04 Sept
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 31 Agustus 2017 ditutup melemah 0,14% pada level 5864. Sektor infrastruktur mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp 234,2 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada akhir pekan lalu ditutup menguat moderat karena data pasar tenaga kerja yang lebih rendah dari perkiraan menurunkan potensi kenaikan lagi suku bunga The Fed pada tahun ini. Data nonfarm payrolls bulan Agustus menunjukkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 156 ribu, lebih rendah dari perkiraan yang sebanyak 180 ribu dan dari bulan sebelumnya yang sebanyak 189 ribu. Tingkat pengangguran meningkat menjadi 4,4% dari 4,3%. Pasar juga mencermati data ekonomi lainnya seperti data belanja konstruksi bulan Juli yang mengalami penurunan 0,6% pada level terendah selama sembilan bulan terakhir, indeks Mich Sentiment bulan Agustus yang turun dan indeks ISM manufaktur bulan Agustus yang meningkat pada level 58,8 yang merupakan level tertinggi sejak April 2011. Data penjualan otomotif bulan Agustus juga lebih baik dari perkiraan. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya factory orders, trade balance, ISM service, Fed’s Beige Book, consumer credit dan wholesale inventories. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5830 - 5920
News & Analysis
UNTR Selesaikan Akuisisi Suprabari Mapanindo
PT United Tractors Tbk (UNTR) sudah menyelesaikan akuisisi PT Suprabari Mapanindo dengan kepemilikan saham 80,01%. Suprabari Mapanindo merupakan produsen coking coal, bukan sepeerti tambang yang dimiliki sebelumnya yang berjenis thermal coal. Hal ini akan bisa meningkatkan kapasitas perusahaan untuk bisa memasok bahan baku baja. UNTR telah meyelesaikan proses akuisisi Suprabari pada akhir Maret dengan nilai transaksi USD 51 juta. Hal ini artinya perusahaan memiliki tambang batubara metalurgi untuk bahan baku produksi besi dan baja. UNTR juga memulai proses pembangunan fase kontruksi PLTU Jawa IV berkapasitas 2 x 1.000 MW.
BNBR Akan Terbitkan OWK dan Saham Biasa Seri D
PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) akan menerbitkan Obligasi Wajib Konversi (OWK) dan saham biasa seri D untuk menambah modal perusahaan. BNBR akan menerbitkan sebanyak 55,75 juta saham biasa seri D dengan nilai nominal Rp50 per saham, sedangkan besaran OWK belum diungkap BNBR. Private placementhanya sebesar 0,05% dari total modal ditempatkan dan disetor BNBR. Penambahan saham bernilai Rp2,79 miliar. Sebelumnya, RUPS BNBR menyetujui private placement20,74 miliar saham.
KIK-EBA JSMR Mengalami Oversubscribed 2,7 Kali
PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) resmi melakukan pencatatan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA) Mandiri JSMR01-Surat Berharga Pendapatan Tol Jagorawi. Target dana indikatif dari peluncuran produk ini sekitar Rp2 triliun dengan pendapatan yang disekuritisasi adalah hak atas sebagian pendapatan ruas tol Jagorawi. Melalui dukungan OJK, Kementerian Keuangan dan Bursa efek Indonesia, KIK-EBA Mandiri JSMR01 mengalami oversubscribed atau kelebihan permintaan sebanyak 2,7 kali dari nilai penerbitan atau mencapai Rp5,1 triliun.
Anak Usaha BYAN Pasok Batu Bara Ke Anak Usaha KEPCO
PT Bayan Resources Tbk (BYAN) melalui anak usahanya, PT Bara Tabang, menambah kontrak penjualan batubara untuk jangka panjang dengan Korea Midland Power Co. Ltd. Bara Tabang akan memasok batu bara sekitar 10 juta ton selama enam tahun terhitung mulai Oktober 2017. Jumlah pengiriman maksimal sebesar 2 juta ton per tahun. Korea Midland Power merupakan anak perusahaan Korea Electric Power Corporation (KEPCO) yang berpengalaman dalam mengoperasikan pembangkit listrik berkapasitas 8.693 megawatt.
