08 Mei
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 7 Mei 2018 ditutup menguat 1,6% pada level 5885. Saham sektor konsumer menyumbangkan penguatan terbesar. Investor asing net sell Rp665,81 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dipicu oleh penguatan pada saham Apple dan saham sektor energi. Kenaikan saham sektor energi dipicu oleh berlanjutnya kenaikan harga minyak mentah yang antara lain disebabkan oleh adanya masalah di perusahaan minyak Venezuela dan menunggu keputusan apakah AS akan kembali memberlakukan sanksi terhadap Iran. Trump menyatakan akan mengumumkan apakah AS akan tetap memberlakukan sanksi terhadap Iran pada Selasa waktu Washington. Jika AS tetap akan memberlakukan sanksi tersebut akan membuat ekspor minyak dari Iran terganggu. Sementara itu hampir 80% dari 417 emiten dalam indeks S&P500 melaporkan kinerja yang melebihi estimasi. Hal tersebut melebihi rata-rata jangka panjang yang sebesar 64% dan rata-rata empat kuartal terakhir yang sebesar 75%. Namun kekhawatiran akan inflasi, kenaikan suku bunga dan perang dagang telah membayangi sentimen positif dari earning season yang membukukan kinerja terbaik dalam tujuh tahun terakhir tersebut. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak menguat. IHSG bergerak dikisaran level 5820 - 5952
News & Analysis
Laba Bersih DEWA Meningkat 426% Tahun 2017
PT Dharma Henwa Tbk (DEWA) meraih pendapatan sebesar USD242,79 juta hingga periode 31 Desember 2017 turun dibandingkan pendapatan USD259,09 juta di periode sama tahun sebelumnya. Beban pokok pendapatan turun menjadi USD208,40 juta dari USD243,23 juta tahun sebelumnya dan laba kotor naik menjadi USD34,38 juta dari USD15,88 juta tahun sebelumnya. Laba usaha meningkat menjadi USD16,73 juta dari USD8,37 juta tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak meningkat menjadi USD10,82 juta dari USD2,76 juta. Laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 426% menjadi USD2,76 juta dari laba USD524,41 ribu tahun sebelumnya.
Anak Usaha DOID Dapat Kontrak USD1 Miliar Dari Anak Usaha BYAN
Anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) telah menandatangani kontrak jasa pertambangan dengan PT Indonesia Pratama (IPR), anak usaha dari PT Bayan Resources Tbk. (BYAN). IPR merupakan proyek yang sehat dengan potensi cadangan yang tinggi, yang berlokasi di Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Propinsi Kalimantan Timur. Kontrak IPR bernilai sekitar Rp 14 triliun atau setara dengan lebih dari USD1,0 miliar, dengan perkiraan volume sebesar 287 juta bcm untuk pengupasan lapisan tanah penutup, dan 96 juta ton untuk batubara.
PRDA Hingga Kuartal I Telah Serap Belanja Modal Rp60 Miliar
PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) sampai kuartal I tahun ini sudah menyerap belanja modal sebesar Rp 60 miliar. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan dua cabang di Sorong dan Bogor. Sepanjang tahun ini, alokasi dana belanja modal mencapai Rp 350 miliar. Jumlah tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan tujuh gerai baru, penambahan alat dan lainnya. Selain di Jakarta, PRDA juga akan membuka next generation lab di Surabaya, Medan dan Makassar. Oleh karena itu, sebagian alokasi capex tahun ini akan digunakan untuk pembelian teknologi baru tersebut. PRDA akan mengalokasikan sekitar 40% laba bersih tahun 2017 untuk dividen. Sehingga PRDA akan membayarkan dividen ke pemegang sahamnya sekitar Rp 60,34 miliar atau sekitar Rp 63,34 per lembar.
