06 Agus
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 3 Agustus 2018 ditutup melemah 0,07% pada level 6007. Sektor aneka industri mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp176,23 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan akhir pekan lalu ditutup menguat karena sentimen positif dari laporan keuangan yang melebihi ekspektasi, ditengah kekhawatiran akan perang dagang serta data nonfarm payrolls yang di bawah estimasi. Data nonfarm payrolls bulan Juli menunjukkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 157 orang, lebih sedikit dari bulan lalu yang sebanyak 248 ribu dan dari estimasi yang sebanyak 190 ribu. Tingkat pengangguran turun pada level 3,9% dari level 4% dan upah per jam mengalami kenaikan sebesar 0,3% dari bulan sebelumnya 0,2%. Sebanyak 406 emiten telah merilis laporan keuangan, dimana sebesar 78,6% merilis kinerja yang di atas estimasi. Sementara itu China merilis daftar tarif baru terhadap 5.207 produk dari AS, termasuk LNG dan pesawat. Data defisit neraca perdagangan AS pada bulan Juni melebar 7,3% menjadi USD46,3 miliar, yang merupakan kenaikan terbesar sejak November 2016. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya PPI, CPI, initial claims dan wholesale inventories. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan hari ini diperkirakan bergerak menguat. IHSG akan bergerak dikisaran level 5950 - 6063
News & Analysis
SSIA Dapat Pinjaman Dari IFC Sebesar USD100 Juta
IFC, anggota dari Grup Bank Dunia, dan PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) telah menandatangani paket pinjaman sebesar USD100 juta untuk area seluas 2,000 hektar sebagai lokasi wilayah industri hijau dengan fitur-fitur terkini yang berlokasi di Subang, Jawa Barat, dan akan menyediakan lebih dari 34,000 pekerjaan. Berlokasi di sepanjang jaringan jalan tol Trans Jawa, wilayah industri Subang akan menyediakan infrastruktur modern untuk pabrik-pabrik domestik maupun internasional. Lokasi ini dipilih agar secara strategis dapat mengakses Bandara Internasional Kertajati yang baru dibuka dan Pelabuhan Laut Dalam Patimban yang tengah dibangun di Subang, yang merupakan salah satu proyek strategis nasional.
Anak Usaha JSMR Dapat Kredit Rp660 Miliar
PT Marga Sarana Jabar (MSJ), anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) yang mengelola proyek Jalan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) mendapat pendanaan kredit sebesar Rp660 miliar. Pinjaman kredit dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) itu akan digunakan untuk melunasi biaya contractor pre finance (CPF) pembangunan proyek Jalan Tol BORR Seksi IIB Ruas Kedung Badak-Simpang Yasmin. Pinjaman kredit tersebut memiliki tenor pengembalian 13 tahun sejak penandatanganan perjanjian pembiayaan, termasuk "grace period" pembayaran angsuran utang pokok sampai dengan Agustus 2019.
Anak Usaha INTA Tambah Merek Alat Berat
Anak usaha PT Intraco Penta Tbk (INTA) yakni PT Intraco Penta Prima Servis kembali menambah merek dari alat beratnya. Perusahaan ini memasarkan salah satu alat berat bernama dozer dengan merek Dresstta yang berasal dari Polandia.Hingga saat ini, anak usaha INTA tersebut memegang beberapa merek alat berat yakni Volvo, CE, dan juga SDLG. Merek baru ini menyasar pasar alat berat yang bergerak di bidang pertambangan dan juga infrasruktur.
