07 Sept
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 6 September 2018 ditutup menguat 1,63% pada level 5776. Semua sektor menguat dengan kontribusi penguatan terbesar pada sektor industri dasar. Investor asing net sell Rp967,25 miliar. Indeks di bursa Wall Street kembali ditutup mix, dimana indeks Dow Jones ditutup menguat sedangkan indeks S&P500 dan Nasdaq Composite ditutup melemah. Sentimen negatif masih berasal dari potensi pemberlakukan tarif impor baru terhadap produk-produk dari China senilai USD 200 miliar, dan China menyatakan akan membalas hal yang sama jika hal tersebut benar-benar diterapkan. Selain itu saham sektor teknologi melemah akibat kekhawatiran meningkatnya aturan terhadap perusahaan media sosial. Kekhawatiran akan dampak perang dagang terhadap penurunan permintaan chip dari AS, juga menjadi sentimen negatif terhadap saham sektor teknologi. Faktor positif berasal dari negosiasi ulang antara AS dan Kanada mengenai NAFTA yang masih berlanjut.itu data ADP Employment bulan Agustus menunjukkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 163 ribu, lebih rendah dari bulan sebelumnya 217 ribu dan dari estimasi yang sebanyak 186 ribu. Indeks ISM sektor jasa meningkat pada 58,5 dari 55,7. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 5720 - 5868
News & Analysis
KIJA Kerja Sama Dengan Perusahaan Jepang Kembangkan Residensial
PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) melalui anak usahanya PT Grahabuana Cikarang (GBC) menandatangani kesepakatan joint venture dengan dua perusahaan Jepang untuk pengembangan lahan residensial di kawasan Jababeka, Cikarang, Bekasi. Dua perusahaan asal Jepang itu ialah Keihan Real Estate Co Ltd dan Nice Corporation. Dalam kesepakatan tersebut, komposisi saham antara KIJA, Keihan Real Estate dan Nice Corporation secara berurutan ialah 49%, 48% dan 3%. Ketiga pihak sepakat untuk membentuk sebuah perusahaan patungan dan pengembangan residensial dengan konsep golf villa seluas 2,7 hektare. Proyek tersebut diproyeksikan menjadi salah satu proyek kelas atas Jababeka Residence di 2018.
IMJS Berencana Rights Issue 752,55 Juta Saham
PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) berniat melakukan Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 752.550.000 saham biasa atas nama dengan nominal Rp200 per lembar. Dengan harga pelaksanaan antara Rp750-Rp.1000 per saham maka jumlah yang bisa diraih sebanyak-banyaknya Rp752.550.000.000. Setiap pemegang saham yang memiliki 20 saham yang namanya tercantum hingga 19 Oktober 2018 berhak atas 3 HMETD dimana 1 HMETD berhak membeli saham baru perseroan. Jadwal sementara untuk cum dan ex di pasar reguler/negosiasi pada 16-17 Oktober 2018 dan di pasar tunai 19 dan 22 Oktober 2018 dengan periode perdagangan 23 Oktober-2 November 2018.
Pefindo Tegaskan Peringkat BDMN Pada idAAA
Pefindo menegaskan peringkat idAAA untuk PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) dengan prospek untuk peringkat perusahaan adalah stabil. Peringkat tersebut mencerminkan dukungan yang sangat kuat dari pemegang saham mayoritas, permodalan yang sangat kuat, serta posisi pasar yang kuat. Namun, peringkat ini dibatasi oleh kualitas aset yang berada di bawah rata-rata. Peringkat dapat diturunkan jika Pefindo melihat adanya penurunan dukungan dari pemegang saham mayoritas dan penurunan signifikan atas posisi pasarnya ataupun kinerja keuangannya, khususnya dalam hal kualitas aset, profitabilitas atau permodalan.
Akuisisi DNAR Oleh Apro Masih Tunggu Izin OJK
Rencana investor Korea Selatan Apro Financial Co Ltd untuk menjadi pemegang saham PT Bank Dinar Tbk (DNAR) masih belum selesai.Padahal transaksi jual beli saham antara Apro dengan Bank Dinar sudah dilakukan sejak November 2016 silam. Sudah hampir dua tahun rencana transaksi ini belum selesai. Saat ini persetujuan akusisi masih menunggu izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pada November 2016, Bank Dinar berencana menjual kepemilikan 1,74 miliar saham perusahaan ke Apro Financial dengan harga penjualan sebesar Rp 396,89 per saham.
