07 Des
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 6 Desember 2018 ditutup melemah 0,29% pada level 6115. Sektor aneka industri mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp395,9 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix pada perdagangan kemarin ditengah perdagangan yang fluktuatif. Penahanan CFO Huawei di Kanada dan akan menghadapi ekstradisi ke AS, menimbulkan kekhawatiran gencatan senjata perang dagang antara AS dan China tidak akan berlangsung lama. Namun komentar dari dua pejabat The Fed yang memperingatkan kebijakan bank sentral ditengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi dan fluktuasi pasar akhir-akhir ini, telah membantu meredakan kecemasan pasar. Sehingga pelemahan indeks Dow Jones dan S&P500 tidak sebesar sebelumnya. Sementara itu harga minyak mentah kembali melemah meskipun para anggota OPEC mencari kesepakatan untuk memangkas produksi minyak. Laporan Fed Beige Book menunjukkan melemahnya optimisme akan prospek pertumbuhan perusahaan AS meskipun beberapa distrik masih menunjukkan ekspansi yang moderat. PM Inggris mencari kompromi untuk menghindari kekalahan dalam kesepakatan Brexit dalam pemungutan suara di parlemen pekan depan. Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6060 - 6137
News & Analysis
Per Oktober Pendapatan Premi ASBI Tumbuh 2,5%
PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI) meraih pendapatan premi bruto sebesar Rp334,03 miliar hingga Oktober 2018 atau tumbuh 2,56% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Hasil underwriting naik 33,72% menjadi Rp115,28 miliar dari hasil underwriting Rp86,21 miliar tahun sebelumnya. Namun hasil investasi perseroan turun tajam menjadi Rp9,32 miliar dari Rp28,45 miliar tahun sebelumnya ditambah beban usaha yang naik menjadi Rp120,3 miliar dari Rp101 miliar membuat laba usaha turun menjadi Rp4,30 miliar dari Rp13,66 miliar tahun sebelumnya. Meski penghasilan lain-lain diraih Rp1,82 miliar dari beban lain-lain Rp3,12 miliar tahun sebelumnya namun laba sebelum pajak turun menjadi Rp6,12 miliar dari laba sebelum pajak Rp10,54 miliar tahun sebelumnya.
Pefindo Tetapkan Peringkat Obligasi SMRA Pada idA
Pefindo menetapkan peringkat idA kepada rencana PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III/2018 dengan nilai maksimum Rp3,5 triliun dimana fase pertama penerbitan maksimal Rp600 miliar. Hasil penerbitan Obligasi akan digunakan untuk melakukan pembiayaan kembali utang perusahaan dan membiayai pengembangan proyek properti perusahaan. Pefindo juga telah menegaskan peringkat idA kepada SMRA, Obligasi Berkelanjutan I/2013, dan Obligasi Berkelanjutan I/2015 dan menegaskan peringkat Sukuk Ijarah Berkelanjutan I/2013 pada idA(sy) dengan outlook peringkat stabil.
PTIS Berencana Buyback 8,65 Juta Saham
PT Indo Straits Tbk (PTIS) berencana melakukan Pembelian Kembali (buyback) Saham program MESA (Management Employee Stock Allocation) yang telah dikeluarkan oleh perseroan dimana karyawan tersebut telah mengundurkan diri dan belum melunasi hutang kepada perseroan. Pembelian kembali saham akan dilaksanakan setelah perseroan memperoleh persetujuan dari RUPSLB pada 11 Januari 2019 dan telah mendapatkan persetujuan Menkumham. Biaya yang akan dikeluarkan untuk melaksanakan pembelian kembali saham sebanyak-banyaknya Rp1.959.059.250. Jumlah saham yang akan dibeli kembali sebanyak-banyaknya 8.655.000 saham atau 1,5% dari modal ditempatkan dan disetor dengan nilai nominal atas pembelian kembali saham Rp225 dan saham tersebut akan tercatat sebagai saham treasury.
