08 Jan
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 5 Januari 2018 ditutup menguat 0,98% pada level 6353. Sektor pertambangan menyumbangkan penguatan terbesar, sedangkan sektor perkebunan menjadi satu-satunya sektor yang melemah. Investor asing net buy Rp361,39 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada akhir pekan lalu ditutup menguat, meskipun data nonfarm payrolls bulan Desember lebih rendah dari yang diperkirakan. Namun hal tersebut direspon positif oleh pasar karena akan membuat The Fed tetap dengan kebijakannya untuk menaikkan suku bunga secara bertahap dan tidak agresif. Data nonfarm payrolls bulan Desember menunjukkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 148 ribu orang, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebanyak 252 ribu dan dari estimasi yang sebanyak 188 ribu orang. Tingkat pengangguran tetap pada level 4,1%. Namun tingkat upah meningkat 0,3%, lebih baik dari bulan lalu yang sebesar 0,1%. Data factory orders bulan November naik 1,3% dari bulan sebelumnya 0,4%. Indeks ISM sektor jasa bulan Desember turun pada level 55,9 dari bulan sebelumnya 57,4. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya consumer credit, wholesale inventories, PPI, CPI, retail sales, Mich Sentiment dan business inventories. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6250 - 6360
News & Analysis
PSSI Dapat Kontrak Baru USD18 Juta
PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) kembali berhasil meraih kontrak baru jasa pengangkutan batu bara dengan garansi volume minimum 2 juta metrik ton per tahun dan total kontrak sekitar USD 18juta dari PT Jembayan Muarabara (JMB). JMB merupakan perusahaan tambang batu bara yang beroperasi di Kalimantan Timur, salah satu perusahaan Sakari Resources Group. Berdasarkan kontrak kerja sama, JMB akan memuat batubara di kapal tongkang (barge) PSSI di pemuatan terminal Separi Mahakam, Tenggarong Seberang dan distrik Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur. Periode kontrak kerjasama berlangsung selama tiga tahun dan akan berakhir di tahun 2020.
SSIA Dapat Sumber Pendapatan Berulang Baru Dari Sewa Gudang
PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mendapat sumber pendapatan berulang baru, dari penyewaan dua gudang baru hasil patungan dengan Ticon Industrial Connection Pcl. di Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan. Perseroan telah mengembangkan dua gudang masing-masing 10.000 m2 di Makassar dan Banjarmasin oleh anak perusahannya PT Surya Internusa Timur (SIT) sejak awal 2017 lalu. Kemudian Ticon ikut serta dalam permodalan perusahaan tersebut sehingga komposisi saham menjadi 50:50 dan modal awal USD15 juta. Ticon merupakan emiten pengembang gudang dan pabrik asal Thailand.
Tahun 2017 CFIN Telah Salurkan Pembiayaan Rp8,4 Triliun
Realisasi target pembiayaan PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN) berhasil melampaui target. Hingga tutup tahun 2017, perusahaan telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 8,4 triliun. Pada tahun lalu perseroan menargetkan target penyaluran pembiayaan sebesar Rp 7,5 triliun hingga Rp 8 triliun. Sehingga perolehan pembiayaan tahun 2017 tersebut sukses melampaui target awal perseroan. Penopang bisnis CFIN masih didominasi dari pembiayaan mobil bekas. Jika dirinci porsi mobil bekas CFIN sebesar 53% atau secara nominal Rp 4,46 triliun. Kemudian pembiayaan mobil baru berkontribusi 34% atau sejumlah Rp 2,85 triliun. Sementara, untuk segmen modal kerja dan multiguna memegang porsi kurang lebih sebesar 10% dan sisanya pembiayaan lain.
SCMA Akan Masuk Dalam Rights Issue TMPO
PT Tempo Inti Media Tbk (TMPO) akan kedatangan sejumlah pemegang saham baru yang akan masuk pada aksi korporasi penawaran saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Dua nama investor yang masuk antara lain Edwin Soeryadjaja dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA). TMPO menggelar rights issue dengan menerbitkan 333,33 juta saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 300 per saham. Sehingga perseroan menargetkan dana sebanyak-banyaknya Rp 99,99 miliar dari rights issue ini. Tidak ada pembeli siaga dalam pelaksanaan rights issue ini. Yayasan Tempo 21 Juni yang memegang 25,01% saham TMPO tidak akan melaksanakan haknya dalam rights issue ini.
