04 Juli
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 3 Juli 2017 ditutup menguat 1,38% pada level 5910. Saham sektor infrastruktur menyumbangkan kenaikan terbesar. Investor asing net buy Rp476,8 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix. Penguatan indeks Dow Jones didorong oleh penguatan pada saham sektor perbankan dan energi. Sedangkan pelemahan pada saham teknologi kembali mendorong koreksi pada Nasdaq Composite. Dollar AS menguat setelah data manufaktur bulan Juni yang menguat mendorong optimisme akan kekuatan ekonomi AS. Indeks ISM manufaktur bulan Juni meningkat pada level 57,8 dari 54,9, lebih baik dari estimasi 55. Sedangkan data belanja konstruksi bulan Mei stagnan. Pasar tutup setengah hari menjelang libur hari Kemerdekaan AS pada hari Selasa. Harga minyak mentah berlanjut menguat setelah data industri menunjukkan aktivitas pengeboran minyak AS mengalami penurunan untuk pertama kalinya dalam 24 pekan terakhir. Volume perdagangan cenderung menurun menjelang libur hari Selasa dan pasar juga menantikan data nonfarm payrolls yang akan dirilis pada hari Jumat. Pasar juga menantikan FOMC minutes pada hari Rabu. Selain itu pasar juga akan mencermati pertemuan G20 di Jerman pada hari Jumat. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5840 - 5950
News & Analysis
BBNI Tetapkan Bunga Obligasi 8%
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) memberikan bunga obligasi sebesar 8,00% untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2017 sebesar Rp3 triliun yang merupakan bagian dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Rp10 triliun. Obligasi ini berjangka waktu lima tahun dimana bunga pertama obligasi akan dibayarkan pada 11 Oktober 2017 mendatang. Masa penawaran dilakukan pada 3-6 Juli 2017 dengan pencatatan di BEI pada 12 Juli 2017 mendatang. Pefindo memberikan peringkat idAAA untuk obligasi ini. Penjamin Pelaksana Emisi adalah Bahana Sekuritas, BCA Sekuritas, BNI Sekuritas, Danareksa Sekuritas, Indo Premier Sekuritas serta Mandiri Sekuritas dengan wali amanat Bank BRI. Rencananya dana hasil penawaran umum obligasi setelah dikurangi biaya-biaya emisi seluruhnya akan digunakan untuk ekspansi kredit dalam rangka pengembangan bisnis.
RMBA Tambah Modal Anak Usaha Rp1,98 Triliun
PT Bentoel Investama Tbk (RMBA) melakukan penambahan modal di anak usahanya PT Bentoel Prima (BP) sesuai dengan Keputusan Para Pemegang Saham BP pada 22 Juni 2017 lalu. Tujuan dari peningkatan modal tersebut guna mengoptimalkan bisnis dari anak perusahaan perseroan yang tergabung dalam Bentoel Group. Dua pemegang saham BP, Perseroan dan PT Karya Ceria Sukses (KCS) setuju peningkatan modal dimana perseroan meningkatkan modal dan peningkatan modal sebesar Rp1.981.518.000.000 seluruhnya diambil oleh perseroan.
BBTN Tetapkan Bunga Obligasi 8,3%-8,9%
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) menetapkan bunga untuk obligasi Berkelanjutan III Tahap I Tahun 2017 sebesar 8,30% untuk seri A dari kisaran sebelumnya 7,65%-8,30%. Sementara untuk bunga seri B besaran bunga ditetapkan sebesar 8,50% dari kisaran 7,95-8,50% dan seri C sebesar 8,70% dari kisaran 8,20-8,70% dan seri D sebesar 8,90% dari kisaran 8,30-8,90%. Adapun jumlah pokok dari Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Tahun 2017 ini sebesar Rp5.000.000.000.000 yang terdiri dari dari seri A sebesar Rp1.001.000.000.000 berjangka 3 tahun, seri B sebesar Rp1.055.500.000.000 berjangka 3 tahun. Seri C bernilai pokok Rp661.000.000.000 dengan jangka waktu 7 tahun serta seri D bernilai pokok Rp886.000.000.000 dengan jangka waktu 10 tahun.
AGRO Tetapkan Bunga Obligasi 8,25%-8,5%
PT Bank BRI Agro Tbk (AGRO) menetapkan bunga terendah untuk Obligasi I Tahun 2017 sebesar 8,25% dan tertinggi 8,50% untuk dua seri obligasi yang diterbitkan yakni seri A dan B. Obligasi I Tahun 2017 memiliki nilai pokok Rp500 miliar dimana terdiri dari dua seri yakni seri A dengan pokok Rp44 miliar dengan jangka waktu 3 tahun dan seri B Rp239 miliar dengan jangka waktu 5 tahun. Masa penawaran dilakukan pada 3-4 Juli 2017 dengan pencatatan di BEI pada 10 Juli 2017 mendatang. PT Pefindo memberikan peringkat idAA untuk obligasi ini.
