08 Nov
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 7 November 2017 ditutup menguat 0,16% pada level 6060. Sektor aneka industri mengalami kenaikan terbesar. Investor asing net buy Rp 457,43 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix dimana indeks Dow Jones menguat sedangkan indeks S&P500 dan Nasdaq Composite melemah. Pelemahan indeks S&P500 antara lain dipicu oleh sentimen negatif dari proyeksi laba emiten yang mengecewakan serta koreksi pada saham sektor keuangan. Selain itu pasar juga cemas menunggu hasil dari usulan pemangkasan pajak oleh Partai Republik. Dalam usulan tersebut, pajak korporasi akan diturunkan dari 35% menjadi 20%, namun RUU tersebut juga akan menghapuskan beberapa keringanan pajak dan diperkirakan akan mendapat tentangan dari kelompok yang berkepentingan. Dollar AS dan obligasi pemerintah AS menguat karena ekspektasi dan fokus perhatian pasar pada kebijakan fiskal AS yang akan diumumkan oleh DPR AS pada hari Kamis. Sementara itu beberapa agenda yang akan dicermati pada pekan ini diantaranya indeks Mich Sentiment AS yang akan dirilis Jumat. OPEC akan merilis outlook minyak dunia. Selain itu akan ada keputusan kebijakan moneter dari Malaysia, Thailand, Argentina, Mexico dan New Zealand. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6010 - 6080
News & Analysis
Cum Stock Split MKNT 1:5 Pada 14 November 2017
PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) akan melakukan perdagangan dengan harga nominal baru di pasar reguler dan negosiasi pada 15 November 2017. Untuk perdagangan saham dengan harga nominal baru di pasar tunai dilakukan pada 20 November 2017. Perseroan akan melakukan pemecahan nominal harga saham dengan perbandingan 1:5 yakni dari harga Rp100 menjadi Rp20 per lembar dimana total saham perseroan akan berubah dari 1.000.000.000 lembar menjadi 5.000.000.000 lembar.
WSKT Dapat Kredit Sindikasi Rp5,14 Triliun
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) berkomitmen mendukung percepatan pembangunan sektor infrastruktur Indonesia. Hal tersebut dilakukan dengan ikut terlibat dalam kredit sindikasi kepada PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) senilai Rp5,14 triliun untuk pembangunan proyek jalan tol Jakarta-Cikampek II elevated. Kontribusi BMRI dalam sindikasi ini adalah sebesar Rp 1,437 triliun. Dalam transaksi ini, BMRI juga akan bertindak sebagai Joint Mandated Lead Arranger (JMLA) and Bookrunner. Komitmen kuat perseroan dalam mendukung infrastruktur jalan tol juga terlihat dari realisasi pembiayaan untuk pembangunan jalan tol, yang mencapai Rp9,4 triliun hingga September 2017, naik sekitar 12% secara yoy. Adapun komitmen yang telah diberikan hingga periode yang sama adalah Rp15 triliun.
TRAM Targetkan Tingkatkan Kinerja Setelah Akuisisi
PT Trada Alam Mineral Tbk (TRAM) akan meningkatkan kinerja laba setelah menyelesaikan akuisisi dua perusahaan energi dan jasa pendukung bisnisnya yang bergerak di transportasi laut. TRAM akan mulai mengembangkan melalui anak usaha ke bidang pertambangan dan kontraktor pendukung pertambangan. Perseroan akan lebih terintegrasi mulai dari pelayaran kontraktor sampai tambangnya sendiri. Tujuan perusahaan mengakuisisi perusahaan tambang dan energi guna untuk meningkatkan performa bisnis dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham. Dana akuisisi ini mengandalkan dana hasil rights issue dan pinjaman UOB Kay Hian dengan target dana sekitar Rp6 triliun.
Per September Laba MCAS Tumbuh 262%
PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) pada periode sembilan bulan pertama tahun ini membukukan kenaikan penjualan sebesar 166,3% menjadi Rp717,7 miliar dari Rp269,5 miliar tahun sebelumnya. Gross margin naik signifikan dari 1,4% menjadi 1,7% dimana laba kotor naik menjadi Rp12,5 miliar dari Rp3,7 miliar periode tahun sebelumnya. Operating margin meningkat dari 0,9% menjadi 1,0% dan laba operasional naik menjadi Rp7,5 miliar dari Rp2,5 miliar. Laba bersih perusahaan meningkat 262% menjadi Rp6,7 miliar dari laba bersih Rp1,9 miliar tahun sebelumnya ditopang pendapatan lain-lain Rp1,2 miliar usai mencatat beban lain-lain Rp925 ribu tahun sebelumnya.
