04Des
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 3 Desember 2018 ditutup menguat +1.03% pada level 6118. Semua sektor menguat dengan kontribusi penguatan terbesar pada saham sektor pertambangan. Investor asing net sell Rp776,77 miliar. Indeks di bursa Wall Street kembali ditutup menguat karena sentimen positif dari gencatan senjata perang dagang antara AS dan China, pelemahan dollar AS serta penguatan harga minyak mentah. Kenaikan tarif impor oleh AS terhadap produk dari China yang ditahan dan akan adanya pembicaraan lebih lanjut antara AS dan China, telah meredakan kekhawatiran pasar akan meningkatnya intensitas perang dagang. Yield obligasi pemerintah AS melemah. Perbedaan antara yield Treasury tenor 3 tahun dan 5 tahun turun di bawah nol, yang merupakan sinyal pertama bahwa pasar berekspektasi bahwa siklus pengetatan kebijakan moneter The Fed sudah semakin dekat mendekati akhir. Penguatan harga minyak mentah antara lain dipicu oleh Arab Saudi dan Rusia memperpanjang kerjasama mereka untuk mengelola pasar, provinsi penghasil minyak terbesar di Kanada menurunkan pasokan yang belum pernah terjadi sebelumnya, serta pernyataan Qatar yang akan keluar dari OPEC pada pertemuan pekan ini. Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6060 - 6178
News & Analysis
SMCB Akan RUPSLB 9 Januari Dengan Salah Satu Agenda Ganti Nama
PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) akan menggelar RUPSLB pada 9 Januari 2019 dengan tiga agenda pembahasan. Pertama, persetujuan atau perubahan susunan anggota direksi dan dewan komisaris perseroan, dimana memuat persetujuan atas pengunduran diri anggota direksi dan dewan komisaris perseroan saat ini., persetujuan atas perubahan nama perseroan. Ketiga, persetujuan atas perubahan anggaran dasar perseroan sehubungan dengan perubahan nama perseroan. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk., melalui anak usaha, PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB), akan membeli 6.179.612.820 lembar saham atau 80,6% yang dimiliki Holderfin B.V., anak usaha LafargeHolcim Ltd., di Holcim Indonesia. Rencana akuisisi akan berlaku efektif apabila seluruh ketentuan dan persyaratan pendahulan dalam perjanjian pengikatan jual beli telah terpenuhi.
BIPI Beli 40,7% Saham ITMA
PT Astrindo Nusantara Infrastructure Tbk (BIPI) telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham dengan Trust Energy Resources Pte Ltd yang berkedudukan hukum di Singapura pada 29 November 2018. Perseroan telah sepakat untuk membeli sebanyak 276.760.000 lembar saham PT Sumber Energi Andalan Tbk (ITMA) sebesar 40,7% dari total saham yang diterbitkan ITMA dengan nilai per lembar Rp3.465. Perseroan bukan pengendali utama karena sebagian besar saham ITMA masih dikuasai Trust Energy Resources. Nilai transaksi penjualan diatas bukan merupakan transaksi material karena kurang 20% dari total ekuitas perseroan.
TOBA Dapat Pinjaman USD120 Juta
PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA) meraih pinjaman senilai USD120 juta dengan jangka waktu hingga 30 Juni 2022. Penandatanganan Akta Perjanjian Kredit dilakukan pada 29 November 2018. Tujuan dari penggunaan fasilitas kredit tersebut untuk pembayaran kembali fasilitas yang telah ada (refinancing), pembiayaan akuisisi, keperluan umum perusahaan. Pinjaman ini dengan suku bunga LIBOR + Applicable margin.
TBIG Anggarkan Capex Hingga Rp2 Triliun Tahun Depan
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) akan terus melancarkan ekspansi di tahun 2019 yang akan datang. Perusahaan ini akan tetap melakukan ekspansi dengan tetap fokus pada pertumbuhan secara organik. Perseroan berencana untuk menambah 2.500 tenant, baik di Pulau Jawa dan di luar Jawa. Penambahan tenant yang akan dilakukan oleh TBIG ini akan sangat tergantung pada permintaan operator telekomunikasi mendatang. Perusahaan akan siap mendukung ekspansi yang akan dilakukan oleh operator telekomunikasi. Untuk memperkuat ekspansi di tahun 2019, TBIG tengah mempersiapkan belanja modal yang berkisar dari Rp 1 triliun hingga Rp 2 triliun.
