05 Feb
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 2 Februari 2018 ditutup menguat 0,46% pada level 6628. Sektor aneka industri menyumbangkan kenaikan terbesar. Investor asing net sell Rp778,18 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan akhir pekan lalu ditutup melemah signifikan. Pelemahan ini disebabkan oleh data nonfarm payrolls yang di atas estimasi sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa inflasi akan meningkat dan mendorong The Fed untuk menaikkan suku bunga lebih agresif dari perkiraan sebelumnya. Pasar khawatir The Fed akan menaikkan suku bunga lebih dari 3 kali. Hal itu mendorong kenaikan yield obligasi pemerintah AS karena ekspektasi kenaikan suku bunga. Data nonfarm payrolls bulan Januari mencatat kenaikan penyerapan tenaga kerja menjadi 200 ribu dari 160 ribu, lebih tinggi dari perkiraan 180 ribu. Tingkat pengangguran tetap pada level 4,1%. Rata-rata upah naik 0,3%, sesuai dengan estimasi. Data factory orders bulan Desember meningkat 1,7%, lebih tinggi dari perkiraan 1,3%. Indeks Mich Sentimen bulan Januari naik pada level 95,7 dari 94,4. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya indeks ISM sektor jasa, trade balance, consumer credit, initial claims dan wholesale inventories. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6560 - 6650
News & Analysis
Produksi Timah TINS Tahun 2017 Naik 27,1%
PT Timah Tbk (TINS) berhasil mencatatkan kinerja yang cukup baik. Hal ini ditandai dengan masuknya TINS dalam 10 besar podusen timah olahan terbaik tahun 2017. Berdasarkan data Industrial Technology Research Institute (ITRI), prestasi ini diukur dari hasil tonase produksi timah. TINS menempati peringkat keduaproduksi 30.200 ton timah pada 2017. Pencapaian ini naik 27,1% dari hasil produksi tahun 2016 sebesar 23.756 ton. Sedangkan peringkat pertama, masih diduduki olehTin asal China. Perusahaan ini memproduksi 74.500 ton. Meski masih yang tertinggi, produksi ini menurun 2% dibandingkan tahun 2016 yang tercatat 76.000 ton. Dalam dua tahun terakhir TINS menunjukkan kinerja yang semakin meningkat dan membaik. Hal ini karena volume produksi meningkat signifikan hampir 30%.
SMBR Masih Miliki Sisa Dana IPO Rp207,69 Miliar
PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) telah menggunakan lebih dari 80% dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum saham perdana (IPO) pada 2013 lalu. Setelah dikurangi biaya penawaran umum, SMBR telah menggunakan 83,62% dari total dana hasil IPO hingga 31 Desember 2017 lalu. Pada IPO yang dilaksanakan 28 Juni 2013 lalu SMBR berhasil meraih dana sebesar Rp 1,31 triliun. Sebanyak Rp 32,21 miliar yang direncanakan SMBR untuk pengadaan dan pengambangan lahan tambang telah digunakan sepenuhnya hingga akhir tahun 2017 lalu. Dana sebesar Rp 63,39 miliar juga telah digunakan SMBR untuk peralatan elektronik dan otomasi serta enjinering dan desain. Sehingga, SMBR masih menyisakan dana IPO sebesar Rp 207,69 miliar.
WTON Targetkan Kontrak Baru Tahun Ini Rp7,8 Triliun
PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) tahun ini menargetkan perolehan kontrak baru Rp 7,8 triliun. Sepanjang tahun 2017 lalu, WTON menargetkan perolehan kontrak baru sebesar Rp 6,3 triliun. Realisasi yang diperoleh mencapai Rp 7,1 triliun. Jumlah kontrak yang diterima pada tahun ini relatif banyak. Kontrak terbesar yang diperoleh pada tahun ini adalah tol layang Pettarani yang berlokasi di Kota Makassar dengan panjang hingga 4,3 km dan nilai kontrak mencapai Rp 1,6 triliun.
GJTL Bentuk Perusahaan Patungan Dengan Investor Jepang
PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) membentuk perusahaan patungan dengan Inoue Rubber Co.Ltd., perusahaan yang bergerak di sektor komponen otomotif asal Jepang. Perusahaan patungan itu bernama PT IRC Gajah Tunggal Manufacturing Indonesia yang bergerak dalam bidang industri manufaktur ban sepeda motor. GJTL dan Inoue Rubber masing-masing berkontribusi sebesar 50% dari total nilai investasi awal sebesar Rp270 miliar.
