04 Nov
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 1 November 2019 ditutup melemah 0,34% pada level 6207. Saham aneka industri mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp 215,30 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada akhir pekan lalu ditutup menguat, dipicu oleh data pasar tenaga kerja AS yang lebih baik dari estimasi serta data manufaktur China yang mengurangi kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global. Data nonfarm payrolls AS pada bulan Oktober tercatat sebanyak 128 ribu, lebih baik dari estimasi 80 ribu. Data nonfarm payrolls bulan September juga direvisi naik menjadi 180 ribu dari sebelumnya 136 ribu. Tingkat upah meningkat 0,2% dari sebelumnya stagnan. Tingkat pengangguran naik menjadi 3,6% dari 3,5%. Untuk data ISM manufacturing index bulan Oktober meningkat pada level 48,3 dari bulan sebelumnya 47,8, meskipun sedikit di bawah estimasi yang sebesar 48,7. Sementara itu indeks PMI manufaktur Markit China bulan Oktober mengalami kenaikan pada level 51,7 dari bulan sebelumnya 51,4. Ekspektasi akan kesepakatan dagang AS-China juga menjadi sentimen positif. Data indikator AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya factory orders, trade balance, ISM manufacturing index, Mich Sentiment dan wholesale inventories. Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG diperkirakan bergerak dikisaran level 6140 - 6280
News & Analysis
Rugi Bersih TAXI Berkurang Menjadi Rp451,42 Miliar
PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) mencatat penurunan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk menjadi Rp451,42 miliar dibandingkan rugi Rp618,89 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan turun 42,65% menjadi Rp107,26 miliar dari pendapatan Rp187,02 miliar namun beban pokok pendapatan turun menjadi Rp231,98 miliar dari Rp331,70 miliar membuat rugi bruto turun menjadi Rp124,71 miliar dari Rp144,68 miliar. Kenaikan beban umum administrasi menjadi Rp132,29 miliar dari Rp108,26 miliar membuat rugi usaha naik tipis menjadi Rp257,00 miliar dari Rp252,91 miliar.
Kuartal III Laba Bersih VOKS Meningkat 193% yoy
PT Voksel Electric Tbk (VOKS) mencatat laba tahun berjalan yang diatribusikan ke pemilik entitas induk naik 193,41% yoy menjadi Rp148,29 miliar pada kuartal III tahun ini dari Rp50,54 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan laba tersebut karena penjualan dan pendapatan usaha meningkat 10% menjadi Rp1,98 triliun hingga periode 30 September 2019 dari Rp1,80 triliun tahun sebelumnya. Laba bruto meningkat menjadi Rp423,59 miliar dari laba bruto Rp270,09 miliar tahun sebelumnya.
Per September EXCL Bukukan Laba Bersih Rp 498 Miliar
PT XL Axiata Tbk (EXCL) meraih laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp498,41 miliar atau Rp47 per saham hingga periode 30 September 2019 setelah mencatat rugi Rp144,81 miliar di periode sama tahun sebelumnya atau Rp14 per saham. Kenaikan laba tersebut berasal dari pendapatan yang meningkat menjadi Rp18,72 triliun dari Rp16,89 triliun. Sehingga, laba sebelum pajak penghasilan diraih sebesar Rp754,98 miliar dari rugi sebelum pajak tahun sebelumnya yang sebesar Rp273,89 miliar.
Kuartal III Laba Bersih GMFI Turun 65% yoy
PT Garuda Maintenance Facility Aero Tbk (GMFI) mencatat laba yang diatribusikan ke pemilik entitas induk turun 65,1% menjadi USD 9,41 juta pada kuartal III tahun ini dari laba USD 26,97 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. GMFI mencatatkan pendapatan usaha sebesar USD 369,67 juta hingga periode 30 September 2019, tumbuh 10,45% dari pendapatan usaha USD334,70 juta di periode sama tahun sebelumnya. Beban usaha meningkat menjadi USD 345,15 juta dari USD 295,68 juta dan laba usaha turun menjadi USD 24,52 juta dari laba usaha USD 39,02 juta.