CIMIC Dapat Kontrak Tambahan Untuk Kerjakan Tambang BUMI
CIMIC Group mendapatkan kontrak tambahan untuk menggarap tambang anak usaha PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) yakni PT Kaltim Prima Coal (KPC) dengan nilai kontrak tambahan AUD 300 juta. Anak usaha CIMIC yakni Thiess telah memenangkan kontrak senilai AUD300 juta untuk ekspansi operasi tambang batu bara Sangatta di Kalimantan Timur. Kontrak tersebut akan memperluas kontrak seumur tambang (life of mine contract) dengan meningkatkan produksi batu bara di area Melawan menjadi 12 juta ton dan produksi lapisan tanah penutup (overburden removal) sebanyak 130 juta bank meter kubik (bank cubic meter/bcm) dalam jangka waktu 4 tahun hingga Desember 2021.
KRAS Akan Pasok Baja Untuk Proyek Tol Layang Jakarta-Cikampek II
PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) bersama afiliasinya direncanakan akan memasok sebanyak 205.000 metrik ton plat baja untuk pembangunan tol layang Jakarta-Cikampek II sepanjang 37 kilometer (km), yang ditargetkan akan terkirim sepenuhnya pada November 2018. Saat ini Krakatau Steel telah memasok sebanyak 28.000 metrik ton
Stock Pick
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat di level 7950. Pergerakan saham BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7850-8050. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 8050
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII kembali ditutup menguat pada level 8200. Pergerakan ASII selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8100-8300.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8300
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN menguat ditutup di 2900. Pergerakan saham BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2880-2930.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2930
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF kembali ditutup menguat di level 1620. Pergerakan saham KLBF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1600-1640. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 1640
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR kembali ditutup menguat pada level 6675. Pergerakan JSMR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6600-6750.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6750
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA menguat ditutup di 7600. Pergerakan saham AKRA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7500-7700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 7700
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM kembali ditutup menguat di level 4190. Pergerakan saham TLKM selanjutnya diperkirakan pada kisaran 4140-4240. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 4240
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 7 November 2017 ditutup menguat 0,16% pada level 6060. Sektor aneka industri mengalami kenaikan terbesar. Investor asing net buy Rp 457,43 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix dimana indeks Dow Jones menguat sedangkan indeks S&P500 dan Nasdaq Composite melemah. Pelemahan indeks S&P500 antara lain dipicu oleh sentimen negatif dari proyeksi laba emiten yang mengecewakan serta koreksi pada saham sektor keuangan. Selain itu pasar juga cemas menunggu hasil dari usulan pemangkasan pajak oleh Partai Republik. Dalam usulan tersebut, pajak korporasi akan diturunkan dari 35% menjadi 20%, namun RUU tersebut juga akan menghapuskan beberapa keringanan pajak dan diperkirakan akan mendapat tentangan dari kelompok yang berkepentingan. Dollar AS dan obligasi pemerintah AS menguat karena ekspektasi dan fokus perhatian pasar pada kebijakan fiskal AS yang akan diumumkan oleh DPR AS pada hari Kamis. Sementara itu beberapa agenda yang akan dicermati pada pekan ini diantaranya indeks Mich Sentiment AS yang akan dirilis Jumat. OPEC akan merilis outlook minyak dunia. Selain itu akan ada keputusan kebijakan moneter dari Malaysia, Thailand, Argentina, Mexico dan New Zealand. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6010 - 6080
News & Analysis
Cum Stock Split MKNT 1:5 Pada 14 November 2017
PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) akan melakukan perdagangan dengan harga nominal baru di pasar reguler dan negosiasi pada 15 November 2017. Untuk perdagangan saham dengan harga nominal baru di pasar tunai dilakukan pada 20 November 2017. Perseroan akan melakukan pemecahan nominal harga saham dengan perbandingan 1:5 yakni dari harga Rp100 menjadi Rp20 per lembar dimana total saham perseroan akan berubah dari 1.000.000.000 lembar menjadi 5.000.000.000 lembar.