PANR Tidak Bagi Dividen Tahun Buku 2017
RUPST PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) memutuskan tidak ada pembagian dividen dimana perseroan akan menggunakan seluruh keuntungan untuk memperkuat modal perseroan. Perseroan juga terus mengembangkan usahanya untuk menjadi pemain regional dan global kedepannya. Di awal 2017 Perseroan melalui Pilar Travel & Leisure bersinergi dengan JTB Corporation, sebuah perusahaan travel terkemuka di Jepang dan di Asia Pasifik, untuk memberikan nilai tambah kepada pasar Indonesia. Di tahun yang sama Pilar Inbound pun berhasil mengembangkan pasar regional dan memperluas jaringan operasional di ASEAN.
CARS Berencana Terbitkan MTN Hingga Rp500 Miliar
PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS) tengah mempersiapkan penerbitan surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) untuk meningkatkan modal pada perusahaan pembiayaan milik perseroan. Perseroan mempertimbangkan untuk menerbitkan MTN dengan target perolehan dana Rp300 miliar—Rp500 miliar. Pada bulan lalu, perseroan baru saja mendapatkan pinjaman dari DEG Jerman sebesar USD20 juta. Dananya akan digunakan untuk ekspansi pembiayaan.
Kuartal I Laba Bersih PPRE Tumbuh 560%
PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan pertumbuhan laba bersih 560% ditopang pendapatan civil work pada kuartal I/2018. Pendapatan civil work menjadi kontributor terbesar untuk pendapatan perseroan pada kuartal I/2018. Lini bisnis tersebut berkontribusi 85% untuk periode tersebut. Pendapatan civil work tumbuh 783% yoy dari Rp60 miliar pada kuartal I/2017 menjadi Rp530 miliar pada kuartal I/2018
Stock Pick
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup pada level 3800. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3760-3840.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3840
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup pada 6800. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6700-6900.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6900
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup pada level 2890. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2850-2930.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2930
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF kembali ditutup menguat pada level 1480. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1460-1500.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1505
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN kembali ditutup pada level 3660. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3620-3700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3700
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menolak support dan menguat di level 3050.
Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3010–3090.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3090
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 7 Mei 2018 ditutup menguat 1,6% pada level 5885. Saham sektor konsumer menyumbangkan penguatan terbesar. Investor asing net sell Rp665,81 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dipicu oleh penguatan pada saham Apple dan saham sektor energi. Kenaikan saham sektor energi dipicu oleh berlanjutnya kenaikan harga minyak mentah yang antara lain disebabkan oleh adanya masalah di perusahaan minyak Venezuela dan menunggu keputusan apakah AS akan kembali memberlakukan sanksi terhadap Iran. Trump menyatakan akan mengumumkan apakah AS akan tetap memberlakukan sanksi terhadap Iran pada Selasa waktu Washington. Jika AS tetap akan memberlakukan sanksi tersebut akan membuat ekspor minyak dari Iran terganggu. Sementara itu hampir 80% dari 417 emiten dalam indeks S&P500 melaporkan kinerja yang melebihi estimasi. Hal tersebut melebihi rata-rata jangka panjang yang sebesar 64% dan rata-rata empat kuartal terakhir yang sebesar 75%. Namun kekhawatiran akan inflasi, kenaikan suku bunga dan perang dagang telah membayangi sentimen positif dari earning season yang membukukan kinerja terbaik dalam tujuh tahun terakhir tersebut. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak menguat. IHSG bergerak dikisaran level 5820 - 5952
News & Analysis
Laba Bersih DEWA Meningkat 426% Tahun 2017
PT Dharma Henwa Tbk (DEWA) meraih pendapatan sebesar USD242,79 juta hingga periode 31 Desember 2017 turun dibandingkan pendapatan USD259,09 juta di periode sama tahun sebelumnya. Beban pokok pendapatan turun menjadi USD208,40 juta dari USD243,23 juta tahun sebelumnya dan laba kotor naik menjadi USD34,38 juta dari USD15,88 juta tahun sebelumnya. Laba usaha meningkat menjadi USD16,73 juta dari USD8,37 juta tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak meningkat menjadi USD10,82 juta dari USD2,76 juta. Laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 426% menjadi USD2,76 juta dari laba USD524,41 ribu tahun sebelumnya.
