04 JAN
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 3 Januari 2019 ditutup menguat 0,64% pada level 6221. Sektor properti konstruksi menguat terbesar. Investor asing net buy Rp188,36 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah signifikan yang dipicu oleh kekhawatiran akan melemahnya pertumbuhan ekonomi karena data manufaktur yang melemah serta Apple yang menurunkan proyeksi pendapatannya akibat perlambatan ekonomi China. Pelemahan saham Apple mendorong koreksi pada saham sektor teknologi. Indeks ISM manufaktur AS bulan Desember turun pada level terendah sejak lebih dari dua tahun terakhir, meskipun masih berada di area ekspansi. Indeks ISM turun pada level 54,1 dari bulan sebelumnya 59,3, lebih rendah dari estimasi 57,8. Pelemahan indeks manufaktur AS ini di luar ekspektasi sebelumnya karena diperkirakan ekonomi AS masih cukup kuat. Penjualan otomotif di AS juga menunjukkan penurunan. Koreksi pada saham yang sensitif dengan perang dagang juga membebani indeks. Yield US-Treasury dengan tenor 2 tahun turun pada level lebih rendah dari suku bunga The Fed untuk pertama kalinya sejak tahun 2008. Hal ini dipercaya oleh sebagian pasar akan membuat The Fed tidak bisa menaikkan suku bunga lagi dalam waktu dekat. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6178 - 6290
News & Analysis
Anak Usaha CMPP Terbitkan Sekuritas Perpetual USD80 Juta
PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) melalui PT Indonesia AirAsia (IAA) pada tanggal 31 Desember 2018 melakukan penandatanganan conditional perpetual capital security purchase agreement dengan AirAsia Berhad (AAB) sebagai pemegang sekuritas perpetual sejumlah USD 80 juta atau sekitar Rp 1,17 triliun. Nilai total sekuritas perpetual yang diberikan oleh AAB kepada IAA secara keseluruan mencerminkan 50% dari ekuitas perusahaan berdasarkan laporan keuangan perusahaan untuk akhir tahun buku 2017. Dengan ditandatanganinya perjanjian perpetual sekuritas bersyarat, perusahaan melalui IAA akan menerima dana segar tambahan yang akan membuat total ekuitas dalam kaporan keuangan perusahaan tahun 2018 menjadi positif secara konsolidasian sebagaimana diwajibkan berdasarkan kebijakan internal Kementerian Perhubungan.
SMSM Dapat Dividen Dari Anak Usaha Rp6,9 Miliar
PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) kembali mendapatkan dividen dari salah satu anak usahanya. Dividen berasal dari anak usahanya yang berada di Malaysia, Bradke Synergies Sdn Bhd. Jumlah dividen yang diterima sebesar 2 juta ringgit atau sekitar Rp6,9 miliar. Dividen ini merupakan dividen interim tahun buku 2018 yang diberikan perusahaan tersebut kepada perseroan. Bradke Synergise Sdn Bhd adalah perusahaan investasi dimana 100% sahamnya dimiliki perseroan.
INDY dan Anak Usaha Dapat Fasilitas Pinjaman USD75 Juta
PT Indika Energy Tbk (INDY) bersama dengan anak-anak perusahaannya Indika Inti Corpindo, Tripatra Engineers and Constructors, Tripatra Engineering dan Tripatra Pte Ltd telah menandatangani suatu Perjanjian Fasilitas pada 31 Desember 2018 sebesar USD75 juta. Penandatanganan dilakukan dengan ICICI Bank Limited, MUFG Bank dan Bank Mandiri sebagai pengatur dan sebagai pemberi pinjaman awal. Suku bunga pinjaman LIBOR + 1,85% per tahun dengan pelunasan terakhir 31 Desember 2023 dan jaminan pari pasu berdasarkan ketentuan dalam Indenture untuk Obligasi IV, Obligasi V dan Obligasi VI yang terutang. Fasilitas ini akan digunakan untuk membiayai pengembangan bisnis anak perusahaan perseroan dalam membangun, memiliki dan mengoperasikan dermaga dan terminal penyimpanan bahan bakar.
