07 Feb
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 6 Februari 2018 ditutup melemah 1,68% pada level 6478. Semua sektor melemah dengan kontributor pelemahan terbesar pada sektor industri dasar. Investor asing net sell Rp 1,745 triliun. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat signifikan setelah sebelumnya bergerak fluktuatif. Indeks bergerak dari teritori negatif menjadi positif, rebound dari koreksi dalam selama dua hari sebelumnya. Pelemahan indeks yang terjadi akhir-akhir ini sebenarnya adalah suatu pembalikan arah yang telah dinantikan lama oleh investor karena indeks telah mengalami reli panjang sejak pemilu presiden AS pada November lalu. Secara fundamental ekonomi AS justru cenderung menguat.sektor teknologi, komoditas dan konsumer menjadi kontributor penguatan indeks. Hanya sektor infrastruktur dan properti yang ditutup melemah.itu data trade balance AS pada bulan Desember mengalami defisit yang melebar yaitu menjadi USD53,1 miliar dari bulan sebelumnya yang defisit USD50,4 miliar, juga lebih banyak dibandingkan estimasi yang defisit USD52,3 miliar. Pelemahan indeks di bursa Wall Street akhir-akhir ini belum berpengaruh secara fundamental pada ekonomi RI, namun perlu diwaspadai jika rupiah melemah tajam. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6530 - 6640
News & Analysis
SMBR Targetkan Penjualan Tumbuh 56% Tahun 2018
PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) memasang target pertumbuhan penjualan 56% pada 2018 seiring dengan proyeksi peningkatan serapan domestik tahun ini. Target penjualan semen perseroan pada 2018 sebanyak 2,75 juta ton. Jumlah itu meningkat dibandingkan dengan realisasi tahun ini 1,76 juta ton. Total konsumsi semen di wilayah pemasaran SMBR sepanjang tahun lalu tumbuh 15,3%. Tercatat, konsumsi semen di wilayah Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu, dan Bangka Belitung mencapai 6,32 juta ton. Perseroan memproyeksikan pertumbuhan konsumsi semen pada 2018 di lima provinsi tersebut menembus 10% atau di atas 7 juta ton. Apalagi, pemerintah tengah mempercepat proyek infrastruktur Trans Sumatra dan fasilitas Asian Games 2018.
Anak Usaha KREN dan MCAS Berencana IPO Akhir Tahun Ini
PT Match Move Indonesia (MMI) dipastikan akan melakukan initial public offering (IPO) alias penawaran umum saham perdana pada tahun ini. Rencananya, perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki oleh PT Kresna Graha Investama Tbk. (KREN) dan PT M Cash Integrasi Tbk. (MCAS) akan melakukan IPO pada akhir tahun. IPO akan dilakukan pada kuartal IV/2018. Kepemilikan dua perusahaan dalam MMI itu dimulai pada tahun lalu. Pada November 2017, KREN dan anak usahanya MCAS melakukan penyertaan saham di MMI, dengan kepemilikan saham masing-masing sebesar 14,81%.
Industrial Bank of Korea Berencana Akuisisi 87,34% Saham AGRS
Industrial Bank of Korea (IBK) berencana melakukan pembelian saham sebanyak-banyaknya 4,59 miliar lembar saham PT Bank Agris Tbk (AGRS). Saham yang akan dibeli IBK antara lain milik PT Dian Intan Perkasa dan Benjamin Jiavaranon. IBK akan memiliki saham di perseroan sebesar 87,34% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. IBK juga berencana membeli saham dari pemegang saham lain di luar dari kewajiban penawaran tender jika dipersyaratkan sekitar 8,45% dari seluruh modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh. Untuk meminta persetujuan pemegang saham, AGRS akan melakukan RUPSLB pada 9 Maret 2018 mengenai transaksi tersebut.
TMPO Anggarkan Dana Rp70 Miliar Untuk Ekspansi
PT Tempo Inti Media Tbk (TMPO) telah mempersiapkan sejumlah ekspansi terutama di ranah digital. TMPO berencana menggunakan sebagian pendanaan yang diperoleh dari rights issue untuk mengembangkan 12 anak usahanya. Perseroan akan mendorong transformasi TMPO dari pemain cetak ke digital. Beberapa anak usaha yang dikembangkan adalah Gooto, Cantika dan juga Teras.id. Akan ada sejumlah perusahaan lagi yang akan didirikan untuk mendukung transformasi TMPO ke arah digital. Selain pendirian anak usaha, TMPO juga akan mencoba melakukan perbaikan sirkulasi. Untuk melakukan hal tersebut, TMPO akan menganggarkan pendanaan sebesar Rp 60 miliar hingga Rp 70 miliar yang diperoleh dari pendanaan rights issue beberapa waktu yang lalu.
