07 Juni
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 6 Juni 2018 ditutup melemah 0,31% pada level 6069. Saham sektor perkebunan mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp501,64 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat yang dipicu oleh reli pada saham sektor keuangan yang dipicu oleh ekspektasi akan data ekonomi AS yang lebih baik. Nasdaq Composite kembali mencapai rekor tertinggi baru yang memasuki hari ketiga berturut-turut. Yield obligasi pemerintah AS dengan tenor 10 tahun menguat pada level tertinggi selama dua pekan terakhir setelah data neraca perdagangan AS bulan April menunjukkan penurunan defisit pada level terendah sejak tujuh bulan terakhir. Defisit neraca perdagangan AS bulan April sebesar USD46,2 miliar, turun dari bulan sebelumnya USD47,2 miliar. Hal ini mendukung pandangan yang melihat adanya percepatan pertumbuhan ekonomi AS pada triwulan kedua. Naiknya yield obligasi ini mendorong penguatan pada saham sektor perbankan. Sementara itu euro menguat setelah adanya komentar dari pejabat ECB bahwa kemungkinan ECB akan mengurangi program stimulusnya pada akhir tahun ini. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi membuat ECB meyakini bahwa laju inflasi kembali menguat menuju target. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6040 - 6137
News & Analysis
INDS Targetkan Pertumbuhan Ekspor 23%
PT Indospring Tbk (INDS) optimis pada tahun ini mampu meningkatkan pasar ekspor hingga 23%. Oleh karena itu perseroan akan melakukan ekspansi pasar ekspor ke Rusia. Ekspansi pasar ekspor ke Rusia dilakukan karena potensi marketnya cukup besar. Jepang masih menjadi tujuan utama ekspor perseroan. INDS juga terus memperkuat pasar domestik. Hal ini seiring dengan meningkatnya pasar mobil niaga di dalam negeri. Hal ini imbas dari membaiknya harga komoditas terutama batubara dan kelapa sawit. Selain itu juga ditopang pembangunan infrastruktur yang marak dilakukan pemerintah.
JSPT Lakukan Kenaikan Modal Anak Usaha Untuk Akuisisi Lahan
PT Jakarta Setiabudi International Tbk (JSPT) dan anak usahanya PT Copylas Indonesia (CI) telah melakukan peningkatan modal di PT Medan Raya Perkasa (MRP) yang berkedudukan di Sumatera Utara. MRP memerlukan dana untuk mengakuisisi lahan terkait pengembangan proyek residensial di wilayah Desa Pertamiplen, Kabupaten Deli Serdang. Dalam RUPS MRP disetujui peningkatan modal dasar dari Rp300.000.000.000 menjadi Rp700.000.000.000 dengan menerbitkan 205.800 saham baru dengan nominal Rp1.000.000 per saham. Perseroan mengambil sejumlah 1.736 lembar saham sedangkan anak usahanya CI mengambil 142.324 lembar saham dan pemegang saham lain Majaindo Citra Swakarsa mengambil 61.740 lembar.
INCO Targetkan Volume Produksi Kuartal II Meningkat
Volume produksi nikel matte PT Vale Indonesia Tbk (INCO) diharapkan lebih tinggi pada kuartal II/2018realisasi pada kuartal sebelumnya. Beberapa faktor menjadi pendorong peningkatan produksi pada kuartal kedua ini, yang mana optimalisasi kapasitas produksi turut menopang. Aktivitas pemeliharaan alat produksi perseroan di kuartal kedua relatif lebih sedikit dari kuartal sebelumnya sehingga menjadi salah satu pendorong peningkatan produksi nikel matte. INCO optimistis akan melampaui realisasi nikel matte pada kuartal I/2018 yang mencapai 17.141 ton.
KOBX Dapat Pendanaan LC Senilai USD14,2 Juta
PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) telah mendapatkan pendanaan non cash berupa Letter of Credit (LC) sejumlah USD 14,2 juta pada enam bulan pertama 2018. Pendanaan ini untuk memenuhi tingginya permintaan alat berat di tahun 2018. Hal ini untuk memenuhi tingginya permintaan alat berat dari konsumen. Maka dukungan perbankan sangat dibutuhkan terutama untuk menjamin pasokan alat berat. Pada tahun ini perseroan menargetkan mendapatkan fasilitas LC sekitar USD40 juta. Fasilitas pendanaan tersebut diperkirakan akan selesai pada awal semester II mendatang.