Agenda RUPO Obligasi TAXI Tidak Mendapat Persetujuan
PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) mengumumkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Obligasi (RUPO) I tahun 2014 yang diselenggarakan 3 September 2018 lalu.Dalam rapat itu, hadir para pemegang obligasi yang mewakili pokok obligasi sebesar Rp 866,47 miliar atau sebanyak 866,47 miliar suara. Atau mencapai 86,65% dari jumlah pokok obligasi yang masih belum dilunasi oleh emiten. Adapun total obligasi TAXI mencapai Rp 1 triliun. Tiga agenda yang dibahas dalam RUPO tersebut tidak dapat disetujui karena disetujui kurang dari 3/4 jumlah pemegang obligasi yang hadir.
Kalah di Arbitrase CTBN Harus Bayar USD7 Juta
PT Citra Turbindo Tbk (CTBN), emiten yang bergerak di industri pembuatan pipa dan sambungan pipa dari baja dan besi, mengalami kekalahan di arbitrase internasional. CTBN mendapat klaim dari Sambar Deer Limited terkait kewajiban perseroan dalam perjanjian konsultasi.ini membuat CTBN harus membayarkan uang senilai USD 7 juta kepada Sambar Deer Limited selaku pemohon perkara
Stock Pick
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI tertahan pada level harga 6575. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6475-6650.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6675
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA tertahan pada level harga 24750. BBCA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 24500-24950
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 25000
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN tertahan pada level harga 2480. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2450-2510.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2510
SMGR
Pada perdagangan kemarin saham SMGR kembali tertahan pada level harga 8850. SMGR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8750-8950.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8975
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR kembali tertahan pada level 4300. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4250-4350.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4360
SMCB
Pada perdagangan kemarin saham SMCB kembali tertahan pada level harga 905. SMCB selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 895-915.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 920
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 6 September 2018 ditutup menguat 1,63% pada level 5776. Semua sektor menguat dengan kontribusi penguatan terbesar pada sektor industri dasar. Investor asing net sell Rp967,25 miliar. Indeks di bursa Wall Street kembali ditutup mix, dimana indeks Dow Jones ditutup menguat sedangkan indeks S&P500 dan Nasdaq Composite ditutup melemah. Sentimen negatif masih berasal dari potensi pemberlakukan tarif impor baru terhadap produk-produk dari China senilai USD 200 miliar, dan China menyatakan akan membalas hal yang sama jika hal tersebut benar-benar diterapkan. Selain itu saham sektor teknologi melemah akibat kekhawatiran meningkatnya aturan terhadap perusahaan media sosial. Kekhawatiran akan dampak perang dagang terhadap penurunan permintaan chip dari AS, juga menjadi sentimen negatif terhadap saham sektor teknologi. Faktor positif berasal dari negosiasi ulang antara AS dan Kanada mengenai NAFTA yang masih berlanjut.itu data ADP Employment bulan Agustus menunjukkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 163 ribu, lebih rendah dari bulan sebelumnya 217 ribu dan dari estimasi yang sebanyak 186 ribu. Indeks ISM sektor jasa meningkat pada 58,5 dari 55,7. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 5720 - 5868
News & Analysis
KIJA Kerja Sama Dengan Perusahaan Jepang Kembangkan Residensial
PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) melalui anak usahanya PT Grahabuana Cikarang (GBC) menandatangani kesepakatan joint venture dengan dua perusahaan Jepang untuk pengembangan lahan residensial di kawasan Jababeka, Cikarang, Bekasi. Dua perusahaan asal Jepang itu ialah Keihan Real Estate Co Ltd dan Nice Corporation. Dalam kesepakatan tersebut, komposisi saham antara KIJA, Keihan Real Estate dan Nice Corporation secara berurutan ialah 49%, 48% dan 3%. Ketiga pihak sepakat untuk membentuk sebuah perusahaan patungan dan pengembangan residensial dengan konsep golf villa seluas 2,7 hektare. Proyek tersebut diproyeksikan menjadi salah satu proyek kelas atas Jababeka Residence di 2018.
