05 Sept
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 4 September 2018 ditutup melemah 1,04% pada level 5905. Sektor industri dasar melemah terbesar. Investor asing net sell Rp431,32 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat kekhawatiran akan perang dagang serta pelemahan pada saham teknologi, meskipun data aktivitas manufaktur di AS menunjukkan berlanjutnya ekspansi. Pasar menantikan negosiasi perdagangan antara AS dan Kanada yang akan dibuka kembali pada hari Rabu ini. Selain itu pasar juga mencermati berakhirnya periode konsultasi atas pemberlakukan tarif impor terhadap produk China pada hari Kamis, yang mana Trump dapat memberlakukan tarif impor baru terhadap produk-produk dari China senilai USD 200 miliar, meskipun belum jelas bagaimana hal itu dapat dilaksanakan dengan cepat. Sementara itu indeks ISM manufaktur AS pada bulan Agustus menunjukkan berakselerasinya aktivitas manufaktur pada level tertinggi selama lebih dari 14 tahun terakhir yang dipicu oleh meningkatnya order baru.ISM itu naik pada level 61,3 dari bulan sebelumnya yang berada pada level 58,1, serta lebih baik dibandingkan estimasi yang sebesar 57,6. Belanja konstruksi bulan Juli naik 0,1%, setelah bulan sebelumnya turun 0,8%. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 5885 - 5960
News & Analysis
MITI Berencana Tingkatkan Modal Dasar Menjadi Rp320 Miliar
PT Mitra Investindo Tbk (MITI) berencana meningkatkan modal dasarnya menjadi Rp320 miliar dari Rp192 miliar. Rencana tersebut telah disetujui pemegang saham dalam RUPSLB. Penambahan modal dasar itu seiring dengan rencana perseroan untuk menambah modal disetor dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dan atau Non HMETD. Namun perseroan lebih cenderung memilih melalui mekanisme HMETD karena akan mendapatkan dana lebih maksimal. Penambahan modal juga dalam rangka untuk menopang rencana penambahan lini usaha ke hilir industri minyak dan gas (Migas). Rencana penambahan lini usaha di hilir dan penunjang industri minyak dan gas (Migas) tersebut diharapkan dapat direalisasikan pada tahun 2019.
BMRI Tawarkan Obligasi Rp3 Triliun
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) melakukan Penawaran Obligasi Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2018 dengan jumlah pokok Rp3 triliun yang merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan I Rp14 triliun. Obligasi ini berjangka waktu 5 tahun dengan bunga 8,50% per tahun dimana pembayaran bunga pertama akan dilakukan pada 21 Desember 2018. Pefindo memberikan peringkat idAAA untuk Obligasi ini dimana penjamin pelaksana emisi adalah Bahana Sekuritas, BCA Sekuritas, BNI Sekuritas, Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas dan Trimegah Sekuritas dengan wali amanat Bank Permata. Dana hasil penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk ekspansi kredit dalam rangka pengembangan usaha.
BWPT Targetkan Produksi TBS 200.000 Ton Bulan September
PT Eagle High Plantations Tbk. (BWPT) menargetkan produksi tandan buah segar (TBS) sebesar 200.000 ton pada September 2018. Bila tercapai, ini menjadi level tertinggi baru volume produksi perseroan secara bulanan. Tren produksi tandan buah segar atau TBS dan CPO perusahaan cenderung bertumbuh sepanjang 2018. Pada Januari-Juni 2018, total produksi TBS mencapai 697.056 ton, naik 11,88% yoy dari semester I/2017 sejumlah 623.046 ton. Pada semester I/2018, produksi CPO perusahaan mencapai 155.763 ton. Volume itu tumbuh 13,32% yoy dari sebelumnya 137.453 ton.
Akuisisi Barasentosa Lestari Tingkatkan Cadangan Batu Bara GEMS
PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS), menargetkan produksi batu bara PT Barasentosa Lestari (BSL) mencapai 1 juta ton pada 2019. Akusisi BSL dapat menambah cadangan batu batu bara perseroan sekitar 200 juta ton. Dengan demikian, total cadangan GEMS meningkat menjadi 1 miliar ton. BSL yang beroperasi di Sumatera Selatan juga menambah konsesi grup perseroan di Sumatera. Sebelumnya, GEMS sudah memilikiPT Kuansing Inti Makmur (KIM) di Jambi, dan PT Era Mitra Selaras di Sumatera Selatan serta Sumatera Barat.
