08 Feb
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 7 Februari 2018 ditutup menguat 0,87% pada level 6534. Semua sektor menguat dengan kontributor terbesar pada sektor konsumer. Investor asing net sell Rp469,06 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah moderat setelah bergerak fluktuatif sepanjang perdagangan. Koreksi pada saham sektor teknologi dan energi mendorong pelemahan indeks. Turunnya harga minyak mentah memicu koreksi pada saham sektor energi. Harga minyak mentah melemah akibat data produksi minyak AS yang secara tak terduga mengalami kenaikan, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan kembali terjadinya oversuplay minyak mentah ditengah permintaan minyak yang melambat. Setelah terjadi koreksi tajam selama beberapa hari, timbul perbedaan pendapat di antara investor apakah indeks akan segera pulih mengalami penguatan atau akan mengalami bearish. Hal yang positif dari pasar diantaranya fundamental ekonomidan kinerja keuangan masih kuat, suku bunga dan inflasi masih rendah, masih ada potensi program kenaikan belanja infrastruktur AS, serta profit taking sudah terjadi. Hal negatif adalah inflasi berpotensi menguat, pergantian chairman The Fed yang menimbulkan ketidakpastian, valuasi yang sudah mahal dan ketegangan geopolitik. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6480 - 6620
News & Analysis
WSKT Tawarkan Obligasi Berkelanjutan Rp3,45 Triliun
PT Waskita Karya Tbk (WSKT) menawarkan Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Tahun 2018 dengan jumlah pokok Rp3.451.500.000.000 yang terdiri dari dua seri. Obligasi seri A memiliki jumlah pokok Rp1.175.000.000.00 dengan bunga 7,75% per tahun dengan jangka waktu 3 tahun dan seri B dengan jumlah pokok Rp2.276.500.000.000 dengan bunga 8,25% per tahun dan jangka waktu 5 tahun. Fitch ratings memberikan peringkat A- untuk obligasi ini. Penjamin Pelaksana emisi yakni Bahana Sekuritas, BNI Sekuritas, Danareksa Sekuritas, DBS Vickers Sekuritas Indonesia, Indo Premier Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas dengan wali amanat Bank Mega. Dana hasil emisi obligasi ini sebesar 65% akan digunakan untuk modal kerja dan sisanya untuk investasi di tiga anak perusahaan.
RUPSLB MDRN Setujui Jual 50% Aset
RUPSLB PT Modern Internasional Tbk. (MDRN) menyetujui penjualan aset bersih melebihi 50% dari kekayaan bersih perseroan. Persetujuan untuk menjual aset perusahaan melebihi 50% harus memperoleh izin dari seluruh pemegang saham. Hal ini untuk mengantisipasi bila sewaktu-waktu ada investor yang berencana membeli aset perseroan. Hingga September 2017, nilai aset yang dimiliki oleh MDRN adalah Rp1,12 triliun, turun sebanyak 43,43% dari akhir 2016 senilai Rp1,98 triliun. Aset lancar MDRN senilai Rp211,75 miliar dan aset tak lancar senilai Rp910,75 miliar. Kas dan setara kas MDRN hanya Rp6,94 miliar. Pada tahun ini, MDRN akan lebih fokus menjadi distributor perangkat fotocopy.
Mahkota Group Berencana IPO Pada Juni 2018
PT Mahkota Group, yang bergerak di sektor pabrik kelapa sawit, berencana untuk melepas 20% hingga 30% dari modalditempatkan dan disetor. Perusahaan kelapa sawit terintegrasi iniberharap dapat meraihsebesar Rp 100 miliar hingga Rp 250 miliar dari gelaran IPO tersebut.dari aksi korporasi tersebut akan dipakai untuk ekspansi. Perseroan berencana akan mencatatkan diri di bulan Juni, dengan buku Desember 2017. Perusahaan yang berdomisili di Sumatra Utara tersebut sudah menunjuk Panin Sekuritas sebagai underwriter IPO. Saat ini, perusahaan memiliki aset sekitar Rp 1 triliun.
Rencana Rights Issue PADI Disetujui RUPSLB
Rencana rights issue atau hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk. (PADI) mendapat persetujuan dari direksi dan pemegang saham setelah melakukan rapat umum pemegang saham (RUPS). Namun, dalam RUPS belum memastikan harga dan dana yang ditargetkan perusahaan dalam rights issue kali ini. Dana hasil rights issue itu nantinya akan digunakan untuk investasi. PADI akan melepas sebanyak 11,3 miliar saham baru dengan harga nominal Rp25 per saham. Saham baru tersebut akan diterbitkan dari saham simpanan atau saham portepel perseroan dan akan dicatatkan di BEI.