IMJS Berencana Rights Issue 752,55 Juta Saham
PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) berniat melakukan Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 752.550.000 saham biasa atas nama dengan nominal Rp200 per lembar. Dengan harga pelaksanaan antara Rp750-Rp.1000 per saham maka jumlah yang bisa diraih sebanyak-banyaknya Rp752.550.000.000. Setiap pemegang saham yang memiliki 20 saham yang namanya tercantum hingga 19 Oktober 2018 berhak atas 3 HMETD dimana 1 HMETD berhak membeli saham baru perseroan. Jadwal sementara untuk cum dan ex di pasar reguler/negosiasi pada 16-17 Oktober 2018 dan di pasar tunai 19 dan 22 Oktober 2018 dengan periode perdagangan 23 Oktober-2 November 2018.
Pefindo Tegaskan Peringkat BDMN Pada idAAA
Pefindo menegaskan peringkat idAAA untuk PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) dengan prospek untuk peringkat perusahaan adalah stabil. Peringkat tersebut mencerminkan dukungan yang sangat kuat dari pemegang saham mayoritas, permodalan yang sangat kuat, serta posisi pasar yang kuat. Namun, peringkat ini dibatasi oleh kualitas aset yang berada di bawah rata-rata. Peringkat dapat diturunkan jika Pefindo melihat adanya penurunan dukungan dari pemegang saham mayoritas dan penurunan signifikan atas posisi pasarnya ataupun kinerja keuangannya, khususnya dalam hal kualitas aset, profitabilitas atau permodalan.
Akuisisi DNAR Oleh Apro Masih Tunggu Izin OJK
Rencana investor Korea Selatan Apro Financial Co Ltd untuk menjadi pemegang saham PT Bank Dinar Tbk (DNAR) masih belum selesai.Padahal transaksi jual beli saham antara Apro dengan Bank Dinar sudah dilakukan sejak November 2016 silam. Sudah hampir dua tahun rencana transaksi ini belum selesai. Saat ini persetujuan akusisi masih menunggu izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pada November 2016, Bank Dinar berencana menjual kepemilikan 1,74 miliar saham perusahaan ke Apro Financial dengan harga penjualan sebesar Rp 396,89 per saham.
Agenda RUPO Obligasi TAXI Tidak Mendapat Persetujuan
PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) mengumumkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Obligasi (RUPO) I tahun 2014 yang diselenggarakan 3 September 2018 lalu.Dalam rapat itu, hadir para pemegang obligasi yang mewakili pokok obligasi sebesar Rp 866,47 miliar atau sebanyak 866,47 miliar suara. Atau mencapai 86,65% dari jumlah pokok obligasi yang masih belum dilunasi oleh emiten. Adapun total obligasi TAXI mencapai Rp 1 triliun. Tiga agenda yang dibahas dalam RUPO tersebut tidak dapat disetujui karena disetujui kurang dari 3/4 jumlah pemegang obligasi yang hadir.
Kalah di Arbitrase CTBN Harus Bayar USD7 Juta
PT Citra Turbindo Tbk (CTBN), emiten yang bergerak di industri pembuatan pipa dan sambungan pipa dari baja dan besi, mengalami kekalahan di arbitrase internasional. CTBN mendapat klaim dari Sambar Deer Limited terkait kewajiban perseroan dalam perjanjian konsultasi.ini membuat CTBN harus membayarkan uang senilai USD 7 juta kepada Sambar Deer Limited selaku pemohon perkara
Stock Pick
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI tertahan pada level harga 6575. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6475-6650.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6675
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA tertahan pada level harga 24750. BBCA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 24500-24950
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 25000
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN tertahan pada level harga 2480. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2450-2510.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2510
SMGR
Pada perdagangan kemarin saham SMGR kembali tertahan pada level harga 8850. SMGR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8750-8950.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8975
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR kembali tertahan pada level 4300. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4250-4350.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4360
SMCB
Pada perdagangan kemarin saham SMCB kembali tertahan pada level harga 905. SMCB selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 895-915.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 920
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-09-07 08:33:30 (GMT +7)