Produk Smarthome Kerja Sama PTSN Dengan Pegatron Mulai Diekspor Januari
PT Sat Nusapersada Tbk. (PTSN) menyatakan produk smarthome hasil kerja sama perakitan dengan Pegatron Corporation ditargetkan sudah dapat diekspor mulai 24 Januari 2019. Perakitan produk smarthome yang dilakukan di Batam itu akan diekspor ke AS. Hal ini sekaligus mengklarifikasi isu perakitan produk iPhone di Batam. Pegatron, yang berbasis di Taiwan, adalah salah satu perusahaan perakit iPhone.smarthome yang dirakit oleh PTSN meliputi gateway, router, modem, smart speaker, Internet Protocol Camera (IP Cam), dan sebagainya. Kontrak kerja PTSN dengan Pegatron akan berlangsung selama 3 tahun plus 1 tahun. Kemudian, kontrak akan diperbaharui secara berkelanjutan.
POLY Targetkan Ekspor Mencapai 30% Dari Penjualan
PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) menetapkan target penjualan sebesar USD506 juta pada 2019, dengan kontribusi penjualan ekspor ditargetkan 25%-30% dari total penjualan. Perseroan mengestimasi penjualan dapat mencapai USD480 juta hingga akhir 2018, melampaui target yang dipasang sebesar USD430 juta-USD440 juta atau tumbuh 8%-10% dari realisasi penjualan 2017 sebesar USD396,62 juta. Pada 2018, kontribusi penjualan ekspor diperkirakan 20%-25% dari total penjualan atau sekitar USD96 juta - USD129 juta.
WIKA Akan Tingkatkan Modal Wikon Sebesar Rp1,255 Triliun
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) berencana meningkatkan modal disetor untuk menambah modal kerja PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi (Wikon) sebesar Rp1,255 triliun yang terdiri dari setoran tunai Rp841,09 miliar dan setoran non tunai berupa aset sebesar Rp414,33 miliar
Stock Pick
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level harga 1540. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1510-1570.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1580
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 3620. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3560-3660.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3670
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat dilevel harga 8725. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8625-8825.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8850
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat pada level harga 7225. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7125-7325
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7350
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level harga 8375. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8250-8475.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8500
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDf ditutup menguat pada level harga 7475. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7350-7575.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7600
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 3 Januari 2019 ditutup menguat 0,64% pada level 6221. Sektor properti konstruksi menguat terbesar. Investor asing net buy Rp188,36 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah signifikan yang dipicu oleh kekhawatiran akan melemahnya pertumbuhan ekonomi karena data manufaktur yang melemah serta Apple yang menurunkan proyeksi pendapatannya akibat perlambatan ekonomi China. Pelemahan saham Apple mendorong koreksi pada saham sektor teknologi. Indeks ISM manufaktur AS bulan Desember turun pada level terendah sejak lebih dari dua tahun terakhir, meskipun masih berada di area ekspansi. Indeks ISM turun pada level 54,1 dari bulan sebelumnya 59,3, lebih rendah dari estimasi 57,8. Pelemahan indeks manufaktur AS ini di luar ekspektasi sebelumnya karena diperkirakan ekonomi AS masih cukup kuat. Penjualan otomotif di AS juga menunjukkan penurunan. Koreksi pada saham yang sensitif dengan perang dagang juga membebani indeks. Yield US-Treasury dengan tenor 2 tahun turun pada level lebih rendah dari suku bunga The Fed untuk pertama kalinya sejak tahun 2008. Hal ini dipercaya oleh sebagian pasar akan membuat The Fed tidak bisa menaikkan suku bunga lagi dalam waktu dekat. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6178 - 6290
News & Analysis
Anak Usaha CMPP Terbitkan Sekuritas Perpetual USD80 Juta
PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) melalui PT Indonesia AirAsia (IAA) pada tanggal 31 Desember 2018 melakukan penandatanganan conditional perpetual capital security purchase agreement dengan AirAsia Berhad (AAB) sebagai pemegang sekuritas perpetual sejumlah USD 80 juta atau sekitar Rp 1,17 triliun. Nilai total sekuritas perpetual yang diberikan oleh AAB kepada IAA secara keseluruan mencerminkan 50% dari ekuitas perusahaan berdasarkan laporan keuangan perusahaan untuk akhir tahun buku 2017. Dengan ditandatanganinya perjanjian perpetual sekuritas bersyarat, perusahaan melalui IAA akan menerima dana segar tambahan yang akan membuat total ekuitas dalam kaporan keuangan perusahaan tahun 2018 menjadi positif secara konsolidasian sebagaimana diwajibkan berdasarkan kebijakan internal Kementerian Perhubungan.