Per Juli Kontrak Baru PTPP Capai 53,7% Dari Target Tahun Ini
PT PP (Persero) Tbk (PTPP) membukukan kontrak baru sebesar Rp21,8 triliun sampai dengan akhir Juli 2017. Pencapaian tersebut mencerminkan pertumbuhan kontrak baru sebesar 44,3% dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp15,1 triliun. Sampai dengan akhir Juli, PTPP mencapai kontrak baru sebesar 53,7% dari total target yang ditetapkan sepanjang tahun ini yang sebesar Rp40,6 triliun. Pencapaian kontrak baru tersebut sebesar Rp21,8 triliun terdiri dari kontrak baru induk perseroan sebesar Rp18,8 triliun dan anak perusahaan sebesar Rp3 triliun. Beberapa proyek yang berhasil diraih selama bulan Juli diantaranya Tunjungan Boulevard sebesar Rp465 miliar, Work Unit Rate EW Paket G di Pekanbaru Rp450 miliar dan lainnya.
Semester I Laba Bersih PGAS Turun 67% YoY
Pada semester I 2017, pendapatan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun 4% menjadi USD1,41 miliar dari USD1,44 miliar. Penurunan ini akibat turunnya volume distribusi gas sebesar 6%, namun terdapat kenaikan harga jual rata-rata sebesar 2%. Akibat kebijakan pemerintah yang menurunkan harga gas, namun tidak diiringi dengan kenaikan tarif pengangkutan gas bumi, membuat beban pokok PGAS meningkat 11%. Ditambah dengan kenaikan beban keuangan, membuat laba bersih PGAS pada semester I mengalami penurunan 67% menjadi USD50,29 juta dari USD152,45 juta
Stock Pick
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat pada level 15125. Pergerakan BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 15000-15300. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 15300
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI menguat ditutup di 13100. Pergerakan saham BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 13000-13250. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 13250
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat di level 3010. Pergerakan saham BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2970-3040. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di harga 3040
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BCBA kembali ditutup menguat pada level 18950. Pergerakan BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 18700-19150. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 19150
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP menguat ditutup di 2810. Pergerakan saham PTPP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2770-2840.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2840
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR menguat ditutup di 5825. Pergerakan saham JSMR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 5725-5900.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 5900
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 31 Agustus 2017 ditutup melemah 0,14% pada level 5864. Sektor infrastruktur mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp 234,2 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada akhir pekan lalu ditutup menguat moderat karena data pasar tenaga kerja yang lebih rendah dari perkiraan menurunkan potensi kenaikan lagi suku bunga The Fed pada tahun ini. Data nonfarm payrolls bulan Agustus menunjukkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 156 ribu, lebih rendah dari perkiraan yang sebanyak 180 ribu dan dari bulan sebelumnya yang sebanyak 189 ribu. Tingkat pengangguran meningkat menjadi 4,4% dari 4,3%. Pasar juga mencermati data ekonomi lainnya seperti data belanja konstruksi bulan Juli yang mengalami penurunan 0,6% pada level terendah selama sembilan bulan terakhir, indeks Mich Sentiment bulan Agustus yang turun dan indeks ISM manufaktur bulan Agustus yang meningkat pada level 58,8 yang merupakan level tertinggi sejak April 2011. Data penjualan otomotif bulan Agustus juga lebih baik dari perkiraan. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya factory orders, trade balance, ISM service, Fed’s Beige Book, consumer credit dan wholesale inventories. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5830 - 5920
News & Analysis
UNTR Selesaikan Akuisisi Suprabari Mapanindo
PT United Tractors Tbk (UNTR) sudah menyelesaikan akuisisi PT Suprabari Mapanindo dengan kepemilikan saham 80,01%. Suprabari Mapanindo merupakan produsen coking coal, bukan sepeerti tambang yang dimiliki sebelumnya yang berjenis thermal coal. Hal ini akan bisa meningkatkan kapasitas perusahaan untuk bisa memasok bahan baku baja. UNTR telah meyelesaikan proses akuisisi Suprabari pada akhir Maret dengan nilai transaksi USD 51 juta. Hal ini artinya perusahaan memiliki tambang batubara metalurgi untuk bahan baku produksi besi dan baja. UNTR juga memulai proses pembangunan fase kontruksi PLTU Jawa IV berkapasitas 2 x 1.000 MW.