EXCL Anggarkan Belanja Modal Rp7 Triliun
PT XL Axiata Tbk (EXCL) berencana memperkuat jaringan dengan menambah jumlah BTS di seluruh Indonesia. Sepanjang thun 2018, perseroan berencana menambah 17.000 BTS yang akan difokuskan pada wilayah-wilayah di luar Pulau Jawa. Tahun ini EXCL mengalokasikan capex sebesar Rp7 triliun, tidak jauh berbeda dengan anggaran tahun lalu. Sumber pendanaan belanja modal tersebut merupakan kombinasi antara kas internal dan pinjaman eksternal. EXCL akan menggunakan belanja modal tersebut untuk ekspansi, terutama memperkuat bisnis data dan strategi lainnya.
MKNT Berencana Tambah 50.000 Gerai
PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) di masa mendatang akan fokus mengembangkan sistem teknologi informasi dan distribusi produk. MKNT menargetkan penambahan gerai mitra pada tahun ini sebanyak 50.000 gerai menjadi 175.000 gerai dari jumlah gerai MKNT saat ini yang berkisar 125.000 gerai. MKNT akan fokus ekspansi gerai di Kalimantan
Stock Pick
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat di level 7825. Pergerakan saham BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7725-7925. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 7925
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN kembali ditutup menguat pada level 3600. Pergerakan CPIN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3590-3640.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3640
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI menguat ditutup di 3590. Pergerakan saham BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3560-3630.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 3630
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup melemah pada level 1760. Pergerakan KLBF selanjutnya diperkirakan berada pada kisaran 1740-1780.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1780
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat di level 7675. Pergerakan saham INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7600-7775. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 7775
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP menguat ditutup di 9275. Pergerakan saham ICBP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 9175-9375.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 9375
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII kembali ditutup menguat pada level 8300. Pergerakan ASII selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8200-8400.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8400
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 5 Januari 2018 ditutup menguat 0,98% pada level 6353. Sektor pertambangan menyumbangkan penguatan terbesar, sedangkan sektor perkebunan menjadi satu-satunya sektor yang melemah. Investor asing net buy Rp361,39 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada akhir pekan lalu ditutup menguat, meskipun data nonfarm payrolls bulan Desember lebih rendah dari yang diperkirakan. Namun hal tersebut direspon positif oleh pasar karena akan membuat The Fed tetap dengan kebijakannya untuk menaikkan suku bunga secara bertahap dan tidak agresif. Data nonfarm payrolls bulan Desember menunjukkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 148 ribu orang, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebanyak 252 ribu dan dari estimasi yang sebanyak 188 ribu orang. Tingkat pengangguran tetap pada level 4,1%. Namun tingkat upah meningkat 0,3%, lebih baik dari bulan lalu yang sebesar 0,1%. Data factory orders bulan November naik 1,3% dari bulan sebelumnya 0,4%. Indeks ISM sektor jasa bulan Desember turun pada level 55,9 dari bulan sebelumnya 57,4. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya consumer credit, wholesale inventories, PPI, CPI, retail sales, Mich Sentiment dan business inventories. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6250 - 6360
News & Analysis
PSSI Dapat Kontrak Baru USD18 Juta
PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) kembali berhasil meraih kontrak baru jasa pengangkutan batu bara dengan garansi volume minimum 2 juta metrik ton per tahun dan total kontrak sekitar USD 18juta dari PT Jembayan Muarabara (JMB). JMB merupakan perusahaan tambang batu bara yang beroperasi di Kalimantan Timur, salah satu perusahaan Sakari Resources Group. Berdasarkan kontrak kerja sama, JMB akan memuat batubara di kapal tongkang (barge) PSSI di pemuatan terminal Separi Mahakam, Tenggarong Seberang dan distrik Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur. Periode kontrak kerjasama berlangsung selama tiga tahun dan akan berakhir di tahun 2020.