PTRO Divestasi Santan Batubara Untuk Fokus Bisnis Inti
PT Petrosea Tbk. (PTRO) mendivestasi aset tambang batu bara PT Santan Batubara (SB) bertujuan untuk fokus ke bisnis inti di bidang kontraktor. Di sisi lain, sarana dan prasara pendukung operasional SB merupakan milik PT Harum Energy Tbk. (HRUM). Posisi PTRO di SB juga bukan menjadi pemegang saham mayoritas. Apalagi, saat membeli sekitar 20 tahun lalu, harga tambang Santan masih cenderung murah. Setelah transaksi pengambilalihan saham SB, PTRO mendapatkan dana divestasi sebesar Rp86,40 miliar. Tambahan dana itu digunakan sebagai modal kerja untuk mengembangkan bisnis kontraktor.
PT Satria Antaran Prima IPO Untuk Bayar Utang dan Ekspansi
Calon emiten yang bergerak pada sektor pengiriman barang, PT Satria Antaran Prima Tbk. akan menggunakan dana yang diperoleh dari IPO untuk pembayaran utang dan ekspansi jaringan perusahaan. Perseroan akan menggunakan 61,5% dana IPO untuk membayar pinjaman perseroan yaitu obligasi konversi yang diterbitkan pada 2016. Perseroan akan melunaskan pinjaman tersebut meski jatuh tempo pada 2021
Stock Pick
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI tertahan pada level 6575. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6475-6650.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6675
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA tertahan pada level 24750. BBCA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 24500-24950
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 25000
UNVR
Pada perdagangan kemarin saham UNVR kembali ditutup menguat pada level 43975. UNVR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 43775-44500. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 44500
SMGR
Pada perdagangan kemarin saham SMGR kembali ditutup menguat pada level 9275. SMGR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 9175-9375. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9400
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali tertahan pada level 6350. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6250-6425.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6450
GGRM
Pada perdagangan kemarin saham GGRM kembali ditutup menguat pada level 72900. GGRM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 72100-73700. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 73800
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 4 September 2018 ditutup melemah 1,04% pada level 5905. Sektor industri dasar melemah terbesar. Investor asing net sell Rp431,32 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat kekhawatiran akan perang dagang serta pelemahan pada saham teknologi, meskipun data aktivitas manufaktur di AS menunjukkan berlanjutnya ekspansi. Pasar menantikan negosiasi perdagangan antara AS dan Kanada yang akan dibuka kembali pada hari Rabu ini. Selain itu pasar juga mencermati berakhirnya periode konsultasi atas pemberlakukan tarif impor terhadap produk China pada hari Kamis, yang mana Trump dapat memberlakukan tarif impor baru terhadap produk-produk dari China senilai USD 200 miliar, meskipun belum jelas bagaimana hal itu dapat dilaksanakan dengan cepat. Sementara itu indeks ISM manufaktur AS pada bulan Agustus menunjukkan berakselerasinya aktivitas manufaktur pada level tertinggi selama lebih dari 14 tahun terakhir yang dipicu oleh meningkatnya order baru.ISM itu naik pada level 61,3 dari bulan sebelumnya yang berada pada level 58,1, serta lebih baik dibandingkan estimasi yang sebesar 57,6. Belanja konstruksi bulan Juli naik 0,1%, setelah bulan sebelumnya turun 0,8%. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 5885 - 5960
News & Analysis
MITI Berencana Tingkatkan Modal Dasar Menjadi Rp320 Miliar
PT Mitra Investindo Tbk (MITI) berencana meningkatkan modal dasarnya menjadi Rp320 miliar dari Rp192 miliar. Rencana tersebut telah disetujui pemegang saham dalam RUPSLB. Penambahan modal dasar itu seiring dengan rencana perseroan untuk menambah modal disetor dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dan atau Non HMETD. Namun perseroan lebih cenderung memilih melalui mekanisme HMETD karena akan mendapatkan dana lebih maksimal. Penambahan modal juga dalam rangka untuk menopang rencana penambahan lini usaha ke hilir industri minyak dan gas (Migas). Rencana penambahan lini usaha di hilir dan penunjang industri minyak dan gas (Migas) tersebut diharapkan dapat direalisasikan pada tahun 2019.