SMSM Dapat Dividen Dari Anak Usaha Rp6,9 Miliar
PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) kembali mendapatkan dividen dari salah satu anak usahanya. Dividen berasal dari anak usahanya yang berada di Malaysia, Bradke Synergies Sdn Bhd. Jumlah dividen yang diterima sebesar 2 juta ringgit atau sekitar Rp6,9 miliar. Dividen ini merupakan dividen interim tahun buku 2018 yang diberikan perusahaan tersebut kepada perseroan. Bradke Synergise Sdn Bhd adalah perusahaan investasi dimana 100% sahamnya dimiliki perseroan.
INDY dan Anak Usaha Dapat Fasilitas Pinjaman USD75 Juta
PT Indika Energy Tbk (INDY) bersama dengan anak-anak perusahaannya Indika Inti Corpindo, Tripatra Engineers and Constructors, Tripatra Engineering dan Tripatra Pte Ltd telah menandatangani suatu Perjanjian Fasilitas pada 31 Desember 2018 sebesar USD75 juta. Penandatanganan dilakukan dengan ICICI Bank Limited, MUFG Bank dan Bank Mandiri sebagai pengatur dan sebagai pemberi pinjaman awal. Suku bunga pinjaman LIBOR + 1,85% per tahun dengan pelunasan terakhir 31 Desember 2023 dan jaminan pari pasu berdasarkan ketentuan dalam Indenture untuk Obligasi IV, Obligasi V dan Obligasi VI yang terutang. Fasilitas ini akan digunakan untuk membiayai pengembangan bisnis anak perusahaan perseroan dalam membangun, memiliki dan mengoperasikan dermaga dan terminal penyimpanan bahan bakar.
Produk Smarthome Kerja Sama PTSN Dengan Pegatron Mulai Diekspor Januari
PT Sat Nusapersada Tbk. (PTSN) menyatakan produk smarthome hasil kerja sama perakitan dengan Pegatron Corporation ditargetkan sudah dapat diekspor mulai 24 Januari 2019. Perakitan produk smarthome yang dilakukan di Batam itu akan diekspor ke AS. Hal ini sekaligus mengklarifikasi isu perakitan produk iPhone di Batam. Pegatron, yang berbasis di Taiwan, adalah salah satu perusahaan perakit iPhone.smarthome yang dirakit oleh PTSN meliputi gateway, router, modem, smart speaker, Internet Protocol Camera (IP Cam), dan sebagainya. Kontrak kerja PTSN dengan Pegatron akan berlangsung selama 3 tahun plus 1 tahun. Kemudian, kontrak akan diperbaharui secara berkelanjutan.
POLY Targetkan Ekspor Mencapai 30% Dari Penjualan
PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) menetapkan target penjualan sebesar USD506 juta pada 2019, dengan kontribusi penjualan ekspor ditargetkan 25%-30% dari total penjualan. Perseroan mengestimasi penjualan dapat mencapai USD480 juta hingga akhir 2018, melampaui target yang dipasang sebesar USD430 juta-USD440 juta atau tumbuh 8%-10% dari realisasi penjualan 2017 sebesar USD396,62 juta. Pada 2018, kontribusi penjualan ekspor diperkirakan 20%-25% dari total penjualan atau sekitar USD96 juta - USD129 juta.
WIKA Akan Tingkatkan Modal Wikon Sebesar Rp1,255 Triliun
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) berencana meningkatkan modal disetor untuk menambah modal kerja PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi (Wikon) sebesar Rp1,255 triliun yang terdiri dari setoran tunai Rp841,09 miliar dan setoran non tunai berupa aset sebesar Rp414,33 miliar
Stock Pick
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level harga 1540. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1510-1570.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1580
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 3620. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3560-3660.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3670
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat dilevel harga 8725. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8625-8825.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8850
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat pada level harga 7225. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7125-7325
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7350
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level harga 8375. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8250-8475.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8500
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDf ditutup menguat pada level harga 7475. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7350-7575.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7600
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-01-04 07:49:30 (GMT +7)