UNTR Targetkan Penjualan Alat Berat Tahun Depan Tumbuh 2-6%
PT United Tractors Tbk (UNTR) memprediksi penjualan alat berat merek Komatsu pada sepanjang tahun ini dapat mencapai 4.800 unit, lebih tinggi dari target yang ditetapkan perseroan sebelumnya yaitu 4.600 unit. Untuk tahun depan UNTR menargetkan 4.900 unit dengan asumsi batu bara USD90 per ton. Penjualan alat berat perseroan pada Januari—Oktober 2018 mencapai 4.181 unit. Volume tersebut meningkat 36,72% dibandingkan dengan penjualan perseroan pada periode sama tahun sebelumnya (yoy) yang sebesar 3.058 unit. UNTR menganggarkan belanja modal sebesar USD800 juta pada tahun depan. Nilai tersebut lebih tinggi dari capex perseroan yang dialokasikan pada 2018 yaitu USD750 juta.
WSKT Kaji Divestasi 18 Ruas Tol Untuk Bayar Utang
PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) telah menyiapkan sejumlah skema untuk penyelesaian utang berbunga yang dimiliki perseroan salah satunya dengan mendivestasi 18 ruas tol perseroan. Terdapat tiga jenis utang yang dimiliki yakni project financing, corporate cash loan, dan kredit investasi. Total utang berbunga yang dimiliki WSKT saat ini Rp61,71 triliun. Utang-utang ini terbesar untuk jalan tol, sebagian besar untuk jalan tol yang bersifat turn key
Stock Pick
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level harga 8750. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8650-8850
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8875
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI ditutup menguat pada level harga 1610. ADHI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1590-1630.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1635
WIKA
Pada perdagangan kemarin saham WIKA ditutup menguat pada level harga 1560. WIKA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1540-1580.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1585
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 2790. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2760-2820.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2830
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR ditutup menguat pada level harga 4460. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4410-4500.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4510
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF ditutup menguat dilevel harga 6650. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6550-6725.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6750
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 3 Desember 2018 ditutup menguat +1.03% pada level 6118. Semua sektor menguat dengan kontribusi penguatan terbesar pada saham sektor pertambangan. Investor asing net sell Rp776,77 miliar. Indeks di bursa Wall Street kembali ditutup menguat karena sentimen positif dari gencatan senjata perang dagang antara AS dan China, pelemahan dollar AS serta penguatan harga minyak mentah. Kenaikan tarif impor oleh AS terhadap produk dari China yang ditahan dan akan adanya pembicaraan lebih lanjut antara AS dan China, telah meredakan kekhawatiran pasar akan meningkatnya intensitas perang dagang. Yield obligasi pemerintah AS melemah. Perbedaan antara yield Treasury tenor 3 tahun dan 5 tahun turun di bawah nol, yang merupakan sinyal pertama bahwa pasar berekspektasi bahwa siklus pengetatan kebijakan moneter The Fed sudah semakin dekat mendekati akhir. Penguatan harga minyak mentah antara lain dipicu oleh Arab Saudi dan Rusia memperpanjang kerjasama mereka untuk mengelola pasar, provinsi penghasil minyak terbesar di Kanada menurunkan pasokan yang belum pernah terjadi sebelumnya, serta pernyataan Qatar yang akan keluar dari OPEC pada pertemuan pekan ini. Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6060 - 6178
News & Analysis
SMCB Akan RUPSLB 9 Januari Dengan Salah Satu Agenda Ganti Nama
PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) akan menggelar RUPSLB pada 9 Januari 2019 dengan tiga agenda pembahasan. Pertama, persetujuan atau perubahan susunan anggota direksi dan dewan komisaris perseroan, dimana memuat persetujuan atas pengunduran diri anggota direksi dan dewan komisaris perseroan saat ini., persetujuan atas perubahan nama perseroan. Ketiga, persetujuan atas perubahan anggaran dasar perseroan sehubungan dengan perubahan nama perseroan. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk., melalui anak usaha, PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB), akan membeli 6.179.612.820 lembar saham atau 80,6% yang dimiliki Holderfin B.V., anak usaha LafargeHolcim Ltd., di Holcim Indonesia. Rencana akuisisi akan berlaku efektif apabila seluruh ketentuan dan persyaratan pendahulan dalam perjanjian pengikatan jual beli telah terpenuhi.