BMRI Tawarkan Obligasi Rp3 Triliun
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) melakukan Penawaran Obligasi Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2018 dengan jumlah pokok Rp3 triliun yang merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan I Rp14 triliun. Obligasi ini berjangka waktu 5 tahun dengan bunga 8,50% per tahun dimana pembayaran bunga pertama akan dilakukan pada 21 Desember 2018. Pefindo memberikan peringkat idAAA untuk Obligasi ini dimana penjamin pelaksana emisi adalah Bahana Sekuritas, BCA Sekuritas, BNI Sekuritas, Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas dan Trimegah Sekuritas dengan wali amanat Bank Permata. Dana hasil penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk ekspansi kredit dalam rangka pengembangan usaha.
BWPT Targetkan Produksi TBS 200.000 Ton Bulan September
PT Eagle High Plantations Tbk. (BWPT) menargetkan produksi tandan buah segar (TBS) sebesar 200.000 ton pada September 2018. Bila tercapai, ini menjadi level tertinggi baru volume produksi perseroan secara bulanan. Tren produksi tandan buah segar atau TBS dan CPO perusahaan cenderung bertumbuh sepanjang 2018. Pada Januari-Juni 2018, total produksi TBS mencapai 697.056 ton, naik 11,88% yoy dari semester I/2017 sejumlah 623.046 ton. Pada semester I/2018, produksi CPO perusahaan mencapai 155.763 ton. Volume itu tumbuh 13,32% yoy dari sebelumnya 137.453 ton.
Akuisisi Barasentosa Lestari Tingkatkan Cadangan Batu Bara GEMS
PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS), menargetkan produksi batu bara PT Barasentosa Lestari (BSL) mencapai 1 juta ton pada 2019. Akusisi BSL dapat menambah cadangan batu batu bara perseroan sekitar 200 juta ton. Dengan demikian, total cadangan GEMS meningkat menjadi 1 miliar ton. BSL yang beroperasi di Sumatera Selatan juga menambah konsesi grup perseroan di Sumatera. Sebelumnya, GEMS sudah memilikiPT Kuansing Inti Makmur (KIM) di Jambi, dan PT Era Mitra Selaras di Sumatera Selatan serta Sumatera Barat.
PTRO Divestasi Santan Batubara Untuk Fokus Bisnis Inti
PT Petrosea Tbk. (PTRO) mendivestasi aset tambang batu bara PT Santan Batubara (SB) bertujuan untuk fokus ke bisnis inti di bidang kontraktor. Di sisi lain, sarana dan prasara pendukung operasional SB merupakan milik PT Harum Energy Tbk. (HRUM). Posisi PTRO di SB juga bukan menjadi pemegang saham mayoritas. Apalagi, saat membeli sekitar 20 tahun lalu, harga tambang Santan masih cenderung murah. Setelah transaksi pengambilalihan saham SB, PTRO mendapatkan dana divestasi sebesar Rp86,40 miliar. Tambahan dana itu digunakan sebagai modal kerja untuk mengembangkan bisnis kontraktor.
PT Satria Antaran Prima IPO Untuk Bayar Utang dan Ekspansi
Calon emiten yang bergerak pada sektor pengiriman barang, PT Satria Antaran Prima Tbk. akan menggunakan dana yang diperoleh dari IPO untuk pembayaran utang dan ekspansi jaringan perusahaan. Perseroan akan menggunakan 61,5% dana IPO untuk membayar pinjaman perseroan yaitu obligasi konversi yang diterbitkan pada 2016. Perseroan akan melunaskan pinjaman tersebut meski jatuh tempo pada 2021
Stock Pick
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI tertahan pada level 6575. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6475-6650.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6675
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA tertahan pada level 24750. BBCA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 24500-24950
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 25000
UNVR
Pada perdagangan kemarin saham UNVR kembali ditutup menguat pada level 43975. UNVR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 43775-44500. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 44500
SMGR
Pada perdagangan kemarin saham SMGR kembali ditutup menguat pada level 9275. SMGR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 9175-9375. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9400
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali tertahan pada level 6350. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6250-6425.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6450
GGRM
Pada perdagangan kemarin saham GGRM kembali ditutup menguat pada level 72900. GGRM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 72100-73700. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 73800
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-09-05 08:13:19 (GMT +7)