05 Nov
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 2 November 2018 ditutup menguat 1,21% pada level 5906. Sektor konsumer dan properti mencatatkan kenaikan terbesar. Investor asing net buy Rp1,163 triliun. Indeks di bursa Wall Street pada akhir pekan lalu ditutup melemah yang dipicu oleh koreksi saham Apple karena proyeksi yang mengecewakan serta berkurangnya optimisme akan negosiasi dagang antara AS dan China. Sebelumnya Trump menyatakan akan segera mencapai kesepakatan dagang dengan China, namun hal tersebut kemudian dibantah oleh penasihat ekonomi Gedung Putih sehingga mengurangi optimisme pasar. Data nonfarm payrolls bulan Oktober menunjukkan kenaikan penyerapan tenaga kerja menjadi 250 ribu dari 118 ribu dan lebih besar dari perkiraan 190 ribu. Tingkat pengangguran tetap di level 3,7%. Data ini meningkatkan potensi kenaikan suku bunga The Fed pada Desember. Defisit neraca perdagangan AS bulan September melebar menjadi USD54 miliar dari USD53,3 miliar. Pada pekan ini pasar akan menantikan hasil pemilu midterm pada hari Selasa dan pertemuan The Fed pada hari Rabu dan Kamis. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya indeks ISM service, PPI, Mich Sentiment dan wholesale inventories. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 5850 - 5960
News & Analysis
Per September Rugi CMPP Meningkat Menjadi Rp639 Miliar
PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) mencatat rugi tahun berjalan yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp639,16 miliar hingga 30 September 2018, memburuk dari rugi Rp440,49 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan usaha turun 1,36% menjadi Rp2,90 triliun dari Rp2,94 triliun dan beban usaha neto naik menjadi Rp3,66 triliun dari Rp2,59 triliun tahun sebelumnya. Rugi usaha diderita sebesar Rp757,99 miliar dari laba usaha Rp349,77 miliar tahun sebelumnya. Perseroan mencatatkan rugi sebelum pajak menjadi Rp821,43 miliar dari laba sebelum pajak Rp287,13 miliar tahun sebelumnya.
Kuartal III Rugi CNKO Bertambah Menjadi Rp692 Miliar
PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO) mencatat rugi neto yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp692,88 miliar hingga periode 30 September 2018 naik dari rugi Rp217,92 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan usaha naik 61,5% menjadi Rp1,76 triliun dari Rp1,09 triliun tahun sebelumnya dan laba bruto diraih Rp133,32 miliar dari laba bruto Rp36,13 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp517,24 miliar dari Rp138,94 miliar membuat rugi usaha meningkat menjadi Rp383,92 miliar dari rugi usaha Rp102,80 miliar tahun sebelumnya. Beban lain-lain naik tajam menjadi Rp675,96 miliar dari Rp177,51 miliar sebelumnya membuat rugi sebelum pajak penghasilan lain naik menjadi Rp1,05 triliun dari rugi sebelum pajak penghasilan Rp280,32 miliar tahun sebelumnya.
TRAM Bukukan Laba USD6,65 Juta Per September
PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) meraih pendapatan sebesar USD173,27 juta hingga periode 30 September 2018 tumbuh 974% dari pendapatan USD16,13 juta di periode sama tahun sebelumnya. Beban pokok naik menjadi USD142,36 juta dari USD10,56 juta dan laba bruto meningkat menjadi USD30,90 juta dari laba bruto USD5,57 juta tahun sebelumnya. Laba usaha diraih USD23,88 juta dari USD5,01 juta tahun sebelumnya dan laba sebelum pajak diraih USD8,91 juta setelah mencatat rugi sebelum pajak USD5,92 juta tahun sebelumnya. Laba neto yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk mencapai USD6,65 juta setelah mencatat rugi neto sebesar USD7,81 juta hingga September tahun sebelumnya.
