08 oct

Market Hari ini

Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 7 Oktober 2019 ditutup melemah 1,0% pada level 6000. Semua sektor melemah dengan kontribusi pelemahan terbesar pada sektor industri dasar. Investor asing net buy Rp144,8 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat kekhawatiran investor akan prospek negosiasi dagang antara AS dan China yang dijadwalkan berlangsung pada pekan ini. Adanya laporan bahwa China semakin enggan menyetujui perjanjian perdamaian yang diajukan oleh Trump, menjadi sentimen negatif. Namun penasihat ekonomi White House membantu meredakan kekhawatiran dengan menyatakan bahwa AS terbuka untuk melihat proposal yang diajukan oleh China dan kemungkinan para negosiator AS-China akan memperoleh kemajuan dalam pembicaraan di Washington pekan ini. Indeks sempat bergerak menguat setelah adanya laporan bahwa Menteri Perdagangan China menyatakan China siap untuk mencapai kesepakatan dengan AS pada beberapa bagian negosiasi. Pembicaraan antara wakil negosiator AS dan China dimulai pada Senin kemarin. Sedangkan pembicaraan tingkat tinggi antara Wakil PM China dengan Menteri Perdagangan dan Menteri Keuangan AS akan dimulai pada hari Kamis. Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5940 - 6040


News & Analysis

POLL Berencana Segera Selesaikan Proyek Meisterstadt Batam

PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL) akan segera menyelesaikan pembangunan Meisterstadt Batam. Meisterstadt Batam merupakan proyek mega superblok kerja sama POLL dengan keluarga besar almarhum Presiden BJ Habibie yang ditujukan untuk menyaingi Marina Bay Sands Singapura. Di dalam komplek ini nantinya akan dibangun 11 gedung pencakar langit (100 lantai) terdiri dari 8 menara apartemen, satu hotel, satu rumah sakit bertaraf internasional, mal, pertokoan, dan satu perkantoran. POLL memperkirakan dana investasi untuk pembangunan mega superblok ini mencapai Rp11 triliun.

Konstruksi Fasilitas Produksi Tambang BRMS di Palu Hampir Selesai


PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menyampaikan bahwa pekerjaan konstruksi atas fasilitas produksinya di lokasi tambang Poboya di Palu (Sulawesi) telah hampir selesai. Melalui anak usahanya yang dimiliki sebesar 96,97%, PT Citra Palu Minerals, BRMS mengoperasikan lebih dari 85.180 hektar konsesi tambang emas di Sulawesi Tengah dan Selatan. Proyek tambang emas tersebut memiliki jumlah cadangan sekitar 3,9 juta ton bijih dan jumlah sumber daya sekitar 7,9 juta ton bijih. Uji coba produksi dari lokasi tambang Poboya ditargetkan dapat dimulai di kuartal ke-4 tahun 2019 ini.

ZONE Berencana Private Placement 10% Saham

PT Mega Perintis Tbk (ZONE) berniat melaksanakan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Private Placement). Perseroan berencana menerbitkan saham dengan jumlah sebanyak-banyaknya sebesar 79.700.000 saham atau 10% dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Untuk hal itu, perseroan berencana menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 13 November 2019 mendatang.

BUMI Akan Bayar Cicilan Utang Tranche A USD31,8 Juta Pada 19 Oktober


PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan membayar utang Tranche A sebesar USD31,8 juta pada 19 Oktober 2019. Perseroan telah memiliki uang kas sejumlah USD40,4 juta untuk membayar utang tersebut. Setelah bunga, biaya overhead dan biaya administrasi, pembayaran pokok utang adalah USD23,2 juta. BUMI sudah melakukan pembayaran USD167,5 juta untuk pinjaman Tranche A hingga Juli 2019. Selanjutnya, BUMI akan melakukan pembayaran untuk Tranche A senilai USD31,8 juta pada Oktober 2019. Sehingga total pembayaran hingga periode itu sekitar USD199,3 juta. BUMI menargetkan dapat membayar utang Tranche A sebesar USD200 sampai dengan USD250 juta pada Januari 2020.

SLIS Anggarkan Belanja Modal Rp5,29 Miliar

PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini sebesar Rp 5,29 miliar. Meskipun demikian, perseroan juga mempertimbangkan beberapa risiko yang perlu diantisipasi pelaku usaha di sektor ini, di antaranya perubahan peraturan dan kebijakan pemerintah sehubungan dengan impor, risiko ketergantungan terhadap produsen bahan baku, dan risiko perubahan teknologi. Selain itu, risiko lainnya adalah risiko perubahan tingkat suku bunga dan risiko terkait sensitivitas perubahan kurs valuta asing.

Per September Biaya Kegiatan Eksplorasi KKGI USD1,49 Juta


PT Resources Alam Indonesia Tbk (KKGI) melaporkan pengeluaran biaya kegiatan eksplorasi pertambangan sampai bulan September 2019 sebesar USD1.491.475. Aktivitas eksplorasi dilakukan oleh anak usaha PT Insani Baraperkasa di area sub blok Purwajaya selatan dan sub blok Manunggal jaya dan blok perangat. Adapun rencana aksi untuk blok Loajanan akan terus dilakukan pemetaan geologi dan pembebasan lahan, untuk blok Separi masih dipelajari untuk dilakukan bor serta seluruh blok dalam PKP2B PT Insani Baraperkasa untuk tahap produksi sudah mendapatkan persetujuan Menteri ESDM


Stock Pick

ICBP

Pada perdagangan kemarin saham ICBP ditutup menguat pada level harga 12275. ICBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 11100-12425. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 12450

SMRA

Pada perdagangan kemarin saham SMRA ditutup menguat dilevel harga 1145. SMRA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1130-1160. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1165

BNGA

Pada perdagangan kemarin saham BNGA ditutup menguat pada level 965. BNGA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 950-975
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 980

JSMR

Pada perdagangan kemarin saham JSMR ditutup menguat pada level harga 5600. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5525-5675. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5675

BBCA


Pada perdagangan kemarin saham BBCA ditutup menguat pada level harga 30350. BBCA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 30000-30700. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 30750

MNCN


Pada perdagangan kemarin saham MNCN ditutup menguat pada level harga 1235. MNCN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1220-1250. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1255


Disclaimer : ON ~ Vyan/ Waterfront Sekuritas
Published on 2019-10-08 08:32:36 (GMT +7)

Global Info Regional

Global Info Currency

Global Info Commodity

Links

INFO

PT. Waterfront Sekuritas Indonesia
Memberikan layanan atas transaksi
Repurchase Agreement (REPO)"
PT. Waterfront Sekuritas Indonesia Terdaftar dan Diawasi Oleh





INFO TERBARU
Mulai 26 november 2018 , Penyelesaian transaksi bursa di pasar reguler menjadi 2 hari bursa (T+2)