BIPI Beli 40,7% Saham ITMA
PT Astrindo Nusantara Infrastructure Tbk (BIPI) telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham dengan Trust Energy Resources Pte Ltd yang berkedudukan hukum di Singapura pada 29 November 2018. Perseroan telah sepakat untuk membeli sebanyak 276.760.000 lembar saham PT Sumber Energi Andalan Tbk (ITMA) sebesar 40,7% dari total saham yang diterbitkan ITMA dengan nilai per lembar Rp3.465. Perseroan bukan pengendali utama karena sebagian besar saham ITMA masih dikuasai Trust Energy Resources. Nilai transaksi penjualan diatas bukan merupakan transaksi material karena kurang 20% dari total ekuitas perseroan.
TOBA Dapat Pinjaman USD120 Juta
PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA) meraih pinjaman senilai USD120 juta dengan jangka waktu hingga 30 Juni 2022. Penandatanganan Akta Perjanjian Kredit dilakukan pada 29 November 2018. Tujuan dari penggunaan fasilitas kredit tersebut untuk pembayaran kembali fasilitas yang telah ada (refinancing), pembiayaan akuisisi, keperluan umum perusahaan. Pinjaman ini dengan suku bunga LIBOR + Applicable margin.
TBIG Anggarkan Capex Hingga Rp2 Triliun Tahun Depan
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) akan terus melancarkan ekspansi di tahun 2019 yang akan datang. Perusahaan ini akan tetap melakukan ekspansi dengan tetap fokus pada pertumbuhan secara organik. Perseroan berencana untuk menambah 2.500 tenant, baik di Pulau Jawa dan di luar Jawa. Penambahan tenant yang akan dilakukan oleh TBIG ini akan sangat tergantung pada permintaan operator telekomunikasi mendatang. Perusahaan akan siap mendukung ekspansi yang akan dilakukan oleh operator telekomunikasi. Untuk memperkuat ekspansi di tahun 2019, TBIG tengah mempersiapkan belanja modal yang berkisar dari Rp 1 triliun hingga Rp 2 triliun.
UNTR Targetkan Penjualan Alat Berat Tahun Depan Tumbuh 2-6%
PT United Tractors Tbk (UNTR) memprediksi penjualan alat berat merek Komatsu pada sepanjang tahun ini dapat mencapai 4.800 unit, lebih tinggi dari target yang ditetapkan perseroan sebelumnya yaitu 4.600 unit. Untuk tahun depan UNTR menargetkan 4.900 unit dengan asumsi batu bara USD90 per ton. Penjualan alat berat perseroan pada Januari—Oktober 2018 mencapai 4.181 unit. Volume tersebut meningkat 36,72% dibandingkan dengan penjualan perseroan pada periode sama tahun sebelumnya (yoy) yang sebesar 3.058 unit. UNTR menganggarkan belanja modal sebesar USD800 juta pada tahun depan. Nilai tersebut lebih tinggi dari capex perseroan yang dialokasikan pada 2018 yaitu USD750 juta.
WSKT Kaji Divestasi 18 Ruas Tol Untuk Bayar Utang
PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) telah menyiapkan sejumlah skema untuk penyelesaian utang berbunga yang dimiliki perseroan salah satunya dengan mendivestasi 18 ruas tol perseroan. Terdapat tiga jenis utang yang dimiliki yakni project financing, corporate cash loan, dan kredit investasi. Total utang berbunga yang dimiliki WSKT saat ini Rp61,71 triliun. Utang-utang ini terbesar untuk jalan tol, sebagian besar untuk jalan tol yang bersifat turn key
Stock Pick
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level harga 8750. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8650-8850
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8875
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI ditutup menguat pada level harga 1610. ADHI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1590-1630.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1635
WIKA
Pada perdagangan kemarin saham WIKA ditutup menguat pada level harga 1560. WIKA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1540-1580.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1585
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 2790. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2760-2820.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2830
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR ditutup menguat pada level harga 4460. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4410-4500.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4510
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF ditutup menguat dilevel harga 6650. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6550-6725.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6750
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-12-04 07:39:45 (GMT +7)