BBCA Berencana Akuisisi Dua Bank Kecil Tahun Ini
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) akan melakukan sejumlah ekspansi tahun ini. Salah satunya, mengakuisisi dua bank kecil. BBCA sudah menyiapkan pendanaan untuk memuluskan rencana akuisisi tersebut. BBCA menganggarkan Rp 4,5 triliun termasuk kebutuhan delapan anak usaha. Sebenarnya rencana akuisisi terhadap dua bank tersebut sudah ingin dilakukan sejak tiga tahun yang lalu. Namun, karena suasana yang belum kondusif, maka BBCA baru akan merealisasikannya tahun ini.
AUTO Jajaki Bisnis Komponen Kendaraan Elektronik
PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) tengah menjajaki peluang produksi komponen khusus untuk kendaraan listrik, baik motor maupun mobil listrik. Meski permintaannya belum begitu besar, perseroan optmistis pasar electronic vehicle (EV) akan segera tumbuh. Saat ini AUTO sedang melakukan komunikasi dengan pihak luar dan mengidentifikasi produk yang prospektif untuk diproduksi. Meskipun demikian manajemen AUTO belum dapat mengemukakan dengan negara mana penjajakan itu sedang berlangsung
Stock Pick
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT menguat ditutup di 2830. Pergerakan saham WSKT selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2780-2860.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2860
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat di level 8125. Pergerakan saham BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8025–8225. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 8225
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat pada level 9550. Pergerakan BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 9450-9650.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9650
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN kembali ditutup menguat di level 3290. Pergerakan saham CPIN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3260–3330. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3330
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF kembali ditutup menguat pada level 1680. Pergerakan KLBF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1660-1700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1700
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF menguat ditutup di 7925. Pergerakan saham INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7825-8025.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 8025
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali ditutup menguat pada level 8825. Pergerakan ICBP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8725-8925.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8925
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 7 Februari 2018 ditutup menguat 0,87% pada level 6534. Semua sektor menguat dengan kontributor terbesar pada sektor konsumer. Investor asing net sell Rp469,06 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah moderat setelah bergerak fluktuatif sepanjang perdagangan. Koreksi pada saham sektor teknologi dan energi mendorong pelemahan indeks. Turunnya harga minyak mentah memicu koreksi pada saham sektor energi. Harga minyak mentah melemah akibat data produksi minyak AS yang secara tak terduga mengalami kenaikan, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan kembali terjadinya oversuplay minyak mentah ditengah permintaan minyak yang melambat. Setelah terjadi koreksi tajam selama beberapa hari, timbul perbedaan pendapat di antara investor apakah indeks akan segera pulih mengalami penguatan atau akan mengalami bearish. Hal yang positif dari pasar diantaranya fundamental ekonomidan kinerja keuangan masih kuat, suku bunga dan inflasi masih rendah, masih ada potensi program kenaikan belanja infrastruktur AS, serta profit taking sudah terjadi. Hal negatif adalah inflasi berpotensi menguat, pergantian chairman The Fed yang menimbulkan ketidakpastian, valuasi yang sudah mahal dan ketegangan geopolitik. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6480 - 6620
News & Analysis
WSKT Tawarkan Obligasi Berkelanjutan Rp3,45 Triliun
PT Waskita Karya Tbk (WSKT) menawarkan Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Tahun 2018 dengan jumlah pokok Rp3.451.500.000.000 yang terdiri dari dua seri. Obligasi seri A memiliki jumlah pokok Rp1.175.000.000.00 dengan bunga 7,75% per tahun dengan jangka waktu 3 tahun dan seri B dengan jumlah pokok Rp2.276.500.000.000 dengan bunga 8,25% per tahun dan jangka waktu 5 tahun. Fitch ratings memberikan peringkat A- untuk obligasi ini. Penjamin Pelaksana emisi yakni Bahana Sekuritas, BNI Sekuritas, Danareksa Sekuritas, DBS Vickers Sekuritas Indonesia, Indo Premier Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas dengan wali amanat Bank Mega. Dana hasil emisi obligasi ini sebesar 65% akan digunakan untuk modal kerja dan sisanya untuk investasi di tiga anak perusahaan.