Rugi VIVA Berkurang Menjadi Rp361 Miliar dari Rp498 Miliar
PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) mencatat rugi yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp361,62 miliar hingga periode 30 September 2019 turun dibandingkan rugi Rp498,04 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan usaha turun 15,3% menjadi Rp1,66 triliun dari Rp1,96 triliun dan beban usaha turun menjadi Rp1,65 triliun dari Rp1,76 triliun dan laba usaha tercatat turun menjadi Rp2,84 miliar dari Rp201,29 miliar tahun sebelumnya. Penurunan tajam beban lain-lain neto menjadi Rp298,99 miliar dari Rp674,00 miliar telah membuat rugi sebelum beban pajak penghasilan turun menjadi Rp296,16 miliar dari Rp472,71 miliar.
IPCM Optimis Dapat Mencapai Target Laba Rp93 Miliar Tahun Ini
PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) optimistis mencapai proyeksi laba sebesar Rp93 miliar hingga akhir tahun ini, menyusul raihan laba bersih per September 2019 sebesar Rp69 miliar.2019 perseroan menargetkan laba bersih Rp93 miliar atau naik 27% dibandingkan dengan pencapaian laba 2018. Perseroan berada pada posisi yang baik dengan struktur permodalan yang kuat untuk melakukan ekspansi dengan tetap menjaga likuiditas. Selama 9 bulan pada 2019, IPCM telah memperoleh laba bersih sebesar Rp69 miliar atau 74% dari proyeksi akhir tahun ini. Perolehan laba ini terutama berasal dari pendapatan jasa pelayanan penundaan dan pemanduan sebesar Rp448 miliar ditambah dengan pendapatan lainnya sebesar Rp72 miliar
Stock Pick
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level 1625. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1600-1645. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1650
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 1850. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1830-1870. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1875
SMCB
Pada perdagangan kemarin saham SMCB ditutup menguat pada level harga 1385. SMCB selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1370-1400. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1405
EXCL
Pada perdagangan kemarin saham EXCL ditutup menguat pada level harga 3520. EXCL selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3480-3560. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3570
HRUM
Pada perdagangan kemarin saham HRUM ditutup menguat dilevel harga 1345. HRUM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1330-1360. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1365
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat dilevel harga 6850. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6775-6925. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6950
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 1 November 2019 ditutup melemah 0,34% pada level 6207. Saham aneka industri mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp 215,30 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada akhir pekan lalu ditutup menguat, dipicu oleh data pasar tenaga kerja AS yang lebih baik dari estimasi serta data manufaktur China yang mengurangi kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global. Data nonfarm payrolls AS pada bulan Oktober tercatat sebanyak 128 ribu, lebih baik dari estimasi 80 ribu. Data nonfarm payrolls bulan September juga direvisi naik menjadi 180 ribu dari sebelumnya 136 ribu. Tingkat upah meningkat 0,2% dari sebelumnya stagnan. Tingkat pengangguran naik menjadi 3,6% dari 3,5%. Untuk data ISM manufacturing index bulan Oktober meningkat pada level 48,3 dari bulan sebelumnya 47,8, meskipun sedikit di bawah estimasi yang sebesar 48,7. Sementara itu indeks PMI manufaktur Markit China bulan Oktober mengalami kenaikan pada level 51,7 dari bulan sebelumnya 51,4. Ekspektasi akan kesepakatan dagang AS-China juga menjadi sentimen positif. Data indikator AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya factory orders, trade balance, ISM manufacturing index, Mich Sentiment dan wholesale inventories. Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG diperkirakan bergerak dikisaran level 6140 - 6280
News & Analysis
Rugi Bersih TAXI Berkurang Menjadi Rp451,42 Miliar
PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) mencatat penurunan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk menjadi Rp451,42 miliar dibandingkan rugi Rp618,89 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan turun 42,65% menjadi Rp107,26 miliar dari pendapatan Rp187,02 miliar namun beban pokok pendapatan turun menjadi Rp231,98 miliar dari Rp331,70 miliar membuat rugi bruto turun menjadi Rp124,71 miliar dari Rp144,68 miliar. Kenaikan beban umum administrasi menjadi Rp132,29 miliar dari Rp108,26 miliar membuat rugi usaha naik tipis menjadi Rp257,00 miliar dari Rp252,91 miliar.