MCAS Telah Jual 38% Saham Mitra Citra Anugerah
PT M Cash Integrasi (MCAS) melakukan pelepasan investasi di PT Mitra Citra Anugerah pada 23 Januari lalu. Perseroan telah melakukan pelepasan investasi dan melakukan penjualan saham sebesar 38% di PT Mitra Citra Anugerah kepada PT Berkah Otentik Sejahtera. MCAS juga mengumumkan di PT Sistem Mikroelektronik Cerdas Co-Design (SMC) pada 31 Januari lalu. MCAS melakukan penyetoran modal dan memiliki saham sebesar 30% di perusahaan tersebut.
Tahun 2017 Pendapatan DAYA Meningkat 65%
PT Duta Intidaya Tbk (DAYA) mencatatkan pertumbuhan pendapatan sekitar Rp391 miliar atau tumbuh 65% sepanjang tahun lalu. Pertumbuhan penjualan pada tahun lalu meningkat tajam, dibandingkan dengan kinerja emiten peritel lainnya. Peningkatan tersebut sejalan dengan inovasi dan renovasi gerai-gerai. Nilai pendapatan DAYA pada 2016 mencapai Rp237,5 miliar, naik 23,43% dari posisi Rp192,41 miliar dan posisi 2015. Peningkatan pendapatan DAYA juga sejalan dengan penambahan gerai-gerai baru
Stock Pick
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat di level 8025. Pergerakan saham BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7925–8125. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 8125
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat pada level 9075. Pergerakan BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8975-9175.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9175
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI kembali ditutup menguat di level 2200. Pergerakan saham ADHI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2170–2230. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 2230
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA kembali ditutup menguat pada level 5625. Pergerakan AKRA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 5525-5700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5700
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN menguat ditutup di 3600. Pergerakan saham BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3560-3640.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 3640
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII kembali ditutup menguat pada level 8425. Pergerakan ASII selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8325-8525.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8525
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT menguat ditutup di 2780. Pergerakan saham WSKT selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2750-2810.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2810
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 6 Februari 2018 ditutup melemah 1,68% pada level 6478. Semua sektor melemah dengan kontributor pelemahan terbesar pada sektor industri dasar. Investor asing net sell Rp 1,745 triliun. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat signifikan setelah sebelumnya bergerak fluktuatif. Indeks bergerak dari teritori negatif menjadi positif, rebound dari koreksi dalam selama dua hari sebelumnya. Pelemahan indeks yang terjadi akhir-akhir ini sebenarnya adalah suatu pembalikan arah yang telah dinantikan lama oleh investor karena indeks telah mengalami reli panjang sejak pemilu presiden AS pada November lalu. Secara fundamental ekonomi AS justru cenderung menguat.sektor teknologi, komoditas dan konsumer menjadi kontributor penguatan indeks. Hanya sektor infrastruktur dan properti yang ditutup melemah.itu data trade balance AS pada bulan Desember mengalami defisit yang melebar yaitu menjadi USD53,1 miliar dari bulan sebelumnya yang defisit USD50,4 miliar, juga lebih banyak dibandingkan estimasi yang defisit USD52,3 miliar. Pelemahan indeks di bursa Wall Street akhir-akhir ini belum berpengaruh secara fundamental pada ekonomi RI, namun perlu diwaspadai jika rupiah melemah tajam. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6530 - 6640
News & Analysis
SMBR Targetkan Penjualan Tumbuh 56% Tahun 2018
PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) memasang target pertumbuhan penjualan 56% pada 2018 seiring dengan proyeksi peningkatan serapan domestik tahun ini. Target penjualan semen perseroan pada 2018 sebanyak 2,75 juta ton. Jumlah itu meningkat dibandingkan dengan realisasi tahun ini 1,76 juta ton. Total konsumsi semen di wilayah pemasaran SMBR sepanjang tahun lalu tumbuh 15,3%. Tercatat, konsumsi semen di wilayah Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu, dan Bangka Belitung mencapai 6,32 juta ton. Perseroan memproyeksikan pertumbuhan konsumsi semen pada 2018 di lima provinsi tersebut menembus 10% atau di atas 7 juta ton. Apalagi, pemerintah tengah mempercepat proyek infrastruktur Trans Sumatra dan fasilitas Asian Games 2018.