PTRO Bukukan Kenaikan Laba Bersih 128%
PT Petrosea Tbk (PTRO) meraih pendapatan sebesar USD326,16 juta hingga periode 30 September 2018 naik 45,5% dari pendapatan USD224,09 juta di periode sama tahun sebelumnya. Laba kotor meningkat menjadi USD52,32 juta dari USD34,55 juta tahun sebelumnya. Sementara itu beban naik menjadi USD27,19 juta dari USD22,30 juta membuat laba sebelum pajak menjadi USD25,12 juta dari USD12,25 juta tahun sebelumnya. Laba yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk naik 128% menjadi USD17,77 juta dari laba USD7,78 juta hingga September tahun sebelumnya.
Per September Laba Bersih MAPA Meningkat 11,4%
PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) membukukan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp203,7 miliar hingga September 2018, naik 11,4%yoy. Pendapatan bersih MAPA mencapai Rp4,51 triliun, naik 23,9% dari posisi Rp3,64 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Beban pokok penjualan yang dibukukan oleh MAPA hingga kuartal III/2018 senilai Rp2,46 triliun, naik 23,6% dari posisi Rp1,99 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Kuartal III PTPP Mengalami Penurunan Laba 11,65%
PT PP (Persero) Tbk (PTPP) membukukan pendapatan Rp14,78 triliun pada 30 September 2018, tumbuh dari Rp13,76 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Beban pokok pendapatan PTPP tumbuh 6,73% menjadi Rp12,55 triliun per 30 September 2018. Beban usaha perseroan meningkat 35,65% pada kuartal III/2018 dari Rp442,36 miliar menjadi Rp600,05 miliar. Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk PTPP senilai Rp874,67 miliar, turun 11,65% yoy
Stock Pick
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA ditutup menguat dilevel harga 3520. AKRA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3480-3560.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3570
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 3940. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3900-3990.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4000
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 3280. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3250-3310.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3320
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 2350. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2320-2380
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2390
SCMB
Pada perdagangan kemarin saham SMCB ditutup menguat pada level harga 1830. SMCB selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1815-1845.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1850
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level harga 1360. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1340-1380.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1385
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 2 November 2018 ditutup menguat 1,21% pada level 5906. Sektor konsumer dan properti mencatatkan kenaikan terbesar. Investor asing net buy Rp1,163 triliun. Indeks di bursa Wall Street pada akhir pekan lalu ditutup melemah yang dipicu oleh koreksi saham Apple karena proyeksi yang mengecewakan serta berkurangnya optimisme akan negosiasi dagang antara AS dan China. Sebelumnya Trump menyatakan akan segera mencapai kesepakatan dagang dengan China, namun hal tersebut kemudian dibantah oleh penasihat ekonomi Gedung Putih sehingga mengurangi optimisme pasar. Data nonfarm payrolls bulan Oktober menunjukkan kenaikan penyerapan tenaga kerja menjadi 250 ribu dari 118 ribu dan lebih besar dari perkiraan 190 ribu. Tingkat pengangguran tetap di level 3,7%. Data ini meningkatkan potensi kenaikan suku bunga The Fed pada Desember. Defisit neraca perdagangan AS bulan September melebar menjadi USD54 miliar dari USD53,3 miliar. Pada pekan ini pasar akan menantikan hasil pemilu midterm pada hari Selasa dan pertemuan The Fed pada hari Rabu dan Kamis. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya indeks ISM service, PPI, Mich Sentiment dan wholesale inventories. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 5850 - 5960
News & Analysis
Per September Rugi CMPP Meningkat Menjadi Rp639 Miliar
PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) mencatat rugi tahun berjalan yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp639,16 miliar hingga 30 September 2018, memburuk dari rugi Rp440,49 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan usaha turun 1,36% menjadi Rp2,90 triliun dari Rp2,94 triliun dan beban usaha neto naik menjadi Rp3,66 triliun dari Rp2,59 triliun tahun sebelumnya. Rugi usaha diderita sebesar Rp757,99 miliar dari laba usaha Rp349,77 miliar tahun sebelumnya. Perseroan mencatatkan rugi sebelum pajak menjadi Rp821,43 miliar dari laba sebelum pajak Rp287,13 miliar tahun sebelumnya.
