08 Mar
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 7 Maret 2018 ditutup melemah 2,03% pada level 6368. Semua sektor melemah dengan kontribusi pelemahan terbesar pada sektor pertambangan. Investor asing net sell Rp1,166 triliun. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix setelah bergerak fluktuatif. Pasar mencermati kebijakan perdagangan AS, dimana Trump menyatakan dapat memperkecualikan Kanada dan Mexico dari pemberlakukan tarif impor baja dan aluminium. Hal tersebut sedikit meredakan kecemasan pasar. Sebelumnya kekhawatiran akan terjadinya perang dagang semakin intensif setelah penasihat ekonomi Trump, Gary Cohn, yang terkenal mendukung perdagangan bebas, mengundurkan diri sebagai penasihat ekonomi Trump. Data ADP Employment bulan Februari tercatat sedikit mengalami penurunan menjadi 235 ribu dari 244 ribu, namun jauh di atas estimasi yang sebesar 193 ribu. Neraca perdagangan AS bulan Januari mengalami defisit USD56,6 miliar, membesar dari bulan sebelumnya USD53,9 miliar. Sementara itu harga minyak mentah melemah akibat data cadangan minyak AS yang mengalami kenaikan. Pertemuan ECB pada hari Kamis diperkirakan tidak akan mengubah kebijakan moneternya. BOJ akan mengadakan pertemuan pada hari Jumat. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6311 - 6450
News & Analysis
Pefindo Tegaskan Peringkat MTN PPRO Pada idBBB
Pefindo menegaskan peringkat idBBB untuk peringkat Medium Term Note (MTN) IV Seri A Tahun 2016 PT PP Properti Tbk (PPRO) senilai Rp50 miliar dan MTN IV Seri B Tahun 2016 senilai Rp50 miliar yang akan jatuh tempo pada 18 Mei 2018 dan 25 mei 2018. PPRO akan menggunakan kas internal untuk membayar MTN yang akan jatuh tempo. Pada 31 Januari 2018, posisi kas dan setara kas PPRO mencapai Rp711,4 miliar. Peringkat-peringkat tersebut mencerminkan posisi PPRO yang strategis kepada induknya, PT Pembangunan Perumahan, kualitas aset yang baik dan lokasi properti yang relatif terdiversifikasi. Peringkat tersebut dibatasi oleh leverage keuangan yang tinggi, porsi pendapatan berulang yang terbatas dan sensitivitas terhadap perubahan di dalam kondisi makronomi.
ADRO Anggarkan Capex 2018 Hingga USD900 Juta
PT Adaro Energy Tbk (ADRO) merealisasikan penggunaan belanja modal sebesar USD229 juta pada 2017. Nilainya sesuai dengan panduan capex tahun lalu di kisaran USD200 juta-USD250 juta. Belanja modal dipakai untuk pemeliharaan rutin, pembelian untuk penggantian alat berat, dan pengembangan aset batubara metalurgi. Realisasi capex 2017 meningkat 186% dari 2016 senilai USD80 juta. Pada 2018 perusahaan menganggarkan capex senilai USD750 juta—USD900 juta. Alokasi capex 2018 sebagian besar untuk pembelian alat berat dan pengembangan Adaro MetCoal Companies (AMC). Sumber pendanaan belanja modal berasal dari kas internal.
KOBX Targetkan Pertumbuhan Pendapatan Sebesar 40%
PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) menargetkan pertumbuhan pendapatan 40% pada 2018. Membaiknya harga dan permintaan komoditas terutama batu bara dan kelapa sawit menjadi katalis pertumbuhan pendapatan perseroan. Segmen penjualan alat berat diperkirakan menjadi kontributor utama pendapatan secara konsolidasi, disusul kemudian segmen penjualan suku cadang, after sales, dan pendapatan sewa. Untuk menopang target pertumbuhan pendapatan tersebut, KOBX memperkenalkan jajaran produk alat berat unggulannya di daerah-daerah yang memiliki potensi pertambangan tinggi termasuk di antaranya Sulawesi.
Per Februari Marketing Sales CTRA Rp1,01 Triliun
Hingga Februari 2018, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) telah membukukan marketing sales senilai Rp1,01 triliun, atau tumbuh 18% secara tahunan. Pertumbuhan marketing sales dalam 2 bulan pertama tahun ini sudah naik 18% menjadi Rp1,01 triliun. Peningkatan hingga dua digit tersebut didorong oleh peluncuran beberapa proyek baru. Marketing sales yang diperoleh pada Januari dan Februari 2018 masing-masing senilai Rp428 miliar dan Rp587 miliar. Pada tahun lalu, CTRA telah membukukan marketing sales senilai Rp7,6 triliun, naik 5,6% dari posisi Rp7,2 triliun pada 2016. Pada tahun ini, CTRA memproyeksikan marketing sales senilai Rp8,5 triliun, atau sama dengan target tahun sebelumnya.