RAJA Berencana Akuisisi Perusahaan Air Bersih
PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) berencana menambah lini bisnis baru di sektor air bersih pada 2019 melalui akuisisi dengan dana sekitar USD1,6 juta. RAJA akan mengajukan permohonan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada akhir 2018 terkait penambahan lini bisnis baru. Selanjutnya, perseroan akan meminta izin kepada pemegang saham dalam RUPSLB untuk rencana ekspansi tersebut. Untuk akuisisi perseroan air bersih, dana yang dianggarkan mencapai USD1,6 juta hingga USD2 juta. Sumber pendanaan akan berasal dari kas internal.
WSBP Realisasikan Kontrak Baru 81% Dari Target
PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) telah merealisasikan 81,81% kontrak baru dari target Rp6,6 triliun yang dibidik pada 2018. Perseroan mendapatkan tambahan sejumlah pekerjaan baru. Kontrak baru yang didapatkan yakni jalan tol Cibitung-Cilincing, Jembatan Patimban, dan jalan tol Pekanbaru-Dumai. Nilai kontrak baru per November 2018 senilai Rp5,4 triliun. Dengan realisasi tersebut, WSBP telah merealisasikan 81,81% target kontrak baru sampai dengan November 2018. Total nilai kontrak baru yang ditargetkan pada tahun ini Rp6,6 triliun.
DIVA Berencana Beli Saham Aplikasi Pawoon
PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) berencana membeli saham Pawoon, sebuah aplikasi Point of Sales (POS) berbasisTanah Air. Investasi itu merupakan upaya perseroan dan Pawoon untuk mengakselerasi pertumbuhan eksponensial, dengan membidik bisnis di Asia Tenggara. Dengan masuknya investasi dari DIVA, perseroan akan mengembangkanproduk dan mengakselerasi akuisisimerchantIndonesia yang potensinya mencapai jutaan unit
Stock Pick
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level harga 7475. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7375-7575
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7600
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 3650. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3610-3690.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3700
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 2740. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2710-2770.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2780
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI ditutup menguat pada level harga 1540. ADHI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1520-1560.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1565
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level harga 1630. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1610-1650.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1655
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT ditutup menguat dilevel harga 1725. WSKT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1705-1745.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1750
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 6 Desember 2018 ditutup melemah 0,29% pada level 6115. Sektor aneka industri mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp395,9 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix pada perdagangan kemarin ditengah perdagangan yang fluktuatif. Penahanan CFO Huawei di Kanada dan akan menghadapi ekstradisi ke AS, menimbulkan kekhawatiran gencatan senjata perang dagang antara AS dan China tidak akan berlangsung lama. Namun komentar dari dua pejabat The Fed yang memperingatkan kebijakan bank sentral ditengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi dan fluktuasi pasar akhir-akhir ini, telah membantu meredakan kecemasan pasar. Sehingga pelemahan indeks Dow Jones dan S&P500 tidak sebesar sebelumnya. Sementara itu harga minyak mentah kembali melemah meskipun para anggota OPEC mencari kesepakatan untuk memangkas produksi minyak. Laporan Fed Beige Book menunjukkan melemahnya optimisme akan prospek pertumbuhan perusahaan AS meskipun beberapa distrik masih menunjukkan ekspansi yang moderat. PM Inggris mencari kompromi untuk menghindari kekalahan dalam kesepakatan Brexit dalam pemungutan suara di parlemen pekan depan. Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6060 - 6137
News & Analysis
Per Oktober Pendapatan Premi ASBI Tumbuh 2,5%
PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI) meraih pendapatan premi bruto sebesar Rp334,03 miliar hingga Oktober 2018 atau tumbuh 2,56% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Hasil underwriting naik 33,72% menjadi Rp115,28 miliar dari hasil underwriting Rp86,21 miliar tahun sebelumnya. Namun hasil investasi perseroan turun tajam menjadi Rp9,32 miliar dari Rp28,45 miliar tahun sebelumnya ditambah beban usaha yang naik menjadi Rp120,3 miliar dari Rp101 miliar membuat laba usaha turun menjadi Rp4,30 miliar dari Rp13,66 miliar tahun sebelumnya. Meski penghasilan lain-lain diraih Rp1,82 miliar dari beban lain-lain Rp3,12 miliar tahun sebelumnya namun laba sebelum pajak turun menjadi Rp6,12 miliar dari laba sebelum pajak Rp10,54 miliar tahun sebelumnya.