MUFG Resmi Tambah Kepemilikan di BDMN Menjadi 40%
The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd (MUFG)meningkatkan kepemilikan di PT Bank Danamon Tbk (BDMN) menjadi 40% efektif sejak tanggal 3 Agustus 2018.MUFG masuk ke BDMN dengan melakukan akusisi terhadap saham milik pemegang saham pengendali yakni Asia Financial (Indonesia) Pte Ltd (AFI), anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Fullerton Financial Holdings Pte. Ltd. MUFG telah menyelesaikan akusisi 19,9% saham. Sehingga tambahan baru 20,1% ini menggenapkan aksi akusisi menjadi 40%. Tambahan 20,1% saham dalam BDMN dibeli berdasarkan hasil penilaian atas BDMN dengan harga Rp 8.921 per saham. Nilai ini didasarkan atas nilai buku triwulan II tahun 2018 sebesar 2 kali price to book ratio dengan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
HOKI Realisasikan Belanja Modal Rp45 Miliar
PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) telah merealisasikan belanja modal sekitar Rp45 miliar untuk kebutuhan pabrik dan pembangkit listrik. Total belanja modal pembangkit listrik di Sumatera Selatan senilai Rp60 miliar, akan tetapi realisasinya masih sekitar Rp30 miliar. Untuk alokasi belanja modal pabrik beras di Ogan Konering Ilir, Sumatera Selatan, masih sekitar Rp15 miliar dari anggaran yang sebesar Rp30 miliar. Pembangkit listrik di Sumatera Selatan memiliki kapasitas 3 MW ditargetkan lebih dahulu selesai dibandingkan dengan pabrik beras yang memiliki kapasitas 40 ton perjam yang ditargetkan selesai pada akhir tahun depan.
Semester I, Laba Bersih VICO Turun 57%
Pada semester I 2018, laba PT Victoria Investama Tbk (VICO) mengalami penurunan sebesar 57,2% YoY menjadi Rp74,23 miliar dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp173,44 miliar. Pendapatan usaha tumbuh 31,4% menjadi Rp491,73 miliar dari Rp374,2 miliar. Namun terjadi kenaikan beban usaha sebesar 25,73% yoy menjadi Rp265,27 miliar dari Rp210,98 miliar
Stock Pick
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat pada level 3330. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3300-3370.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3370
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR kembali ditutup menguat pada level 5000. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4950-5050.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5075
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level 2450. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2420-2480
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2480
WIKA
Pada perdagangan kemarin saham WIKA kembali ditutup menguat pada level 1570. WIKA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1550-1590.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1600
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat pada level 7900. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7800-8000.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8000
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat pada level 6375. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6300-6475.
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 3 Agustus 2018 ditutup melemah 0,07% pada level 6007. Sektor aneka industri mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp176,23 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan akhir pekan lalu ditutup menguat karena sentimen positif dari laporan keuangan yang melebihi ekspektasi, ditengah kekhawatiran akan perang dagang serta data nonfarm payrolls yang di bawah estimasi. Data nonfarm payrolls bulan Juli menunjukkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 157 orang, lebih sedikit dari bulan lalu yang sebanyak 248 ribu dan dari estimasi yang sebanyak 190 ribu. Tingkat pengangguran turun pada level 3,9% dari level 4% dan upah per jam mengalami kenaikan sebesar 0,3% dari bulan sebelumnya 0,2%. Sebanyak 406 emiten telah merilis laporan keuangan, dimana sebesar 78,6% merilis kinerja yang di atas estimasi. Sementara itu China merilis daftar tarif baru terhadap 5.207 produk dari AS, termasuk LNG dan pesawat. Data defisit neraca perdagangan AS pada bulan Juni melebar 7,3% menjadi USD46,3 miliar, yang merupakan kenaikan terbesar sejak November 2016. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya PPI, CPI, initial claims dan wholesale inventories. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan hari ini diperkirakan bergerak menguat. IHSG akan bergerak dikisaran level 5950 - 6063
News & Analysis
SSIA Dapat Pinjaman Dari IFC Sebesar USD100 Juta
IFC, anggota dari Grup Bank Dunia, dan PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) telah menandatangani paket pinjaman sebesar USD100 juta untuk area seluas 2,000 hektar sebagai lokasi wilayah industri hijau dengan fitur-fitur terkini yang berlokasi di Subang, Jawa Barat, dan akan menyediakan lebih dari 34,000 pekerjaan. Berlokasi di sepanjang jaringan jalan tol Trans Jawa, wilayah industri Subang akan menyediakan infrastruktur modern untuk pabrik-pabrik domestik maupun internasional. Lokasi ini dipilih agar secara strategis dapat mengakses Bandara Internasional Kertajati yang baru dibuka dan Pelabuhan Laut Dalam Patimban yang tengah dibangun di Subang, yang merupakan salah satu proyek strategis nasional.