GIAA Beri Pinjaman Pada Citilink USD15 Juta
PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mengucurkan pinjaman kepada anak usahanya PT Citilink Indonesia yang perjanjiannya ditandatangani pada 21 Juni 2017 lalu. Nilai pinjaman pokok yang diberikan GIAA mencapai USD15 juta dengan jangka waktu selama 13 bulan. Dasar pertimbangan GIAA melaksanakan transaksi ini karena kebutuhan pendanaan Citilink yang cukup besar serta mempertimbangkan nilai strategis Citilink bagi perseroan sebagai salah satu anak perusahaan perseroan.
IBST Dapat Pinjaman BMRI Rp800 Miliar
PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) telah meraih pinjaman perbankan dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp800 miliar yang merupakan jenis kredit investasi. Tujuan dari pembiayaan aset perusahaan berupa 1.626 menara telekomunikasi beserta seluruh perlengkapan dan peralatan pendukungnya. Penarikan pinjaman dilakukan dengan 3 tranche masing-masing tranche I sebesar Rp100 miliar, tranche II sebesar Rp200 miliar dan tranche III Rp500 miliar. Agunan dari pinjaman ini yakni aset yang dibiayai yakni 1.626 menara telekomunikasi, tanah dan bangunan serta piutang milik perusahaan
Stock Pick
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat pada level 8775. Pergerakan INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8675-8875.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 8875
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI menguat ditutup di 15500. Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 15425-15675.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten 15675
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali ditutup menguat pada level 8800. Pergerakan saham ICBP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8700-8900.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 8900
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA kembali ditutup menguat pada level 18500. Pergerakan BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 18300-18700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 18700
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat pada level 13500. Pergerakan saham BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 13375-13650.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 13650
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN menguat ditutup di 2600. Pergerakan saham BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2570-2630.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten 2630
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF kembali ditutup menguat pada level 1665. Pergerakan saham KLBF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1640-1685.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 1685
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 3 Juli 2017 ditutup menguat 1,38% pada level 5910. Saham sektor infrastruktur menyumbangkan kenaikan terbesar. Investor asing net buy Rp476,8 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix. Penguatan indeks Dow Jones didorong oleh penguatan pada saham sektor perbankan dan energi. Sedangkan pelemahan pada saham teknologi kembali mendorong koreksi pada Nasdaq Composite. Dollar AS menguat setelah data manufaktur bulan Juni yang menguat mendorong optimisme akan kekuatan ekonomi AS. Indeks ISM manufaktur bulan Juni meningkat pada level 57,8 dari 54,9, lebih baik dari estimasi 55. Sedangkan data belanja konstruksi bulan Mei stagnan. Pasar tutup setengah hari menjelang libur hari Kemerdekaan AS pada hari Selasa. Harga minyak mentah berlanjut menguat setelah data industri menunjukkan aktivitas pengeboran minyak AS mengalami penurunan untuk pertama kalinya dalam 24 pekan terakhir. Volume perdagangan cenderung menurun menjelang libur hari Selasa dan pasar juga menantikan data nonfarm payrolls yang akan dirilis pada hari Jumat. Pasar juga menantikan FOMC minutes pada hari Rabu. Selain itu pasar juga akan mencermati pertemuan G20 di Jerman pada hari Jumat. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5840 - 5950
News & Analysis
BBNI Tetapkan Bunga Obligasi 8%
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) memberikan bunga obligasi sebesar 8,00% untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2017 sebesar Rp3 triliun yang merupakan bagian dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Rp10 triliun. Obligasi ini berjangka waktu lima tahun dimana bunga pertama obligasi akan dibayarkan pada 11 Oktober 2017 mendatang. Masa penawaran dilakukan pada 3-6 Juli 2017 dengan pencatatan di BEI pada 12 Juli 2017 mendatang. Pefindo memberikan peringkat idAAA untuk obligasi ini. Penjamin Pelaksana Emisi adalah Bahana Sekuritas, BCA Sekuritas, BNI Sekuritas, Danareksa Sekuritas, Indo Premier Sekuritas serta Mandiri Sekuritas dengan wali amanat Bank BRI. Rencananya dana hasil penawaran umum obligasi setelah dikurangi biaya-biaya emisi seluruhnya akan digunakan untuk ekspansi kredit dalam rangka pengembangan bisnis.