Anak Usaha KIJA Upaya Renegosiasi Dengan PLN
PT Bekasi Power (BP), anak usaha PT Jababeka Tbk, (KIJA) berupaya bernegosiasi dengan PT PLN (Persero) untuk kembali membeli listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) milik perseroan. BP terus berupaya melakukan pembicaraan dengan PLN agar pembangkit listrik perseroan dapat beroperasi kembali. BP juga melakukan upaya menurunkan harga gas melalui renegosiasi dengan perusahaan pemasok. Tujuan renegosiasi dengan perusahaan pemasok gas adalah agar harga jual listrik ke PLN dapat lebih kompetitif.
PPRO Perkirakan Laba Bersih Tumbuh 22%
PT PP Properti Tbk (PPRO) memperkirakan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk sekitar Rp444 miliar, tumbuh 22% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp366 miliar. Perolehan laba bersih tersebut ditopang oleh peningkatan marketing sales yang meningkat 21% menjadi sebesar Rp3,01 triliun pada tahun 2017
Stock Pick
ISAT
Pada perdagangan kemarin saham ISAT kembali ditutup menguat di level 5600. Pergerakan saham ISAT selanjutnya diperkirakan pada kisaran 5500–5675. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 5675
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup rebound dari level support nya pada level 7925. BMRI selanjutnya diperkirakan akan berada pada kisaran harga 7825-8025. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8025
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP ditutup rebound dari level support nya di 2910. Pergerakan saham PTPP selanjutnya diperkirakan pada kisaran harga 2880-2940. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2940
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNi kembali ditutup menguat di level 9075. Pergerakan saham BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8975–9175. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 9175
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat di level 3710. Pergerakan saham BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3680–3750. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3750
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI kembali ditutup menguat pada level 2320. Pergerakan ADHI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2300-2350.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2350
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 7 Maret 2018 ditutup melemah 2,03% pada level 6368. Semua sektor melemah dengan kontribusi pelemahan terbesar pada sektor pertambangan. Investor asing net sell Rp1,166 triliun. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix setelah bergerak fluktuatif. Pasar mencermati kebijakan perdagangan AS, dimana Trump menyatakan dapat memperkecualikan Kanada dan Mexico dari pemberlakukan tarif impor baja dan aluminium. Hal tersebut sedikit meredakan kecemasan pasar. Sebelumnya kekhawatiran akan terjadinya perang dagang semakin intensif setelah penasihat ekonomi Trump, Gary Cohn, yang terkenal mendukung perdagangan bebas, mengundurkan diri sebagai penasihat ekonomi Trump. Data ADP Employment bulan Februari tercatat sedikit mengalami penurunan menjadi 235 ribu dari 244 ribu, namun jauh di atas estimasi yang sebesar 193 ribu. Neraca perdagangan AS bulan Januari mengalami defisit USD56,6 miliar, membesar dari bulan sebelumnya USD53,9 miliar. Sementara itu harga minyak mentah melemah akibat data cadangan minyak AS yang mengalami kenaikan. Pertemuan ECB pada hari Kamis diperkirakan tidak akan mengubah kebijakan moneternya. BOJ akan mengadakan pertemuan pada hari Jumat. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6311 - 6450
News & Analysis
Pefindo Tegaskan Peringkat MTN PPRO Pada idBBB
Pefindo menegaskan peringkat idBBB untuk peringkat Medium Term Note (MTN) IV Seri A Tahun 2016 PT PP Properti Tbk (PPRO) senilai Rp50 miliar dan MTN IV Seri B Tahun 2016 senilai Rp50 miliar yang akan jatuh tempo pada 18 Mei 2018 dan 25 mei 2018. PPRO akan menggunakan kas internal untuk membayar MTN yang akan jatuh tempo. Pada 31 Januari 2018, posisi kas dan setara kas PPRO mencapai Rp711,4 miliar. Peringkat-peringkat tersebut mencerminkan posisi PPRO yang strategis kepada induknya, PT Pembangunan Perumahan, kualitas aset yang baik dan lokasi properti yang relatif terdiversifikasi. Peringkat tersebut dibatasi oleh leverage keuangan yang tinggi, porsi pendapatan berulang yang terbatas dan sensitivitas terhadap perubahan di dalam kondisi makronomi.