Kuartal III Rugi CNKO Bertambah Menjadi Rp692 Miliar
PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO) mencatat rugi neto yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp692,88 miliar hingga periode 30 September 2018 naik dari rugi Rp217,92 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan usaha naik 61,5% menjadi Rp1,76 triliun dari Rp1,09 triliun tahun sebelumnya dan laba bruto diraih Rp133,32 miliar dari laba bruto Rp36,13 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp517,24 miliar dari Rp138,94 miliar membuat rugi usaha meningkat menjadi Rp383,92 miliar dari rugi usaha Rp102,80 miliar tahun sebelumnya. Beban lain-lain naik tajam menjadi Rp675,96 miliar dari Rp177,51 miliar sebelumnya membuat rugi sebelum pajak penghasilan lain naik menjadi Rp1,05 triliun dari rugi sebelum pajak penghasilan Rp280,32 miliar tahun sebelumnya.
TRAM Bukukan Laba USD6,65 Juta Per September
PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) meraih pendapatan sebesar USD173,27 juta hingga periode 30 September 2018 tumbuh 974% dari pendapatan USD16,13 juta di periode sama tahun sebelumnya. Beban pokok naik menjadi USD142,36 juta dari USD10,56 juta dan laba bruto meningkat menjadi USD30,90 juta dari laba bruto USD5,57 juta tahun sebelumnya. Laba usaha diraih USD23,88 juta dari USD5,01 juta tahun sebelumnya dan laba sebelum pajak diraih USD8,91 juta setelah mencatat rugi sebelum pajak USD5,92 juta tahun sebelumnya. Laba neto yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk mencapai USD6,65 juta setelah mencatat rugi neto sebesar USD7,81 juta hingga September tahun sebelumnya.
PTRO Bukukan Kenaikan Laba Bersih 128%
PT Petrosea Tbk (PTRO) meraih pendapatan sebesar USD326,16 juta hingga periode 30 September 2018 naik 45,5% dari pendapatan USD224,09 juta di periode sama tahun sebelumnya. Laba kotor meningkat menjadi USD52,32 juta dari USD34,55 juta tahun sebelumnya. Sementara itu beban naik menjadi USD27,19 juta dari USD22,30 juta membuat laba sebelum pajak menjadi USD25,12 juta dari USD12,25 juta tahun sebelumnya. Laba yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk naik 128% menjadi USD17,77 juta dari laba USD7,78 juta hingga September tahun sebelumnya.
Per September Laba Bersih MAPA Meningkat 11,4%
PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) membukukan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp203,7 miliar hingga September 2018, naik 11,4%yoy. Pendapatan bersih MAPA mencapai Rp4,51 triliun, naik 23,9% dari posisi Rp3,64 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Beban pokok penjualan yang dibukukan oleh MAPA hingga kuartal III/2018 senilai Rp2,46 triliun, naik 23,6% dari posisi Rp1,99 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Kuartal III PTPP Mengalami Penurunan Laba 11,65%
PT PP (Persero) Tbk (PTPP) membukukan pendapatan Rp14,78 triliun pada 30 September 2018, tumbuh dari Rp13,76 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Beban pokok pendapatan PTPP tumbuh 6,73% menjadi Rp12,55 triliun per 30 September 2018. Beban usaha perseroan meningkat 35,65% pada kuartal III/2018 dari Rp442,36 miliar menjadi Rp600,05 miliar. Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk PTPP senilai Rp874,67 miliar, turun 11,65% yoy
Stock Pick
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA ditutup menguat dilevel harga 3520. AKRA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3480-3560.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3570
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 3940. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3900-3990.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4000
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 3280. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3250-3310.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3320
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 2350. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2320-2380
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2390
SCMB
Pada perdagangan kemarin saham SMCB ditutup menguat pada level harga 1830. SMCB selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1815-1845.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1850
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level harga 1360. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1340-1380.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1385
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-11-05 08:04:59 (GMT +7)