RMBA Tambah Modal Anak Usaha Rp1,98 Triliun
PT Bentoel Investama Tbk (RMBA) melakukan penambahan modal di anak usahanya PT Bentoel Prima (BP) sesuai dengan Keputusan Para Pemegang Saham BP pada 22 Juni 2017 lalu. Tujuan dari peningkatan modal tersebut guna mengoptimalkan bisnis dari anak perusahaan perseroan yang tergabung dalam Bentoel Group. Dua pemegang saham BP, Perseroan dan PT Karya Ceria Sukses (KCS) setuju peningkatan modal dimana perseroan meningkatkan modal dan peningkatan modal sebesar Rp1.981.518.000.000 seluruhnya diambil oleh perseroan.
BBTN Tetapkan Bunga Obligasi 8,3%-8,9%
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) menetapkan bunga untuk obligasi Berkelanjutan III Tahap I Tahun 2017 sebesar 8,30% untuk seri A dari kisaran sebelumnya 7,65%-8,30%. Sementara untuk bunga seri B besaran bunga ditetapkan sebesar 8,50% dari kisaran 7,95-8,50% dan seri C sebesar 8,70% dari kisaran 8,20-8,70% dan seri D sebesar 8,90% dari kisaran 8,30-8,90%. Adapun jumlah pokok dari Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Tahun 2017 ini sebesar Rp5.000.000.000.000 yang terdiri dari dari seri A sebesar Rp1.001.000.000.000 berjangka 3 tahun, seri B sebesar Rp1.055.500.000.000 berjangka 3 tahun. Seri C bernilai pokok Rp661.000.000.000 dengan jangka waktu 7 tahun serta seri D bernilai pokok Rp886.000.000.000 dengan jangka waktu 10 tahun.
AGRO Tetapkan Bunga Obligasi 8,25%-8,5%
PT Bank BRI Agro Tbk (AGRO) menetapkan bunga terendah untuk Obligasi I Tahun 2017 sebesar 8,25% dan tertinggi 8,50% untuk dua seri obligasi yang diterbitkan yakni seri A dan B. Obligasi I Tahun 2017 memiliki nilai pokok Rp500 miliar dimana terdiri dari dua seri yakni seri A dengan pokok Rp44 miliar dengan jangka waktu 3 tahun dan seri B Rp239 miliar dengan jangka waktu 5 tahun. Masa penawaran dilakukan pada 3-4 Juli 2017 dengan pencatatan di BEI pada 10 Juli 2017 mendatang. PT Pefindo memberikan peringkat idAA untuk obligasi ini.
GIAA Beri Pinjaman Pada Citilink USD15 Juta
PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mengucurkan pinjaman kepada anak usahanya PT Citilink Indonesia yang perjanjiannya ditandatangani pada 21 Juni 2017 lalu. Nilai pinjaman pokok yang diberikan GIAA mencapai USD15 juta dengan jangka waktu selama 13 bulan. Dasar pertimbangan GIAA melaksanakan transaksi ini karena kebutuhan pendanaan Citilink yang cukup besar serta mempertimbangkan nilai strategis Citilink bagi perseroan sebagai salah satu anak perusahaan perseroan.
IBST Dapat Pinjaman BMRI Rp800 Miliar
PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) telah meraih pinjaman perbankan dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp800 miliar yang merupakan jenis kredit investasi. Tujuan dari pembiayaan aset perusahaan berupa 1.626 menara telekomunikasi beserta seluruh perlengkapan dan peralatan pendukungnya. Penarikan pinjaman dilakukan dengan 3 tranche masing-masing tranche I sebesar Rp100 miliar, tranche II sebesar Rp200 miliar dan tranche III Rp500 miliar. Agunan dari pinjaman ini yakni aset yang dibiayai yakni 1.626 menara telekomunikasi, tanah dan bangunan serta piutang milik perusahaan
Stock Pick
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat pada level 8775. Pergerakan INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8675-8875.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 8875
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI menguat ditutup di 15500. Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 15425-15675.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten 15675
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali ditutup menguat pada level 8800. Pergerakan saham ICBP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8700-8900.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 8900
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA kembali ditutup menguat pada level 18500. Pergerakan BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 18300-18700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 18700
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat pada level 13500. Pergerakan saham BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 13375-13650.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 13650
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN menguat ditutup di 2600. Pergerakan saham BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2570-2630.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten 2630
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF kembali ditutup menguat pada level 1665. Pergerakan saham KLBF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1640-1685.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 1685
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Published on 2017-07-04 07:18:21 (GMT +7)