ADRO Anggarkan Capex 2018 Hingga USD900 Juta
PT Adaro Energy Tbk (ADRO) merealisasikan penggunaan belanja modal sebesar USD229 juta pada 2017. Nilainya sesuai dengan panduan capex tahun lalu di kisaran USD200 juta-USD250 juta. Belanja modal dipakai untuk pemeliharaan rutin, pembelian untuk penggantian alat berat, dan pengembangan aset batubara metalurgi. Realisasi capex 2017 meningkat 186% dari 2016 senilai USD80 juta. Pada 2018 perusahaan menganggarkan capex senilai USD750 juta—USD900 juta. Alokasi capex 2018 sebagian besar untuk pembelian alat berat dan pengembangan Adaro MetCoal Companies (AMC). Sumber pendanaan belanja modal berasal dari kas internal.
KOBX Targetkan Pertumbuhan Pendapatan Sebesar 40%
PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) menargetkan pertumbuhan pendapatan 40% pada 2018. Membaiknya harga dan permintaan komoditas terutama batu bara dan kelapa sawit menjadi katalis pertumbuhan pendapatan perseroan. Segmen penjualan alat berat diperkirakan menjadi kontributor utama pendapatan secara konsolidasi, disusul kemudian segmen penjualan suku cadang, after sales, dan pendapatan sewa. Untuk menopang target pertumbuhan pendapatan tersebut, KOBX memperkenalkan jajaran produk alat berat unggulannya di daerah-daerah yang memiliki potensi pertambangan tinggi termasuk di antaranya Sulawesi.
Per Februari Marketing Sales CTRA Rp1,01 Triliun
Hingga Februari 2018, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) telah membukukan marketing sales senilai Rp1,01 triliun, atau tumbuh 18% secara tahunan. Pertumbuhan marketing sales dalam 2 bulan pertama tahun ini sudah naik 18% menjadi Rp1,01 triliun. Peningkatan hingga dua digit tersebut didorong oleh peluncuran beberapa proyek baru. Marketing sales yang diperoleh pada Januari dan Februari 2018 masing-masing senilai Rp428 miliar dan Rp587 miliar. Pada tahun lalu, CTRA telah membukukan marketing sales senilai Rp7,6 triliun, naik 5,6% dari posisi Rp7,2 triliun pada 2016. Pada tahun ini, CTRA memproyeksikan marketing sales senilai Rp8,5 triliun, atau sama dengan target tahun sebelumnya.
Anak Usaha KIJA Upaya Renegosiasi Dengan PLN
PT Bekasi Power (BP), anak usaha PT Jababeka Tbk, (KIJA) berupaya bernegosiasi dengan PT PLN (Persero) untuk kembali membeli listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) milik perseroan. BP terus berupaya melakukan pembicaraan dengan PLN agar pembangkit listrik perseroan dapat beroperasi kembali. BP juga melakukan upaya menurunkan harga gas melalui renegosiasi dengan perusahaan pemasok. Tujuan renegosiasi dengan perusahaan pemasok gas adalah agar harga jual listrik ke PLN dapat lebih kompetitif.
PPRO Perkirakan Laba Bersih Tumbuh 22%
PT PP Properti Tbk (PPRO) memperkirakan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk sekitar Rp444 miliar, tumbuh 22% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp366 miliar. Perolehan laba bersih tersebut ditopang oleh peningkatan marketing sales yang meningkat 21% menjadi sebesar Rp3,01 triliun pada tahun 2017
Stock Pick
ISAT
Pada perdagangan kemarin saham ISAT kembali ditutup menguat di level 5600. Pergerakan saham ISAT selanjutnya diperkirakan pada kisaran 5500–5675. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 5675
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup rebound dari level support nya pada level 7925. BMRI selanjutnya diperkirakan akan berada pada kisaran harga 7825-8025. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8025
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP ditutup rebound dari level support nya di 2910. Pergerakan saham PTPP selanjutnya diperkirakan pada kisaran harga 2880-2940. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2940
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNi kembali ditutup menguat di level 9075. Pergerakan saham BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8975–9175. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 9175
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat di level 3710. Pergerakan saham BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3680–3750. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3750
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI kembali ditutup menguat pada level 2320. Pergerakan ADHI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2300-2350.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2350
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-03-08 08:07:50 (GMT +7)