Pefindo Tetapkan Peringkat Obligasi SMRA Pada idA
Pefindo menetapkan peringkat idA kepada rencana PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III/2018 dengan nilai maksimum Rp3,5 triliun dimana fase pertama penerbitan maksimal Rp600 miliar. Hasil penerbitan Obligasi akan digunakan untuk melakukan pembiayaan kembali utang perusahaan dan membiayai pengembangan proyek properti perusahaan. Pefindo juga telah menegaskan peringkat idA kepada SMRA, Obligasi Berkelanjutan I/2013, dan Obligasi Berkelanjutan I/2015 dan menegaskan peringkat Sukuk Ijarah Berkelanjutan I/2013 pada idA(sy) dengan outlook peringkat stabil.
PTIS Berencana Buyback 8,65 Juta Saham
PT Indo Straits Tbk (PTIS) berencana melakukan Pembelian Kembali (buyback) Saham program MESA (Management Employee Stock Allocation) yang telah dikeluarkan oleh perseroan dimana karyawan tersebut telah mengundurkan diri dan belum melunasi hutang kepada perseroan. Pembelian kembali saham akan dilaksanakan setelah perseroan memperoleh persetujuan dari RUPSLB pada 11 Januari 2019 dan telah mendapatkan persetujuan Menkumham. Biaya yang akan dikeluarkan untuk melaksanakan pembelian kembali saham sebanyak-banyaknya Rp1.959.059.250. Jumlah saham yang akan dibeli kembali sebanyak-banyaknya 8.655.000 saham atau 1,5% dari modal ditempatkan dan disetor dengan nilai nominal atas pembelian kembali saham Rp225 dan saham tersebut akan tercatat sebagai saham treasury.
RAJA Berencana Akuisisi Perusahaan Air Bersih
PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) berencana menambah lini bisnis baru di sektor air bersih pada 2019 melalui akuisisi dengan dana sekitar USD1,6 juta. RAJA akan mengajukan permohonan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada akhir 2018 terkait penambahan lini bisnis baru. Selanjutnya, perseroan akan meminta izin kepada pemegang saham dalam RUPSLB untuk rencana ekspansi tersebut. Untuk akuisisi perseroan air bersih, dana yang dianggarkan mencapai USD1,6 juta hingga USD2 juta. Sumber pendanaan akan berasal dari kas internal.
WSBP Realisasikan Kontrak Baru 81% Dari Target
PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) telah merealisasikan 81,81% kontrak baru dari target Rp6,6 triliun yang dibidik pada 2018. Perseroan mendapatkan tambahan sejumlah pekerjaan baru. Kontrak baru yang didapatkan yakni jalan tol Cibitung-Cilincing, Jembatan Patimban, dan jalan tol Pekanbaru-Dumai. Nilai kontrak baru per November 2018 senilai Rp5,4 triliun. Dengan realisasi tersebut, WSBP telah merealisasikan 81,81% target kontrak baru sampai dengan November 2018. Total nilai kontrak baru yang ditargetkan pada tahun ini Rp6,6 triliun.
DIVA Berencana Beli Saham Aplikasi Pawoon
PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) berencana membeli saham Pawoon, sebuah aplikasi Point of Sales (POS) berbasisTanah Air. Investasi itu merupakan upaya perseroan dan Pawoon untuk mengakselerasi pertumbuhan eksponensial, dengan membidik bisnis di Asia Tenggara. Dengan masuknya investasi dari DIVA, perseroan akan mengembangkanproduk dan mengakselerasi akuisisimerchantIndonesia yang potensinya mencapai jutaan unit
Stock Pick
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level harga 7475. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7375-7575
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7600
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 3650. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3610-3690.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3700
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 2740. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2710-2770.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2780
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI ditutup menguat pada level harga 1540. ADHI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1520-1560.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1565
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level harga 1630. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1610-1650.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1655
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT ditutup menguat dilevel harga 1725. WSKT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1705-1745.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1750
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-12-07 07:54:07 (GMT +7)