EXCL Anggarkan Capex Rp7 Triliun
PT XL Axiata Tbk (EXCL) menganggarkan belanja modal sebesar Rp7 triliun untuk tahun 2018. Dana tersebut sepenuhnya akan berasal dari kas internal perusahaan. Nilai tersebut tidak berbeda jauh dengan anggaran belanja pada tahun lalu. Tahun ini perseroan akan fokus untuk memperkuat luar Jawa sehingga komposisinya capexnya dapat mencapai 60%. Pada tahun ini perseroan akan melanjutkan perluasan jaringan ke wilayah-wilayah yang permintaannya tinggi seperti Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Hingga saat ini EXCL memiliki lebih dari 101.000 BTS yang 17.000 diantaranya berada di luar Jawa. Sepanjang tahun ini EXCL menargetkan dapat membangun BTS di luar Jawa lebih dari 17.000 unit.
WSBP Terima Pembayaran Proyek Tol Becakayu Rp1,55 Triliun
PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mendapat penerimaan pembayaran sebesar Rp1,55 triliun dari proyek turnkey ruas tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu seksi 1b dan 1c. Total penerimaan termin pembayaran hingga 31 Januari 2018 sebesar Rp1,8 triliun. Jumlah tersebut berasal dari proyek tol Becakayu dan sejumlah proyek lainnya.
Stock Pick
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII kembali ditutup menguat di level 8700. Pergerakan saham ASII selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8600–8800. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 8800
MEDC
Pada perdagangan kemarin saham MEDC kembali ditutup menguat pada level 1300. Pergerakan MEDC selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1280-1315. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1315
ADRO
Pada perdagangan kemarin saham ADRO menguat ditutup di 2470. Pergerakan saham ADRO selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2440-2500.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2500
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI kembali ditutup menguat di level 2260. Pergerakan saham ADHI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2230-2290. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 2290
BSDE
70da perdagangan kemarin saham BSDE kembali ditutup menguat pada level 1885. Pergerakan BSDE selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1870-1905
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1905
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali menguat ditutup di 8800. Pergerakan saham ICBP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8700-8900.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 8900
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat di level 3670. Pergerakan saham BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3630-3700. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3700
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 2 Februari 2018 ditutup menguat 0,46% pada level 6628. Sektor aneka industri menyumbangkan kenaikan terbesar. Investor asing net sell Rp778,18 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan akhir pekan lalu ditutup melemah signifikan. Pelemahan ini disebabkan oleh data nonfarm payrolls yang di atas estimasi sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa inflasi akan meningkat dan mendorong The Fed untuk menaikkan suku bunga lebih agresif dari perkiraan sebelumnya. Pasar khawatir The Fed akan menaikkan suku bunga lebih dari 3 kali. Hal itu mendorong kenaikan yield obligasi pemerintah AS karena ekspektasi kenaikan suku bunga. Data nonfarm payrolls bulan Januari mencatat kenaikan penyerapan tenaga kerja menjadi 200 ribu dari 160 ribu, lebih tinggi dari perkiraan 180 ribu. Tingkat pengangguran tetap pada level 4,1%. Rata-rata upah naik 0,3%, sesuai dengan estimasi. Data factory orders bulan Desember meningkat 1,7%, lebih tinggi dari perkiraan 1,3%. Indeks Mich Sentimen bulan Januari naik pada level 95,7 dari 94,4. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya indeks ISM sektor jasa, trade balance, consumer credit, initial claims dan wholesale inventories. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6560 - 6650
News & Analysis
Produksi Timah TINS Tahun 2017 Naik 27,1%
PT Timah Tbk (TINS) berhasil mencatatkan kinerja yang cukup baik. Hal ini ditandai dengan masuknya TINS dalam 10 besar podusen timah olahan terbaik tahun 2017. Berdasarkan data Industrial Technology Research Institute (ITRI), prestasi ini diukur dari hasil tonase produksi timah. TINS menempati peringkat keduaproduksi 30.200 ton timah pada 2017. Pencapaian ini naik 27,1% dari hasil produksi tahun 2016 sebesar 23.756 ton. Sedangkan peringkat pertama, masih diduduki olehTin asal China. Perusahaan ini memproduksi 74.500 ton. Meski masih yang tertinggi, produksi ini menurun 2% dibandingkan tahun 2016 yang tercatat 76.000 ton. Dalam dua tahun terakhir TINS menunjukkan kinerja yang semakin meningkat dan membaik. Hal ini karena volume produksi meningkat signifikan hampir 30%.