Per Mei, ANTM Bukukan Penjualan Emas 12,8 Ton
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) hingga akhir Mei 2018 ini mencatatkan penjualan emas sebanyak 12,8 ton atau rata-rata penjualan per bulan sebanyak 2,56 ton. Adapun target penjualan hingga akhir tahun ini bisa dua kali lipat dari pencapaian hingga Mei ini. ANTM menargetkan penjualan sepanjang tahun ini sebanyak 24 ton, naik 84% dibandingkan realisasi penjualan 2017 sebanyak 13 ton. Peningkatan penjualan emas ANTM sejalan dengan upaya perusahaan untuk memperluas pasar serta inovasi produk emas Logam Mulia.
PSKT Jajaki Pengembangan Hotel di TOD
PT Red Planet Indonesia Tbk (PSKT) tengah menjajaki pengembangan hotel di lokasi transit oriented development (TOD) tempat proyek kereta api ringan (Light Rail Transit/LRT) dan MRT Jabodetabek beroperasi. Hal tersebut merupakan bagian dari rencana Perseroan dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Saat ini Perseroan tengah berkomunikasi dengan para pemilik proyek LRT dan MRT Jabodetabek. Namun, hal tersebut belum mencapai kesepakatan sebab Perseroan pun masih fokus untuk mendapatkan lahan baru di lokasi strategis untuk pendirian hotel yang berikutnya. PSKT juga tengah menjajaki peluang kerja sama yang memungkinkan untuk pengembangan hotel di area-area yang dipersiapkan sebagai TOD
Stock Pick
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali ditutup pada level 8850. ICBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8750-8950. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9000
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF kembali ditutup menguat pada level 1410. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1400-1435. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1435
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup pada level 3740. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3700-3780 Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3790
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA ditutup pada level 23025. BBCA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 23800-23250 Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 23250
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup pada 3150. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3120-3190. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3200
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT ditutup pada level 2410. WSKT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2360-2440. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2450
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 6 Juni 2018 ditutup melemah 0,31% pada level 6069. Saham sektor perkebunan mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp501,64 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat yang dipicu oleh reli pada saham sektor keuangan yang dipicu oleh ekspektasi akan data ekonomi AS yang lebih baik. Nasdaq Composite kembali mencapai rekor tertinggi baru yang memasuki hari ketiga berturut-turut. Yield obligasi pemerintah AS dengan tenor 10 tahun menguat pada level tertinggi selama dua pekan terakhir setelah data neraca perdagangan AS bulan April menunjukkan penurunan defisit pada level terendah sejak tujuh bulan terakhir. Defisit neraca perdagangan AS bulan April sebesar USD46,2 miliar, turun dari bulan sebelumnya USD47,2 miliar. Hal ini mendukung pandangan yang melihat adanya percepatan pertumbuhan ekonomi AS pada triwulan kedua. Naiknya yield obligasi ini mendorong penguatan pada saham sektor perbankan. Sementara itu euro menguat setelah adanya komentar dari pejabat ECB bahwa kemungkinan ECB akan mengurangi program stimulusnya pada akhir tahun ini. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi membuat ECB meyakini bahwa laju inflasi kembali menguat menuju target. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6040 - 6137
News & Analysis
INDS Targetkan Pertumbuhan Ekspor 23%
PT Indospring Tbk (INDS) optimis pada tahun ini mampu meningkatkan pasar ekspor hingga 23%. Oleh karena itu perseroan akan melakukan ekspansi pasar ekspor ke Rusia. Ekspansi pasar ekspor ke Rusia dilakukan karena potensi marketnya cukup besar. Jepang masih menjadi tujuan utama ekspor perseroan. INDS juga terus memperkuat pasar domestik. Hal ini seiring dengan meningkatnya pasar mobil niaga di dalam negeri. Hal ini imbas dari membaiknya harga komoditas terutama batubara dan kelapa sawit. Selain itu juga ditopang pembangunan infrastruktur yang marak dilakukan pemerintah.