BNBR Akan Terbitkan OWK dan Saham Biasa Seri D
PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) akan menerbitkan Obligasi Wajib Konversi (OWK) dan saham biasa seri D untuk menambah modal perusahaan. BNBR akan menerbitkan sebanyak 55,75 juta saham biasa seri D dengan nilai nominal Rp50 per saham, sedangkan besaran OWK belum diungkap BNBR. Private placementhanya sebesar 0,05% dari total modal ditempatkan dan disetor BNBR. Penambahan saham bernilai Rp2,79 miliar. Sebelumnya, RUPS BNBR menyetujui private placement20,74 miliar saham.
KIK-EBA JSMR Mengalami Oversubscribed 2,7 Kali
PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) resmi melakukan pencatatan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA) Mandiri JSMR01-Surat Berharga Pendapatan Tol Jagorawi. Target dana indikatif dari peluncuran produk ini sekitar Rp2 triliun dengan pendapatan yang disekuritisasi adalah hak atas sebagian pendapatan ruas tol Jagorawi. Melalui dukungan OJK, Kementerian Keuangan dan Bursa efek Indonesia, KIK-EBA Mandiri JSMR01 mengalami oversubscribed atau kelebihan permintaan sebanyak 2,7 kali dari nilai penerbitan atau mencapai Rp5,1 triliun.
Anak Usaha BYAN Pasok Batu Bara Ke Anak Usaha KEPCO
PT Bayan Resources Tbk (BYAN) melalui anak usahanya, PT Bara Tabang, menambah kontrak penjualan batubara untuk jangka panjang dengan Korea Midland Power Co. Ltd. Bara Tabang akan memasok batu bara sekitar 10 juta ton selama enam tahun terhitung mulai Oktober 2017. Jumlah pengiriman maksimal sebesar 2 juta ton per tahun. Korea Midland Power merupakan anak perusahaan Korea Electric Power Corporation (KEPCO) yang berpengalaman dalam mengoperasikan pembangkit listrik berkapasitas 8.693 megawatt.
Per Juli Kontrak Baru PTPP Capai 53,7% Dari Target Tahun Ini
PT PP (Persero) Tbk (PTPP) membukukan kontrak baru sebesar Rp21,8 triliun sampai dengan akhir Juli 2017. Pencapaian tersebut mencerminkan pertumbuhan kontrak baru sebesar 44,3% dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp15,1 triliun. Sampai dengan akhir Juli, PTPP mencapai kontrak baru sebesar 53,7% dari total target yang ditetapkan sepanjang tahun ini yang sebesar Rp40,6 triliun. Pencapaian kontrak baru tersebut sebesar Rp21,8 triliun terdiri dari kontrak baru induk perseroan sebesar Rp18,8 triliun dan anak perusahaan sebesar Rp3 triliun. Beberapa proyek yang berhasil diraih selama bulan Juli diantaranya Tunjungan Boulevard sebesar Rp465 miliar, Work Unit Rate EW Paket G di Pekanbaru Rp450 miliar dan lainnya.
Semester I Laba Bersih PGAS Turun 67% YoY
Pada semester I 2017, pendapatan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun 4% menjadi USD1,41 miliar dari USD1,44 miliar. Penurunan ini akibat turunnya volume distribusi gas sebesar 6%, namun terdapat kenaikan harga jual rata-rata sebesar 2%. Akibat kebijakan pemerintah yang menurunkan harga gas, namun tidak diiringi dengan kenaikan tarif pengangkutan gas bumi, membuat beban pokok PGAS meningkat 11%. Ditambah dengan kenaikan beban keuangan, membuat laba bersih PGAS pada semester I mengalami penurunan 67% menjadi USD50,29 juta dari USD152,45 juta
Stock Pick
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat pada level 15125. Pergerakan BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 15000-15300. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 15300
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI menguat ditutup di 13100. Pergerakan saham BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 13000-13250. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 13250
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat di level 3010. Pergerakan saham BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2970-3040. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di harga 3040
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BCBA kembali ditutup menguat pada level 18950. Pergerakan BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 18700-19150. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 19150
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP menguat ditutup di 2810. Pergerakan saham PTPP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2770-2840.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2840
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR menguat ditutup di 5825. Pergerakan saham JSMR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 5725-5900.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 5900
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Published on 2017-09-04 07:27:49 (GMT +7)