara telah mengembangkan senjata nuklirnya. Pasar akan menantikan data inflasi AS pada hari Jumat yang akan menjadi indikator bagi pasar untuk memprediksi kenaikan suku bunga The Fed selanjutnya. Di Eropa, pasar menunggu data output pabrik di Inggris pada hari Kamis serta data produksi industri di Italia pada hari Rabu dan Perancis pada hari Jumat. Selain itu pasar akan menantikan komentar Presiden The Fed New York pada hari Kamis. Pekan ini juga dijadwalkan pertemuan bank sentral untuk membahas kebijakan moneternya, diantaranya adalah bank sentral Argentina, New Zealand, Mexico, Peru, Filipina. Harga minyak mentah melemah akibat kekhawatiran bahwa cadangan minyak mentah akan segera mengalami kenaikan setelah tingginya permintaan minyak berakhir. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5760 - 5850
News & Analysis
BBTN Akan Akuisisi Danareksa Finance Dengan Investasi Rp300 Miliar
PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk (BBTN)memastikan dapat menyelesaikan proses akuisisi PT Danareksa Finance pada tahun ini dengan perkiraan biaya investasi sekitar Rp300 miliar. BBTNberharap dapat memiliki minimal 51%saham Danareksa Finance setelah proses akuisisi. BBTN masih menunggu hasil uji tuntas (due dilligence) di awal semester II 2017 ini. Setelah diakuisisi, Danareksa Finance akan menjadi perpanjangan bisnis BBTN dalam menyalurkan pembiayaan perumahan ke pekerja informal atau pekerja berpenghasilan tidak tetap. Saat ini, permintaan pembiayaan perumahan dari pekerja informal sangat besar.
JSMR Akan Rilis Obligasi Global Berdenominasi Rupiah Senilai Rp3,9 Triliun
PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) akan merilis obligasi global (global bond) berdenominasi rupiah senilai Rp3,9 triliun. Penerbitan global bond berdenominasi rupiah ini merupakan yang pertama kali yang akan dilakukan perseroan. Saat ini perseroan sedang mematangkan segala kebutuhan dan diharapkan dapat diterbitkan pada tahun ini untuk memenuhi kebutuhan modal perseroan dalam pengerjaan beberapa proyek jalan tol. Jika memungkinkan diterbitkan tahun ini, dimana saat ini masih ada 16 proyek yang sedang jalan. Penggunaan dana global bond bentuk rupiah akan disesuaikan proyek mana yang membutuhkan dana. Dalam pengerjaan beberapa proyek, perseroan membutuhkan total dana mencapai Rp8 triliun, yang akan dipenuhi dari kas internal dan eksternal. Salah satunya melalui global bond bentuk rupiah.
Per Juli Marketing Sales PPRO Tumbuh 87%
PT PP Properti Tbk. (PPRO) berhasil meraih marketing sales Rp1,97 triliun sepanjang Januari-Juli 2017, atau meningkat sebesar 87% dari periode yang saham tahun lalu Rp1,05 triliun. Berkat hasil positif marketing sales tersebut, pendapatan PPRO selama Januari-Juli 2017 naik 28% menjadi Rp1,32 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp1,04 triliun. Sementara laba bersih juga meningkat 25% dari Rp160 miliar menjadi Rp200 miliar. Pada tahun ini, perseroan menargetkan marketing sales naik 24% menjadi Rp3,1 triliun dari Rp2,5 triliun pada tahun lalu. Perseroan juga menargetkan penjualan tumbuh 19% menjadi Rp2,5 triliun sementara laba bersih naik 20% menjadi Rp438 miliar.
BMRI Berencana Stock Split
PT Bank Mandiri Persero Tbk (BMRI) berencana melakukan pemecahan nilai saham atau stock split agar harga sahamnya dapat dijangkau investor ritel. Perseroan saat ini sedang melakukan pengkajian mengenai rasio stock split dan waktu pelaksanaannya. Tujuan memecah nilai saham agar lebih banyak lagi investor ritel memiliki saham BMRI. Perseroan berencana menggelar RUPSLB terkait stock split pada 21 Agustus 2017.
DAYA Berencana Rights Issue
PT Duta Inti Daya Tbk (DAYA) bermaksud melakukan penerbitan saham baru dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) guna memperkuat posisi kas perseroan untuk mendukung kelanjutan ekspansi usaha. Perseroan berencana melakukan PMHMETD yang mencakup pemberian hak untuk membeli sebanyak-banyaknya 343.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp100 per lembar. Pelaksanaan penambahan modal ini akan dilakukan tidak lebih dari 12 bulan setelah mendapatkan persetujuan RUPS Luar Biasa yang akan digelar 15 September 2017 mendatang. Bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya untuk mengambil bagian saham baru dalam PMHMETD ini akan terkena dilusi maksimal 14,17%.
TINS Kembangkan Properti di Bekasi
PT Timah Tbk (TINS) terus mengembangkan lini usaha lainnya di luar sektor utamanya. Melalui anak usahanya PT Timah Karya Persada Properti (TKPP), perseroan memiliki lahan untuk bisnis properti seluas 176 hektare (ha) di wilayah Bekasi Timur. Perseroan saat ini sudah membangun 3 cluster rumah tapak berjumlah 670 unit di Zona Ayodya. Pembangunan tahun ini seluas 15 hektar dan mampu berkontribusi pendapatan ke TINS
Stock Pick
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP menguat ditutup di 8350. Pergerakan saham ICBP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8250-8450. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 8450
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII kembali ditutup menguat pada level 8000. Pergerakan saham ASII selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7900-8100. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak berhasil melewati level resisten 8100
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat pada level 8400. Pergerakan INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8300-8500. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 8500
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat pada level 14950. Pergerakan BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 14800-15050. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 15100
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat pada level 2670. Pergerakan saham KLBF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2650-2700. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 2700
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat pada level 13425. Pergerakan BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 13250-13575. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 13575
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI menguat ditutup di 7225. Pergerakan saham BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7175-7300. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 7300
Disclaimer:
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Published on 2017-08-11 07:49:36 (GMT +7)