Anak Usaha DOID Dapat Kontrak USD1 Miliar Dari Anak Usaha BYAN
Anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) telah menandatangani kontrak jasa pertambangan dengan PT Indonesia Pratama (IPR), anak usaha dari PT Bayan Resources Tbk. (BYAN). IPR merupakan proyek yang sehat dengan potensi cadangan yang tinggi, yang berlokasi di Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Propinsi Kalimantan Timur. Kontrak IPR bernilai sekitar Rp 14 triliun atau setara dengan lebih dari USD1,0 miliar, dengan perkiraan volume sebesar 287 juta bcm untuk pengupasan lapisan tanah penutup, dan 96 juta ton untuk batubara.
PRDA Hingga Kuartal I Telah Serap Belanja Modal Rp60 Miliar
PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) sampai kuartal I tahun ini sudah menyerap belanja modal sebesar Rp 60 miliar. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan dua cabang di Sorong dan Bogor. Sepanjang tahun ini, alokasi dana belanja modal mencapai Rp 350 miliar. Jumlah tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan tujuh gerai baru, penambahan alat dan lainnya. Selain di Jakarta, PRDA juga akan membuka next generation lab di Surabaya, Medan dan Makassar. Oleh karena itu, sebagian alokasi capex tahun ini akan digunakan untuk pembelian teknologi baru tersebut. PRDA akan mengalokasikan sekitar 40% laba bersih tahun 2017 untuk dividen. Sehingga PRDA akan membayarkan dividen ke pemegang sahamnya sekitar Rp 60,34 miliar atau sekitar Rp 63,34 per lembar.
PANR Tidak Bagi Dividen Tahun Buku 2017
RUPST PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) memutuskan tidak ada pembagian dividen dimana perseroan akan menggunakan seluruh keuntungan untuk memperkuat modal perseroan. Perseroan juga terus mengembangkan usahanya untuk menjadi pemain regional dan global kedepannya. Di awal 2017 Perseroan melalui Pilar Travel & Leisure bersinergi dengan JTB Corporation, sebuah perusahaan travel terkemuka di Jepang dan di Asia Pasifik, untuk memberikan nilai tambah kepada pasar Indonesia. Di tahun yang sama Pilar Inbound pun berhasil mengembangkan pasar regional dan memperluas jaringan operasional di ASEAN.
CARS Berencana Terbitkan MTN Hingga Rp500 Miliar
PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS) tengah mempersiapkan penerbitan surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) untuk meningkatkan modal pada perusahaan pembiayaan milik perseroan. Perseroan mempertimbangkan untuk menerbitkan MTN dengan target perolehan dana Rp300 miliar—Rp500 miliar. Pada bulan lalu, perseroan baru saja mendapatkan pinjaman dari DEG Jerman sebesar USD20 juta. Dananya akan digunakan untuk ekspansi pembiayaan.
Kuartal I Laba Bersih PPRE Tumbuh 560%
PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan pertumbuhan laba bersih 560% ditopang pendapatan civil work pada kuartal I/2018. Pendapatan civil work menjadi kontributor terbesar untuk pendapatan perseroan pada kuartal I/2018. Lini bisnis tersebut berkontribusi 85% untuk periode tersebut. Pendapatan civil work tumbuh 783% yoy dari Rp60 miliar pada kuartal I/2017 menjadi Rp530 miliar pada kuartal I/2018
Stock Pick
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup pada level 3800. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3760-3840.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3840
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup pada 6800. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6700-6900.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6900
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup pada level 2890. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2850-2930.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2930
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF kembali ditutup menguat pada level 1480. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1460-1500.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1505
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN kembali ditutup pada level 3660. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3620-3700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3700
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menolak support dan menguat di level 3050.
Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3010–3090.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3090
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-05-08 08:35:46 (GMT +7)