JSPT Lakukan Kenaikan Modal Anak Usaha Untuk Akuisisi Lahan
PT Jakarta Setiabudi International Tbk (JSPT) dan anak usahanya PT Copylas Indonesia (CI) telah melakukan peningkatan modal di PT Medan Raya Perkasa (MRP) yang berkedudukan di Sumatera Utara. MRP memerlukan dana untuk mengakuisisi lahan terkait pengembangan proyek residensial di wilayah Desa Pertamiplen, Kabupaten Deli Serdang. Dalam RUPS MRP disetujui peningkatan modal dasar dari Rp300.000.000.000 menjadi Rp700.000.000.000 dengan menerbitkan 205.800 saham baru dengan nominal Rp1.000.000 per saham. Perseroan mengambil sejumlah 1.736 lembar saham sedangkan anak usahanya CI mengambil 142.324 lembar saham dan pemegang saham lain Majaindo Citra Swakarsa mengambil 61.740 lembar.
INCO Targetkan Volume Produksi Kuartal II Meningkat
Volume produksi nikel matte PT Vale Indonesia Tbk (INCO) diharapkan lebih tinggi pada kuartal II/2018realisasi pada kuartal sebelumnya. Beberapa faktor menjadi pendorong peningkatan produksi pada kuartal kedua ini, yang mana optimalisasi kapasitas produksi turut menopang. Aktivitas pemeliharaan alat produksi perseroan di kuartal kedua relatif lebih sedikit dari kuartal sebelumnya sehingga menjadi salah satu pendorong peningkatan produksi nikel matte. INCO optimistis akan melampaui realisasi nikel matte pada kuartal I/2018 yang mencapai 17.141 ton.
KOBX Dapat Pendanaan LC Senilai USD14,2 Juta
PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) telah mendapatkan pendanaan non cash berupa Letter of Credit (LC) sejumlah USD 14,2 juta pada enam bulan pertama 2018. Pendanaan ini untuk memenuhi tingginya permintaan alat berat di tahun 2018. Hal ini untuk memenuhi tingginya permintaan alat berat dari konsumen. Maka dukungan perbankan sangat dibutuhkan terutama untuk menjamin pasokan alat berat. Pada tahun ini perseroan menargetkan mendapatkan fasilitas LC sekitar USD40 juta. Fasilitas pendanaan tersebut diperkirakan akan selesai pada awal semester II mendatang.
Per Mei, ANTM Bukukan Penjualan Emas 12,8 Ton
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) hingga akhir Mei 2018 ini mencatatkan penjualan emas sebanyak 12,8 ton atau rata-rata penjualan per bulan sebanyak 2,56 ton. Adapun target penjualan hingga akhir tahun ini bisa dua kali lipat dari pencapaian hingga Mei ini. ANTM menargetkan penjualan sepanjang tahun ini sebanyak 24 ton, naik 84% dibandingkan realisasi penjualan 2017 sebanyak 13 ton. Peningkatan penjualan emas ANTM sejalan dengan upaya perusahaan untuk memperluas pasar serta inovasi produk emas Logam Mulia.
PSKT Jajaki Pengembangan Hotel di TOD
PT Red Planet Indonesia Tbk (PSKT) tengah menjajaki pengembangan hotel di lokasi transit oriented development (TOD) tempat proyek kereta api ringan (Light Rail Transit/LRT) dan MRT Jabodetabek beroperasi. Hal tersebut merupakan bagian dari rencana Perseroan dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Saat ini Perseroan tengah berkomunikasi dengan para pemilik proyek LRT dan MRT Jabodetabek. Namun, hal tersebut belum mencapai kesepakatan sebab Perseroan pun masih fokus untuk mendapatkan lahan baru di lokasi strategis untuk pendirian hotel yang berikutnya. PSKT juga tengah menjajaki peluang kerja sama yang memungkinkan untuk pengembangan hotel di area-area yang dipersiapkan sebagai TOD
Stock Pick
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali ditutup pada level 8850. ICBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8750-8950. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9000
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF kembali ditutup menguat pada level 1410. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1400-1435. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1435
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup pada level 3740. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3700-3780 Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3790
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA ditutup pada level 23025. BBCA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 23800-23250 Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 23250
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup pada 3150. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3120-3190. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3200
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT ditutup pada level 2410. WSKT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2360-2440. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2450
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-06-07 08:37:24 (GMT +7)