WSKT Dapat Kredit Sindikasi Rp5,14 Triliun
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) berkomitmen mendukung percepatan pembangunan sektor infrastruktur Indonesia. Hal tersebut dilakukan dengan ikut terlibat dalam kredit sindikasi kepada PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) senilai Rp5,14 triliun untuk pembangunan proyek jalan tol Jakarta-Cikampek II elevated. Kontribusi BMRI dalam sindikasi ini adalah sebesar Rp 1,437 triliun. Dalam transaksi ini, BMRI juga akan bertindak sebagai Joint Mandated Lead Arranger (JMLA) and Bookrunner. Komitmen kuat perseroan dalam mendukung infrastruktur jalan tol juga terlihat dari realisasi pembiayaan untuk pembangunan jalan tol, yang mencapai Rp9,4 triliun hingga September 2017, naik sekitar 12% secara yoy. Adapun komitmen yang telah diberikan hingga periode yang sama adalah Rp15 triliun.
TRAM Targetkan Tingkatkan Kinerja Setelah Akuisisi
PT Trada Alam Mineral Tbk (TRAM) akan meningkatkan kinerja laba setelah menyelesaikan akuisisi dua perusahaan energi dan jasa pendukung bisnisnya yang bergerak di transportasi laut. TRAM akan mulai mengembangkan melalui anak usaha ke bidang pertambangan dan kontraktor pendukung pertambangan. Perseroan akan lebih terintegrasi mulai dari pelayaran kontraktor sampai tambangnya sendiri. Tujuan perusahaan mengakuisisi perusahaan tambang dan energi guna untuk meningkatkan performa bisnis dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham. Dana akuisisi ini mengandalkan dana hasil rights issue dan pinjaman UOB Kay Hian dengan target dana sekitar Rp6 triliun.
Per September Laba MCAS Tumbuh 262%
PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) pada periode sembilan bulan pertama tahun ini membukukan kenaikan penjualan sebesar 166,3% menjadi Rp717,7 miliar dari Rp269,5 miliar tahun sebelumnya. Gross margin naik signifikan dari 1,4% menjadi 1,7% dimana laba kotor naik menjadi Rp12,5 miliar dari Rp3,7 miliar periode tahun sebelumnya. Operating margin meningkat dari 0,9% menjadi 1,0% dan laba operasional naik menjadi Rp7,5 miliar dari Rp2,5 miliar. Laba bersih perusahaan meningkat 262% menjadi Rp6,7 miliar dari laba bersih Rp1,9 miliar tahun sebelumnya ditopang pendapatan lain-lain Rp1,2 miliar usai mencatat beban lain-lain Rp925 ribu tahun sebelumnya.
CIMIC Dapat Kontrak Tambahan Untuk Kerjakan Tambang BUMI
CIMIC Group mendapatkan kontrak tambahan untuk menggarap tambang anak usaha PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) yakni PT Kaltim Prima Coal (KPC) dengan nilai kontrak tambahan AUD 300 juta. Anak usaha CIMIC yakni Thiess telah memenangkan kontrak senilai AUD300 juta untuk ekspansi operasi tambang batu bara Sangatta di Kalimantan Timur. Kontrak tersebut akan memperluas kontrak seumur tambang (life of mine contract) dengan meningkatkan produksi batu bara di area Melawan menjadi 12 juta ton dan produksi lapisan tanah penutup (overburden removal) sebanyak 130 juta bank meter kubik (bank cubic meter/bcm) dalam jangka waktu 4 tahun hingga Desember 2021.
KRAS Akan Pasok Baja Untuk Proyek Tol Layang Jakarta-Cikampek II
PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) bersama afiliasinya direncanakan akan memasok sebanyak 205.000 metrik ton plat baja untuk pembangunan tol layang Jakarta-Cikampek II sepanjang 37 kilometer (km), yang ditargetkan akan terkirim sepenuhnya pada November 2018. Saat ini Krakatau Steel telah memasok sebanyak 28.000 metrik ton
Stock Pick
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat di level 7950. Pergerakan saham BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7850-8050. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 8050
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII kembali ditutup menguat pada level 8200. Pergerakan ASII selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8100-8300.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8300
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN menguat ditutup di 2900. Pergerakan saham BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2880-2930.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2930
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF kembali ditutup menguat di level 1620. Pergerakan saham KLBF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1600-1640. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 1640
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR kembali ditutup menguat pada level 6675. Pergerakan JSMR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6600-6750.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6750
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA menguat ditutup di 7600. Pergerakan saham AKRA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7500-7700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 7700
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM kembali ditutup menguat di level 4190. Pergerakan saham TLKM selanjutnya diperkirakan pada kisaran 4140-4240. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 4240
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Published on 2017-11-08 07:30:59 (GMT +7)