Kuartal III Laba Bersih VOKS Meningkat 193% yoy
PT Voksel Electric Tbk (VOKS) mencatat laba tahun berjalan yang diatribusikan ke pemilik entitas induk naik 193,41% yoy menjadi Rp148,29 miliar pada kuartal III tahun ini dari Rp50,54 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan laba tersebut karena penjualan dan pendapatan usaha meningkat 10% menjadi Rp1,98 triliun hingga periode 30 September 2019 dari Rp1,80 triliun tahun sebelumnya. Laba bruto meningkat menjadi Rp423,59 miliar dari laba bruto Rp270,09 miliar tahun sebelumnya.
Per September EXCL Bukukan Laba Bersih Rp 498 Miliar
PT XL Axiata Tbk (EXCL) meraih laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp498,41 miliar atau Rp47 per saham hingga periode 30 September 2019 setelah mencatat rugi Rp144,81 miliar di periode sama tahun sebelumnya atau Rp14 per saham. Kenaikan laba tersebut berasal dari pendapatan yang meningkat menjadi Rp18,72 triliun dari Rp16,89 triliun. Sehingga, laba sebelum pajak penghasilan diraih sebesar Rp754,98 miliar dari rugi sebelum pajak tahun sebelumnya yang sebesar Rp273,89 miliar.
Kuartal III Laba Bersih GMFI Turun 65% yoy
PT Garuda Maintenance Facility Aero Tbk (GMFI) mencatat laba yang diatribusikan ke pemilik entitas induk turun 65,1% menjadi USD 9,41 juta pada kuartal III tahun ini dari laba USD 26,97 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. GMFI mencatatkan pendapatan usaha sebesar USD 369,67 juta hingga periode 30 September 2019, tumbuh 10,45% dari pendapatan usaha USD334,70 juta di periode sama tahun sebelumnya. Beban usaha meningkat menjadi USD 345,15 juta dari USD 295,68 juta dan laba usaha turun menjadi USD 24,52 juta dari laba usaha USD 39,02 juta.
Rugi VIVA Berkurang Menjadi Rp361 Miliar dari Rp498 Miliar
PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) mencatat rugi yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp361,62 miliar hingga periode 30 September 2019 turun dibandingkan rugi Rp498,04 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan usaha turun 15,3% menjadi Rp1,66 triliun dari Rp1,96 triliun dan beban usaha turun menjadi Rp1,65 triliun dari Rp1,76 triliun dan laba usaha tercatat turun menjadi Rp2,84 miliar dari Rp201,29 miliar tahun sebelumnya. Penurunan tajam beban lain-lain neto menjadi Rp298,99 miliar dari Rp674,00 miliar telah membuat rugi sebelum beban pajak penghasilan turun menjadi Rp296,16 miliar dari Rp472,71 miliar.
IPCM Optimis Dapat Mencapai Target Laba Rp93 Miliar Tahun Ini
PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) optimistis mencapai proyeksi laba sebesar Rp93 miliar hingga akhir tahun ini, menyusul raihan laba bersih per September 2019 sebesar Rp69 miliar.2019 perseroan menargetkan laba bersih Rp93 miliar atau naik 27% dibandingkan dengan pencapaian laba 2018. Perseroan berada pada posisi yang baik dengan struktur permodalan yang kuat untuk melakukan ekspansi dengan tetap menjaga likuiditas. Selama 9 bulan pada 2019, IPCM telah memperoleh laba bersih sebesar Rp69 miliar atau 74% dari proyeksi akhir tahun ini. Perolehan laba ini terutama berasal dari pendapatan jasa pelayanan penundaan dan pemanduan sebesar Rp448 miliar ditambah dengan pendapatan lainnya sebesar Rp72 miliar
Stock Pick
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level 1625. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1600-1645. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1650
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 1850. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1830-1870. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1875
SMCB
Pada perdagangan kemarin saham SMCB ditutup menguat pada level harga 1385. SMCB selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1370-1400. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1405
EXCL
Pada perdagangan kemarin saham EXCL ditutup menguat pada level harga 3520. EXCL selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3480-3560. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3570
HRUM
Pada perdagangan kemarin saham HRUM ditutup menguat dilevel harga 1345. HRUM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1330-1360. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1365
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat dilevel harga 6850. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6775-6925. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6950
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-11-04 08:22:53 (GMT +7)