SMBR Masih Miliki Sisa Dana IPO Rp207,69 Miliar
PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) telah menggunakan lebih dari 80% dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum saham perdana (IPO) pada 2013 lalu. Setelah dikurangi biaya penawaran umum, SMBR telah menggunakan 83,62% dari total dana hasil IPO hingga 31 Desember 2017 lalu. Pada IPO yang dilaksanakan 28 Juni 2013 lalu SMBR berhasil meraih dana sebesar Rp 1,31 triliun. Sebanyak Rp 32,21 miliar yang direncanakan SMBR untuk pengadaan dan pengambangan lahan tambang telah digunakan sepenuhnya hingga akhir tahun 2017 lalu. Dana sebesar Rp 63,39 miliar juga telah digunakan SMBR untuk peralatan elektronik dan otomasi serta enjinering dan desain. Sehingga, SMBR masih menyisakan dana IPO sebesar Rp 207,69 miliar.
WTON Targetkan Kontrak Baru Tahun Ini Rp7,8 Triliun
PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) tahun ini menargetkan perolehan kontrak baru Rp 7,8 triliun. Sepanjang tahun 2017 lalu, WTON menargetkan perolehan kontrak baru sebesar Rp 6,3 triliun. Realisasi yang diperoleh mencapai Rp 7,1 triliun. Jumlah kontrak yang diterima pada tahun ini relatif banyak. Kontrak terbesar yang diperoleh pada tahun ini adalah tol layang Pettarani yang berlokasi di Kota Makassar dengan panjang hingga 4,3 km dan nilai kontrak mencapai Rp 1,6 triliun.
GJTL Bentuk Perusahaan Patungan Dengan Investor Jepang
PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) membentuk perusahaan patungan dengan Inoue Rubber Co.Ltd., perusahaan yang bergerak di sektor komponen otomotif asal Jepang. Perusahaan patungan itu bernama PT IRC Gajah Tunggal Manufacturing Indonesia yang bergerak dalam bidang industri manufaktur ban sepeda motor. GJTL dan Inoue Rubber masing-masing berkontribusi sebesar 50% dari total nilai investasi awal sebesar Rp270 miliar.
EXCL Anggarkan Capex Rp7 Triliun
PT XL Axiata Tbk (EXCL) menganggarkan belanja modal sebesar Rp7 triliun untuk tahun 2018. Dana tersebut sepenuhnya akan berasal dari kas internal perusahaan. Nilai tersebut tidak berbeda jauh dengan anggaran belanja pada tahun lalu. Tahun ini perseroan akan fokus untuk memperkuat luar Jawa sehingga komposisinya capexnya dapat mencapai 60%. Pada tahun ini perseroan akan melanjutkan perluasan jaringan ke wilayah-wilayah yang permintaannya tinggi seperti Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Hingga saat ini EXCL memiliki lebih dari 101.000 BTS yang 17.000 diantaranya berada di luar Jawa. Sepanjang tahun ini EXCL menargetkan dapat membangun BTS di luar Jawa lebih dari 17.000 unit.
WSBP Terima Pembayaran Proyek Tol Becakayu Rp1,55 Triliun
PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mendapat penerimaan pembayaran sebesar Rp1,55 triliun dari proyek turnkey ruas tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu seksi 1b dan 1c. Total penerimaan termin pembayaran hingga 31 Januari 2018 sebesar Rp1,8 triliun. Jumlah tersebut berasal dari proyek tol Becakayu dan sejumlah proyek lainnya.
Stock Pick
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII kembali ditutup menguat di level 8700. Pergerakan saham ASII selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8600–8800. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 8800
MEDC
Pada perdagangan kemarin saham MEDC kembali ditutup menguat pada level 1300. Pergerakan MEDC selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1280-1315. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1315
ADRO
Pada perdagangan kemarin saham ADRO menguat ditutup di 2470. Pergerakan saham ADRO selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2440-2500.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2500
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI kembali ditutup menguat di level 2260. Pergerakan saham ADHI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2230-2290. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 2290
BSDE
70da perdagangan kemarin saham BSDE kembali ditutup menguat pada level 1885. Pergerakan BSDE selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1870-1905
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1905
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali menguat ditutup di 8800. Pergerakan saham ICBP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8700-8900.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 8900
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat di level 3670. Pergerakan saham BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3630-3700. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3700
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-02-05 08:56:43 (GMT +7)