Anak Usaha KREN dan MCAS Berencana IPO Akhir Tahun Ini
PT Match Move Indonesia (MMI) dipastikan akan melakukan initial public offering (IPO) alias penawaran umum saham perdana pada tahun ini. Rencananya, perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki oleh PT Kresna Graha Investama Tbk. (KREN) dan PT M Cash Integrasi Tbk. (MCAS) akan melakukan IPO pada akhir tahun. IPO akan dilakukan pada kuartal IV/2018. Kepemilikan dua perusahaan dalam MMI itu dimulai pada tahun lalu. Pada November 2017, KREN dan anak usahanya MCAS melakukan penyertaan saham di MMI, dengan kepemilikan saham masing-masing sebesar 14,81%.
Industrial Bank of Korea Berencana Akuisisi 87,34% Saham AGRS
Industrial Bank of Korea (IBK) berencana melakukan pembelian saham sebanyak-banyaknya 4,59 miliar lembar saham PT Bank Agris Tbk (AGRS). Saham yang akan dibeli IBK antara lain milik PT Dian Intan Perkasa dan Benjamin Jiavaranon. IBK akan memiliki saham di perseroan sebesar 87,34% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. IBK juga berencana membeli saham dari pemegang saham lain di luar dari kewajiban penawaran tender jika dipersyaratkan sekitar 8,45% dari seluruh modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh. Untuk meminta persetujuan pemegang saham, AGRS akan melakukan RUPSLB pada 9 Maret 2018 mengenai transaksi tersebut.
TMPO Anggarkan Dana Rp70 Miliar Untuk Ekspansi
PT Tempo Inti Media Tbk (TMPO) telah mempersiapkan sejumlah ekspansi terutama di ranah digital. TMPO berencana menggunakan sebagian pendanaan yang diperoleh dari rights issue untuk mengembangkan 12 anak usahanya. Perseroan akan mendorong transformasi TMPO dari pemain cetak ke digital. Beberapa anak usaha yang dikembangkan adalah Gooto, Cantika dan juga Teras.id. Akan ada sejumlah perusahaan lagi yang akan didirikan untuk mendukung transformasi TMPO ke arah digital. Selain pendirian anak usaha, TMPO juga akan mencoba melakukan perbaikan sirkulasi. Untuk melakukan hal tersebut, TMPO akan menganggarkan pendanaan sebesar Rp 60 miliar hingga Rp 70 miliar yang diperoleh dari pendanaan rights issue beberapa waktu yang lalu.
MCAS Telah Jual 38% Saham Mitra Citra Anugerah
PT M Cash Integrasi (MCAS) melakukan pelepasan investasi di PT Mitra Citra Anugerah pada 23 Januari lalu. Perseroan telah melakukan pelepasan investasi dan melakukan penjualan saham sebesar 38% di PT Mitra Citra Anugerah kepada PT Berkah Otentik Sejahtera. MCAS juga mengumumkan di PT Sistem Mikroelektronik Cerdas Co-Design (SMC) pada 31 Januari lalu. MCAS melakukan penyetoran modal dan memiliki saham sebesar 30% di perusahaan tersebut.
Tahun 2017 Pendapatan DAYA Meningkat 65%
PT Duta Intidaya Tbk (DAYA) mencatatkan pertumbuhan pendapatan sekitar Rp391 miliar atau tumbuh 65% sepanjang tahun lalu. Pertumbuhan penjualan pada tahun lalu meningkat tajam, dibandingkan dengan kinerja emiten peritel lainnya. Peningkatan tersebut sejalan dengan inovasi dan renovasi gerai-gerai. Nilai pendapatan DAYA pada 2016 mencapai Rp237,5 miliar, naik 23,43% dari posisi Rp192,41 miliar dan posisi 2015. Peningkatan pendapatan DAYA juga sejalan dengan penambahan gerai-gerai baru
Stock Pick
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat di level 8025. Pergerakan saham BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7925–8125. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 8125
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat pada level 9075. Pergerakan BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8975-9175.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9175
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI kembali ditutup menguat di level 2200. Pergerakan saham ADHI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2170–2230. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 2230
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA kembali ditutup menguat pada level 5625. Pergerakan AKRA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 5525-5700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5700
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN menguat ditutup di 3600. Pergerakan saham BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3560-3640.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 3640
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII kembali ditutup menguat pada level 8425. Pergerakan ASII selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8325-8525.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8525
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT menguat ditutup di 2780. Pergerakan saham WSKT selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2750-2810.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2810
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-02-07 09:00:09 (GMT +7)