Anak Usaha JSMR Dapat Kredit Rp660 Miliar
PT Marga Sarana Jabar (MSJ), anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) yang mengelola proyek Jalan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) mendapat pendanaan kredit sebesar Rp660 miliar. Pinjaman kredit dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) itu akan digunakan untuk melunasi biaya contractor pre finance (CPF) pembangunan proyek Jalan Tol BORR Seksi IIB Ruas Kedung Badak-Simpang Yasmin. Pinjaman kredit tersebut memiliki tenor pengembalian 13 tahun sejak penandatanganan perjanjian pembiayaan, termasuk "grace period" pembayaran angsuran utang pokok sampai dengan Agustus 2019.
Anak Usaha INTA Tambah Merek Alat Berat
Anak usaha PT Intraco Penta Tbk (INTA) yakni PT Intraco Penta Prima Servis kembali menambah merek dari alat beratnya. Perusahaan ini memasarkan salah satu alat berat bernama dozer dengan merek Dresstta yang berasal dari Polandia.Hingga saat ini, anak usaha INTA tersebut memegang beberapa merek alat berat yakni Volvo, CE, dan juga SDLG. Merek baru ini menyasar pasar alat berat yang bergerak di bidang pertambangan dan juga infrasruktur.
MUFG Resmi Tambah Kepemilikan di BDMN Menjadi 40%
The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd (MUFG)meningkatkan kepemilikan di PT Bank Danamon Tbk (BDMN) menjadi 40% efektif sejak tanggal 3 Agustus 2018.MUFG masuk ke BDMN dengan melakukan akusisi terhadap saham milik pemegang saham pengendali yakni Asia Financial (Indonesia) Pte Ltd (AFI), anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Fullerton Financial Holdings Pte. Ltd. MUFG telah menyelesaikan akusisi 19,9% saham. Sehingga tambahan baru 20,1% ini menggenapkan aksi akusisi menjadi 40%. Tambahan 20,1% saham dalam BDMN dibeli berdasarkan hasil penilaian atas BDMN dengan harga Rp 8.921 per saham. Nilai ini didasarkan atas nilai buku triwulan II tahun 2018 sebesar 2 kali price to book ratio dengan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
HOKI Realisasikan Belanja Modal Rp45 Miliar
PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) telah merealisasikan belanja modal sekitar Rp45 miliar untuk kebutuhan pabrik dan pembangkit listrik. Total belanja modal pembangkit listrik di Sumatera Selatan senilai Rp60 miliar, akan tetapi realisasinya masih sekitar Rp30 miliar. Untuk alokasi belanja modal pabrik beras di Ogan Konering Ilir, Sumatera Selatan, masih sekitar Rp15 miliar dari anggaran yang sebesar Rp30 miliar. Pembangkit listrik di Sumatera Selatan memiliki kapasitas 3 MW ditargetkan lebih dahulu selesai dibandingkan dengan pabrik beras yang memiliki kapasitas 40 ton perjam yang ditargetkan selesai pada akhir tahun depan.
Semester I, Laba Bersih VICO Turun 57%
Pada semester I 2018, laba PT Victoria Investama Tbk (VICO) mengalami penurunan sebesar 57,2% YoY menjadi Rp74,23 miliar dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp173,44 miliar. Pendapatan usaha tumbuh 31,4% menjadi Rp491,73 miliar dari Rp374,2 miliar. Namun terjadi kenaikan beban usaha sebesar 25,73% yoy menjadi Rp265,27 miliar dari Rp210,98 miliar
Stock Pick
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat pada level 3330. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3300-3370.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3370
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR kembali ditutup menguat pada level 5000. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4950-5050.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5075
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level 2450. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2420-2480
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2480
WIKA
Pada perdagangan kemarin saham WIKA kembali ditutup menguat pada level 1570. WIKA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1550-1590.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1600
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat pada level 7900. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7800-8000.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8000
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat pada level 6375. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6300-6475.
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-08-06 08:24:48 (GMT +7)