RUPSLB MDRN Setujui Jual 50% Aset
RUPSLB PT Modern Internasional Tbk. (MDRN) menyetujui penjualan aset bersih melebihi 50% dari kekayaan bersih perseroan. Persetujuan untuk menjual aset perusahaan melebihi 50% harus memperoleh izin dari seluruh pemegang saham. Hal ini untuk mengantisipasi bila sewaktu-waktu ada investor yang berencana membeli aset perseroan. Hingga September 2017, nilai aset yang dimiliki oleh MDRN adalah Rp1,12 triliun, turun sebanyak 43,43% dari akhir 2016 senilai Rp1,98 triliun. Aset lancar MDRN senilai Rp211,75 miliar dan aset tak lancar senilai Rp910,75 miliar. Kas dan setara kas MDRN hanya Rp6,94 miliar. Pada tahun ini, MDRN akan lebih fokus menjadi distributor perangkat fotocopy.
Mahkota Group Berencana IPO Pada Juni 2018
PT Mahkota Group, yang bergerak di sektor pabrik kelapa sawit, berencana untuk melepas 20% hingga 30% dari modalditempatkan dan disetor. Perusahaan kelapa sawit terintegrasi iniberharap dapat meraihsebesar Rp 100 miliar hingga Rp 250 miliar dari gelaran IPO tersebut.dari aksi korporasi tersebut akan dipakai untuk ekspansi. Perseroan berencana akan mencatatkan diri di bulan Juni, dengan buku Desember 2017. Perusahaan yang berdomisili di Sumatra Utara tersebut sudah menunjuk Panin Sekuritas sebagai underwriter IPO. Saat ini, perusahaan memiliki aset sekitar Rp 1 triliun.
Rencana Rights Issue PADI Disetujui RUPSLB
Rencana rights issue atau hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk. (PADI) mendapat persetujuan dari direksi dan pemegang saham setelah melakukan rapat umum pemegang saham (RUPS). Namun, dalam RUPS belum memastikan harga dan dana yang ditargetkan perusahaan dalam rights issue kali ini. Dana hasil rights issue itu nantinya akan digunakan untuk investasi. PADI akan melepas sebanyak 11,3 miliar saham baru dengan harga nominal Rp25 per saham. Saham baru tersebut akan diterbitkan dari saham simpanan atau saham portepel perseroan dan akan dicatatkan di BEI.
BBCA Berencana Akuisisi Dua Bank Kecil Tahun Ini
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) akan melakukan sejumlah ekspansi tahun ini. Salah satunya, mengakuisisi dua bank kecil. BBCA sudah menyiapkan pendanaan untuk memuluskan rencana akuisisi tersebut. BBCA menganggarkan Rp 4,5 triliun termasuk kebutuhan delapan anak usaha. Sebenarnya rencana akuisisi terhadap dua bank tersebut sudah ingin dilakukan sejak tiga tahun yang lalu. Namun, karena suasana yang belum kondusif, maka BBCA baru akan merealisasikannya tahun ini.
AUTO Jajaki Bisnis Komponen Kendaraan Elektronik
PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) tengah menjajaki peluang produksi komponen khusus untuk kendaraan listrik, baik motor maupun mobil listrik. Meski permintaannya belum begitu besar, perseroan optmistis pasar electronic vehicle (EV) akan segera tumbuh. Saat ini AUTO sedang melakukan komunikasi dengan pihak luar dan mengidentifikasi produk yang prospektif untuk diproduksi. Meskipun demikian manajemen AUTO belum dapat mengemukakan dengan negara mana penjajakan itu sedang berlangsung
Stock Pick
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT menguat ditutup di 2830. Pergerakan saham WSKT selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2780-2860.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2860
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat di level 8125. Pergerakan saham BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8025–8225. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 8225
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat pada level 9550. Pergerakan BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 9450-9650.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9650
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN kembali ditutup menguat di level 3290. Pergerakan saham CPIN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3260–3330. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3330
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF kembali ditutup menguat pada level 1680. Pergerakan KLBF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1660-1700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1700
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF menguat ditutup di 7925. Pergerakan saham INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7825-8025.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 8025
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali ditutup menguat pada level 8825. Pergerakan ICBP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8725-8925.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8925
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-02-08 07:32:54 (GMT +7)