SSIA Dapat Sumber Pendapatan Berulang Baru Dari Sewa Gudang
PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mendapat sumber pendapatan berulang baru, dari penyewaan dua gudang baru hasil patungan dengan Ticon Industrial Connection Pcl. di Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan. Perseroan telah mengembangkan dua gudang masing-masing 10.000 m2 di Makassar dan Banjarmasin oleh anak perusahannya PT Surya Internusa Timur (SIT) sejak awal 2017 lalu. Kemudian Ticon ikut serta dalam permodalan perusahaan tersebut sehingga komposisi saham menjadi 50:50 dan modal awal USD15 juta. Ticon merupakan emiten pengembang gudang dan pabrik asal Thailand.
Tahun 2017 CFIN Telah Salurkan Pembiayaan Rp8,4 Triliun
Realisasi target pembiayaan PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN) berhasil melampaui target. Hingga tutup tahun 2017, perusahaan telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 8,4 triliun. Pada tahun lalu perseroan menargetkan target penyaluran pembiayaan sebesar Rp 7,5 triliun hingga Rp 8 triliun. Sehingga perolehan pembiayaan tahun 2017 tersebut sukses melampaui target awal perseroan. Penopang bisnis CFIN masih didominasi dari pembiayaan mobil bekas. Jika dirinci porsi mobil bekas CFIN sebesar 53% atau secara nominal Rp 4,46 triliun. Kemudian pembiayaan mobil baru berkontribusi 34% atau sejumlah Rp 2,85 triliun. Sementara, untuk segmen modal kerja dan multiguna memegang porsi kurang lebih sebesar 10% dan sisanya pembiayaan lain.
SCMA Akan Masuk Dalam Rights Issue TMPO
PT Tempo Inti Media Tbk (TMPO) akan kedatangan sejumlah pemegang saham baru yang akan masuk pada aksi korporasi penawaran saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Dua nama investor yang masuk antara lain Edwin Soeryadjaja dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA). TMPO menggelar rights issue dengan menerbitkan 333,33 juta saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 300 per saham. Sehingga perseroan menargetkan dana sebanyak-banyaknya Rp 99,99 miliar dari rights issue ini. Tidak ada pembeli siaga dalam pelaksanaan rights issue ini. Yayasan Tempo 21 Juni yang memegang 25,01% saham TMPO tidak akan melaksanakan haknya dalam rights issue ini.
EXCL Anggarkan Belanja Modal Rp7 Triliun
PT XL Axiata Tbk (EXCL) berencana memperkuat jaringan dengan menambah jumlah BTS di seluruh Indonesia. Sepanjang thun 2018, perseroan berencana menambah 17.000 BTS yang akan difokuskan pada wilayah-wilayah di luar Pulau Jawa. Tahun ini EXCL mengalokasikan capex sebesar Rp7 triliun, tidak jauh berbeda dengan anggaran tahun lalu. Sumber pendanaan belanja modal tersebut merupakan kombinasi antara kas internal dan pinjaman eksternal. EXCL akan menggunakan belanja modal tersebut untuk ekspansi, terutama memperkuat bisnis data dan strategi lainnya.
MKNT Berencana Tambah 50.000 Gerai
PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) di masa mendatang akan fokus mengembangkan sistem teknologi informasi dan distribusi produk. MKNT menargetkan penambahan gerai mitra pada tahun ini sebanyak 50.000 gerai menjadi 175.000 gerai dari jumlah gerai MKNT saat ini yang berkisar 125.000 gerai. MKNT akan fokus ekspansi gerai di Kalimantan
Stock Pick
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat di level 7825. Pergerakan saham BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7725-7925. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 7925
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN kembali ditutup menguat pada level 3600. Pergerakan CPIN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3590-3640.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3640
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI menguat ditutup di 3590. Pergerakan saham BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3560-3630.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 3630
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup melemah pada level 1760. Pergerakan KLBF selanjutnya diperkirakan berada pada kisaran 1740-1780.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1780
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat di level 7675. Pergerakan saham INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7600-7775. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 7775
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP menguat ditutup di 9275. Pergerakan saham ICBP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 9175-9375.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 9375
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII kembali ditutup menguat pada level 8300. Pergerakan ASII selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8200-8400.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8400
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-01-08 08:18:40 (GMT +7)